GI,
WOC DAN
ASKEP Dosen Pembimbing:
PNEUMONIA
Ns.Rahmi Ramadhan,M Kep
SLIDESMANIA
Hello! WE ARE FROM GROUP 2...
NAMA NIM
01
SLIDESMANIA
4 stadium anatomic pneumonia
1. Stadium Kongesti (4 – 12 jam pertama)
Disebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan permulaan yang berlangsung pada
daerah baru yang terinfeksi. Hal ini ditandai dengan peningkatan aliran darah dan
permeabilitas kapiler di tempat infeksi..
2. Terjadi
Stadium Hepatisasi
sewaktu Merah
alveolus terisi oleh (48 jam merah,
sel darah selanjutnya)
eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu
(host) sebagai bagian dari reaksi peradangan. Pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau sangat minimal
sehingga anak akan bertambah sesak. Stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 48 jam.
3.Terjadi
Stadium Hepatisasi
sewaktu sel-sel darahKelabu (Konsolidasi)
putih mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. Pada stadium ini eritrosit
di alveoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi
pucat kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti.
kembali atau dibersihkan dengan batuk. Parenkim paru kembali menjadi penuh dengan cairan dan basah
sampai pulih mencapai keadaan normal.
WOC PNEUMONIA
SLIDESMANIA
ASKEP PNEUMONIA
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Berisikan nama lengkap pasien, usia pasien, jenis kelamin pasien, suku/bangsa pasien, agama pasien, pekerjaan pasien,
pendidikan pasien, alamat pasien, dan diagnosa medis.
c. Riwayat Keperawatan
1) Riwayat sebelum sakit
2) Riwayat penyakit sekarang
3) Riwatar kesehatan keluarga
4) Riwayat kesehatan lingkungan
5) Riwayat kesehatan lainnya.
SLIDESMANIA
Lanjutan…
d. Observasi dan pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Berisikan keadaan umum pasien saat masuk rumah sakit atau saat berada diruangan rawat inap
2) Tanda-tanda vital, TB dan BB :: Berisikan hasil pemeriksaan observasi tanda-tanda vital seperti berapa tekanan darah (TD) dalam
mmHg, nadi (N) dalam kali/menit, suhu (S) dalam derajat celcius, respirator rate (RR) kali/menit, berat badan (BB) dalam Kilogram
(Kg), dan tinggi badan (TB) dalam centimeter (Cm).
3) Body Systems:
a) Pernapasan (B1: Breathing) Berisikan keadaan umum organ pernafasan yaitu hidung apakah terdapat sumbatan, perlukaan
atau lainnya yang dapat menganggu jalan nafas pasien.
b) Cardiovaskuler (B2: Bleeding) Berisikan keluhan-keluhan yang dirasakan pasien terutama yang berkaitan dengan blleding
seperti nyeri dada, pusing, kram kaki, palpitasi (berdegup kencang), clubbing finger (kelainan pada kuku), keadaan pada suara
jantung.
c) Persyarafan (B3: Brain) Berisi keadaan pasien saat ini keadaan secara umum seperti apakah pasien coma, apatis,
composmmetis, somnolent, spoor, atau gelisah.
d) Perkemihan-Eliminasi Uri (B4: Bladder) Berisikan data produksi output cairan dalam mililiter (ml), berapa frekuensinya,
keadaan warna, bau.
e) Pencernaan-Eliminasi Alvi (B5: Bowel) Berisi keadaan organ pencernaan mulai dari mulut, tenggorokan, bagian abdomen,
dan rectum.
e. Pemeriksaan Penunjang
Berisikan pemeriksaan penunjang dalam penegakan diagnosis seperti Laboratorium (uji lab darah lengkap atau sputum), tindakan rontogen
(X-Ray, USG, CT-Scan).
SLIDESMANIA
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernafas, kelemahan otot
pernafasan) yang ditandai dengan dispnea, pola nafas abnormal (mis. Takipnea, brakipnea, hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-stokess), dan fase ekspirasi memanjang.(0005)
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus kapiler yang ditandai dengan
dispnea, PCO2 meningkat, PO2 menurun, takikardia, dan bunyi nafas tambahan.(0003)
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperplasia dinding jalan nafas ditandai dengan batuk
tidak efektif, sputum berlebih, dan Wheezing.(0001)
SLIDESMANIA
3. Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi
1 SDKI SIKI
D.0149 I.01011
Bersihan jalan napas tidak efektif 1) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing,
ronki kering)
- Monitor sputum ( jumlah, aroma, warna)
2) Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Posisikan semi fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Berikan oksigen, jika perlu
3) Edukasi
- Ajarkan batuk efektif
- Anjurkan asupan cairan 2000ml/perhari, jika tidak kontradiksi
4) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspetoran, jika perlu
SLIDESMANIA
Lanjutan..
2 SDKI SIKI
D.0003 I010134
Gangguan pertukaran gas 1) Observasi
- Monitor frekuensi, irama kedalaman dan upaya napas
- Monitor pola napas
- Monitr kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Monitor saturasi oksigen
2) Terapeutik
- Atur intervensi pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
3) Edukasi
- Jelaskan prosedur pemantauan
4) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator jika perlu
3 SDKI SIKI
D.0005 I.01011
Pola napas tidak efektif 1) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronki
kering)
SLIDESMANIA
5. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang merupakan perbandingan
sistematis dan rencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan untuk menilai apakah
tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian
ulang.
SLIDESMANIA
Thank you!
SLIDESMANIA