Anda di halaman 1dari 8

METODOLOGI

NAMA :
NUR LAELA
KEPERAWATAN NAMA :
R I Z K YA S I TA R A N I
QODARIAH
SITI NURJANAH
PA R A M I T H A YA N D I R A
P S U K A E S I H AYAT I
R A F N I A U L I YA N I S A A S U S I L AW AT I
R A H M AYA N T I T I TA S U R N A N D A P
FEBRIEN IKE T YA S E K A R C E N D A N I
RAIHANY EZIRIANA
VIANI RAMADONI
R AS I L L I A DW I P U T R I
WA N DA A I S A H DW I P
REZA AZZAHRA
RIZKI MULIANTI

KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
2 REGULER B 2 REGULER B
KASUS
• Seorang perempuan ( 50 tahun ) di rawat di rumah sakit karena keluhan sering batuk dan nafas
terasa sesak. Klien mengatakan rasa sesak nafas semakin mengganggu apabila cuaca dingin. Klien
juga mengatakan kesulitan dalam mengeluarkan dahak, sehingga menyebabkan tidak nafsu
makan. Klien mengatakan batuk dan penumpukan riak sudah terjadi 1 minggu yang lalu sebelum
masuk ke rumah sakit. Klien juga merasa lemah dan mengalami insomnia. Hasil pemeriksaan
fisik, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 37ᵒC, nafas 24x/mnt.
DATA FOKUS
DS :
1. Klien mengeluh sering batuk dan nafas terasa sesak
2. Klien mengatakan rasa sesak nafas semakin mengganggu apabila cuaca dingin
3. Klien juga mengatakan kesulitan dalam mengeluarkan dahak, sehingga menyebabkan tidak
nafsu makan
4. Klien mengatakan batuk dan penumpukan riak sudah terjadi 1 minggu yang lalu sebelum
masuk ke rumah sakit
5. Klien juga merasa lemah dan mengalami insomnia

DO :
1. TD 130/80 mmHg
2. Nadi 88x/menit
3. Suhu 37ᵒC
4. Nafas 24x/menit
ANALISA DATA
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : Ketidakefektifan bersihan jalan Sekresi yang tertahan
1. Klien mengeluh sering batuk nafas
dan nafas terasa sesak
2. Klien mengatakan rasa sesak
nafas semakin mengganggu apabila
cuaca dingin
3. Klien juga mengatakan kesulitan
dalam mengeluarkan dahak
4. Klien mengatakan batuk dan
penumpukan riak sudah terjadi 1
minggu yang lalu sebelum masuk
ke rumah sakit
5. Klien mengalami insomnia

DO :
1. TD 130/80 mmHg
2. Nadi 88x/menit
3. Suhu 37ᵒC
4. Nafas 24x/menit
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : Risiko defisit nutrisi Ketidakmampuan menelan
1. Klien tidak nafsu makan makanan
2. Klien merasa lemah

DO :
1. TD 130/80 mmHg
2. Nadi 88x/menit
3. Suhu 37ᵒC
4. Nafas 24x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan
• Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan jalan Dalam 3x24 jam 1. Berikan posisi semi 1. Meningkatkan
nafas berhubungan pernafasan normal fowler inspirasi maksimal,
dengan sekresi yang 2. Observasi TTV meningkatkan
tertahan Kriteria hasil : setelah ekspansi paru dan
dipantau pasien dapat 3. Ajarkan untuk nafas ventilasi pada sisi
bernapas dengan normal dalam dan batuk yang tak sakit
efektif 2. Perubahan frekuensi
pernapasan
3. Meningkatkan
keefektifan upaya
batuk dan
pembersihan sekret
2. Risiko defisit nutrisi Dalam 2x24 jam nafsu 1. Bersihkan jalan napas 1. Pernapasan lancar dan
berhubungan dengan makan bertambah berhubungan dengan tidak lagi kesulitan untuk
ketidakmampuan ketidakmampuan menelan
menelan makanan Kriteria hasil : Pasien menelan makanan 2. Meningkatkan
dapat memenuhi 2. Berikan makanan penyembuhan dan
kebutuhan nutrisi dengan memenuhi kebutuha meyakinkan bahwa
baik pernapasan sesuai kebutuhan nutrisi pasien
indikasi terpenuhi
No. Implementasi Evaluasi
1. a. Memberikan posisis semi fowler. S : pasien mengatakan sudah dapat bernapas dengan
b. Mengobservasi TTV. normal.
c. Mengajarkan pasien untuk nafas dalam dan O : pasien terlihat nyaman.
batuk efektif. A : masalah teratasi.
P : intervensi diberhentikan.
2. a. Membersihkan jalan napas. S : pasien mengatakan sudah dapat kembali makan
b. Memberikan makanan memenuhi dengan normal.
kebutuhan pernapasan sesuai indikasi. O : pasien terlihat nyaman saat menelan.
A : masalah teratasi.
P : intervensi diberhentikan.

Anda mungkin juga menyukai