Anda di halaman 1dari 29

Asuhan Keperawatan Anak Usia Sekolah

Lola Illona Elfani Kausar, Ns


Bagian Keperawatan Komunitas Keluarga dan Gerontik
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
2017
Tujuan Instruksional Umum
• Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (Blok),
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
semester VI akan mampu menerapkan
asuhan keperawatan pada kelompok
khusus anak sekolah di masyarakat
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa
akan mampu;
- Menjelaskan tentang Konsep UKS
- Menjelaskan tentang Masalah Kesehatan
Utama Anak Usia Sekolah
- Menjelaskan tentang Program Kesehatan
terkait
- Menyusun Laporan Asuhan Keperawatan
Kelompok Khusus Anak Sekolah
Latar Belakang
- Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan
terhadap masalah kesehatan.

- Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan


kebiasaan hidup sehat.

- Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan


baik (tata tertib, peraturan).

- Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap


prestasi belajar yang dicapai.

- Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia


anak-anak yang menerapkan wajib belajar.

- Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif


untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat umumnya
Definisi
• UKS adalah pusat kegiatan kesehatan dalam
upaya pelayanan kesehatan pada siswa sekolah
yang dikelola dan diselenggarakan oleh institusi
kesehatan, bekerja sama dengan institusi
pendidikan melalui dukungan teknis dari
petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
derajat kesehatan siswa (Depkes RI, 2002).
1. Departemen Pendidikan & Kebudayaan
UKS adalah upaya membina dan mengembangkan
kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu
melalui program pendidikan dan yankes di sekolah,
perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan
dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
dilingkungan sekolah

2. Departemen Kesehatan
UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
hidupnya sebagai sasaran utama, merupakan wahana
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada
gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal
Tujuan UKS
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
Trias UKS
• Pendidikan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
• Pembinaan lingkungan sekolah sehat

PHBS Anak Usia Sekolah


Sasaran UKS
Seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan :
1.      sekolah taman kanak-kanak
2.      pendidikan dasar
3.      pendidikan menengah
4.      pendidikan agama
5.      pendidikan kejuruan
6.      pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Tingkat SD prioritas kelas I, III, VI,dg alasan:

Kelas I
merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yg
baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan
kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar,
saat yang baik untuk diimunisasi ulangan.

Kelas III
mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dan
langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam
program pembinaan UKS.

Kelas VI
mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya  memerlukan pemeliharaan
dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 tahun 2007

1. Memiliki luas bangunan minimum 12 m2,


2. Terdapat ruang / tempat perawat khusus,
3. Terdapat ruang khusus pasien,
4. Ruangan yang nyaman, ventilasi dan
pencahayaan cukup

Ruangan khusus tidak berbagi dengan ruang


yang lain
Sarana & Prasarana
- Tempat Tidur, tempat untuk memeriksa dan istirahat bagi pasien yang sedang sakit
- Lemari, sebagai media tempat penyimpanan obat-obatan dan alat medis lainnya
- Meja, digunakan oleh petugas UKS untuk mencatat riwayat kesehatan pasien yang masuk
- Kursi, tempat duduk petugas UKS dan pasien yang melakukan pendaftaran / pemeriksaan
- Catatan Kesehatan Peserta Didik, dapat berwujud buku daftar catatan atau papan daftar
yang menerangkan riwayat peserta yang telah terdaftar di ruang UKS, biasanya digunakan
untuk mencatat nama, kelas, keluhan maupun cara pengobatan
- Perlengkapan P3K, merupakan 1 set perlengkapan obat-obatan beserta alatnya
- Tandu, digunakan pada saat siswa-siswi membutuhkan pertolongan evakuasi (pemindahan
pasien dari tempat kejadian menuju ruang UKS)
- Selimut, merupakan kain lembut untuk memberikan rasa hangat bagi pasien
- Tensimeter, alat untuk mengukur tekanan darah pasien (bias berupa manual / digital)
- Termometer, digunakan untuk mengukur suhu tubuh pasien (bias berupa manual / digital)
- Timbangan Badan, alat untuk mengukur berat badan siswa (bias berupa manual / digital)
- Pengukur Tinggi Badan, alat yang digunakan untuk mengetahui tinggi siswa
- Tempat Sampah, berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah medis
- Tempat Cuci Tangan, biasa disebut juga dengan wastafel tempat untuk mencuci tangan
- Jam Dinding, sebagai penunjuk waktu
Strata UKS
Strata minimal

• Pendidikan jasmani & kesehatan dilaksanakan


secara kurikuler
• Guru membuat rencana pembelajaran pendidikan
kesehatan
• Adanya buku pegangan guru tentang pendidikan
kesehatan
• Ada buku bacaan pendidikan kesehatan
• Ada guru pendidikan jasmani
Strata standar
• Dipenuhinya strata minimal
• Pendidikan jasmani dan kesehatan dilaksanakan secara
ekstrakurikuler
• Memiliki guru mata pelajaran pendidikan jasmani dengan
ratio 1 : 24 jam pelajaran dalam seminggu
• Memiliki pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain)
• Memiliki guru BK/BP
• Dilakukan pengukuran dan pencatatan kesegaran jasmani
• Adanya peran aktif “pendidik sebaya”/”konselor sebaya”
dalam pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS)
• Adanya pendidikan kesehatan remaja ( Kespro dan napza)
dalam ekstrakurikuler
Strata optimal
•  Dipenuhinya strata standar
• Pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata
pelajaran lain
• Dilakukan tes kesegaran jasmani
• Memiliki guru pembina UKS
• Evaluasi pendidikan kesehatan
• Adanya pendidikan kesehatan remaja (kespro
dan napza) yang diintegritasikan ke dalam mata
pelajaran
Strata paripurna

• Dilaksanakannya strata optimal


• Memiliki guru pembina UKS terlatih dengan
jumlah memadai
• Adanya program kemitraan pendidikan
kesehatan dengan instansi terkait (Puskesmas,
Kepolisian, PMI, Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL) Perikanan, Peternakan, PKK dan lain-
lain)

Propinsi  Gubernur
Pembina ●


Kabupaten  Bupati
Kecamatan  Camat


Guru UKS

Pelaksana Peserta Didik



Tim UKS Puskesmas

Masyarakat Sekolah (Komite Sekolah
Uraian Kegiatan TPUKS
1. Membina sarana, keteladanan gizi (kantin
sekolah)  Kantin sehat
2. Membina sarana keteladanan lingkungan
(menggerakan pemeliharaan dan pengawasan
lingkungan sekolah, pengelolaan sampah, WC
dan kamar mandi, kebersihan kantin sekolah,
ruang UKS dan ruang kelas), mencegah
terbentuknya tempat pembiakan binatang
penyebar penyakit (lalat, nyamuk))
3. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
(pemeriksaan rutin, kebersihan kuku, telinga,
rambut, mengajarkan cara gosok gigi yang benar)
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk berperan serta aktif dalam yankes,
bentuk:
a. kader kesehatan sekolah
b. dokter kecil
5. Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas
6. Pemeriksaan kesehatan secara periodik
7. Imunisasi
8. Pengawasan terhadap keadaan air
9. Rujukan medik
11. Penanganan kasus anemia
12. Forum komunikasi terpadu
13. Pencatatan dan pelaporan
Lingkungan Sekolah Sehat
1. Lingkungan fisik, dengan kegiatan-kegiatan :
 Pengawasan terhadap sumber air bersih,
sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja,
dan kebersihan lingkungan sekolah
 Pengawasan kantin sekolah
 Pengawasan bangunan sekolah yang sehat
 Pengawasan binatang serangga dan pengerat
yang ada di lingkungan sekolah
 Pengawasan terhadap pencemaran lingkungan
tanah, air dan udara disekitar sekolah.
2. Lingkungan psikis, dengan kegiatan-kegiatan :
 Memberikan perhatian terhadap perkembangan
peserta didik

 Memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak


didik yang bermasalah

 Membina hubungan kejiwaan antara guru dengan


peserta didik.
3. Lingkungan sosial, dengan kegiatan :
 Membina hubungan yang harmonis antara guru
dengan guru

 Membina hubungan yang harmonis antara guru


dengan peserta didik

 Membina hubungan yang harmonis antara peserta


didik dengan peserta didik lainnya
 Membina hubungan yang harmonis antara guru,
murid, dan karyawan sekolah, serta masyarakat
sekolah.
Tolok Ukur Keberhasilan Pembinaan

1. Dilihat dari peserta didik :


• Sehat, tidak sakit-sakitan dan bebas narkotika
• Absensi sakit menurun
• Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai
dengan golongan usia
• Murid TK dan sekolah dasar/madrasah telah
mendapatkan imunisasi ulangan.

2. Dilihat dari lingkungan sekolah :


• Semua ruangan dan kamar mandi, jamban, dan
pekarangan bersih
• Tidak ada sampah
• Ada sumber air bersih
Masalah Kesehatan Utama
Anak Usia Sekolah
Penyebaran penyakit berbasis lingkungan
• Demam berdarah dengue,
• Diare,
• Cacingan,
• ISPA,
• Penyakit kulit

• Musiman (varisella, konjungtivitis virus dll)

• Masalah gigi (caries)


Permasalahan
• Merokok
• Napza
• Seksual
• Geng/ perkelahian

Penting  gangguan tumbuh, kembang (mental,


perilaku, kebiasaan)
Program Kesehatan
•  Promosi kesehatan
• Program imunisasi
• Pemeriksaan kesakitan (screening 
pengobatan)
• Surveilens

Peran penting dan utama adalah PUSKESMAS


Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus
“Anak Sekolah”

SGD

Anda mungkin juga menyukai