Anda di halaman 1dari 6

RESUME ASKEP PASIEN DENGAN KEBUTUHAN OKSIGEN

Nama : Fahma Nur Anisa

NIM : 20211322

Prodi : DIII Keperawatan

Asuhan Keperawatan dengan Kebutuhan Oksigen

1. Pengkajian
 Pengumpulan data meliputi biodata pasien
 Mengkaji hubungan biodata pasien, dan pengaruhnya terhadap terjadinya
masalah atau penyakit
 Riwayat keluhan utama
Profokati, Quality, Region, Skala, dan Time
 Riwayat Perkembangan
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Kemungkinan anggota keluarga yang mengalami masalah atau penyakit yang
sama dengan pasien
 Riwayat Sosial (kebiasaan merokok, pekerjaan, keadaan lingkungan)
 Riwayat Psikologis (perilaku terhadap penyakitnya)
 Riwayat Spiritual
 Pemeriksaan Fisik (pemeriksaan hidung dan sinus, faring, toraks, pemeriksaan
kelainan)
2. Diagnosa Keperawatan
1. Jalan nafas tidak efektif (menumpuknya sekresi atau adanya onsumsi pada saluran
pernafasan)
Gejala :
1. Bunyi nafas abnormal
2. Adanya batu produktif dan non produktif
3. Adanya sianosis
4. Terjadinya neuksia
5. Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan
6. Sekresi yang kental
7. Kecelakaan / trauma
8. Nyeri abdomen dan nyeri dada
9. Penggunaan obat-obatan
10. Anestasi
11. Hidrasi tidak adekuat
12. Imobilisasi
13. Penyakit menahun
2. Pola nafas tidak efektif (respon klien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2
yang masuk tidak adekuat, gejala:
1. Peningkatan kecepatan pernafasan
2. Nafas dangkal atau lambat
3. Adanya retraksi dada
4. Terjadinya pembesaran jari
5. Bernafas melalui mulut
6. Terjadinya penambahan diameter anterior posterior
7. Terjadi sianosis
8. Terjadi ekspansi paru yang tidak simetris
3. Gangguan pertukaran gas (masalah sistem pernapasan terjadinya perubahan asam
basa darah yang menimbulkan asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik).
Gejala :
1. Terjadinya disnea
2. Adanya abnormal gas darah arteri
3. Hipoksia
4. Pasien kelihatan gelisah
5. Terjadi kakikardia
6. Adanya sianosis
7. Adanya hipoksemia
8. Tingkat kedalaman pernafasan abnormal
 Rencana Tindakan
1. Pembersihan jalan nafas tidak efektif
Langkah-langkah :
1. Lakukan auskultasi dada anterior dan posterior bertujuan untuk mengetahui
adanya penurunan atau tidaknya ventilasi dan bunyi tambahan
2. Lakukan pengisapan nafas bila diperlukan yang bertujuan untuk merangsang
terjadinya batuk atau pembersihan nafas secara mekanik
3. Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk menurunkan viktositas dan sekresi
bertujuan untuk memobilisasi keluarnya spuntum
4. Instruksikan untuk batuk efektif dan teknik nafas dalam untuk memudahkan
keluarnya sekresi bertujuan untuk memudahkan ekspansi maksimal paru atau
jalan nafas lebih kecil dan membantu silia untuk mempermudah jalan nafas
5. Kolaborasi dengan tim medis dengan memberikan obat sesuai indikasi berupa
obat nupolitik, eksteporan, obat yang mengndung bronkodilaton, analgesic,.
Bertujuan untuk pengeluaran dahak
6. Kolaborasi dengan melakukan pengawasan terhadap efek pengobatan pemberian
nebulizer dan terapi yang lain
2. Pola nafas tidak efektif
Langkah-langkah membersihkan jalan nafas sebagai berikut
1. Tinggikan kepala tempat tidur, pada posisi semi fowler, bertujuan untuk
merangsang fungsi pernafasan atau ekspansi paru
2. Bantu klien untuk batuk efektif dan nafas dalam yang bertujuan untuk
meningktkan gerakan secret gejala nafas sehingga memudahkan pengeluaran
secret
3. Berikan tambahan masker oksigen atau kita pakaikan oksigen nasal sesuai dengan
indikasi bertujuan untuk meningkatkan pengiriman oksigen ke paru untuk
meningkatkan kebutuhan sirkulasi
4. Kolaborasi dengan tim medis dengen pemberian ekspetoran yang bertujuan untuk
membantu pegenceran secret sehingga mudah dikeluarkan
3. Gangguan Pertukaran Gas
Langkah-langkah :
1. Berikan oksigen sesuai indikasi bertujuan untuk mrningkatkan konsentrasi
oksigen alveola dan dapat memperbaiki hipoksemia jaringan
2. Pantau GDA pasien bertujuan untuk mengetahui nilai GDA yang normal yang
menandkan pertukaran gas semakin membaik
3. Pantau pernafasan bertujuan untuk mengevaluasi desdrasi pernafasan
 Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
1. Pemberian oksigen
memakai alat bantu oksigen, bisa memakai kanula, nasal, dan masker bertujuan untuk
pemenuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksi, alat-alat yang digunakan yaitu
tabung oksigen lengkap, nasal kateter, kanula, atau masker, pelumas
Langkah-langkah
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
3. Cek kilometer dan kuminivietyer
4. Hidupkan tabung oksigen
5. Posisikan pasien pada posisi semi fowler
6. Berikan oksigen melalui kanula atau masker
7. Lakukan pencatatan pemberian kebutuhan oksigen
8. Cuci tangan
2. Fisioterapi dada
Dibagi menjadi 3 :
1. Perkusi
Pukulan kuat pada dinding dada dan punggung dengan tangan yang dibentuk
seperti mangkuk, mampu melepaskan secret yang melekat pada dinding bronkus
Langkah-langkah
 Lakukan penutupan pada area yang akan dilakukan perkusi dengan
handuk atau pakaian untuk mengurangi ketidak nyamanan
 Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan lambat agar
meningkatkan relaksasi
 Perkusikan pada tiap segmen paru selama 1-2 menit
2. Fibras
Dengan cara mebuat getaran kuat secara serial dengan tangan perawat diletakkan
datar pada dinding dada klien., dipakai untuk meningkatkan tubulensi udara dan
melepaskan mokus yang kental, sering dilakukan bergantian dengan perkusi
Langkah-langkah
 Letakkan telapak tangan menghadap kebawah di area dada yang akan
dilakukan fibrasi
 Satu tangan diatas tangan yang lain dengan jari menempel secara
bersamaan dengan posisi ektensi atau tangan bisa diletakkan secara
bersebelahan
 Minta pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan hembuskan
nafas secara lambat melalui mulut, selama masa ekspirasi, tegangkan
seluruh otot tangan dan lengan dengan menggunakan hamper semua tumit
tangan
 Getarkan atau kejutkan tangan ke arah bawah, hentikan getaran jikaklien
melakukan inspirasi atau menghirup napas
 Anjurkan pasien untuk batuk dan mengeluarkan secret ke dalam tempat
spuntum
3. Postural Dreinase
Berguna untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paruparu.dengan
memakai pengaruh gaya gravitasi. Waktu terbaik yaitu 1 jam sebelum sarapan
pagi dan 1 jam sebelum tidur pada malam hari. Harus sering dilakukan apabila
lender berubah warna menjadi kehijauan dan kental atau ketika pasien menderita
demam
Hal yang harus diperhatikan
1. Batuk 2 atau 3 kali secara berurutan setiap kali pergantian posisi
2. Minumkan air hangat setiap hari sekitar 2liter
3. Jika harus menghirup bronkodilator lakukan 15 menit sebelum melakukan
postural dreinase
4. Lakukan latihan nafas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan
lender
 Alat alat yang dipakai
 Bantal
 Papan pengatur posisi
 Tissue wajah
 Segelas air
 Spuntum pot (wadah dahak)
 Prosedur
1. Cuci tangan
2. Pilihlah area yang tersumbat
3. Baringkan pasien pada posisi untuk mendrainase area yang tersumbat
4. Minta pasien untuk mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit
5. Drainase pada posisi tersebut selama 10-15 menit kita lakukan perkusi dan
fibrasi dada diatas area yang didrainase
6. Minta klien untuk duduk dan batuk
7. Tamping spuntum pada spuntum pot
8. Ajurkan pasien untuk minum air sedikit dan pastikan area yang tersumbat
telah terbuka
9. Cuci tangan
10. dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai