Anda di halaman 1dari 22

BAB

02KEBUTUHAN
OKSIGENISASI

By Sumi Mulani,S.Km
SMK TUNAS BANGSA DEPOK
PENDAHULUAN

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang

merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur- unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam

mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan

untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.


OKSIGENISASI

Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2). Sistem pernapasan berperan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigenasi sistem terdiri atas saluran pernapasan bagian atas, dan saluran
pernapasan bagian bawah.

Tindakan memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga
konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

Oksigenasi Adalah Peristiwa Menghirup Udara Dari Luar Yang Mengandung O2 Ke Dalam
Tubuh Serta Menghembuskan Co2 Sebagai Hasil Sisa Oksidasi
Sistem Tubuh yang Berperan dalam
Kebutuhan Oksigenasi

Saluran pernapasan Saluran pernapasan


bagian atas bagian bawah

Trakhea
Hidung
Bronkhus
Esophagus
Bronkiolus
Laring
Alveoli
Epiglotis
Paru-Paru (Pulmo)
1. Memenuhi kekurangan oksigen
TUJUAN
2. Membantu kelancaran metabolism PEMBERIAN
3. Sebagai tindakan pengobatan OKSIGENASI
4. Mencegah hipoksia

5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung.


Pemberian terapi oksigen

1. Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada

penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran

pernapasan dengan menggunakan alat khusus.           

2.  Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran

pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien

dapat melalui 3 cara, yaitu melalui kateter nasal, nasal kanula dan masker oksigen.
Alat bantu oksigen
 ALAT OKSIGEN
PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI DALAM TUBUH

DIFUSI GAS
TRANSPORTASI
VENTILASI GAS
1. VENTILASI

Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke
atmosfer.

Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer
dengan paru. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1)      Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2)      Adanya kondisi jalan napas yang baik
3)     Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi
atau kembang kempis.
2. DIFUSI GAS

Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan co2 di
kapiler dengan alveoli.

Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa Faktor, yaitu luasnya permukaan paru,
tebal membran respirasi dan Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2
dari alveoli masuk kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi
dari tekanan O2 dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
3. TRANSPORTASI GAS

Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan Co2

jaringan tubuh ke kapiler.

Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output),

kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan darah secara

keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb.


Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

1. Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi,
ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi kemampuan adaptasi.

2. Gaya Hidup/Perilaku
Kebiasaan merokok akan memengaruhi status oksigenasi seseorang sebab merokok dapat
memperburuk penyakit arteri koroner dan pembuluh darah arteri.

3. Status
Kesehatan orang yang mempunyai penyakit jantung ataupun penyakit pernapasan dapat
mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.

4. Alergi pada saluran napas


Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu, bulu binatang, serbuk
benang sari bunga, kapuk, makanan dan lain-lain.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI

5. SARAF OTONOMIK

6. HORMONAL DAN OBAT

7. FAKTOR PERKEMBANGAN

8. FAKTOR PERILAKU (POLA MAKAN)


 Indikasi Sumbatan jalan nafas
Henti nafas Henti jantung

1. Nyeri dada/angina pektoris


2. Trauma thorax
3. Tenggelam
4. Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit)
5. Distress nafas
6. Hipotermia
7. Syok
8. Stroke (Cerebro Vasculer Attack)
9. Keracunan gas
10. Pasien tidak sadar
Gangguan Oksigenasi
1. Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen di jaringan. Istilah ini lebih tepat daripada anoksia.
Sebab, jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan.
a. Hipoksemiahipoksia
b. Hipokinetik
c. Overventilasi hipoksia
d. Hipoksia histotoksik.

2. Takipnea
Takipnea adalah frekuensi pernapasan teratur namun cepat secara tidak merata (> 24/ menit)

3. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernafasan
lebih cepat dan dalam.

4. Kussmaul
Adalah pernapasan cepat secara tidak normal dan frekuensi meningkat, misal dalam keadaan
asidosis metabolik
Masalah Keperawatan berkaitan dengan
Kebutuhan Oksigen

1. Tidak efektifitasnya jalan nafas


2. Tidak efektifitasnya pola nafas
3. Gangguan pertukaran gas
4. Penurunan perfusi jaringan
5. Intoleransi aktivitas
6. Perubahan pola tidur
7. Risiko terjadinya iskemik otak
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigenasi

Latihan napas
Latihan batuk efektif
Prosedur Kerja :
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
yang akan dilakukan
dilakukan
3. Atur posisi pasien untuk duduk atau
Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat
telentang
tidur dan membungkuk ke depan
4. Anjurkan pasien untuk mulai latihan
Anjurkan pasien untuk menarik napas, secara
dengan cara menarik napas terlebih
pelan dan dalam, dengan menggunakan
dahulu melalui hidung dengan mulut
pernapasan diafragma
tertutup
Setelah itu minta pasien menaahan napas selama ±
5. Kemudian anjurkan pasien untuk
2 detik
menahan napas sekitar 1-1,5 detik dan
Batukkan pasien 2 kali dengan mulut terbuka
disusul dengan menghembuskan napas
Minta pasien melakukan Tarik napas dengan
melalui bibir dengan bentuk mulut
ringan
seperti orang meniup
Istirahat
6. Catat respon pada pasien yang terjadi
Catat respons yang terjadi pada pasien
7. Cuci tangan anda
Cuci tangan anda
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigenasi

Pemberian oksigen
Prosedur Kerja :
Tujuan pemberian oksigen adalah :
Memenuhi kebutuhan oksigen Cuci tangan
Mencegah terjadinya hipoksia Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
Membantu kelancaran metabolisme yang akan dilakukan
Sebagai tindakan pengobatan Cek flowmeter dan humidifier
Mengurangi beban kerja alat nafas dan Hidupkan tabung oksigen
jantung Atur posisi semifowler atau posisi yang telah
disesuaikan dengan kondisi pasien
Berikan oksigen melalui kanula atau masker
Persiapan Alat dan Bahan : Apabila menggunakan kateter, ukur dulu
jarak hidung dengan telinga, setelah itu
Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter berikan lubrikan dan masukkan
dan humidifier Catat pemberian dan lakukan observasi pada
Nasal kateter, kanula, atau masker pasien
Vaselin,/lubrikan atau pelumas (jelly) Cuci tangan anda
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigenasi

Suctioning (pengisapan lendir) Prosedur Kerja :

1. Cuci tangan
Persiapan Alat dan Bahan :
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
1. Alat pengisap lendir dengan botol dilaksanakan.
yang berisi larutan desinfektan 3. Atur pasien dalam posisi terlentang dan kepala miring ke arah
2. Kateter pengisap lendir perawat
3. Pinset steril 4. Gunakan sarung tangan
4. Dua kom berisi larutan 5. Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap
6. Hidupkan mesin penghisap
akuades/NaCl 0,9% dan larutan
7. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter
desinfektan pengisap ke dalam kom berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk
5. Kasa steril mencegah trauma mukosa.
6. Kertas tisu 8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
9. Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5
detik
10. Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%
11. Lakukan hingga lendir bersih
12. Catat respon yang terjadi
13. Cuci tangan
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigenasi

Napas dalam Batuk efektif

Prosedur: Yaitu latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.

1. Atur posisi yang nyaman Prosedur:


2. Fleksikan lutut klien untuk
merelaksasikan otot abdomen 1. Tarik napas dalam lewat hidung dan tahan
3. Tempatkan 1 atau 2 tangan pada napas untuk beberapa detik
abdomen, tepat dibawah tulang iga 2. Batukkan 2 kali. Pada saat batuk tekan dada
4. Tarik napas dalam melalui hidung, jaga dengan bantal. Tampung sekret pada sputum
mulut tetap tertutup. Hitung samapi 3 pot.
selama inspirasi 3. Hindari penggunaan waktu yang lama
5. Hembuskan udara lewat bibir seperti selama batuk karena dapat menyebabkan
meniup (purse lips braething) secara fatigue dan hipoksia
perlahan-lahan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai