Anda di halaman 1dari 4

PENUGASAN INDIVIDU IDENTIFIKASI PELANGGARAN KODE

ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pengampu : Warliana, SSiT.M.Kes

Nama : Nurmayanti

NIM : P17324420031

Kelas : 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG

TAHUN 2020/2021
1. Issue Etik Antara Bidan Dengan Teman Sejawat

Di desa Kalangsari terdapat 2 orang bidan yaitu bidan Lestari


dan bidan Yuni yang yang keduanya sama-sama mempunyai BPS.
Letak tempat praktik mereka berdekatan. Sehingga dalam hal ini
mereka bersaing. Lalu datang pasien yang akan melahirkan di BPS
bidan Lestari. Setelah bidan Lestari melakukan pemeriksaan
terhadap pasien tersebut ternyata pembukaan nya masih belum
lengkap. Kemudian bidan Lestari menemukan adanya letak
sungsang pada bayi dan bidan itu malah akan tetap menolong
persalinan pasien tersebut walaupun ia tahu bahwa hal itu melanggar
wewenangnya sebagai bidan, hal itu dilakukannya demi untuk
mendapat banyak pasien sehingga ia akan menang dalam persaingan
nya dengan bidan Yuni. Di sisi yang lain bidan Yuni tahu akan hal
tersebut. Apabila bidan Lestari bersikukuh untuk melakukan
pertolongan persalinan pada pasien tersebut, maka bidan Yuni akan
melaporkannya sehingga Bidan Lestari akan dijatuhkan hukuman
karena dianggap melanggar wewenang pada profesi bidan.

 Issue etik : Seorang bidan bernama Lestari melakukan


pertolongan persalinan sungsang

 Konflik : Bidan Lestari kukuh melakukan pertolongan


persalinan sungsang agar menang bersaing dalam
mendapatkan pasien dan bidan Yuni mengetahui dan hendak
melaporkannya.

 Dilema : Jika bidan Lestari tidak meneruskan pertolongan


pada klien yang sungsang maka ia akan kehilangan klien
yang akan ditanganinya. Namun, ia akan tetap melanggar
kode etik karena menolong persalinan sungsang yang bukan
wewenang nya sebagai seorang bidan.
2. Issue Etik Antara Bidan Dengan Tenaga Kesehatan Lain

Di Desa Kalangsurya terdapat seorang dokter bernama Gina


yang membuka tempat praktik di rumahnya. Selain itu, dokter Gina
memiliki asisten yaitu Bidan Ria. Pada suatu hari ada pasien yang
datang ke tempat dokter Gina, namun dokter tersebut sedang tidak
ada di lokasi dan hanya ada Bidan Ria. Lalu Bidan Ria menjelaskan
bahwa dokter Gina sedang tidak ada sehingga Bidan tersebut
meminta untuk pasien lebih baik berobat ke rumah sakit, tetapi
pasien tetap kukuh tidak ingin ke rumah sakit dengan alasan lokasi
yang jauh, selain itu pasien tersebut tetap meminta agar Bidan Ria
segera menangani dan memberinya obat serta akan membayarnya
dengan nominal yang tinggi. Akhirnya bidan Ria bersedia
memeriksa dan memberikan obat pada pasien tersebut meskipun ia
tahu bahwa itu bukan kewenangannya. Dampaknya besok pasien itu
datang kembali ke tempat praktik dokter Gina dengan keluhan kulit
merah-merah. Kemudian dokter Gina bertanya pada Bidan Ria obat
apa yang sudah diberikannya, lalu Bidan Ria akhirnya mengakuinya.
Setelah itu, dokter Gina merasa kecewa dan tidak dihargai karena
Bidan Ria melakukan hal yang seharusnya bukan menjadi
wewenangnya.

 Issue etik : Bidan Ria melakukan malpraktek dengan


melakukan tindakan di luar wewenangnya yang seharusnya
dokter yang lebih berwenang.

 Konflik : Bidan Ria memberikan obat kepada klien yang


bukan wewenangnya. Akhirnya dokter Gina mengetahui
tindakan malpraktek bidan itu merasa kecewa dan merasa
tidak dihargai.

 Dilema : Awalnya bidan Ria sudah meminta kepada klien


untuk berobat ke rumah sakit karena dokter yang bertugas di
tempat praktek sedang tidak ada, namun pasien tetap
meminta pada bidan Ria untuk segera menanganinya dan
memberinya obat. Akhirnya bidan Ria malah bertindak diluar
wewenang dengan memberi obat pada klien, karena klien
sempat mengiming-imingi dengan imbalan yang besar

3. Issue Etik Antara Bidan Dengan Organisasi Profesi

Ada seorang Bidan di Desa Karyasari bernama Ratih yang memiliki


BPS. Lalu datang seorang pasien dengan suaminya, pasien itu
mengeluh merasa mulas di perutnya. Ternyata pasien tersebut
hendak melahirkan. Pada saat menunggu pembukaan, namun
pembukaannya tidak bertambah malah tetap di pembukaan 3. Pada
saat itu Bidan Ratih berinisiatif untuk memberikan obat pada ibu
untuk mempercepat pembukaannya. Namun ternyata pasien tersebut
malah overdosis dan meninggal. Suami dan keluarga mengetahui hal
tersebut, hingga menggegarkan para warga di Desa. Berita terdengar
oleh organisasi IBI. Lalu IBI memberikan sanksi yang setimpal pada
Bidan Ratih karena kecerobohan yang telah diperbuatnya.

 Issue etik : Pelanggaran wewenang dan malpraktek yang


dilakukan oleh Bidan Ratih

 Konflik : Bidan Ratih melanggar wewenangnya sebagai


bidan dengan memberikan obat perangsang kontraksi pada
pasien. Pasien pun meninggal

 Dilema : Bidan Ratih melakukan hal tersebut agar tidak


kehilangan komisi, di sisi lain ia berusaha mencegah bayi
dari kekurangan oksigen di dalam kandungan karena
pembukaan yang lambat dan tak kunjung bertambah.

Anda mungkin juga menyukai