Anda di halaman 1dari 2

Kontraindikasi pemasangan kateter

Kontraindikasi kateterisasi uretra adalah adanya urethral injury. Biasanya adanya


trauma pada uretra terjadi pada pasien dengan trauma pelvis atau fraktur pelvis.
Trauma pada uretra ditandai dengan adanya perdarahan pada meatus uretra,
perineal hematoma, dan a “high-riding” prostate gland. Jika dicurigai adanya
trauma pada uertra perlu dilakukan uretrography sebelum dilakukan kateterisasi.
Kontraindikasi relatif pemasangan kateter uretra adalah adanya striktur uretra,
pembadahan uratra atau bladder, atau pada pasien yang tidak kooperatif.
Selain itu, kontraindikasi pemasangan katerter antara lain:
1. Pasien dengan prostatis akut
2. Pasien dengan suspek trauma urethal
3. Pasien dengan riwayat striktur urethra
4. Pasien yang baru selesai menjalani TURP (Trans-Urethral Reserction of
the Prostate) dalam jangka waktu 24 jam
5. Pasien yang mengalami phymosis
6. Pasien yang mengalami riwayat sulit dipasang kateter
7. Pasien yang dicurigai mengalami masalah hematuria
8. Pasien yang mengalami atau menunjukkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
Pada pria kateterisasi uretra dikontraindikasikan pada pasien dengan gejala trauma pada
traktus urinarius bagian bawah, misalnya terjadi robekan pada uretra. Kondisi ini dapat
ditemukan pada pasien laki-laki yang mengalami trauma pelvis atau straddle-type injury.
Gejala yang dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik adalah ditemukannya prostat yang
meninggi (high-riding) atau edema, hematom di perineum, atau keluarnya darah dari
lubang uretra. Apabila kondisi ini ditemukan maka harus dilakukan pemeriksaan
uretrogram untuk menghindari terjadinya robekan pada uretra sebelum dilakukan
pemasangan kateter.
Kontraindikasi kateterisasi suprapubik antara lain:
1. Adanya atau diduga menderita karsinoma kandung kemih.
2. Kontraindikasi mutlak dari kateterisasi suprapubik yaitu pada pasien
dengan kandung kemih yang tidak mudah teraba atau dengan menggunakan
ultrasonografi tidak ditemui adanya distensi kandung kemih.
3. Riwayat operasi perut bagian bawah sebelumnya.
4. Koagulopati (sampai kelainan tersebut diperbaiki).
5. Asites.
6. Perangkat prostetik di perut bagian bawah misalnya hernia mesh.

Widjanarko, dkk. 2016 Teknik Katerterisasi dan Aspirasi Suprapubik. Online.


(http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-
KATETER.pdf), diakses pada tanggal 12 November 2018
Firmawati, dkk. 2016 Blok Sistem Perkemihan. Online.
(http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/14155/Blok
%20perkemihan.pdf?sequence=1&isAllowed=y), diakses pada tanggal 12
November 2019
Damar, Wendy. 2017. Kontraindikasi Kateterisasi Uretra (Pria). Online.
(https://www.alomedika.com/tindakan-medis/genitourinaria/kateterisasi-
uretra-pria/kontraindikasi), diakses pada tanggal 12 November 2018
Dukudok. 2015. Indikasi Pemasangan Kateter Urine. Online.
(https://dokudok.com/ketrampilan-klinis/indikasi-pemasangan-kateter-
urin/), diakses pada tanggal 12 November 2018

Anda mungkin juga menyukai