Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

FISIOTERAPI DADA
Ruang 27 Rumah Sakit dr. Saiful Anwar

Oleh :
TIM PKRS IRNA 1

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR


MALANG
2014

PAKET PENYULUHAN
FISIOTERAPI DADA

Disusun oleh:
Umi Harikah Novianti

(1201100029)

Wahyu Agung P

(1201100030)

Aprilia Puspita N

(1201100031)

Intan Rizki Andini

(1201100032)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2014

Satuan Acara Penyuluhan


Departemen Medikal
FISIOTERAPI DADA
Ruang 27 Rumah Sakit dr. Saiful Anwar

Oleh :
Kelompok 12
1. Avief Destian Purnama
2. Happy Pilas
3. Vieocta Apsari Paradise

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN
Penyuluhan telah disetujui dan disahkan pada :
Hari

Tanggal

:
Mengetahui,
Pembimbing Akademik,

Pembimbing Klinik

(___________________)

(__________________)

NIP.

NIP.

Ka. Ru. Kep. Ruang 27 RSSA

NIP.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Hari/Tanggal

: Kamis, 11 September 2014

Pukul

: 10.00-10.30

Tempat

: Ruang 27 Rumah Sakit Saiful Anwar

Pokok bahasan

:
1.
2.
3.
4.
5.

Sasaran
A.

Pengertian dari Fisioterapi Dada


Tujuan Fisioterapi Dada
Macam-macam fisioterapi dada
Tata cara pelaksanaan fisioterapi dada
Batuk efektif
: Keluarga Pasien ruang 25 RSSA

LATAR BELAKANG
Fisioterapi

adalah

suatu

cara

atau

bentuk

pengobatan

untuk

mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam
fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin,
massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas
toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat
berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat
efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien
dengan fungsi paru yang terganggu.
B.

TUJUAN

1.

Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
memahami tentang fisioterapi dada secara umum.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien diharapkan
mampu:
a.
b.
c.
d.

Mengetahui pengertian dari Fisioterapi Dada


Mengetahui tujuan Fisioterapi Dada
Mengetahui macam-macam fisioterapi dada
Mengerti tentang cara pelaksanaan fisioterapi dada yang benar

e. Mengerti tentang batuk efektif


C.

MATERI
Materi penyuluhan terlampir :
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian dari Fisioterapi Dada


Tujuan Fisioterapi Dada
Macam-macam fisioterapi dada
Tata cara pelaksanaan fisioterapi dada
Batuk efektif

C.

MEDIA
Leaflet dan PPT

D.
TAHAP
Pendahuluan

RENCANA KEGIATAN
WAKTU
5 menit

KEGIATAN PENGAJAR

KEGIATAN

1. Salam pembuka

PESERTA
1. Menjawab salam

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

3. Menjelaskan

tujuan

penyuluhan

keterangan

METODE

MEDIA

Ceramah

Ceramah

PPT

dari

penyaji

4. Menggali
pengetahuan keluarga
pasien
Penyajian

15 menit

mengenai

fisioterapi dada
1. Pengertian dari
Fisioterapi Dada
2. Mengetahui tujuan
Fisioterapi Dada
3. Mengetahui macammacam fisioterapi
dada
4. Mengerti tentang
cara pelaksanaan
fisioterapi dada yang
benar
5. Mengerti tentang
batuk efektif

Mendengarkan
penjelasan penyaji

Penutup

10 menit

1. Melakukan

tanya 1. Mendengarkan,

jawab

Ceramah

bertanya,

dan

2. Membagi leaflet

menjawab

diskusi

3. Menutup pertemuan

pertanyaanpenyaji

4. Salam penutup

.Menerima leaflet
2. Menjawab salam

E. EVALUASI
1.

Struktur
-

Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan

Pemateri sudah membuat kontrak waktu dengan peserta

Media dan alat memadai

2.

Proses
-

Kegiatan penyuluhan dilakaukan sesuai jadwal yang direncanakan

Keluarga/pasien

kooperatif

dan

aktif

berpartisipasi

selama

proses

penyuluhan
3.

Hasil
-

Keluarga/pasien dapat menjelaskan materi yang disampaikan dengan baik


F. LAMPIRAN
Lampiran materi

Leaflet

Lampiran
Fisioterapi Dada
a. Definisi Fisioterapi Dada
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan
fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga
alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan
yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita
sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna
bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat
efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien
dengan fungsi paru yang terganggu.
b. Tujuan Fisioterapi Dada
Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah:
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang
cukup
6. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan
c. Macam-macam teknik fisioterapi dada
1) Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini
dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda.
Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea.
Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea. Pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila
disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Indikasi Klien Yang Mendapat Drainase Postural
a)
Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
Pasien yang memakai ventilasi
Pasien yang melakukan tirah baring yang lama

b)

Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik,

bronkiektasis
Mobilisasi secret yang tertahan :
Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
Pasien dengan abses paru
Pasien dengan pneumonia
Pasien pre dan post operatif
Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan
atau batuk

Kontra Indikasi Drainase Postural


Tension pneumothoraks
Hemoptisis
Gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi,

infarkniokard, aritmia
Edema paru
Efusi pleura
Tekanan tinggi intracranial

Cara Melakukan Drainase Postural


1. Mencuci tangan
2. Posisikan klien sesuai kebutuhan
Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru bagian atas
Posisi miring kiri/kanan untuk membantu membersihkan paru bagian

kanan/kiri
Trendelenburg/kepala dan dada lebih rendah daripada pinggul dan

kaki untuk membantu membersihkan paru-paru bagian bawah


3. Melakukan clapping 30-60 detik untuk masing-masing dada/punggung
4. Bila rangsang batuk sudah ada, kotoran dibatukkan dan ditampung dalam
sputum pot atau wadah yang telah diberi Lysol
5. Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap)
6. Melakukan observasi warna kulit muka, nadi, pernapasan
7. Posisi drainase postural dilihat pada gambar.

2) Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang
tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi mekanik
pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat dilakukan
dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.
Prosedur kerja :
1. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk
mengurangi ketidaknyamanan.
2. Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk
meninggkatkan relaksasi.
3. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan
fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan
4. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secar cetan menepuk dada ( Kecepatan dari perkusi masih kontroversi,
sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada
yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien
lebih suka yang lambat).
5. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal,
limpa.
3) Vibrating

Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan
perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan
menggerakkan secret ke jalan napas yang besar.
lndikasi untuk perkusi :
vibrasi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase,
jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.
Prosedur kerja :
1.

Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru yang

2.

akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di luar


Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui

3.

mulut (Purse lips breathing).


Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada
pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien

4.
5.

inspirasi
Istirahatkan pasien
Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk.

d. Batuk Efektif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi dapat
dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal
(Smeltzer, 2001).
Tujuan Batuk Efektif
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
4. Meningkatkan distribusi ventilasi.
5. Meningkatkan volume paru
6. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
Alat dan Bahan yang disediakan
1.
Tissue/sapu tangan
2.
Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun /
3.

detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir.


Gelas berisi air hangat

Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak


1.
Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi
cairan desinfektan yang dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air
lisol) atau pasir
2.
4.

Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng


Buang dahak ke tempat tersebut

5.
6.
7.
8.

Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.


Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah
Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram
Bersihkan kaleng dengan sabun

Teknik Batuk Efektif


1. Tarik nafas dalam 4-5 kali
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
4. Keluarkan dahak dengan bunyi ha..ha..ha atau huf..huf..huf..
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih Bahasa:
Agung Waluyo,dkk. Jakarta: EGC.
Kusyati Eni Ns, dkk. 2006. Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar. Jakarta: EGC.
Pearce,C.,Evelyn.2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia.
Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5.Alih
Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai