DEFINISI
INDIKASI
- Hasil auskultasi ditemukan suara crackels atau ronkhi
- Nadi dan laju pernafsan meningkat
- Ditemukan adanya mukus pada saluran nafas
- Pasien yang koma
- Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan
- Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun
KONTRA INDIKASI
- Pasien dengan stridor
- Pulmonary oedem
- Post pneumonectomy
KOMPLIKASI
- Hipoxemia
- Trauma jaringan :suncioning dapat menyebabkan trauma jaringan dan iritasi
- Atelektasis : dapat terjadi bila pemakaian kateter sunction yang terlalu besar
dan vacum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi colaps paru (atelektasis)
- Hipotensi : biasanya terjadi karena vagal stimulasi, batuk dan hipoxemia
ALAT DAN BAHAN
- Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan
- Kateter penghisap lendir (steril)
- Pinset steril
- Sarung tangan steril
- 2 buah kom berisi larutan aquabides atau NaCl 0.9% dan larutan desinfektan
- Kasa steril
- Kertas tissue
PROSEDUR KERJA
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- Tempatkan klien pada posisi supinasi dengan kepala miring kearah perawat
- Pakai sarung tangan
- Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap
- Hidupkan mesin penghisap
- Masukkan kateter penghisap ke dalam kom berisi aquabides atau NaCl 0.9%
untuk mempertahankan tingkat kesterilan alat
- Masukkan kateter penghisap melaluli hidung klien pada posisi tidak
menghisap
- Gunakan alat penghisap dengan tekanan 95-110 MmHg untuk anak-anak dan
tekanan 50-95 MmHg untuk bayi
- Tarik keluar kateter penghisap tidak lebih dari 5 detik untuk anak-anak dan 3
detik untuk bayi
HAL-HAL PENYING YANG HARUS DIPERHATIKAN BAGI PERAWAT
DALAM MELAKUKAN TINDAKAN SUCTIONING
- Sebelum suction, pasien harus diberi oksigen yang adekuat (pre oksigenasi)
sebab oksigen akan menurun selama proses pengisapan
- Proses suction tidak boleh melebihi 10-15 detik di lumen artificial airway,
total proses suction jangan melebihi 20 detik
- Bila hendak mengulangi suction harus di berikan pre oksigenasi kembali 6-10
kali ventilasi dan begitu seterusnya sampai jalan nafas bersih
- Jangan lupa monitor vital sign, ECG monitor, sebelum melanjutkan suction,
bila terjadi disritmia atau hemodinamik tidak stabil hentikan suction sementara
waktu.
NEBULIZER
Nebulizer adalah alat medis untuk mengubah obat cair menjadi uap agar lebih mudah
dihirup oleh paru-paru. Alat ini akan mengantarkan obat cair dalam bentuk butiran uap air
yang sangat kecil supaya langsung masuk ke dalam paru-paru.Nebulizer bermanfaat untuk
mengobati kondisi pernapasan tertentu, terutama pada bayi. Karena bayi masih belum dapat
menelan obat dengan baik, maka pengobatan yang paling mudah dilakukan adalah
membiarkan bayi menghirup uap yang mengandung obat selayaknya bernapas seperti
biasanya.Ketika bayi menghirup uap dari nebulizer, obat dapat masuk langsung ke paru-paru
sehingga bekerja lebih efektif melegakan pernapasan.
OKSIGENASI
DESKRIPSI
Oksigen merupakan gas yang penting untuk kehidupan. Konsentrasi oksigen
dalam darah yang optimal harus dipertahankan agar tidak terjadi hipoksia dan fungsi
seluler kerja terus. Hipoksia merupakan keadaan dimanakandungan oksigen dalam
darah arteri rendah (Potter dan Perry, 1997). Pada kasus tersebut, pemberian oksigen
penting dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi dalam darah.Terapi oksigen paling
sering digunakan untuk pasien dengan diagnosis keperawatan gangguan pertukaran
gas. Gangguan ini kemungkinan berhubungan dengan berbagai faktor, diantaranya
sekresi yang banyak dalam paru-paru, hipoventilasi, serta proses penyakit yang
menyebabkan pertukaran gas pada permukaan dalam paru-paru menurun atau kondisi
yang menurunkan sirkulasi darah melalui paru-paru.
Alat-alat yang digunakan untuk pemberian oksigen meliputi nasal kanul/ nasal
kateter/ masker, selang oksigen, humidifieryang telah diisi aquades, flowmeter, dan
sumber oksigen (sentral/tabung).
NASAL KANUL
Nasal kanul tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol
untuk dimasukkan ke lubang hidung. Metode ini merupakan metode yang paling
mudah dan paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai dan nyaman
untuk pasien (Potter dan Perry, 1997).Pasien yang menerima oksigen melalui nasal
kanul ke hidung dapat berkomunikasi dengan muda, makan, dan melakukan aktivitas
setiap harinya. Pasien juga dianjurkan untuk bernafas melalui hidung (karena
pernafasan melalui mulut dapat menurunkan, bahkan menghilangkan oksigen).
Oksigen dengan nasal kanul diberikan 1-6 liter/menit, dengan konsentrasi sekitar 30%
(Potter dan Perry, 1997). Diatas 6 liter/menit, tidak akan meningkatkan oksigen yang
dihasilkan. Hal tersebut akan meningkatkan kekeringan membran mukosa. Oleh
karena itu, oksigen yang diberikan dengan nasal kanul biasanya digunakan dengan
kecepatan aliran 2-3 liter/menit.
NASAL KATETER
Nasal Kateter merupakan alat bantu pemberian oksigen yang digunakan untuk
memberikan konsentrasi dari rendah sampai sedang. Nasal kateter dapat mengirimkan
konsentrasi lebih tinggi daripada nasal kanul, yaitu 1-5 liter/menit dengan konsentrasi
30%. Masalah yang sering timbul pada penggunaan nasal kateter adalah
pembengkakan laring dan peregangan lambung yang disebabkan oleh udara dan
oksigen yang masuk ke dalam lambung.
MASKER
Pemberian oksigen dengan masker digunakan dengan menutupi hidung dan
mulut. Kelemahan dari alat ini, yaitu dapat menyebabkan kesulitan untuk makan,
minum, dan juga berbicara. Adapun macam-macam dari masker dijelaskan dibawah
ini.
1. Masker Oksigen Sederhana (Simple Mask)
- Dapat memberikan oksigen konsentrasu 40-60% dengan kecepatan
aliran 6-10 L/menit (lecepatan kurang dari 5 L/menit dapat
menyebabkan tertahannya CO2 diruang vakum masker)
- Paling murah, terbuat dari plastuk dan sekali pakai.
- Terdapat lubang untuk mengeluarkan udara pernapasan yang
dihembuskan
2. Masker Rebreathing (Rebreathing Mask)
- Digunakan untuk oksigen dengan konsentrasi 40-60% pada kecepatan
alirab 8-12 L/menit
- Terdapat kantung reservoir untuk menampung bagian pertama udara
yang keluar. Udara uni adalah oksigen yang dicampur dengan 100%
oksigen lagi untuk penarikan napas berikutnya, dan sisa napas yang
dihembuskan akan dikeluarkan melalui lubang-lubang pada masker
- Pemakaian masker jenis uni memungkinkan penghematan
menggunakan oksigen.
3. Masker non-Rebreathing (Non-Rebreathung Mask)
- Memberikan oksigen berkonsentrasi 60-90% pada kecepatan alitan 6-
15 L/menit
- Tidak menyimpan udara yang dihembuskan keluar
- Kantung persediaan diisi dengan oksigen yang masu kedalam masker
saat menarik napas. Udara yang dihembuskan keluar akan keluar
melalui lubang-lubang disamping masker
- Masker ini dapat digunakan untuk memberi campuran gas
4. Masker Ventury (Ventury Mask)
- Memberikan oksigen dengan kepekatan sampain 40%
- Lubang-lubang disamping memungkinkan pemberian yang tepat dari
kepekatan oksigen yang rendah
- Memberikan pengaruh mendinginkan yang dihasilkan dari aliran zat
asam yang lebih tinggi dari udara luar, sehingga memberikan rasa
nyaman.
HUMIDIFIER
Humidifier adalah suatu alat untuk melembabkan oksigen sebelum diterima
oleh pasien (Pavlovic, 2000). Humidifikasi bertujuan untuk mencegah terjadinya
iritasi mukosa saluran nafas pasien (Kozier, Erb, Berman dan Snyder, 2004).
FLOWMETER
Sebuah alat yang melekat ke oksigen outlet, yang mengatur jumlah oksigen
Kedua tipe ini mencatat jumlah liter oksigen yang dikeluarkan per menit. Flowmeter
yang dihasilkan. Ada 2 tipe flowmeter, yaitu balon air raksa dan ukuran.
SUMBER OKSIGEN : SENTRAL/TABUNG
Selain dari sentral, oksigen biasanya disimpan di dalam tabung. Pada tabung
tersebut terdapat alat tambahan yang disebut dengan regulator, yang berada melekat
pada katup dari tabung yang berfungsi untuk mengurangi tekanan dan untuk
keselamatan. Jumlah gas dicatat dalam ukuran pound per inci persegi. Ketika tabung
hamper kosong, jarum menunjuk ke area merah dan menandakan tabung harus diganti
dengan cepat. Terdapat juga tabung-tabung yang lebih kecil yang disediakan untuk
keadaan darurat, dapat dipindah-pindahkan, dan digunakan dirumah. Alat seperti ini,
pada umumnya aman karena bertekanan rendah.