Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Batasan lanjut usia menurut UU Nomor 13 tahun 1998, adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas.

Secara global populasi lanjut usia terus mengalami peningkatan, saat ini penduduk pada
11 negara anggota WHO (World Health Organization), di kawasan Asia Tenggara yang
berusia di atas 60 tahun ke atas berjumlah 142 juta. Dewasa ini di negara-negara ASEAN
terbesar adalah Singapura 9%, Thailand 7%. Di Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi
dari pada populasi lanjut usia di wilayah Asia dan global l setelah tahun 2050. Hasil sensus
penduduk tahun 2010, menyatakan bahwa Indonesia saat ini termasuk ke dalam 5 besar
negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia. Penduduk lanjut usia di
Indonesia mengalami peningkatan yang cukup berarti selama 30 tahun terakhir dengan
populasi 5,30 juta jiwa (sekitar 4,48%) pada tahun 1970, dan meningkat menjadi 18,10 juta
jiwa pada tahun 2010, pada tahun 2014 penduduk lanjut usia berjumlah 20,7 juta jiwa (sekitar
8,2%) dan diprediksikan jumlah lanjut usia meningkat menjadi 27 juta (9,9%) pada tahun
2020. Indonesia akan menjadi negara dengan percepatan pertumbuhan lanjut usia yang sangat
tinggi dalam kurun waktu 1990-2020, serta peningkatan usia harapan hidup dari 66,7 tahun
menjadi 70,5 tahun. Dengan demikian Indonesia akan memasuki ageing population ditandai
antara lain oleh persentase lanjut usia mencapai 10% pada tahun 2020 (Kemenkes, 2014)

Lanjut usia dapat dikategorikan berdasarkan kemampuan mencari nafkah yang


dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lanjut usia potensial jika mampu melakukan pekerjaan
atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa, dan lanjut usia tidak potensial jika
lanjut usia tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang
lain. Makin bertambah usia seseorang makin banyak mengalami permasalahan fisik, mental,
spiritual, ekonomi dan sosial. Penyakit lanjut usia umumnya merupakan penyakit tidak
menular yang bersifat degeneratif atau disebabkan oleh faktor usia misalnya penyakit
jantung, diabetes mellitus, stroke, rematik dan cidera (Riskesdas, 2018).

Banyak lanjut usia yang hidupnya tergantung kepada keluarganya, bahkan mungkin
lansia itu sendiri yang harusnya menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah
dan menghidupi keluarganya, terdapat juga lansia yang hidup sendiri tanpa ada keluarga yang
mendampingi, bisa dibayangkan bagaimana lansia seperti mereka memenuhi kebutuhan
hidupnya yang hanya mengandalkan pemberian dari tetangga dan orang terdekat, bagaimana
pula perihal kesehatan mereka yang tidak terkontrol karena kurangnya fasilitas dari
pemerintah setempat, sehingga lansia ren.tan terkena penyakit tidak menular .

Sejalan dengan hal ini, peningkatan program-program layanan kesehatan diperlukan


untuk lansia yang sehat dan menciptakan lansia yang aktif .
Seperti gambaran kondisi lansia di Desa galanggang RW 010 Kecamatan Batujajar
Kabupaten Bandung barat , yang sebagian besar hidup sendiri dan mengalami kesulitan
ekonomi karena kondisi kesehatan yang menurun dan juga tidak berpenghasilan karena
keterbatasan fisik dan kondisi lingkungan.

Oleh karena itu pentingnya suatu program lansia sehat dan aktif untuk membantu
meningkatkan kesehatan dan produktifitas lansia yang nantinya bisa menopang
perekonomian lansia dan menghindarkan lansia dari penyakit tidak menular dengan hbhba
secara berkala.
DESKRIPSI PROGRAM
1. Nama Kegiatan
Lansia SEHATI (Sehat dan Aktif)

2. Ringkasan kegiatan

Program ini merupakan program kesehatan yang berfokus pada komunitas lansia,
yang memang rentan terhadap penyakit tidak menular dan mengembangkan
kemampuan lansia sebagai salah satu tindakan untuk tetap menjadikan lansia yang
sehat dan aktif.
Tujuan dari program ini yaitu untuk
1) Lansia sehat
Program ini merupakan program yang membentuk sebuah Pos pelayanan
terpadu (Posbindu) khusus lansia yang memang fokus terhadap kesehatan
lansia, mulai dari skrining hipertensi, diabetes, asam urat dan penyakit
jantung, dengan tujuan untuk memantau kondisi lansia binaan
2) Lansia aktif
Menurut para ahli bahwa pada saat lansia harus tetap beraktifitas untuk
melatih ingatan dan juga menigkatkan kerja otak agar tetap sehat, program ini
dilaksanakan dengann membuat suatu produk rajut diantaranya rajut tatakan
pas bunga dan alas meja. Tujuan dari program ini, selain meningkatkan daya
ingat lansia juga berharap bisa membantu perekonomian lansia sehingga lansia
yang sudah tidak bisa bekerja secara berat bisa tetap mendapatkan penghasilan
dari program ini.

Anda mungkin juga menyukai