Oleh:
MUHAMMAD RISWANDI, S.Kep
NIM. 23.300.0551
Oleh:
MUHAMMAD RISWANDI, S.Kep
NIM. 23.300.0551
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3. Tahap Kerja
a. Pemberian Oksigen dengan nasal kanul/binasal kanul
1) Pemberian oksigen dengan alat yang sederhana, dapat
memberikan oksigen dengan aliran 1-6 liter/menitdan
konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%.
2) Prosedur pemasangan :
a) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b) Atur posisi klien yang nyaman (semifowler).
c) Atur peralatan oksigen dengan humidiflierdengan
aliran oksigen yang rendah, beri pelicin (jelly) pada
kedua ujung kanula.
d) Masukan ujung kanula ke lubang hidung.
e) Fiksasi selang oksigen.
f) Alirkan selang oksigen sesuai yang diinginkan.
3) Keuntungan :
a) Toleransi klien baik.
b) Pemasangannya mudah.
c) Klien bebas untuk makan dan minum.
d) Harga lebih murah.
4) Kerugian :
a) Mudah terlepas.
b) Tidak memberikan konsentrasi oksigen lebih dari
44%.
c) Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat
mulut
4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan.
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
c. Berpamitan dengan pasien/keluarga
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETERAMPILAN
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN (O2)
Nilai : Penguji,
(……………………….)
Keterangan :
0 : Tidak Dilakukan.
1 : Dilakukan Tidak Sempurna.
2 : Dilakukan Dengan Sempurna.
Rumus :
Nilai :
x
N: x 100%
2y
Keterangan :
N : Total nilai x : Total skore
y : Jumlah tindakan Range Nilai :
A = 85 – 100
B = 75 – 84