Anda di halaman 1dari 26

OKSIGENASI

(Terapi Oksigenasi pada Tatanan


Klinik)

Oleh
Lola Illona Elfani Kausar, Ns

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
semester III akan mampu menerapkan
tentang kebutuhan dasar manusia mengenai
pemenuhan oksigenasi pada tatanan
klinik.
Tujuan Instruksional khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa
akan mampu;
- Menjelaskan tentang pemenuhan kebutuhan
oksigenasi: terapi oksigenasi
- Membedakan alat-alat dalam pemenuhan
kebutuhan oksigenasi serta fungsinya
OKSIGENASI
Definisi Oksigenasi
Oksigenasi adalah pemenuhan kebutuhan oksigen
(O2). Oksigen adalah salah satu kebutuhan
utama setiap sel tubuh agar dapat bertahan
hidup, beregenerasi, dan menjalankan fungsinya
dengan normal.

Apabila lebih dari 4 menit seseorang tidak


mendapat oksigen, maka akan berakibat pada
kerusakan otak yang irreversible dan dapat
mengarah pada kondisi kematian.
Terapi Oksigenasi
Terapi oksigenasi adalah memasukkan oksigen
tambahan dari luar ke paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat sesuai
kebutuhan.

Pada kondisi nyata di lapangan, klien akan datang


dengan bermacam-macam kondisi. Klien dengan
diagnosa medis yang sama seringkali
menunjukkan status respirasi yang berbeda satu
sama lain.
Peralatan dalam Terapi Oksigenasi
Low flow; nasal cannula

Reservoir; simple face mask, partial rebreathing


mask, non rebreathing mask

High flow; bag valve mask, oxygen hood


Low Flow System
Low flow system adalah peralatan oksigenasi
yang berfungsi mengalirkan oksigen dengan
aliran rendah (1-8 liter/ menit).

Low flow sistem yang paling banyak digunakan


adalah nasal cannula.
Nasal Cannula
Bernafas spontan
1-6 liter/ menit (dianjurkan
tidak melebihi 5 liter/ menit)
dalam jangka waktu yang lama
iritasi saluran nafas
(hidung)
Konsentrasi O2 yang
digasilkan 24-44%
Reservoir System
Berfungsi menyimpan/ menampung O2 diantara
periode inspirasi, dengan demikian maka
konsentrasi O2 yang diterima klien akan lebih
tinggi dibandingkan low flow system.

Reservoir system yang biasanya digunakan


adalah simple face mask, non rebreather mask/
NRBM, dan partial rebreather mask/ RBM
Simple Face Mask
Bernafas spontan

5-10 liter/menit (dianjurkan


aliran 8-10 liter/menit)

Konsentrasi O2 yang
dihasilkan antara 40-60%
Non Rebreather Mask/ NRBM
Bernafas spontan
10-15 liter/ menit
Konsentrasi O2 yang dihasilkan antara 99%
Mirip dengan simple face mask, yang
membedakan adalah penggunaan kantung
reservoir udara
NRBM
Katub searah pada kedua
sisinya. Hal ini dimaksudkan agar
udara ekspirasi dapat keluar
melalui katub ini, akan tetapi
udara dari luar tidak dapat
masuk kedalam masker. Sehingga
udara yang dihirup murni berasal
dari dalam kantung reservoir.

Katub searah pada bagian atas


reservoir. Hal ini dimaksudkan
agar udara mengalir searah dari
dalam katub keluar, sehingga udara
ekspirasi tidak masuk kedalam
reservoir.
Partial Rebreather Mask/ RBM
Bernafas spontan
10-15 liter/ menit
Konsentrasi O2 yang dihasilkan antara 60-90%
Mirip dengan NRBM, yang membedakan adalah
fungsi katub pada reservoir
NRM
Pada masker ini, katub ini
dapat berjalan dua arah
sehingga udara ekspirasi
sebagian masuk ke
dalam reservoir,
sementara sebagian lagi
keluar. Salah satu indikasi
penggunaan masker ini
adalah pada klien yang
mengalami gangguan asam
basa tubuh.

High Flow System

Sistem ini bekerja dengan memenuhi seluruh


kebutuhan oksigen yang diperlukan (100%).

High flow system yang biasa digunakan adalah


oxygen hood, dan bag valve mask.
Oxygen Hood
Digunakan untuk menyediakan lingkungan
dengan kadar O2 yang tinggi.
Kelebihan alat ini selain memberikan O2 dalam
jumlah yang adekuat juga tidak membatasi
aktivitas motorik bayi dan perawatan yang
dilakukan.
Bag Valve Mask
Alat ini digunakan secara khusus untuk klien
dengan ventilasi yang inadekuat. Prinsip
dari cara kerja alat ini adalah dengan
memberikan tekanan positif kedalam jalan nafas
agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru
meskipun mekanisme ventilasi klien tidak
adekuat untuk dapat menarik udara masuk.
Secara umum, untuk mengetahui kebutuhan O2 pada seseorang
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

MV = VT x RR

Keterangan:
MV = minute ventilation (udara yang masuk ke sistem
pernafasan setiap menit) liter/ menit
VT = volume tidal (6-8 ml/kg BB)
RR = respiratori rate
contoh soal
Tn. A usia 29 tahun datang ke rumah sakit
mengeluhkan sesak nafas sehingga
membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas.
Klien mengatakan sudah menderita penyakit
asma 3 tahun terakhir. Hasil pemeriksaan fisik
BB 50 kg, TB 160 cm, TD = 130/90 mmHg,
Nadi = 93x/ menit, RR = 27x/ menit, suhu
37,7C. Berapakah kebutuhan oksigen dan
alat apakah yang tepat untuk terapi
oksigenasi klien tersebut?
MV = VT x RR MV = 8100 10800
ml/ menit
Diketahui:
VT = 6-8 ml/kg BB MV = 8,1 10,8
BB = 50 kg liter/ menit
RR = 27x/ menit

Jawab:
MV = 6-8 (50) x 27

MV = 300-400 x 27
Simple Face Mask
Bernafas spontan

5-10 liter/menit (dianjurkan


aliran 8-10 liter/menit)

Konsentrasi O2 yang
dihasilkan antara 40-60%
Referensi...
Asmadi. Teknik prosedural keperawatan: konsep
dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta:
salemba Medika, 2008.

Hidayat A, Aziz A. Pengantar Kebutuhan Dasar


Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2006.

Anonim. Modul lab skill keperawatan medikal


bedah II. Banjarbaru: PSIK FK ULM, 2013.
TERIMA KASIH
Selamat belajar semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai