Anda di halaman 1dari 22

TUBERCULOSIS

Disusun oleh:

1. Sania Febriani Sitorus (20200660005)

2. Nur Fa’izatur Rahman (20200660008)

3. Adinda Nur Hasanah (20200660010)

4. Salsabillah Ayu Rizky (20200660020)

5. Rangga Aditya (20200660022)

6. Siti Anis Solikhah (20200660026)

7. Moch Najiullah (20200660031)


Definisi TBC
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis.Sebagian besar kuman
tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh
lainnya. Bakteri ini berbentuk basil dan bersifat tahan asam sehingga dikenal
juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA)
Pasien yang terkena TBC akan mengalami beberapa gangguan kesehatan
contohnya :
1. Batuk berdahak kronis
2. Sesak napas
3. Keringan tanpa sebab pada malam hari
4. Anorexia
5. Nyeri pada dada.
GEJALA TBC
➢ Dahak bercampur darah/Hemaptoe. Pasien akan mengalami hal ini karena ada
pembuluh dara yang pecah.
➢ Sesak napas. Sesak terjadi karena infiltrasi sudah meliputi setengah bagian dari
paru-paru, Hal ini juga diakibatkan karena berkurangnya luas lapang paru akibat
infeksi, serta akibat terakumulasinya sekret pada saluran pernapasan
➢ Nyeri dada. Terjadi bila infiltrat radang telah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan pleura pada saat pasien menarik dan
melepaskan napasnya.
➢ Badan lemah, turunnya nafsu makan dan berat badan, rasa tidak enak badan
(malaise), berkeringat malam dan juga demam. Keringat malam ini disebabkan
oleh irama temperatur sirkadian norman yang berlebihan
“ ASUHAN KEPERAWATAN .”
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING TERJADI PADA KASUS
TUBERKULOSIS PARU

A. Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan secret

atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten.
B. Gangguan pertukaran gas adalah suatu kondisi ketika individu mengalami

penurunan aliran gas yang termasuk didalamnya adalah oksigen dan


karbondioksida antara alveoli paru-paru dan sistem vaskular di dalam tubuh.
C. Defisit nutrisi adalah keadaan dimana individu yang mengalami kekurangan

asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic


KASUS!
Tn H usia 40 tahun dirawat di RS. Karang tembok ruang melati dengan diagnosa
TBC dengan keluhan sesak nafas, nyeri dada, tidak nafsu makan dan keringat
dimalam hari, badan terasa lemah, batuk 3 minggu tidak sembuh-sembuh,
terdapat sekret dan 2 hari sebelum MRS ada percikan darah dalam dahaknya, ia
mengatakan 6 bulan yang lalu pernah sakit yang sama dan mendapat pengobatan
dari Puskesmas tapi setelah batuk reda obat tidak dilanjutkan. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan klien lemah, batuk dengan dahak terdapat darah, BB 47kg, TB
165 cm, sering menyeringai sambil memegang dada, suhu 37°C, nadi 100x/mnt,
Tekanan darah 110/80 mmHg, terdapat suara ronchi, RR 32x/mnt, diet yang
disajikan tidak hanya dimakan 3 sendok, klien bertanya apa penyakitnya masih
bisa diobati, terpasang O2 2 lt/mnt, infus RL 12 tts/mnt, data penunjang BTA
positif, HB 9 g/dl, leukosit 4,7 10/L, trombosit 120 x 10/L (Data boleh
ditanbah/dilengkapi)
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. H Suku/bangsa : Jawa

Umur : 40 tahun Tanggal MRS : 20-04-2021

Agama : Islam Tanggal pengkajian : 20-04-2021

Pendidikan Terakhir : SMA Jam masuk : 20:15

Pekerjaan : Karyawan Swasta No. RM : 081233XXX

Status Perkawinan : Kawin Diagnosis Medis : Tuberkulosis Paru

Alamat : Tambak segaran,Surabaya


Riwayat penyakit
Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak nafas dan batuk
Riwayat Penyakit Sekarang :Klien mengatakan batuk 3 minggu tidak sembuh-
sembuh, terdapat sekret dan 2 hari sebelum masuk MRS ada percikan darah
dalam dahaknya.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Klien mengatakan bahwa 6 bulan yang lalu pernah
sakit yang sama dan mendapatkan pengobatan dari Puskesmas tapi setelah
batuk reda obat tidak dilanjutkan.
Analisis Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH

1 Data Subjektif : Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi Gangguan pertukaran gas

Pasien mengeluh sesak nafas


Pasien mengeluh nyeri pada bagian dada

Data Objektif :

Pasien tampak lemah


Pasien menyeringai sambil memegang dada
Pasien terpasang nasal kanul O2 2lt/mnt
TTV :
TD : 110/80 mmHg
S : 37°C
RR : 32x/mnt
N : 100x/mnt
Data Subjektif : Spasme jalan nafas Bersihan jalan nafas tidak efektif

Pasien mengatakan batuk 3 minggu tidak sembuh-sembuh


Pasien mengatakan batuk dengan dahak terdapat darah

Data Objektif :

Pasien tampak lemah


Terdapat sekret
Dahak terdapat percikan darah
Terdapat suara ronchi
Data Subjektif : Ketidakmampuan menelan Defisit nutrisi
makanan
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Pasien mengatakan tengorokannya sakit saat menelan

Data Objektif :

A : BB SMRS = 50kg, BB MRS : 47kg

TB = 165 cm

B : BTA positif, HB 9 g/dl, Leukosit 4,7 10/L, Trombosit 120 x 10/L

C : Badan tampak kurus, pasien tidak nafsu makan

D : Pasien hanya makan 3 sendok saja


Data Subjektif : Ancaman terhadap Ansietas
konsep diri
Pasien selalu bertanya apakah
penyakitnya bisa sembuh

Data Objektif :

Pasien tampak gelisah


Pasien tampak pucat
TTV :
TD : 110/80 mmHg
S : 37°C
RR : 32x/mnt
N : 100x/mnt
Diagnosa Prioritas
1. Gangguan Pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan ventilasi

perkusi
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas

3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan

4. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri


NO Diagnosa
Keperawat Tujuan
Perencanaan
Intervensi Rasional
Perencanaan
an
1
Setelah dilakukan 1. Kaji pernafasan 1. Agar

tindakan keperawatan pasien mengetahui

3x24 jam diharapkan pernafasan


Posisikan pasien semi pasien
pasien dapat
Ganggu
fowler (senyaman Membantu
an bernapas tanpa alat
mungkin) mengurangi
Pertukar bantu dengan kriteria
Lakukan fisioterapi sesak nafas
an gas hasil :
dada menambah rasa
berhubu
Respirator normal nyaman
ngan
Dapat pasien
dengan Identifikasi pasien Membantu
mempertahanka
ketidak perlunya mengurangi
n pola nafas
seimban pemasangan alat sesak nafas
gan yang baik
bantu nafas Agar pasien dapat
ventilasi Kolaborasi dengan diberikan
perkusi dokter untuk terapi yang
pemberian terapi tepat
Setelah dilakukan 1. Kaji pernafasan pasien 1. Agar mengetahui
tindakan keperawatan pernafasan pasien
3x24 jam diharapkan Edukasi pasien untuk melakukan Agar pasien batuk dengan
keadaan umum pasien batuk efektif baik dan benar

Bersihan jalan membaik dengan kriteria Keluarkan sekret dengan batuk atau Agar menyamankan jalan

napas tidak hasil : suction nafas

efektif Kolaborasi dengan dokter untuk Agar pasien dapat diberikan


Mampu mengeluarkan
berhubungan pemberian terapi pernafasan terapi yang tepat
sekret
dengan Suara nafas normal
spasme jalan
napas
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pola makan pasien 1. Untuk mengetahui
berhubungan keperawatan selama 3x24 makanan yang
dengan jam diharapkan kebutuhan dikonsumsi oleh pasien
ketidakmampuan nutrisi pasien terpenuhi Agar klien mau memenuhi
menelan dengan kriteria hasil : Beri dukungan kepatuhan program diet kebutuhan nutrisinya
makanan Agar memaksimalkan
Pasien dapat menghabiskan
kebutuhan nutrisi pasien
makanannya
Beri makanan kepada pasien sedikit Agar pasien mengetahui
Nafsu makan meningkat
tapi sering tentang status nutrisi yang
baik
Agar memberikan kelayakan
Edukasi pentingnya kebutuhan nutrisi
gizi bagi pasien

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk


pemenuhan nutrisi pasien
Ansietas Setelah dilakukan 1. Identifikasi tingkat kecemasan 1. Agar mengetahui hal
berhubungan tindakan keperawatan apa yang sedang
dengan selama 1x24 jam dicemaskan oleh
ancaman diharapkan pasien tidak pasien
terhadap cemas akan penyakitnya Berikan dukungan keyakinan Agar pasien yakin bahwa
konsep diri dengan kriteria hasil : dirinya akan sembuh
Agar pasien merasa relaks
Pasien tampak tenang
dan tidak khawatir
Pasien meyakini bahwa
Instruksikan pasien menggunakan Agar pasien merasa tidak
dirinya dapat
teknik relaksasi sendiri
sembuh kembali

Dorong keluarga untuk menemani


pasien
Implementasi
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon

1 Gangguan Pertukaran gas 1. Mengkaji pernafasan pasien S : Pasien mengatakan masih


berhubungan dengan Memposisikan pasien semi fowler merasakan sesak di dada
ketidak seimbangan (senyaman mungkin)
O:
ventilasi perkusi Melakukan fisioterapi dada
Pasien terpasang nasal kanul O2 2lt/mnt
Mengidentifikasi pasien perlunya
TTV : TD : 110/80 mmHg
pemasangan alat bantu nafas
Berkolaborasi dengan dokter S : 37°C
untuk pemberian terapi RR : 30x/mnt
pernafasan
N : 90x/mnt

A : Gangguan pertukaran gas

P : Intervensi dilanjutkan
2 Bersihan jalan napas 1. Mengkaji pernafasan S : Pasien mengatakan sudah bisa
tidak efektif pasien mengeluarkan batuk dan dahak
berhubungan dengan Mengedukasi pasien untuk
O : Keadaan umum pasien tampak
spasme jalan napas melakukan batuk efektif
membaik
Mengeluarkan sekret dengan
A : Bersihan jalan nafas
batuk atau suction
Berkolaborasi dengan dokter P : Intervensi dihentikan

untuk pemberian terapi


pernafasan
3 Defisit nutrisi 1. Mengkaji pola makan S : Pasien mengatakan sudah
berhubungan dengan pasien agak bernafsu makan
ketidakmampuan Memberikan dukungan
O:
menelan makanan kepatuhan program diet
Keadaan umum membaik
Memberi makan kepada
Makan seperempat dari diet yang
pasien sedikit tapi sering
diberikan
Mengedukasi pentingnya
kebutuhan nutrisi A : Defisit nutrisi

Berkolaborasi dengan ahli P : Intervensi dilanjutkan


gizi untuk pemenuhan
nutrisi pasien
4 Ansietas 1. Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan tingkat kecemasan percaya bahwa dirinya akan
ancaman terhadap Memberikan dukungan sembuh dari penyakit yang
konsep diri keyakinan sedang dialaminya
Menginstruksikan pasien O : Pasien tampak lebih
menggunakan teknik tenang
relaksasi
A : Ansietas
Mendorong keluarga
untuk menemani P : Intervensi dihentikan

pasien
Sekian
trimakasi

Anda mungkin juga menyukai