Anda di halaman 1dari 21

PERILAKU PENCARIAN

PELAYANAN KESEHATAN
KELOMPOK 6/D3-5A

DOSEN PENGAMPU :
IBU APT. RATNA SARI, M.FARM

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


Anggota kelompok

◍ Annisa Azzahra ◍ Nur Maslina Diaputri


(1900004) (1900031)
◍ Dinda Wijiyaningsih ◍ Nurul Hanifah
(1900009) (1900033)
◍ Hafiza Miftahurrahmah ◍ Vaylia Antasya
(1900016) (1900046)
◍ Muhammad Fadil Ananda ◍ Wulan Prasepti Utami
(1900026) (1900048)

2
Point-point


Konsep Pelayanan Kesehatan

Model Penggunaan Pelayanan dan Kesehatan

Motivasi dan Perilaku Hidup Sehat

3
Konsep Pelayanan Kesehatan

Untuk mempunyai pengertian pelayanan kesehatan, kita akan


memperhatikan konsep kerangka kerja utama dari pelayanan
kesehatan tersebut. Pada prinsipnya ada dua kategori pelayanan
kesehatan.

◍ Kategori yang berorientasi pada publik

◍ Kategori yang berorientasi pada perorangan

4
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kategori public
terdiri dari sanitasi, imunisasi, kebersihan air, dan
perlindungan kualitas udara. Pelayanan kesehatan masyarakat
lebih diarahkan langsung kea rah public dari pada kearah
individuindividu yang khusus.

Dilain pihak pelayanan kesehatan pribadi adalah langsung


kea rah individu. Seperti kebanyakan pengobatan, pelayanan
kesehatan ditujukan langsung kepada pemakai pribadi.

5
Menurut Notoatmodjo (2010) dalam bukunya yang berjudul
Ilmu Perilaku Kesehatan pada dasarnya ada dua kategori
pelayanan kesehatan berdasarkan sasaran dan orientasinya,
yaitu:
◍ Kategori yang berorientasi pada masyarakat: Pelayanan
yang berorientasi pada publik ini terdiri dari sanitasi
lingkungan seperti: sarana, air bersih, pembuangan
limbah, imunisasi, dan sebagainya.
◍ Orientasi pelayanan kesehatan ini lebih kepada promotif
dan preventif. Kategori yang berorientasi pada individu
Pelayanan ini langsung kepada individu yang biasanya
mengalami kondisi sakit sehingga pelayanan ini lebih
kepada rehabilitatif dan kuratif.

6
Model Penggunaan Pelayanan Kesehatan

Anderson dan Newman menjelaskan bahwa model penggunaan pelayanan kesehatan ini dapat
membantu/memenuhi satu atau lebih dari 5 tujuan berikut.

◍ Untuk melukiskan hubungan kedua belah pihak antara factor penentu dari penggunaan
pelayanan kesehatan.
◍ Untuk meringankan peramalan kebutuhan masa depan pelayanan kesehatan.
◍ Untuk menentukan ada/tidak adanya pelayanan dari pemakaian pelayanan kesehatan yang
berat sebelah
◍ Untuk menyarankan cara-cara memanipulasi kebijaksanaan yang berhubungan dengan
variabel-variabel agar memberikan perubahan-perubahan yang diinginkan
◍ Untuk menilai pengaruh pembentukan prigram atau proyek-proyek pemeliharaan/perawatan
kesehatan yang baru.

7
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberpa model penggunaan
pelayanan kesehatan, yaitu :

Model Demografi (Kependudukan)

Model-Model Struktur Sosial


(Social Structure Models)

Model-Model Sosial
Psikologis (Psychological
Models)

Model-Model Organisme
(Organization Models)

8
◍ Model Demografi (Kependudukan)

Dalam model demografi ini variabel yang digunakan sebagai tolak ukur adalah umur,
jenis kelamin, status perkawinan dan besarnya keluarga. Dengan asumsi bahwa
variabel-variabel tersebut sedikit banyaknya akan berhubungan dengan status
kesehatan dan derajat kesakitan.

9

Dalam model struktur sosial



Model-Model Struktur Sosial ( Social Structure Models)

ini variabel yang digunakan sebagai


pengukur atau indikator derajat kesehatan seseorang adalah pendidikan,
pekerjaan, dan kebangsaan. Dalam model ini dijelaskan bahwa individu
yang berbeda suku bangsa, pendidikan, pekerjaan akan berbeda dalam
bereaksi dan berperilaku terhadap kesehatan mereka. Dengan arti lain
bahwa dengan latarbelakan sosial yang berbeda makan akan berbeda pula
dalam penggunaan pelayanan kesehatannya.

10
o Model-Model Sosial Psikologis(PsychologicalModels)
Variabel model sosial psikologis ini pada umumnya terdiri dari :

• Kerentanan terhadap suatu • Model Sumber Daya Keluarga (Family Resource Models)
penyakit Dalam model ini variabel yang digunakan adalah
• Pengertian secara menyeluruh pendapatan keluarga, asuransi keluarga.
dari suatu penyakit Model ini menjelaskan kesanggupan keluarga dalam
• Keuntungan yang diharapkan mengakses pelayanan kesehatan ketika mereka sakit.
dari pengobatan suatu • Model Sumber Daya Masyarakat (Community Resource
penyakit Models)
• Kesiapan tindakan individu
Pada model ini variabel yang digunakan adalah
dalam menghadapi penyakit
penyedia pelayanan kesehatan dan sumber-sumber di
dalam masyarakat, dan ketercapaian dari pelayanan
kesehatan yang tersedia dan sumber di dalam
masyarakt.

11
KPK & FPB

KELIPATAN PERSEKUTUAN KELIPATAN PERSEKUTUAN


TERKECIL TERBESAR
Kelipatan Persekutuan Faktor Persekutuan Terbesar
Terkecil adalah bilangan adalah faktor persekutuan
kelipatan terkecil yang yang nilainya terbesar di
sama dari banyaknya antara faktor-faktor
suatu bilangan tertentu. persekutuan lainnya.

12
Model-Model Organisme
(Organization Models)
Pada model ini memperlihatkan suatu perbedaan sistem pelayanan kesehatan,
variable tersebut diantaranya adalah:
◍ Gaya dalam memberikan praktik pengobatan (sendiri, rekanan atau grup)
◍ Sifat dari pelayanan tersebut, apakah pengguna pelayanan membayar langsung atau
menggunakan asuransi
◍ Letak dari penyedia pelayanan, apakah penyedia pelayanan kesehatan tersebut milik
pribadi, rumah sakit daerah, rumah sakit swasta ataupun klinik
◍ Petugas medis yang pertama kali kontak dengan pasies (Dokter, Perawat, Asisten
Dokter)
◍ Model Kepercayaan Kesehatan
Model teori ini menjelaskan bahwa ada masalah-masalah kesehatan yang ditandai
dengan tidak berhasilnya provider dalam mengambil kepercayaan masyarakat bahwa
mereka mampu menangani sebuah masalah kesehatan .

13
Model-Model Organisme
(Organization Models)
◍ Model Sistem Kesehatan
Menurut Ilustrasi Model Anderson dalam Notoatmodjo (2010) model ini
mengelompokkan 3 kategori utama dalam pelayanan kesehatan yaitu:
a. Karakteristik
predisposing Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan fakta bahwa setiap
individu dalam menggunakan pelayanan kesehatan tidak akan selalu sama.
Hal tersebut dikarenakan adanya ciri individu yang digolongkan kedalam 3
kelompok.
 Karakteristik demografi (umur, jenis kelamin).
 Struktur sosial (tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras).
 Manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa penyakit dapat
disembuhkan apabila mengakses pelayanan kesehatan.

14
Model-Model Organisme
(Organization Models)
B. Karakteristik pendukung (enabling characteristics)
Karakteristik pendukung ini menjelaskan bahwa meskipun mereka yang sakit
mempunyai predisposing untuk menggunakan pelayanan kesehatan namun apabila tidak
didukung dengan kondisi ekonomi yang memungkinkan untuk mengakses pelayanan
kesehatan maka mereka tidak akan bertindak untuk menggunakan pelayanan kesehatan
tersebut. menggunakan pelayanan kesehatan bilamana faktor predisposing dan
enabling itu ada.

c. Karakteristik kebutuhan (Need characteristic)


Faktor yang dijelaskan diatas ( predisposing dan enabling) memungkinkan seseorang
untuk mengakses pelayanan kesehatan dapat terwujud apabila hal tersebut dirasakan
sebagai kebutuhan. Dengan arti lain bahwa faktor kebutuhan secara tidak langsung
merupakan landasan untuk menggunakan pelayanan kesehatan bilamana faktor
predisposing dan enabling itu ada.

15
MOTIVASI DAN
PERILAKU HIDUP
SEHAT
16
Pengertian motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam dan luar
individu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas/kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan tertentu.
Motif atau motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku
(Syah, 2012).

17
Pengertian Motivasi
◍ Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia maupun
hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi
berarti pemasok (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Menurut
Hamalik (2015), mengatakan bahwa istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala
yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu dimana
sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut.

◍ Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif dari
luar individu atau hadiah. Menurut Hamalik (2015), motivasi memiliki dua
komponen yaitu: Komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer
component). Komponen dalam ialah perubahan di dalam diri seseorang, keadaan
merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar adalah apa yang
diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah tujuannya. Jadi komponen dalam
adalah kebutuhan-kebutuhan yang hendak dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah
tujuan yang hendak dicapai.

18
Pola Hidup Sehat

19
20
👍
Thanks!
Any questions?

21

Anda mungkin juga menyukai