Strategi promosi kesehatan adalah cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan meliputi 3 hal yaitu:
1. Advokasi
Advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
di berbagai sektor untuk mendukung program kesehatan yang kita inginkan yaitu hidup bersih
dan sehat. Menurut UNFPA dan BKKBN (2002) terdapat lima pendekatan utama dalam
advokasi yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja dengan media massa, membangun
kemitraan, mobilisasi massa dan membangun kapasitas.
Menurut Sharma (dikutip dari Hadi Pratomo dalam Notoatmojo,2005) terdapat 8
unsur dasar dalam advokat yaitu penetapan tujuan, pemanfaatan data, identifikasi halayak
sasaran, pengembangan dan penyampaian pesanm membangun koalisi, membuat penyajian
atau presentasi yang persuif, penggalangan dana, dan evaluasi.
2. Dukungan Sosial (social Support)
Dukungan sosial adalah suatu kegiatan untuk mencari dungungan sosial melalui tokoh
masyarakat, baik formal maupun informal. Tujuannya adalah sebagai jembatan antara sektor
kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dan masyarakat sebagai penerima program
kesehatan. Strategi ini dikatakan sebagai upaya bina suasana terhadap kesehatan. Benttuk
kegiatannya adalah pelatihan kepada tokoh masyarakat, seminar, lokakarya, bimbingan
kepada tokoh masyarakat, dsb. Dan tokoh masyarakat ini adalah sasaran sekunder.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan adalahstrategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung.
Tujuan dari pemberdayaan ini adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka (visi promosi kesehatan). Bentuk
kegiatannya adalah penyuluhan kesehatan, pengorganisasian, dan pengembangan masyarakat
dalam bentuk koperasi. Dan masyarakat adalah sasaran primer.
Dalam piagam Ottawa dirumuskan strategi baru promosi kesehatan yang mencakup 5 butir yaitu
a. Kebijakan berwawasan kebijakan (Health Public Policy)
Strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan.
b. Lingkungan yang mendukung ( Supportive Environment)
Ditujukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah kota agar menyediakan
prasarana yang mendukung masyarakat hidup bersih dan sehat.
c. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient Health Service)
Sudah menjadi pemahaman bahwa dalam pelayanan kesehatan ada 3 provider dan 3
consumer.
d. Ketrampilan individu (personal skill)
Kesehatan masyarakat adalah agregat yang terdiri dari individu keluarga dan kelompok.
Maka masyarakat akan menciptakan hidup bersih dan sehat bila terwujudnya individu yang
bersih dan sehat.
e. Gerakan masyarakat (Community Action)
Dalam mewujudkannya harus ada gerakan untuk kesehatan dengan mendorong dan memacu
kegiatan dimasyarakat di bidang kesehatan.
www.promosikesehatandianhusada.blogspot.com/p/strategi-global-dian-husada.html?m=1