Pada hari Senin, 2 Desember 2019 telah terjadi bencana gempa bumi di wilayah
Poltekkes Kemenkes Malang. 3 hari kemudian, BMKG melaporkan bahwa wilayah
Poltekkes Kemenkes Malang sudah dalam kondisi aman dan masih ada kemungkinan
untuk terjadi gempa susulan. Namun, warga di sekitar masih khawatir dan belum berani
untuk kembali ke kediamannya karena rumah-rumah yang masih rusak belum dibenahi.
Sehingga saat ini sudah didirikan posko penampungan untuk para korban yang tempat
tinggalnya masih belum bisa untuk ditempati. Setelah terjadinya gempa bumi, para
relawan mendirikan beberapa posko yang terdiri dari:
Kronologis bencana:
Setelah mengetahui kondisi sekitar bencana sudah dirasa aman, para ralawan yang
terdiri dari dokter, perawat, dan tim social worker mulai melakukan kegiatan untuk
membantu para korban yang trauma akan bencana gempa bumi. Di awal kegiatan para
relawan melakukan penyuluhan mengenai kebersihan dan cuci tangan. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan di posko lansia yaitu melatih relaksasi progresif. Di posko
ibu hamil para relawan melakukan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kehamilan
dan dilanjutkan dengan kegiatan bermain untuk para korban bencana balita. Di posko
untuk warga yang sehat, para relawan mengajarka cara untuk menyulam dan membuat
sapu lidi yang bisa bermanfaat untuk membersihkan daerah posko. Kemudian di posko
untuk warga yang cedera dilakukan tindakan keperawatan pemeriksaan fisik dan
perawatan korban yang mengalami trauma. Sedangkan di posko terakhir yaitu warga
dengan gangguan jiwa dilakukan kegiatan TAK untuk mengatasi depresi karena para
korban bencana kehilangan orang terdekatnya.
Alur kegiatan simulasi
Sesi I : Penyuluhan
Dokter
Pada sesi pertama ini dilakukan penyulihan tentang kebersihan lingkungan dan cuci
tangan oleh dokter. Peserta penyuluhan terdiri dari seluruh warga yang terkena musibah
bencana gempa bumi.