Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gading Esa Maulana

NIM : 190106061

Prodi / Kelas : D4 Keperawata Anestesiologi 1A

Jenis-jenis cairan

1.Cairan hipotonik:

Definisi : cairan hipotonik adalah cairan yang osmolaritasnya lebih rendah


dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum),
sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan
“ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan
berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi
sel-sel yang dituju.

Kegunaan : cairan hipotonik digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi,


misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien
hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi
yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh
darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan
intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang.

Contoh : NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.

2.Cairan Isotonik:

Definisi : cairan isotonik adalah cairan yang osmolaritas (tingkat kepekatan)


cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus
berada di dalam pembuluh darah.
Kegunaan : Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan
cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya
overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan
hipertensi.
Contoh : Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl
0,9%).

3.Cairan hipertonik:

Definisi : osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik”


cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu
menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak).
Kegunaan : sebagai kontradiktif dengan cairan hipotonik.
Contoh : Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate,
Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:


a.Kristaloid:

Definisi : bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan
(volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat,

Kegunaan : untuk pasien yang memerlukan cairan segera (dehidrasi)


Contoh : Ringer-Laktat dan garam fisiologis.

b.Koloid:

Definisi : ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan
keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka
sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.

Kegunaan : mengembalikan keseimbangan elektrolit,mengembalikan Ph,


menghidrasi tubuh dan sebagai cairan resusitasi

Contoh : albumin dan steroid.

Jenis-jenis cairan infus

1.Asering

Definisi : Asering atau dikenal juga dengan Asering Infusion adalah salah satu
cairan infus yang mampu membantu mencukupi gizi dan nutrisi yang diperlukan oleh
penggunanya.

Kegunaan :Dapat menjaga suhu tubuh sentral pada anestasi dan isofluran terutama
kandungan asetatnya pada saat pasien dibedah,meningkatkan tonisitas sehingga
dapat mengurangi resiko edema serebral

Komposisi : Na 130 mEq, Cl 109 mEq, Ca 3 mEq, K 4 mEq, Asetat/garam 28 mEq

2. cairan Normal Saline

Definisi : : Cairan saline normal adalah cairan steril, non pirogenik, tidak
mengandung glukosa dan tidak memiliki efek anti mikroba. Cairan infus ini bening,
tidak berbau, tidak memiliki rasa, dan tidak memiliki partikel-partikel di dalamnya. pH
cairan 4,5-7,0.

Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l

Kegunaan : mengganti cairan saat diare,mengganti elektrolit dan cairan yang hilang
di intravaskuler,menjaga cairan ektra seluler dan elektrolit.

3. Cairan Ringer Laktat (RL)


Definisi : Ringer laktat adalah larutan steril yang digunakan sebagai penambah
cairan dan elektrollit tubuh untuk mengembalikan keseimbangannya. Obat ini juga
dapat bertindak sebagai alkalisator yang mengurangi keasaman.

Kegunaan : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk konduksi saraf dan otak,


mengganti cairan hilang karena dehidrasi, syok hipovolemik dan kandungan
natriumnya menentukan tekanan osmotik pada pasien.

Komposisi : (mmol/100 ml : Na = 130, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-


30 mEq /L)

4.Cairan Dextrose

Definisi : Dextrose adalah obat dengan fungsi untuk menyediakan cairan yang
membawa gula ke dalam tubuh saat Anda tidak dapat meminum cairan yang cukup
atau saat cairan tambahan dibutuhan.

Kegunaan : diperlukan pasien pada saat terapi intravena,dan diperlukan untuk


hidrasi ketika pasien sedang dan selesai operasi.

Komposisi : Glukosa = 50 gr/l,100 gr/l,200 gr/l

4. Cairan Otsu-RL

Definisi : Otsu RL merupakan sediaan obat dalam infus yang diproduksi oleh
Otsuka Indonesia. Otsu RL adalah larutan yang digunakan untuk membantu
mengembalikan keseimbangan elektrolit pada pasien dehidrasi

Kegunaan : Otsu RL adalah larutan yang digunakan untuk membantu


mengembalikan keseimbangan elektrolit pada pasien dehidrasi.

Komposisi : Na Lactate, NaCl, KCl, CaCl2, aqua ad 500ml.

5. Cairan Albumin

Definisi : Cairan Albumin merupakan protein serum utama dan berperan 80%
terhadap tekanan onkotik plasma. .

Kegunaan : mengganti jumlah volume yang hilang atau protein ketika pasien
mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat operasi ,trauma, gagal ginjal
yang akut dan luka bakar.

Komposisi : Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian yang berasal dari plasma
manusia (misalnya 5 %).

6.HES (Hidroxy Ethyl Starch)

Definisi : Cairan HES merupakan Senyawa kimia sintetis yang menyerupai


glikogen. Cairan ini mengandung partikel dengan BM beragam dan merupakan
campuran yang sangat heterogen.
Kegunaan : membantu menurunkan permeabilitas pembuluh darah pada pasien
post trauma.Sehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan dan membantu
menambah jumlah volume plasma walaupun pasien mengalami kenaikan
permeabilitas.

Komposisi : Starches (memiliki 2 tipe polimer glukosa:amilosa dan amilopektin).

7.Ringer Asetat (RA)


Definisi : Larutan ini merupakan salah satu cairan kristaloid yang cukup banyak
diteliti. Larutan RA berbeda dari RL (Ringer Laktat) dimana laktat terutama
dimetabolisme di hati, sementara asetat dimetabolisme terutama di otot.

Kegunaan : berguna sebagai cairan metabolisme di otot pasien, bagi pasien diare
(yang kehilangan cairan dan bikarbonat masif)

Komposisi : Na=154,Cl=154,isotonus=138

8.Otsu-NS

Definisi : otsu-NS merupakan cairan yang diindikasikan untuk perawatan kadar


natrium rendah, kadar kalium rendah,kadar magnesium yang rendah dan dondisi
lainnya

Kegunaan : mengganti Na dan Cl ketika pasien diare,mengganti kehilangan natrium


pada pasien saat asidosis diabetikum,insufisiensi adrenokortikal,dan luka bakar.
Selain itu, mengganti cairan saat pasien mengalami dehidrasi akut.

Komposisi : Komposisinya terdiri dari elektrolit (mEq/L) :Na+=154,CI-+154

DAFTAR REFERENSI
https://halosehat.com/review/tindakan-medis/jenis-jenis-cairan-infus

https://cairaninfus.blogspot.com/2012/06/macam-macam-jenis-cairan-infus.html

https://halosehat.com/merk-obat-a-z/merk-obat-a/asering

Anda mungkin juga menyukai