1. Kanul Nasal
Kanul nasal disebut juga dengan nasal prong. Kanul nasal merupakan yang
paling sederhana dan nyaman untuk pemakaian jangka panjang tetapi sulit
menentukan FiO2, dapat menciptakan PEEP tergantung ukuran kanul nasal
dan flow. Nasal kanul terdiri dari sepasang tube dengan panjang kurang lebih
dua cm yang dipasangkan pada lubang hidung pasien dan tube dihubungkan
secara langsung menuju oxygen flow meter. Alat ini dapat menjadi alternatif
bila tidak terdapat sungkup muka.
Gambar 2. Kanul Nasal
2. Kateter Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara kontinu
dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24 – 44%. Kateter berukuran 6
atau 8 FG yang dimasukkan ke dalam lubang hidung hingga melewati bagian
belakang rongga hidung. Tempatkan kateter dengan jarak dari sisi cuping
hidung hingga ke bagian tepi dalam dari alis anak. Pasang aliran oksigen 1–2
liter/menit. Tidak perlu pelembapan.
a. efusi pleura: dengarkan dengan stetoskop untuk suara pernapasan di kedua sisi
dada; lakukan rontgen dada;
b. pneumotoraks: dengarkan dengan stetoskop untuk suara pernapasan di kedua sisi
dada; lakukan rontgen dada;
c. obstruksi jalan napas atas (misalnya dari croup atau benda asing): dengarkan
stridor;
d. bronkospasme (misalnya asma berat): dengarkan dengan stetoskop untuk
mengetahui mengi;
e. penyakit jantung sianotik atau gagal jantung kongestif;
f. kegagalan ventilasi: upaya pernapasan anak tidak memadai, atau anak
mengalami pernapasan lambat atau dangkal dan lesu.
- Jika nasal prong digunakan pada aliran maksimum (4 L / menit untuk infant dan
hingga 8 L / menit) dan anak masih hipoksemia:
a. Mulai CPAP jika peralatan tersedia atau pertimbangkan ventilasi mekanis jika
rumah sakit memiliki unit perawatan intensif.
b. Jika CPAP tidak tersedia,
Jika tersedia, berikan sumber oksigen kedua melalui masker oksigen (idealnya dengan
Reservoir bag) untuk meningkatkan konsentrasi fraksional oksigen inspirasi.
Jika masker oksigen tidak tersedia, masukkan nasofaring kateter untuk memberikan
konsentrasi fraksional oksigen inspirasi yang lebih tinggi. Tapi tidak pernah gunakan
nasal prong dan kateter nasofaring secara bersamaan. (Sockrider et al., 2019)
Daftar Pustaka
Horeczko, T. et al. (2013) “The Pediatric Assessment Triangle: Accuracy of Its Application
by Nurses in the Triage of Children,” Journal of emergency nursing: JEN : official
publication of the Emergency Department Nurses Association, 39(2), hal. 182. doi:
10.1016/J.JEN.2011.12.020.
Sockrider, M. et al. (2019) “Oxygen therapy for children,” American Journal of Respiratory
and Critical Care Medicine, 199(3), hal. P5–P6. doi: 10.1164/rccm.1993p5.
Suryawan, A. dan kawan kawan (2013) Best Practices: Pediatrics, Autism Spectrum
Disorders. doi: 10.1093/med/9780195371826.003.0086.