Anda di halaman 1dari 3

Nama : IMELDASARI

NIM : 41032121200025

Kelas/Semester : A/5

Mata Kuliah : PSIKOLOGI SASTRA

Konsep Dasar Teori Psikoanalisis

KEPRIBADIAN:
Kesadaran dan ketaksadaran
Bagi Freud, kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan jiwa. Seperti gunung es
yang mengapung yang bagian terbesarnya berada dibawah permukaan air, bagian jiwa yang
terbesar berada dibawah permukaan kesadaran. Ketaksadaran menyimpan pengalaman-
pengalaman, ingatan, dan bahan-bahan yang di represi. Freud percaya, bahwa sebagian besar
fungsi psikologis berada di luar kesadaran.
Sasaran terapi psikoanalitik adalah membuat motif-motif tak sadar menjadi disadari, karena
hanya ketika menyadari motif-motif tersebutlah individu bisa melaksanakan pilihan.
Walaupun diluar kesadaran, ketaksadaran tetap mempengaruhi tingkah laku. Proses-proses
tak sadar adalah akar dari gejala dan tingkah laku neurotik. Dari perspektif ini, penyembuhan
adalah upaya untuk menyingkap gejala-gejala, sebab tingkah laku dan bahan-bahan yang
direpresi yang menghalangi fungsi psikologis yang sehat.
Struktur Kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Id
Kepribadian seseorang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan. Id kurang terorganisasi, buta,
menuntut, dan mendesak. Id tidak bisa mentoleransi tegangan, dan bekerja untuk melepaskan
tegangan itu sesegera mungkin serta untuk mencapai keadaan homeostatik. Id diatur oleh asas
kesenangan, bersifat tidak logis, amoral, dan didorong oleh satu kepentingan.
b. Ego
Ego adalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan, dan mengatur.
Tugas utama Ego adalah menjadi pengantar naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego
mengendalikan kesadaran dan melaksanakan sensor. Ego berlaku realistis dan berpikir logis
serta merumuskan rencana-rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan-kebutuhan.
c. Superego
Superego adalah cabang moral atau hukum dari kepribadian, kode moral bagi individu yang
urusan utamanya adalah apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah. Superego
merepresentasikan hal yang ideal yang real dan mendorong bukan pada kesenangan tetapi
pada kesempurnaan. Superego berfungsi menghambat impuls-impuls dari Id.
Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme-mekanisme pertahanan ego membantu individu mengatasi kecemasan dan
mencegah terlukanya ego. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego tidak selalu patologis dan
bisa memiliki nilai penyesuaian jika tidak menjadi suatu gaya hidup. Berikut ini beberapa
bentuk mekanisme pertahanan ego :
a. Penyangkalan
Penyangkalan adalah pertahanan melawan kecemasan dengan menutup mata terhadap
keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang
membangkitkan kecemasan.
b. Proyeksi
Proyeksi adalah mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada
orang lain. Seseorang melihat pada diri orang lain hal-hal yang tidak disukai dan ia tiak bisa
menerima adanya hal-hal itu pada diri sendiri.
c. Fiksasi
Fiksasi adalah menjadi “terpaku’ pada tahap-tahap perkembangan yang lebih awal karena
mengambil langkah ke tahap selanjutnya bisa menyebabkan kecemasan.
d. Regresi
Regresi adalah melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutan-
tuntutannya tidak terlalu besar.
e. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah menciptakan alasan-alasan yang “baik” untuk menghndari ego dari
cedera atau memalsukan diri sehingga kenyataan yang mengecewakan menjadi tidak begitu
menyakitkan.
f. Sublimasi
Sublimasi adalah menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau yang secara sosial lebih
dapat diterima bagi dorongan-dorongannya.
g. Displacement
Displacement adalah mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal
atau orang yang sebenarnya, tidak bisa dijangkau.
h. Represi
Represi adalah melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bisa membangkitkan kecemasan,
mendorong kenyataan yang tidak bisa diterima kepada ketidak sadaran, atau menjadi tidak
menyadari hal-hal yang menyakitkan. Represi merupakan salah satu konsep Freud yang
paling penting.
i. Formasi reaksi
Formasi reaksi adalah melakukan tindakan yang berlawanan dengan keinginan tak sadar. Jika
perasaan-perasaan yang lebih dalam menimbulkan ancaman, maka seseorang menampilkan
tingkah laku yang berlawanan untuk menyangkal perasaan-perasaan yang bisa menimbulkan
ancaman.

Perkembangan Psikoseksual
Sumbangan yang berarti dalam model psikoanalitik adalah pelukisan tahap-tahap
perkembangan psikososial dan psikoseksual individu dari lahir hingga dewasa.
– Tahun pertama kehidupan : Fase Oral
Dari lahir sampai akhir usia satu tahun seorang bayi menjalani fase oral. Mengisap buah dada
ibu memuaskan kebutuhan akan makanan dan akan kesenangan karena mulut dan bibir
merupakan zona erogen yang peka selama fase oral.
Tugas perkembangan utama fase oral adalah memperoleh rasa percaya, yaitu percaya kepada
orang lain, dunia, dan diri sendiri.
– Usia satu sampai tiga tahun : Fase Anal
Tugas yang harus diselesaikan ada fase ini adalah belajar mandiri, memiliki kekuatan pribadi
dan otonomi, serta belajar bagaimana mengakui dan menangani perasaan-perasaan yang
negatif. Selama fase anal, anak dipastikan akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti
benci, hasrat merusak, marah, dsb.
– Usia tiga sampai lima tahun : Fase Falik
Selama fase falik, aktivitas seksual menjadi lebih intens dan perhatian dipusatkan pada alat-
alat kelamin yaitu penis pada anak laki-laki dan klitoris pad anak perempuan. Pada fase falik,
masturbasi meningkat frekuensinya. Anak-anak menjadi lebih ingin tau tentang tubuhnya,
mereka berhasrat untuk mengekplorasi tubuh sendiri dan untuk menemukan perbedaan-
perbedaan diantar kedua jenis kelamin.

Anda mungkin juga menyukai