Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA Tn. H DENGAN ASTMA BRONCHIALE


DI RUANG UGD PUSKESMAS TOMONI TIMUR

Disusun Oleh :
SITI HASTUTI
( 202201076 )

STIKES BATARA GURU SOROAKA


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
T. A. 2022 / 2023
Nama mahasiswa : Siti Hastuti
Tanggal pengkajian : 03 April 2023
Jam : 09.00 WITA

A. PENGKAJIAN
Biodata pasien
1. Pasien
Nama : Tn. H
No. RM : D4.0001688
Umur : 57 Tahun
Alamat : Desa Margomulyo, Dusun Delima 0011-
Agama : Kristen
Suku : Jawa
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Petani / Pekebun
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. D
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Margomulyo, Dusun Delima 0011-
Hubungan dengan : Istri
pasien

1. PENGKAJIAN PRIMER
General Impression
Keluhan utama : sesak nafas
Primer Assessment
a. (A) Airway
Jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas
b. (B) Breathway
Terdengar suara nafas wheezing dan pasien terlihat sesak nafas, pasien
terlihat gelisah
c. (C) Circulation
Akral dingin, pasien terlihat pucat, CPR < 2 detik, SPO2 93%
d. (D) Disability
Keadaan composmentis GCS : E=4, M=6, V=5, Total 15

2. PENGKAJIAN SEKUNDER

2
1. Full of vital sign
TD : 110/80 mmhg N : 80x/menit RR : 30x/menit S : 36,4ᵒC

2. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak nafas, batuk dan
berkeringat dingin.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah mendapatkan pengobatan rutin selama 1
tahun dengan penyakit yang sama.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat sakit asma.
d. Riwayat sosial ekonomi
Lingkungan tempat tinggal dan bekerja, jenis makanan yang
berhubungan dengan alergen, hewan peliharaan yang dipelihara
dan tingkat stressor.

3. Pemeriksaan Head to Toe


1. Kepala dan leher
Kepala mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak terpasang neck collan.
2. Mulut/bibir
Bibir pucat
3. Kulit
Palpasi : akral dingin, tidak ada lesi kulit
4. Paru-paru
- Inspeksi : batuk simetris, gerakan dada simetris
- Palpasi : Fremitus kanan dan kiri
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru
- Auskultasi : terdengar wheezing
5. Abdomen
- Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, terlihat gerakan
diafragma, tidak ada lesi atau luka perut
- Palpasi : tidak ada pembesaran hati
- Perkusi : tympany
- Auskultasi: bising usus 15x/menit
6. Ekstremitas

3
Atas : kekuatan otot 5 pada kedua tangan
Bawah : kekuatan otot 5 pada kedua kaki, akral dingin

4. Terapi di UGD
- Bronkodilator (Nebulizer) ventolin 1x2,5 mg + palmicort 1x1 mg
- Berikan oksigen

B. ANALISA DATA
Hari/
Data Fokus Etiologi Problem
Tanggal/Jam No.
Senin, 03 1. Ds : Pasien mengatakan sesak Spasme Bersihan
April 2023 nafas jalan nafas jalan nafas
09.00 WITA Do : tidak efektif
- Pasien tampak sesak nafas
- Pasien tampak lemah
- Terdengar suara nafas
wheezing
- Pasien tampak gelisah
- TTV: TD: 120/80 mmhg
N : 80x/menit
RR : 30x/menit
S : 36,4%
SPO2 : 93%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum atau secret
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar kapiler
c. Intoleran aktivitas hubungan dengan kelemahan umum
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

4
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi trakea
bronkial.
Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif
Rencana tindakan :
1. Ukur vital sign setiap 6 jam
Rasional : Mengetahui perkembangan pasien
2. Observasi : Keadaan umum pasien
Rasional : Mengetahui efektifitas pencatatan dan perkembangan
Pasien
3. Kaji frekuensi / kedalaman pernapasan dan gerakan dada
Rasional : Takipnoe, pernapasan dangkal dengan dada yang tidak
simeetris, sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan
dada dan cairan paru
4. Auskultasi area paru, bunyi bunyi nafas misalnya krekel, mengidan
dan ronchi
Rasional : Bunyi nafas bronchial (normal pada bronkus) dapat juga
terjadi pada daerah konsulidasi, krekel, mengi dan ronchi
terdengar pada inspirassi atau ekspirasi pada respon
bertahap pengumpulan cairan sekret kental dan spasme
jalan nafas / obstruksi
5. Ajarkan pasien latihan nafas dalam dan batuk efektif
Rasional : Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-
paru atau jalan nafas lebih kecil
6. Anjurkan banyak minum air hnagat
Rasional : Air hangat dapat memobilisasi dan mengeluarkan sekret
7. Beri posisi yang nyaman (semi flower/flower)
Rasional : Meningkatkan upaya nafas lebih dalam dan lebih kuat,
menurunkan ketidaknyamanan dada
8. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator kortikosteroid,
ekspektoran dan antibiotic memobilisasi sekret
Rasional : Bronkadilator untuk menurunkan spasme
bronkus/melebarkan bronkus dengan memobilisasi sekret
kortikosteroid yaitu antiinflamasi mencegah reaksi
alergi, menghambat pengeluaran instamine, ekspektoran,
memudahkan pengenceran dahak, antibiotik
diindikasikan untuk mengontrol pernapasan infeksi

5
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolus kapiler
Tujuan : Ventilasi dan pertukaran gas efektif
Rencana tindakan :
1. Observasi keadaan umum dan vital sign setiap 6 jam
Rasional : penurunan keadaan umum dan perubahan vital sign
merupakan indikasi dan derajat keparahan dan status
kesehatan pasien
2. Observasi warna kulit, membran mukosa dan warna kuku
Rasional : sianosis menunjukkan vasokontriksi, hipoksemic sistemik
3. Pertahankan istirahat tidur
Rasional : mencegah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan /
konsumsi oksigen untuk memudahkan perubahan infeksi
4. Tinggikan kepala atau sering mengubah posisi
Rasional : meningkatkan inspirasi, meningkatkan secret untuk
memperbaiki ventilasi
5. Berikan terapan oksigen sesuai indikasi
6. Rasional : mempertahankan pHO2

c. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum,


ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan O2
Tujuan : Aktifitas dapat ditingkatkan
Rencana tindakan :
1. Kaji tingkat kemampuan pasien dan aktivitas
Rasional : menetapkan kemampuan / kebutuhan pasien dan
memudahkan pilihan Intervensi
2. Jelaskan pentingnya istirahat dan keseimbangan aktivitas dan istirahat
Rasional : menurunkan kebutuhan metabolic, menghemat energi
untuk penyembuhan
3. Bantu pasien dalam memnuhi kebutuhannya
Rasional : meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan
suplay dan kebutuhan oksigen
4. Bantu pasien dalam memilih posisi yang nyaman untuk istirahat
Rasional : pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di
kursi atau menunduk ke depan meja atau bantal

6
DAFTAR PUSTAKA

Amin H. dan Hardhi K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Cetakan I penerbit Mediaction Jogja

Marilynn E. Doenges. 2019. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 9 Volume I


penerrbit Buku Kedokteran EGC

PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Cetakan III


(Revisi) penerbit Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Cetakan III


(Revisi) penerbit Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai