Dalam
aliran psikoanalisis dari Sigmund
Freud, mekanisme
pertahanan
ego adalah strategi psikologis yang dilakukan seseorang, sekelompok orang,
atau
bahkan
suatu
bangsa
untuk
berhadapan
dengan
kenyataan danmempertahankan citra-diri. Orang yang sehat biasa menggunakan
berbagai mekanisme pertahanan selama hidupnya.
Mekanisme tersebut menjadi patologis bila penggunaannya secara terus
menerus membuat seseorang berperilaku maladaptive/tidak mampu beradaptasi
dengan
baik,
sehingga
itu
turut
dari
kecemasan,
sanksisosial atau
untuk
menjadi
tempat
penyebab
perlunya
dilakukan
mekanisme
pertahanan
mereka
tidak
ingin
mengakuinya.
Misalnya,
seseorang
yang
social
mereka.
mengungkapkan yang
marah anak adalah bentuk bertindak ketika dia tidak mendapatkan keinginan
nya dari orang tua. Mencederai diri juga dapat menjadi bentuk bertindak keluar,
mengekspresikan emosi dengan menimbulkan rasa sakit fisik.
4. Disosiasi adalah mekanisme pertahanan diri dimana ketika seseorang
merasa kehilangan jejak waktu dan / atau orang dan malah menemukan
keberadaan
diri
pengalaman
beberapa
mereka
dalam
buruk/traumatis
bentuk
kondisi
pada
disosiasi. Dalam
masa
kasus
yang
lain. Orang
kanak-kanak
yang
yang
sering
ekstrim,
memiliki
menderita
disosiasi
dapat
pandangan
yang
dalam
saat-saat
tertentu
terputus
dari
diri
keberadaan diri mereka sendiri. Dengan cara ini, seseorang yang terdisosiasi
dapat memutuskan diri dari dunia nyata untuk sementara waktu, dan hidup
dalam dunia yang berbeda/kepribadian yang berbeda yang tidak penuh dengan
pikiran, perasaan, kondisi yang dirasa menekan dalam kondisi nyata mereka.
5. Kompartementalisasi adalah bentuk disosiasi yang lebih rendah, di mana
bagian dari diri terpisah dari kesadaran bagian lain dan berperilaku seolah-olah
memiliki kepribadian yang terpisah dari nilai-nilai asli mereka. Sebuah contoh
misalnya orang jujur yang menipu pada pengembalian pajak pendapatan mereka
dan terus menjaga dualisme sistem nilai mereka yang berbeda dan tidak-terpadu
namun tetap sadar dari ketidakcocokan pola pikir mereka.
6. Proyeksi adalah
mengalihkan
pikiran
yang
tidak
diinginkan
dengan
dan
menyatakan
keinginan
untuk
tetap
bekerja
di
sana
mengungkapkan
kemarahannya
kepada
atasannya
karena
takut
dipecat. Ia justru pulang dan tendangan anjing atau mulai bertengkar dengan
istrinya. Pria itu adalah dengan mengarahkan kemarahannya dari bosnya untuk
anjingnya atau istri. Tentu, ini adalah mekanisme pertahanan yang cukup efektif,
karena sementara kemarahan menemukan jalan untuk disalurkan, namun
biasanya akan merugikan pihak lain yang sebenarnya tak ada sangkut pautnya
dengan
masalah
yang
dihadapi.
pikiran
ke
dalam
konteks
sebenarnya
dari
perasaan
perasaan
itu
akibat
kejadian
atau
perilaku
tertentu
yangterjadi. Misalnya, seseorang yang baru saja diberi diagnosis medis terminal
(sakit parah), bukannya mengungkapkan kesedihan mereka dan berduka secara
normal, malahan berfokus pada rincian semua prosedur medis yang mungkin
sebenarnya sia-sia.
Misalnya, seorang
wanita yang mulai berkencan dengan seorang pria, dia benar-benar menyukai
pria itu namun dlm perasaan cemas nya, ia malah berpikir tiba-tiba akan
dibuang oleh pria tanpa alas an jelas. Dia membingkai ulang situasi di pikirannya
dengan curiga yang tidak perlu. Rasionalisasi adalah menipu diri sendiri
dengan mengubah pikiran buruk menjadi baik ataupun sebaliknya, biasanya
untuk tujuan melindungi diri nya sendiri dari peruatan/pikiran buruknya.
12. Membatalkan adalah usaha untuk kembali mengambil perilaku sadar atau
pemikiran wajar setelah memikirkan/melakukan sesuatu yang tidak dapat
diterima atau menyakitkan. Misalnya, setelah menyadari bahwa Anda telah
menghina seseorang, Anda merasa perlu menghabiskan waktu-waktu berikutnya
dengan misalkan memuji keindahan, pesona dan kecerdasan orang itu. Dengan
melepas aksi sebelumnya, orang itu mencoba untuk mengganti kerusakan
yang
dilakukan
oleh
komentar
asli
dan
berharap
dia
akan
mampu
dipraktikan
dalam
penggunaan
sehari-hari. Sementara
mekanisme
emosi
ke
dalam
pikiran,
emosi
dan
impuls
yang
lebih
dapat
diterima. Misalnya, ketika seseorang memiliki impuls seksual yang mereka ingin
untuk ditahan, mereka malah dapat memfokuskan energi itu untuk berolah
raga. Sublimasi juga dapat dilakukan dengan humor atau fantasi. Humor, bila
digunakan sebagai mekanisme pertahanan, adalah penyaluran impuls atau
pikiran yang tidak dapat diterima menjadi sebuah cerita yang ringan-hati atau
lelucon. Humor mengurangi intensitas dari suatu situasi, dan tempat untuk
kesuksesan
pengalaman
karir
buruk
dapat
membantu
misalnya
ketika
kemunduran
mengalami
sementara
salah
di
satu
prestasi
proses
psikologis
dengan
cara
menyeimbangkan
kurangnya
keterampilan
memasak
dengan
menekankan
tidak
dalam
upaya
untuk
selama-kompensasi,
kompensasi
adalah
Ingatlah, sebagai orang dewasa Anda dapat memilih untuk belajar beberapa
perilaku baru dan mekanisme pertahanan diri baru yang lebih dewasa yang
tentulah akan lebih bermanfaat bagi Anda.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
a)
b)
o
o
o
o
a)
o
b)
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W.2008. Psikologi Pendidikan. Alih Bahasa Tri Wibowo. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Suryabrata, Sumardi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Garfindo Persada
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
KESEHATAN MENTAL DALAM BELAJAR
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu
berarti beljar bukan lah berdiri sendiri, terlepas dari factor lain seperti factor luar
dan dalam. Factor psikologis sebagai factor dari dalam tentu saja merupakan
5.
Kecenderungan mengembangkan gejala fisik ketekutan yang dikaitkan
dengan masalah pribadi atau sekolah.
Penyebab Gangguan Emosi dan Perilaku
Gangguan emosi dan perilaku yang parah dan jangka panjang dapat merupakan
akibat dari banyak kemungkinan factor penyebab dalam pembentukan dan
perkembangan individu (Jones, Dohrn& Dunn,2004). Fungsi saraf, proses
psikologis, sejarah salah penyesuaian, konsep diri dan ketiadaan penerimaan
social semuanya memainkan peran (Hardman Drew & Winston-Egan, 1996;
Roeser,Eccles & Strobel,1998), beberapa factor seperti disfungsi dan kesalahan
perawatan kelurga , juga memainkan peran dalam gangguan yang
mempengaruhi kinerja anak sekolah.
Banyak factor yang mempengaruhi, keluarga dapat mengganggu rasa
aman dan harga diri siswa dalam suatu kurun waktu. Perubahan struktur
keluarga dapat mengakibatkan anak murung, marah, tidak aman, bertahan dan
kesepian, khususnya dalam kasus perceraian yang terjadi dalam keluarga,
relokasi ke komunitas baru, kehadiran adik, kehadiran orang tua tiri baru,
kematian anggota keluarga maupun penyakit serius.
Karakteristik Siswa Yang Mengalami Gangguan Emosi dan Perilaku
Yang termasuk kedalam karakteristik siswa yang mengalami gangguan
emosi dan perilaku tampak pada pencampaian akademik yang buruk, hubungan
antarpribadi yang buruk dan hrga diri yang buruk (lewis & Sullivan,1996; quay
dan werry 1986), mencatat empat kategori umum: gangguan kelakuan,
kecemasan penarikan diri, ketidakdewasaan, dan gangguan agresi social.
Misalnya, anak-anak yang mempunyai gangguan kelakuan sering dicirikan
sebagai orang yaqng tidak patuh, kebingungan, egois, cemburu, merusak, tidak
sopan, menentang, dan mengganggu.
Quay dan Werry (1986) mencatat bahwa tiga yang opertama diantara
kategori ini mengambarkan perilaku yang salah menyesuaikan diri atau
kesusahan pribadi. Penyertaan gangguan kelakuan dalam penggolongan
gangguan emosi dan perilaku menimbulkan kontroversi. Menurut undangundang, siswa yang mempunyai gangguan kelakuan juga juga harus mengalami
gangguan ketidakmampuan atau gangguan yang diakui lainnya untuk menerima
pelayanan pendidikan khusus.
Siswa Yang Memperlihatkan Gangguan Agresif
Siswa yang mengalami gangguan kelakuan agresif dapat sering berkelahi,
mencuri, merusak harta benda, dan menolak untuk mematuhi guru. Siswa ini
cenderung tidak disukai oleh teman sebaya, guru, dan kadang-kadang orang tua
mereka. Biasanya mereka tidak menanggapi hukuman atau ancaman, walaupun
mereka dapat terampil menghindari hukuman.
B.
TINGKAT INSPIRASI
Tujuan yang akan kita capai dan ketakutan akan kegagalan dapat
menentukan tingkat aspirasi kita. Tujuan yang kita percaya bahwa kita dapat
mencapainya dan bersedia untuk bekerja keras merupakan aspirai kita. Tingkat
aspirasi yang tinggi membutuhkan tantangan dan tujuan yang sulit. Jika
seseorang sukses mereka cenderung untuk menaikan aspirasi mereka.
Kegagalan pada seseorang mungkin berakibat positif sama seperti akibat
negatifnya. Beberapa pengalaman dengan kegagalan dapat sangat berharga
bagi individu itu untuk lebih berhati-hati dalam menentukan tindakan. Beberapa
siswa tetap belajar walaupun menghadapi kegagalan dan ini merupakan sikap
yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian.
Banyak siswa membutuhkan bantuan untuk menemukan sekian
alternative dalam mencapai tujuan mereka atau tujuan baru yang lebih realistis.
Beberapa siswa mungkin membutuhkan dukungan untuk mendapatkan aspirasi.
C.
2.
Mengatasi kecemasan
Seorang guru hendaknya membantu siswa yang mempunyai kecemasan
untuk melihat persoalan lebih realitas. Kecemasan dapat muncul secara tiba-tiba
dan menganggu perhatian siswa. Pengajaran yang paling efektif untuk siswa
yang mempunyai kemampuan rata-rata atau yang mempunyai kemampuan
tinggi, ialah dengan membuat pengajaran yang terstruktur. Program yang
terstruktur menawarkan penyelesaian. Program ini membiarkan siswa untuk
mengulang dan mengurangi kegagalan yang sering membuat ketakutan pada
siswa yang mempunyai kecemasan tinggi. Kemungkinan lain adalah dengan
audio (video tape) yang dapat diputar ulang untuk mengulang bagian-bagian
yang hilang membantu siswa yang cemas agar belajar.
Timbulnya kecemasan yang paling tinggi di sekolah adalah pada waktu
siswa menghadapi tes atau ujian. Jika siswa cemas berarti hasil tes mereka tidak
valid untuk mengukur kemampuan mereka.
Contoh cara mengatasi kecemasan:
a.
Gunakan kompetensi secara hati-hati
b.
Hindari situasi disaat siswa yang mempunyai kecemasan tinggi
ditempatkan di depan, misalnya, duduk dibangku paling depan. Berikan latihan
pada siswa yang punya kecemasan tinggi untuk berbicara didepan orang banyak
sebelum dimasukan kekelompok kecil.
c.
Semua perintah harus jelas
d.
Hindari menekankan waktu yang tidak penting.
e.
Pindahkan beberapa tekanan dari tes-tes terstandar yang diperlukan ke
tes sehari-hari.
D.
KONSEP DIRI
Gambaran diri kerkembang dari interaksi interaksi orang tua dan anak.
Lewat pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orangtuanya mengharapkan
supaya menampilkan tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah aku tingkah
laku yang lain. Gambaran diri ini meliputi baik konsep diri maupun cita-cita
seseorang bagi dirinya sendiri, atau dengan istilah lain, diri real(the real self),
dan diri ideal(the ideal self). Banyak pertumbuhan terjadi karena adanya
gambaran diri. Salah satu fungsinya dari gambaran diri ialah menghubungkan
waktu sekarang dan waktu yang akan datang.
Menurut Combs dan Snygg konsep diri itu terdiri dari persepsi- persepsi
tentang diri yang sangat penting bagi individu. Persepsi-persepsi ini merupakan
hakikat dari diri yang kalau hilang ,maka pribadi akan hancur. Kadang-kadang
benda matipun bias menjadi bagian dari konsep diri. Ide,keperayaan, dan
keyakinan penting bagi manusia. Kadang kadang semuanya itu merupakn segisegi lingkungan fenomena, kadang-kadang segi dari diri fenomena dan kadangkadang juga segi dari konsep diri.
Sensasi, Persepsi, dan Atensi
Rentang Perseptual
Jumlah informasi yang dapat kita pahami dalam periode pemaparan yang
singkat disebut rentang perseptual(perceptual span), yang merupakan suatu
komponen awal dalam pembrosesan informasi.
Kita memiliki sebuah penyimpanan sensorik yang mampu mengambil
keputusan dengan cepat berdasarkan pemaparan singkat terhadap suatu
kejadian.
Penyimpanan Ikonik
Kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu
singkat disebut sebagai memori icon. Meskipun memori ikonik memang
melibatkan penyimpanan, penemuan-penemuan terbaru menunjukkan bahwa
memori ikonik terpisah dari proses-proses kognitif tingkan tinggi(atensi). Banyak
peneliti menemukan informasi yang di indra direpresentasikan dengan akurat
dalam memori ikonik, namun menghilang dengan cepat jika tidak dikirim
ketahap pemrosesan selanjutnya.
Penyimpanan ekhoik
Seperti penyimpanan ekonik yang berfungsi menyediakan waktu
tambahan untuk mengamati stimoli yang menghilang dari penglihatan,
penyimpanan ekhoik memberikan waktu tambahn bagi kita untuk mendengarkan
pesan.
Kegunaan
penyimpanan
ekhoik
menjadi
jelas
apabila
kita
mempertimbangkan kerumitan proses dalam memahami sebuah pembicaraan
sederhana. Informasi yang terkandung dalam satu bagian kecil percakapan,
misik, tidak akan bermakana kecuali ditempatkan dalam kontek yang tepat
bersama suar-suara yang lain. Penyimpanan ekhoik berfungsi sebagai lem yang
secara singkat menyimpan informasi auditorik sehingga seluruh informasi
auditorik dapat dipahami.
Fungsi penyimpanan sensorik
tingkat rangsangan
pengendalian atensi
kesadaran
neurosains kognitif
Kapasitas neurologis kita terlalu terbatas untuk mendeteksi jutaan
stimuli eksternal, dan seandainya pun seluruh stimuli tersebut dapat terdeteksi,
otak kita tidak akan sanggup memproses jutaan stimuli, sebab kapasitas
pembrosesan informassi pun terbatas.
Lima isu terkait atensi di ilustrasikan sebagai berikut:
a.
kapasitas pembrosesan dan selektifitas. Kita dapat memperhatikan
sejumlah stimuli eksternal, namun kita tidak dapat memperhatikan seluruh
stumuli yang ada.
b.
Kendali. Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan.
c.
Pemrosesan otomatis. Sejumlah besar proses rutin telah menjadi proses
yang amat familiar sehingga memerlukan hanya sedikit atensi sadar dan dapat
dilakukan saecara otomatis.
d.
Neurosains kognitif. Otak dan sistem saraf pusat adalah pendukung
anatomis bagi atensi, sebagai man kognisi.
e.
Kesadaran. Atensi membawa peristiwa-peristiwa ke alam kesadaran.
Beberapa bidang penting terkait atensi:
Kesadaran
Kesadaran mempengaruhi pikiran dan persepsi, sedangkan ketidaksadaran
mempengaruhi ketakutan dan hasrat tidak senonoh.
Persepsi subliminal
di bawah ambang batas sensorik, atau tidak dapat diindra. Persepsi
subliminal sering kali mengacu pada stimuli yang berada diatas limen(artinya
dapat dideteksi oleh indra), namun tidak memasuki kesdaran
Lokasi filter
Model-model atensi kontemporer berfokus pada tempat informasi diseleksi
dalam proses kognitif. Teori-teori filter umumnya berisi gagasan bahwa manusia
tidak menyadari keberadaan sinyal-sinyal pada tahap-tahap awal pemrosesan
Atenuasi: treisman
Treismant mengajukan gagasan bahwa dalam kamus partisipan( penyimpanan
kata dalam memori), beberapa data atau kalimat memiliki ambang aktifasi yang
lebih rendah. Beberapa kata atau bunyi penting, seperti nama diri sendiri atau
tangisan anak, dapat dikenali jauh lebih mudah daripada sinyal-sinyal yang
kurang penting.
Penyaringan tingkat pertama mengevaluasi sinyal berdasarkan karakteristik fisik
kasar dan selanjutnya penyaringan-penyaringan yang lebih canggih
mengevaluasi sinyal berdasarkan makna.
Atensi Visual
Treismant dan julesz mengajukan hipotesis bahwa dua proses yang
berbeda bekerja dalam atensi visual. Dalam tahap pertama, terdapat proses
awal, proses praatentive yang memindai medan penglihatan dan dengan cepat
mendeteksi ciri-ciri utama objek, seperti ukuran, warna, aurentasi(arah),
gerakan. Kemudian, menurut treismant ciri-ciri yang berbeda tersebut disandikan
dalam peta fiktur yang terletak di area-area berbeda di korteks.
Pemrosesan Otomatis
1.
2.
PUSTAKA
KESEHATAN
MENTAL
SISWA
DAN
IMPLIKASINYA
TERHADAP
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Kesehatan mental telah lama menjadi perhatian umat manusia. Jauh
sebelum kaum akademisi berusaha meneliti dan menangani problem kesehatan
mental, masyarakat awam sudah melakukan usaha-usaha penanganannya
sejalan dengan kemampuan mereka. Kesehatan mental itu memang bukan
masalah yang baru karena merupakan kebutuhan dasar manusia.
Kesehatan fisik maupun kesehatan mental adalah sama-sama penting
diperhatikan.Tiadanya perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan
mental di masyarakat ini menjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara
keseluruhan. Hanya saja karena faktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan
secara
fisik
lebih
dikedepankan
dibandingkan
kesehatan
mental.
Mengingat pentingnya persoalan kesehatan mental ini, banyak bidang ilmu
khususnya yang mempelajari persoalan perilaku manusia. Berbagai bidang ilmu
yang memberi porsi tersendiri bagi studi kesehatan mental diantaranya dunia
kedokteran, pendidikan, psikologi, studi agama, dan kesejahteraan sosial.
Konsep
dasar
Kesehatan
Mental
dan
Mental
Sehat
Secara etimologis, Mental Hygiene berasal dari kata mental dan hygiene. Kata
mental berasal dari kata latin mens atau mentis artinya jiwa, nyawa,
sukma, roh, semangat. Dalam bahasa Yunani, kata hygiene berarti ilmu
kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu
kesehatan mental). Mental hygiene sering disebut pula psiko-hygiene. (Yusak
Burhanuddin,
1999:
9).
Menurut Kartini Kartono (2000: 3), mental hygiene atau ilmu kesehatan mental
adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan
mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, dan