Anda di halaman 1dari 18

TEORI

PSIKOANALISIS KLASIK

ARDI HERMAWAN
1720110026
Pengertian Psikoanalisis klasik

Psikoanalisis klasik merupakan suatu metode


penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara
fisik

Psikoanalisis klasik merupakan psikologi ketidaksadaran.


Kesadarannya tertuju kearah bidang motivasi, emosi,
konflik, simptom-simptom neurotic, mimpi-mimpi dan
sifat-sifat karakter
Konsep Psikoanalisis klasik
1. Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir
dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga
perilaku merupakan fungsi yang di dalam ke arah
dorongan itu.
2. Manusia bersifat tidak rasional, tidak sosial dan
destruktif terhadap dirinya dan orang lain. Libido
mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan.
3. Di mana manusia dideterminasi oleh kekuatan-
kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar,
kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan
biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-pristiwa
psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama
dari kehidupan.
Lanjutan ……………
4. Alam sadar adalah bagian kesadaran yang memiliki
fungsi mengingat, menyadari dan merasakan sesuatu
secara sadar. Alam sadar ini memiliki ruang yang
terbatas dan saat individu menyadari berbagai
rangsangan yang ada di sekitar kita.
5. Alam prasadar yaitu bagian dasar yang menyimpan
ide, ingatan dan perasaan yang berfungsi
mengantarkan ide, ingatan dan perasaan tersebut ke
alam sadar jika kita berusaha mengingatnya kembali.
6. Alam bawah sadar adalah bagian dari dunia
kesadaran yang terbesar dan sebagian besar yang
terpenting dari struktur psikis, karena segenap
pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang
hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan
tersimpan didalamnya.
Lanjutan ……………
7. Ketidakmampuan menaruh kepercayaan pada diri
sendiri dan pada orang lain.
8. Ketidakmampuan mengakui dan mengungkapkan
perasaan-perasaan benci dan marah, penyangkalan
terhadap kekuatan sendiri sebagai pribadi, dan
kekurangan perasaan-perasaan otonom.
9. Ketidakmampuan menerima sepenuhnya
seksualitas dan perasaan seksual diri sendiri.
Prinsip-prinsip Manusia
Berdasarkan dari teori yang dikembangkan Freud,
prinsip-prinsip psikonalisis tentang hakikat manusia
didasarkan pada asumsi-asumsi :

1. Pengalaman masa kanak-kanak mempengaruhi


perilaku pada masa dewasa
2. Proses mental yang tidak disadari mengintegrasi
perilaku-perilaku
3. Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan
mengembangkan diri melalui dorongan libido dan
agresivitasnya sejak lahir
4. Secara umum perilaku manusia bertujuan untuk
meredakan ketegangan, menolak kesakitan dan
mencari kenikmatan
Lanjutan ……………

4. Kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan seksual


mengarah pada perilaku neurosis
5. Pembentukan simptom merupakan bentuk defensif
6. Apa yang terjadi pada seseorang saat ini
dihubungkan pada sebab-sebab di masa lampaunya
dan memotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan di
masa yang akan datang
7. Latihan pengalaman di masa kanak-kanak
berpengaruh penting pada perilaku masa dewasa
dan diulangi dalam transferensi selama proses terapi.
Hakekat Konseling

Agar individu mengetahui ego dan memiliki ego yang


kuat, yaitu menempatkan ego pada tempat yang benar
yaitu sebagai pihak mampu memilih secara rasional
dan menjadi mediator antara Id dan Superego.

Id merupakan dorongan biologis yang


berada dalam ketidaksadaran (dorongan
Id nafsu) yang beroperasi menurut prinsip
kenikmatan (pleasure principle) struktur
mental ini sudah ada sejak lahir (bawah
sadar).
Ego
Ego adalah struktur fikiran yang
beroperasi menurut prinsip
kenyataan (reality principle), yang
mengutamakan pemikiran logika
dan rasional (tahap sadar).

Super
ego Super Ego itu Merupakan
struktur yang terbentuk dari
komponen sosial dan moral,
struktur ini bertanggung jawab
menentukan tingkah laku baik
dan buruk, beroperasi menurut
prinsip moral
Mekanisme Pertahanan
1. Denial / Penyangkalan
pertahanan melawan kecemasan dengan menutup mata
terhadap kenyataan yang mengancam. Individu
mempunyai kecenderungan untuk menolak sejumlah
aspek kenyataan yang terlalu menyakitkan untuk diterima

2. Proyeksi
mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa
diterima oleh ego kepada orang lain

3. Fiksasi
terpaku/tetap pada tahap-tahap perkembangan yang
lebih awal karena individu memiliki kecemasan untuk
mengambil langkah ke tahap berikutnya
Mekanisme Pertahanan
4. Regresi
Melangkah mundur ke tahap perkembangan sebelumnya
dimana tuntutan-tuntutannya tidak terlalu besar.

5. Rasionalisasi
Menciptakan alasan-alasan yang “baik” untuk
menghindarkan ego dari cedera, memalsukan diri sehingga
kenyataan yang mengecewakan menjadi tidak begitu
menyakitkan

6. Sublimasi
Menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau lebih
dapat diterima secara sosial, mekanisme pertahanan
sublimasi ini lebih bersifat positif karena individu mencari
jalan lain bagi pengungkapan perasaan agresinya dengan
cara yang lebih bermanfaat
Mekanisme Pertahanan
7. Displacement
Mengarahkan energi kepada obyek atau orang lain ketika
obyek asal tidak terjangkau

8. Represi
Melupakan peristiwa traumatis yang bisa
membangkitkan kecemasan, dengan menekannya ke
alam bawah sadar sehingga tidak lagi menjadi hal-hal
yang menyakitkan

9. Formasi Reaksi
Melakukan tindakan yang berlawanan dengan hasrat-
hasrat tak sadar.
Mekanisme Pertahanan
10. Dinamika Kepribadian

Tingkat kehidupan mental dan wilayah pikiran


mengacu pada struktur atau komposisi kepribadian,
tetapi kepribadian itu sendiri juga bertindak
Tujuan Konseling

Menurut Corey (2005), tujuan terapi Psikoanalisis klasik


adalah untuk membentuk kembali struktur karakter
individu, dengan cara merekonstruksi, membahas,
menganalisa, dan menafsirkan kembali pengalaman-
pengalaman masa lampau, yang terjadi di masa kanak-
kanak
Peran Konselor pada Psikoanalisis klasik
1. Peran utama konselor dalam konseling ini adalah
membantu klien dalam mencapai kesadaran diri,
ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif
dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang
realistis.
2. Konselor membangun hubungan kerja sama dengan
klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan
mendengarkan dan menafsirkan.
3. Konselor memberikan perhatian kepada resistensi klien
4. Fungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-
hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.
Hubungan Konselor Dengan Klient

Aliansi

Transferensi

Kontratransferensi
Asosiasi
Interpretasi
bebas

Teknik
Konseling

Analisis
Resistensi
mimpi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai