Anda di halaman 1dari 21

PEMBERIAN OKSIGEN NASAL

KANUL, MASKER & BVM


NAMA KELOMPOK:
1. A.A PUTRI KUSUMA DEWI (17C10032)
2. NI KADEK DIAH AYU MALINDA (17C10033)
3. I GUSTI AYU INDAH PARTIANI (17C10034)
4. NI PUTU RITA YUNITA PUTRI (17C10035)
5. NI MADE SRI EPA JAYANTHI (17C10036)
Pengertian oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan O2 kedalam
system ( kimia atau fisika ). Oksigen (O2) merupakan
gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai
hasilnya, terbentuklah karbon dioksida energi, dan air.
Akan tetapi, penambahan CO2 yang melibihi batas
normal pada tubuh akan memberikan dampak yang
cukup bermakna terhadap aktivitas sel.  
Tujuan
Tujuan utama pemberian terapi oksigen adalah
untuk mempertahankan PaO2> 60 mmHg atau SaO2>
90% dan mencegah dan mengatasi hipoksia jaringan
dan beban kerja kardiorespirasi yang berlebih (Perry &
Potter, 2006).   Selain itu, terapi oksigen juga dapat
meningkatkan bersihan napas klien, mencegah infeksi,
dan meningkatkan rasa nyaman pada klien.
Indikasi
Terapi ini dilakukan pada penderita:
• Klien anoksia atau hipoksia
• Klien hipoksemia
• Kelumpuhan alat-alat pernapasan
• Selama dan sesudah dilakukan narcose umum
• Mendapat trauma paru
• Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu,
cyanosis, apneu
• Dalam keadaan coma.
NASAL KANUL
PENGERTIAN
Kanula nasal (prongs) merupakan alat sederhana untuk pemberian
oksigen dengan memasukkan dua cabang kecil kedalam hidung.

INDIKASI
Nasal kanul diberikan pada pasien PPOK (Paru-Paru Obstruksi
Kronoik)

KONTRAINDIKASI
Pada klien yang terdapat obstruksi nasal
Pada klien yang membutuhkan kecepatan aliran >6 L/menit dan
konsentrasi >44%
PRINSIP
 Kanula nasal untuk mengalirkan oksigen dengan kecepatan aliran 1-6 L/menit, untuk aliran
ringan/rendah biasanya hanya 2-3 liter/ menit yang digunakan.
Membutuhkan pernapasan hidung.
Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi > 44%.

PROSEDUR
1. Jaga privasi pasien
2. Cuci tangan
3. Mengatur posisi klien
4. Hubungkan kanul selang oksigen dan memastikan volume air steril dalam tabung pelembab
( humidifier ) sesuai ketentuan
5. Kaji kelancaran oksigen ( dengan mencelupkan air hangat kedalam com dan rasakan dengan
kulit anda apakah sudah ada aliran udara yang keluar dari nasal kanul )
6. Atur aliran oksigen sesuai dengan indikasi atau intruksi
7. Membersihkan lubang hidung dengan cotonbut secara perlahan
8. Pasang nasal kanul pada hidung klien dan atur pengikatan agar klien merasa lebih nyaman
9. Lepas APD
10. Cuci tangan
MASKER WAJAH SEDERHANA
PENGERTIAN
Masker wajah sederhana adalah alat untuk terapi oksigen yang
menutupi hidung dan mulut klien, digunakan untuk inhalasi oksigen.

INDIKASI
Pada klien hipoksemia dengan  tanda klinis sianosis (pucat pada wajah.
bibir, dan warma kulit)

KONTRAINDIKASI
Pada klien PPOK yang hanya membutuhkan aliran oksigen <5 liter/menit.
PRINSIP
Masker wajah sederhana untuk mengalirkan oksigen tingkat sedang dari hidung,
kemulut, dengan konsentrasi oksigen 40-60%.
Masker wajah sederhana  mengalirkan oksigen dengan kecepatan 5-8 liter/menit.

PROSEDUR
1. Jaga privasi pasien
2. Cuci tangan
3. Mengatur posisi klien
4. Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan nafas
5. Sambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
6. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis dan pastikan
berfungsi dengan baik.
7. Arahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke bawah( sesuaikan dengan kontur
wajah klien)
8. Fiksasi pengikat elastic ke sikat kepala klien sehingga masker nyaman dan tidak sempit
9. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu.
10. Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dam beri jelly untuk melembabkan
membran mukosa jika diperlukan.
11. Lepas APD
12. Cuci tangan
MASKER REBREATHING
PENGERTIAN
Masker rebreathing adalah masker wajah yang terdapat sebuah
kantung reservoir dan maskernya tanpa klep.

INDIKASI
Pada pasien hipoksia dengan tanda klinis dispneu, apneu, sianosis dan
perfusi jaringan adekuat.

KONTRAINDIKASI
Pada klien PPOK yang membutuhkan konsentrasi oksigen <60%.
PRINSIP
a) Mengalirkan oksigen dengan konsentrasi 60%-80%
b) Volume aliran  8-12 liter/menit.
c) Terdapat kantung reservoir untuk meningkatkan FiO2.

PROSEDUR
1. Jaga privasi pasien
2. Cuci Tangan
3. Mengatur posisi klien
4. Menyambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
5. memberikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis dan memastikan bahwa
berfungsi dengan baik.
6. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten
7. Terasa oksigen keluar dari masker
8. Memastikan kantong reservoir tidak terlipat atau mengempis total saat respirasi
9. Mengarahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke bawah (sesuaikan dengan kontur wajah klien)
10. Melingkarkan pita elastik ke kepala pasien agar nyaman dan tidak sempit.
11. Mempertahanan batas air pada botol humidifier setiap waktu
12. Memeriksa jumlah kecepatan aliran oksigen
13. Mengkaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan memberikan jelly untuk melembabkan membran
mukosa jika diperlukan
14. Lepas APD
15. Cuci Tangan
MASKER NON REBREATHING
PENGERTIAN
Masker non rebreathing mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi tertinggi Pemberian Oksigen Melalui Masker non
rebreathing mencapai 99% dengan cara selain intubasi atau
ventilasi mekanis, pada volume aliran 10 sampai 12 L permenit.

INDIKASI
a) Pada klien gagal jantung yang tidak sadar dan membutuhkan
oksigen >70%
b) Klien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsneu, cyanosis, apneu
KONTRAINDIKASI
Pada klien PPOK (Paru-Paru Obstruksi Kronik) dan mengalami
muntah-muntah.

PRINSIP
a) Mengalirkan oksigen dengan konsentrasi mencapai 99%.
b) Volume aliran 10-12 liter/menit.
c) Terdapat kantung reservoir untuk meningkatkan FiO2dan dua katup
untuk
PROSEDUR
1. Jaga Privasi pasien
2. Cuci Tangan
3. Mengatur posisi klien
4. Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan nafas
5. Sambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
6. Berikan aliran sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis dan pastikan
berfungsi dengan baik
7. Arahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke bawah ( sesuaikan dengan
kontur wajah klien).
8. melingkarkan pita elastik ke kepala pasien agar nyaman dan tidak sempit.
9. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
10. Usahakan kantong reservoir tidak mengempis total saat klien melakukan inspirasi
11. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu
12. Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembabkan
membran mukosa jika diperlukan
13. Lepas APD
14. Cuci Tangan
BAG VULVE MASK (BVM)
PENGERTIAN
Bag Valve Mask yang juga dikenal BVM atau Ambubag adalah
alat yang digunakan untuk memberikan tekanan pada sistem
pernafasan pasien yang henti nafas atau yang nafasnya tidak
adekuat.

INDIKASI
Memperhatikan jenis serta ukuran dari masker dan bag yang
dipergunakan pada BVM (sesuai dengan usia seseorang).
KONTRAINDIKASI
Untuk penderita dengan kondisi trauma wajah yang parah,
cedera mata terbuka, serta menggunakan benda asing dalam mulut
(kawat gigi atau penggunaan gigi palsu), sebaiknya anda hindari
untuk memberikan bantuan pernafasan dengan menggunakan alat
bantu BVM.

CARA PEMBERIAN
Ambu bag digunakan dengan satu tangan penolong memegang bag
sambil memompa udara sedangkan tangan lainnya memegang dan
memfiksasi masker. Pada tangan yang memegang masker, ibu jari dan
jari telunjuk memegang masker dengan membentuk huruf C sedangkan
jari-jari lainnya memegang rahang bawah penderita sekaligus membuka
jalan nafas penderita dengan membentuk huruf E. Konsentrasi oksigen
yang dihasilkan sekitar 20%.

Anda mungkin juga menyukai