Anda di halaman 1dari 6

ANALISA RESUME

SOP PEMASANGAN KANUL OKSIGEN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ANGGA DWI ARDHANA
NIM : 20101440119009

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2020
Analisa dengan cara bandingkan SOP “Pemasangan kanul oksigen” yang
ada di video Youtube dengan SOP yang ada di Modul Kepdas 2020 milik
Akper Kesdam. Berikut susunan analisanya.
(jumlah kata analisanya paling sedikit/minimal 800 kata. Jumlah kata ini
tidak termasuk cover judul)

1. Analisa dari alat dan bahan yang digunakan.


Analisa bahan yang digunakan sengan SOP yang ada di Modul Kepdas
2020 milik Akper Kesdam, yaitu :
 Tabung Oksigen
Tabung Oksigen adalah simpanan persediaan Oksigen di rumah sakit yang
berfungsi untuk bantuan Oksigenasi pada pasien yang membutuhkan suply
oksigen dalam kondisi darurat. Pemberian Oksigen dari tabung haruslah
melalui regulator dan selang oksigen agar aliran oksigen bisa terkontrol
dengan baik.
 Humidifier dengan air steril di dalamnya
Humidifier dilengkapi dengan container air steril yang bisa di isi kembali
dan sekali pakai, alat ini melekat pada alat yang menghasilkan oksigen, alat
ini berfungsi melembabkan, membasahkan oksigen sebelum bergerak
melalui hidung ke paru – paru.
 Kanule nasal
Kanule nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan
oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/menit dengan konsentrasi
oksigen sama dengan kateter nasal yaitu 24% - 44%. Persentase O2 pasti
tergantung ventilasi per menit pasien.
 Pita/Plaster jika untuk memastikan kanule ditempatnya
Alat ini digunakan untuk melekatkan selang nasal kanul pada kedua tulang
pipi yang sudah dilapisi dengan kain kasa sehingga mengurangi iritasi kulit
pada kedua tulang pipi pasien.
 Kain kasa untuk melapisi selang di atas tulang pipi
Alat ini digunakan untuk melapisi selang kanul nasal bertujuan untuk
mengurangi iritasi kulit pada pasien.
 sarung tangan bersih
Sarung tangan bersih / handscoon adalah sarung tangan yang biasa di pakai
oleh tenaga medis agar terhindar dari doplet pasien. Alat ini digunakan
untuk menjaga ke sterilan dan untuk mencegah terjadinya infeksi serta
silang serta mencegah terjadinya penularan kuman.
Analisa bahan yang digunakan sengan SOP yang ada pada video tersebut,
yaitu :
 Handscoon / sarung tangan
Sarung tangan bersih / handscoon adalah sarung tangan yang biasa di pakai
oleh tenaga medis agar terhindar dari doplet pasien. Alat ini digunakan
untuk menjaga ke sterilan dan untuk mencegah terjadinya infeksi serta
silang serta mencegah terjadinya penularan kuman.
 Bengkok
Bengkok adalah wadah berbentuk bengkok dengan bahan stainless. Alat ini
digunakan dalam pemberian oksigenasi nasal kanul bertujuan untuk tempat
menyimpan sampah dari sisa – sisa potongan plester yang telah digunakan.
 Tissue
Tissue digunakan dalam pemberian oksigenasi nasal kanul bertujuan untuk
mengelap cairan berlebih pada hidung pasien.
 Plester
Alat ini digunakan untuk melekatkan selang nasal kanul pada kedua tulang
pipi yang sudah dilapisi dengan kain kasa sehingga mengurangi iritasi kulit
pada kedua tulang pipi pasien.
 Nasal kanul
Kanule nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan
oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/menit dengan konsentrasi
oksigen sama dengan kateter nasal yaitu 24% - 44%. Persentase O2 pasti
tergantung ventilasi per menit pasien.
 Gunting
Alat ini digunakan dalam pemberian oksigenasi nasal kanul bertujuan
untun memotong plester agar tidak kepanjangan.
 Tabung oksigen
Tabung Oksigen adalah simpanan persediaan Oksigen di rumah sakit yang
berfungsi untuk bantuan Oksigenasi pada pasien yang membutuhkan suply
oksigen dalam kondisi darurat. Pemberian Oksigen dari tabung haruslah
melalui regulator dan selang oksigen agar aliran oksigen bisa terkontrol
dengan baik.
 Kain kasa untuk melapisi selang di atas tulang pipi
Alat ini digunakan untuk melapisi selang kanul nasal bertujuan untuk
mengurangi iritasi kulit pada pasien.
 Humidifier dengan air steril di dalamnya
Humidifier dilengkapi dengan container air steril yang bisa di isi kembali
dan sekali pakai, alat ini melekat pada alat yang menghasilkan oksigen, alat
ini berfungsi melembabkan, membasahkan oksigen sebelum bergerak
melalui hidung ke paru – paru.
2. Analisa Prosedur/SOP/urutan tindakan pemasangan kanul oksigen.

Prosedur yang digunakan sesuai SOP dalam melakukan tindakan


pemasangan kanul oksigen menurut Modul Kepdas 2020 milik Akper
Kesdam, yaitu:

FASE PRAINTERAKSI
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
 Tabung Oksigen
 Humidifier dengan air steril di dalamnya
 Kanule nasal
 Pita/Plaster jika untuk memastikan kanule ditempatnya
 Kain kasa untuk melapisi selang di atas tulang pipi
 sarung tangan bersih

FASE ORIENTASI
4. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
6. Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan tindakan

FASE KERJA
7. Menjaga privasi
8. Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler atau semi fowler)
9. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga, pakai sarung tangan
10. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan
11. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab/humidifier
12. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa
13. Memasang kanula/outlet pada hidung klien
14. Meletakkan kanule di atas wajah klien dengan kanule/outlet masuk hidung
dan selang mengelilingi kepala atau menyelipkannya pada daun telinga.
Beberapa model mempunyai pengikat di bawah dagu.
15. Jika nasal kanule tidak pada tempatnya, plester pada sisi wajah, selipkan
kasa di bawah selang pada tulang pipi untuk mencegah iritasi
16. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.
17. Menganjurkan klien untuk bernapas melalui hidung dengan mulut tertutup
18. Mengkaji respon langsung klien terhadap oksigen, seperti warna
pernafasan, ketidaknyamanan dan sebagainya. Memberi dorongan/support
ketika diputuskan pemakaian kanule.
FASE TERMINASI
19. Merapikan klien dan alat
20. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
21. Mengevaluasi respon klien
22. Mengucapkan salam
23. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu pemberian, aliran
kecepatan oksigen, rute pemberian, dan respons klien

Prosedur yang digunakan sesuai SOP dalam melakukan tindakan


pemasangan kanul oksigen dalam video tersebut, yaitu:

FASE PRAINTERAKSI
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
2. Menyiapkan alat :
o Handscoon / sarung tangan
o Tissue
o Plester
o Nasal kanul
o Gunting
o Tabung oksigen

FASE ORIENTASI
3. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
5. Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan tindakan

FASE KERJA
6. Menjaga privasi
7. Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler atau semi fowler)
8. Menjelaskan prosedur pada klien,
9. Pakai sarung tangan
10. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab / humidifier sesuai
ketentuan
11. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab/humidifier
12. Memeriksa apakah oksigen keluar dari nasal kanuIa
13. Memasang nasal kanula/outlet pada hidung klien
14. Meletakkan nasal kanule di atas wajah klien dengan kanule/outlet masuk
hidung dan selang mengelilingi kepala atau menyelipkannya pada daun telinga.
Beberapa model mempunyai pengikat dibawah dagu.
15. Jika nasal kanule tidak pada tempatnya, plester pada sisi wajah.
16. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.
17. Menganjurkan klien untuk bernapas melalui hidung dengan mulut tertutup
18.Mengkaji respon langsung klien terhadap oksigen, seperti warna pernafasan,
ketidaknyamanan dan sebagainya. Memberi dorongan/support ketika di
putuskan pemakaian kanule.

FASE TERMINASI
19. Merapikan klien dan alat
20. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
21. Mengevaluasi respon klien
22. Mengucapkan salam

Dalam melakukan tindakan dalam pemberian oksigenasi nasal kanula yang


dilakukan dalam video tersebut tidak sesuai dengan Modul Kepdas 2020 Milik
Akper Kesdam. Dalam video tersebut tidak melakukan mencuci tangan terlebih
dahulu yang bertujuan untuk menjaga kesterilan dan mencegah terjadinya
penularan kuman dan dalam video tersebut juga tidak menyelipkan kain kasa
pada plester yang bertujuan untuk mengurangi iritasi pada kulit pasien. Dalam
video tersebut tidak melakukan pendokumentasian adalah suatu informasi
lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan
keperawatan / serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya.

3. Analisa Umum. Analisa teknik komunikasi perawat yang ada di video


Youtube. (kelebihan dan kekurangan)
 Kelebihan
a) Dalam menjelaskan tujuan perawat tersebut tidak gugup, relaks, dan
tidak bertele – tele.
b) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
c) Dalam penyampaian prosedur jelas sehingga menjaga hubungan pasien
dengan perawat.
 Kekurangan
a. Tidak menjelaskan prosedur yang akan dilakukan ke pasien

Anda mungkin juga menyukai