Anda di halaman 1dari 31

OKSIGENASI

L/O/G/O

By DWI SULISTIYOWATI, SST

1
Capaian Pembelajaran

Melakukan asuhan pemenuhan


kebutuhan oksigenasi

1. Mereview kebutuhan fisik oksigenasi


2. Mengidentifikasi klien yang memerlukan oksigenasi
3. Melaksanakan pemberian terapi oksigen (nasal, masker, tenda)

2
Kebutuhan dasar manusia
• Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti
makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup
dan kesehatan.
• Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur
yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis
maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

3
Oksigenasi
• Tindakan memberikan aliran gas
oksigen (O2) lebih dari 21 % pada
tekanan 1 atmosfir sehingga
konsentrasi oksigen meningkat dalam
tubuh.

4
• Oksigenasi Adalah Peristiwa
Menghirup Udara Dari Luar Yang
Mengandung O2 Ke Dalam Tubuh
Serta Menghembuskan Co2 Sebagai
Hasil Sisa Oksidasi

5
• Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara
pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang
mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru
melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat
khusus.
• Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam
paru-paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen
pada klien dapat melalui 2 cara, yaitu melalui nasal
Kanula dan masker oksigen.

6
TUJUAN PEMBERIAN
OKSIGENASI
1. Memenuhi kekurangan oksigen.
2. Membantu kelancaran metabolisme
3. Sebagai tindakan pengobatan.
4. Mencegah hipoksia.
5. Mengurangi beban kerja alat nafas
dan jantung.

7
PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGENASI DI DALAM TUBUH TERDIRI 3
TAHAP

1. VENTILASI
2. Difusi Gas
3. Transportasi Gas

8
Ventilasi
• Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari
atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke
atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan
antara atmosfer dengan paru
• Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
1) Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2) Adanya kondisi jalan napas yang baik
3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-
paru dalam melaksanakan ekspansi atau kembang
kempis.
9
Difusi Gas
• Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen
dialveoli dengan kapiler paru dan co2 di kapiler
dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi
oleh beberapa Faktor, yaitu luasnya permukaan
paru, tebal membran respirasi.
• Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini
sebagai mana O2 dari alveoli masuk kedalam
darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga
alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah
vena pulmonalis, masuk dalam darah secara
difusi).

10
Transportasi Gas
• Transportasi gas merupakan proses
pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan
Co2 jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu
curah jantung (kardiak output), kondisi pembuluh
darah, latihan (exercise), perbandingan sel darah
dengan darah secara keseluruhan (hematokrit),
serta eritrosit dan kadar Hb.

11
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
OKSIGENASI, ADALAH :

1. SARAF OTONOMIK
2. HORMONAL DAN OBAT
3. ALERGI PADA SALURAN NAFAS
4. FAKTOR PERKEMBANGAN
5. FAKTOR LINGKUNGAN
6. FAKTOR PERILAKU (POLA MAKAN)

12
Indikasi
 Sumbatan jalan nafas
 Henti nafas
 Henti jantung
 Nyeri dada/angina pektoris
 Trauma thorax
 Tenggelam
 Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit)
 Distress nafas
 Hipotermia
 Syok
 Stroke (Cerebro Vasculer Attack)
 Keracunan gas
 Pasien tidak sadar

13
Alat oksigen

14
1. Manometer
2. Humidfier
3. Flowmeter
4. Tabung oksigen
5. Nasal kanul
6. Masker oksigen

15
16
Posisi dan Postural Drainage
• Postural drainase merupakan pemberian posisi
terapeutik pada pasien untuk memungkinkan sekresi
paru-paru mengalir berdasarkan gravitasi kedalam
bronkus mayor dan trachea.
• Postural drainase menggunakan posisi yang khusus
untuk mengalirkan sekresi dengan menggunakan
pengaruh gravitasi, tindakan Postural drainase dilakukan
2-3 kali perhari tergantung seberapa banyak
penumpukan yang terjadi

17
Posisi dan Postural Drainage
• Waktu terbaik melakukakan tindakan Postural drainase
adalah

sebelum sarapan, sebelum makan siang, sore hari atau


sebelum tidur, penting di ingat agar tindakan tersebut tidak
dilakukan pada saat pasien selesai makan karena dapat
merangsang muntah (Somantri, 2008).

18
Posisi dan Postural Drainage
• Terapi Postural memanfaatkan kekuatan gravitasi untuk
membantu mengalirkan sekret dengan efektif dari paru -
paru ke saluran pernafasan utama, sehingga dapat
dikeluarkan dengan batuk efektif dan suction, klien
ditempatkan dengan kepala atau dada lebih rendah
dalam waktu lebih dari 15 menit

19
Tata Cara Pelaksanaan/posisi- posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus apikal lobus anterior kanan dan kiri atas
dengan klien duduk di kursi, bersandar pada bantal
(Gambar 1).

20
Tata Cara Pelaksanaan/posisi- posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus apikal lobus posterior kanan dan kiri atas
dengan klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada
bantal atau meja (Gambar 2).

21
Tata Cara Pelaksanaan/posisi- posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus lobus anterior kanan dan kiri atas dengan klien
berbaring datar pada bantal kecil di bawah lutut (gambar
3)

22
Tata Cara Pelaksanaan/posisi-posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus lobus lingual kiri atas dengan klien berbaring
miring ke kanan dan lengan di atas kepala pada posisi
trendelenberg, dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30
cm. Letakan bantal di belakang punggung dan klien
digulingkan seperempat putaran ke atas bantal (Gambar
4)

23
Tata Cara Pelaksanaan/posisi-posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus lobus kanan tengah klien berbaring miring ke
kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm. Letakan bantal
di belakang punggung dan klien digulingkan seperempat
putaran ke atas bantal. (gambar 5)

24
Tata Cara Pelaksanaan/posisi-posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus lobus anterior kanan dan kiri bawah klien
berbarig terlentang dengan posisi trendelenberg, kaki
tempat tidur ditinggikan 45-50 cm. Biarkan lutut menekuk
di atas bantal. (Gambar 6)

25
Tata Cara Pelaksanaan/posisi-posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus lobus lateral kanan bawah klien berbaring
miring ke kiri pada posisi trendelenberg dengan kaki
tempat tidur ditinggikan 45-50. (Gambar 7)

26
Tata Cara Pelaksanaan/posisi-posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus lobus superior kanan dan kiri bawah klien
berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung
(Gambar 8 dan 9).

27
Tata Cara Pelaksanaan/posisi-posisi yang
digunakan saat melakukan postural drainase
yaitu
• Bronkhus basalais posterior kanan dan kiri klien
berbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan
kaki tempat tidur ditinggikan 45-50 cm (Gambar 10).

28
Tindakan Postural Drainage

• CHECKLIST - - TERLAMPIR

29
Tindakan pemberian terapi
oksigen (nasal, masker, tenda)

• CHECKLIST - - TERLAMPIR

30
Thank You!

L/O/G/O
GOOD JOB

31

Anda mungkin juga menyukai