I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. “NS”
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Hindu
Status : Kawin
Alamat : BD. Pelapuan Busungbiu Buleleng
Tanggal MRS : 26 April 2017
Jam datang : 14.10 Wita
Jam pengkajian : Pukul 09.00 Wita
Alasan Masuk : Pasien datang dengan keluhan bengkak di
seluruh tubuh sejak 3 minggu yang lalu
disertai sesak napas dan batuk tidak berdahak.
Serta nyeri pada dada tengah. Mual (-),
muntah (-), secret (-)
Diagnosa Medis : Tumor paru kanan ec. Susp. Malignancy +
efusi pleura dextra
B. Breathing
1. Fungsi Pernapasan
Jenis Pernafasan : Stridor
Frekwensi : Respirasi 24 x/menit
Pernafasan
Retraksi Otot Bantu : +
Nafas
Kelainan Dinding : simetris, perlukaan (-), jejas (-), trauma (-)
Thoraks
Bunyi Nafas : Ronchi (terdengar lebih jelas saat ekspirasi)
Hembusan Nafas : Kuat
2. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
akibat akumulasi cairan berlebih di rongga pleura
3. Intervensi
- Pertahankan jalan napas yang paten
- Pertahankan posisi pasien
4. Evaluasi
- S : pasien mengatakan lega, sesak berkurang, batuk berkurang
- O : pasien tampak lebih tenang dan nyaman,tidak ada retraksi otot bantu,
suara napas tambahan (ronchi dan stridor) (-), RR : 24 x/menit
- A : ketidakefektifan pola napas
- P : lanjutkan intervensi (pertahankan posisi pasien, pertahankan jalan
napas yang paten
C. Circulation
1. Keadaan Sirkulasi
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Perdarahan : Tidak ada
(internal/eksternal)
Nadi Radial/carotis : Teraba
Akral Perifer : Hangat
Kapilari Refill : > 2 detik
Pulse : 88 x/menit
Blood Preasure : 140/70 mmHg
Nyeri : Pasien mengatakan nyeri pada dada dengan
skala 4 (dari 0-10), dirasakan seperti ditusuk-
tusuk, timbul saat menarik napas(inspirasi)
2. Masalah keperawatan
- Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera biologis
- Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi organ
pernapasan mengakibatkan peningkatan akumulasi cairan dalam pleura
3. Intervensi
Diagnosa 1
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
- Observasi reaksi verbal dan non verbal dari ketidaknyamanan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Diagnosa 2
D. Disability
1. Pemeriksaan neurologis
GCS : E4 V5 M6
Reflex Fisiologis : +
Reflex Patologis : -
Kekuatan Otot :
5555 5555
5555 5555
2. Masalah keperawatan
Tidak ada
3. Intervensi
Tidak ada
4. Implementasi
Tidak ada
5. Evaluasi
Tidak ada
B. Riwayat Kesehatan
1. RKD
Keluargamengatakan 3 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di rumah
sakit daerah Buleleng karena mengalami batuk berdarah. Pasien
diopname selama 10 hari. Lalu keadannya membaik, batuk
berdarahnya sudah hilang.
Keluargamengatakanpasientidakmemilikiriwayathipertensi,
kencingmanis (diabetes melitus).
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun
makanan
2. RKS
Keluargapasienmengatakanseluruhtubuhpasientiba-
tibamembengkaksemenjak 3 minggu SMRS
danbengkaknyamenetaplalukemarinpasienmengalamisesaknapasdiserta
ibatuktidakberdahak yang tidaktertahankan. Pasienjugamengeluhnyeri
dada ketikamenariknapas, rasanya seperti ditusuk-tusuk, skala nyari 4
dari 10.
Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena kondisi tubuhnya yang
membengkak dan batuk yang terkadang masih muncul.
3. RKK
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang memiliki penyakit
yang sama sepertinya.
akan muncul
- Blood Preasure : 140/60mmHg
- Pulse : 80 x/menit
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
A. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bersihan jalan nafas berhubungan
denganadanyaobstruksijalannapasakibateksudatdalam alveoli,
penyakitparuobstruksikronisditandai dengan pasienmengatakansesaksejaktadipagi
SMRS. Sesaknyatimbulketikabatuk(tidak berdahak) dan berbaring. Tampak
adanyasuaranafastambahan (ronchi), respirasi 24 x/menit,
adanyapernafasancupinghidung, tampak batuk tidak efektif
B. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru akibat
akumulasi cairan berlebih di rongga pleuraditandai dengan
pasienmengatakansesaksejaktadipagi SMRS. Sesaknyatimbulketikabatuk(tidak
berdahak) dan berbaring. Pasientampaksesakdan gelisah dengan ekspirasi
memanjang, RR : 24 x/menit, penggunaan otot pernapasan (+), terdapat suara
napas tambahan ronchi. Pasientidakbisaberbaring.
C. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri ketika sesak napas, nyerinya seperti ditusuk-tusuk, terjadi pada
daerah dada, skala nyerinya 4 dari 0-10, nyeri saat menarik napas, pasien
memegang bagian tubuh yang nyeri, pasien nampak gelisah, Pasien nampak
meringis, Blood Preasure : 140/60mmHg, Pulse : 80 x/menit, Respiration : 24
x/menit, Temperature: 36,5 0C
D. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi organ
pernapasan mengakibatkan peningkatan akumulasi cairan dalam pleura ditandai
dengan keluarga pasien mengatakan seluruhtubuhpasientiba-
tibamembengkaksemenjak 3 minggu SMRS
danbengkaknyamenetap.Pasienmengatakansesaksejaktadipagi SMRS.
Sesaknyatimbulketikabatuk(tidak berdahak) dan berbaring. Tampak oedema
hampir di seluruh bagian tubuh pasien (palpaebra, wajah, leher, dada, perut,
ekstremitas atas dan bawah), pasien tampak gelisah, pasien tidak bisa berbaring,
pasien lebih nyaman dalam posisi duduk karena jika berbaring ia akan batuk dan
sesak napas akan muncul. Blood Preasure : 140/60mmHg, Pulse : 80 x/menit
VII. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1,2 Respiratory status: Airway Management Airway Management
Airway patency 1. Posisikan pasien untuk 1. Untuk
Respiratory status: memaksimalkan ventilasi mengefektifkan
Ventilation (semifowler) aliran oksigen ke
Setelah diberikan 2. Lakukan fisioterapi dada dalam tubuh.
asuhan keperawatan jika perlu 2. Untuk mengeluarkan
selama 1x30 menit 3. Auskultasi suara nafas, sekret.
diharapkan masalah catat adanya suara 3. Untuk menentukan
ketidakefektifan tambahan tindakan selanjutnya
bersihan jalan napas 4. Mengajarkan klien untuk dan memantau
klien dapat teratasi batuk efektif adanya kelainan
dengan kriteria hasil : 5. Monitor respirasi dan dalam sistem
1. Mampu status O2 pernapasan pasien
mengeluarkan 6. Kolaborasi pemberian 4. Agar sekret keluar
secret terapi nebulizer @ 8 jam dengan lebih cepat.
2. Kedalaman dengan combivent selama 5. Agar tidak timbul
inspirasi dalam 15 menit resiko yang lebih
batas normal tinggi
3. Irama pernapasan 6. Untuk melonggarkan
dan frekuensi jalan napas
pernapasan dalam
batas normal (12-
20 kali/menit)
4. Dispneu berkurang
5. Tidak memakai
otot bantu napas
6. Batuk berkurang
7. Saturasi oksigen
dalam batas
normal (95-
100%).
O:
Pasien
tampak
sesak dan
gelisah
dengan
ekspirasi
memanjang,
RR : 24
x/menit,
penggunaan
otot
pernapasan
(+),
terdapat
suara napas
tambahan
ronchi.
Pasien tidak
bisa
berbaring.
Batuk
tampak
tidak
efektif.
TD : 140/60
mmHg
N : 80
x/menit
RR :
24x/menit
S : 36,50C
09.10 1,2 Memberikan posisi fowler S:
Pasien
meminta
posisi
seperti yang
disarankan
karena tidak
bisa
berbaring
telentang,
pasien
mengatakan
lebih
nyaman
dengan
posisi yang
diberikan
O:
Sesak
pasien
tampak
berkurang,
pasien
tampak
nyaman
dengan
posisi
sekarang
09.15 1,2 Memberikan nebulizer combivent UDV @ 8 jam selama 15 S :
menit Pasien
a. PersiapanPasien mengatakan
1) Memberisalamdanmemperkenalkandiri bersedia
2) Menjelaskantujuan untuk
3) Menjelaskanlangkah/prosedur yang akandilakukan diberikan
4) Menanyakanpersetujuanpasienuntukdiberikantindaka nebul,
n pasien
5) Memintapengunjung/keluargameninggalkanruangan mengerti
b. PersiapanLingkungan dengan
1) Menutuppintudanmemasangsampiran tujuan
c. PersiapanAlat diberikanny
1) Set nebulizer a nebul, dan
2) Obatbronkodilator paham
3) Bengkok 1 buah dengan
4) Tissue prosedur
5) Spuit 5 cc yang akan
6) Aquades dilakukan
7) Tissue perawat
2. TahapPelaksanaan O:
a. Mencucitangandanmemakaihandscoon Obat
b. Mengaturpasiendalamposisi duduk atausemifowler nebulizer
c. Mendekatkanperalatan yang berisi set nebulizer ke combivent
bed pasien sudah
d. Mengisi nebulizer denganaquadessesuaitakaran diberikan
e. Memasukkanobatsesuaidosis dalam
f. Memasang masker padapasien waktu 15
g. Menghidupkan nebulizer menit. 10
danmemintapasiennafasdalamsampaiobathabis menit
h. Matikan nebulizer kemudian
i. Bersihkanmulutdanhidungdengan tissue tampak
j. Bereskanalat pasien lebih
k. Bukahandscoondanmencucitangan lega, sesak
3. TahapTerminasi berkurang,
a. Evaluasiperasaanpasien batuk
b. Kontrakwaktuuntukkegiatanselanjutnya berkurang.
c. Dokumentasiprosedurdanhasilobservasi
09. 45 1,3 Mengajarkan batuk efektif dan relaksasi napas dalam untuk S:
mengurangi nyeri yang dirasakan pasien Pasien
mengatakan
dapat
melakukan
batuk
efektif
seperti yang
dicontohka
n perawat,
pasien
mengatakan
dapat
melakukan
relaksasi
napas
dalam
ketika nyeri
muncul
O:
Pasien
tampak
kooperatif
saat
diberikan
arahan
mengenai
teknik
batuk
efektif dan
relaksasi
napas
dalam
12.00 1,2 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian : S:
a. Omeprazole per iv Pasien
b. dexamethasoneper iv mengatakan
bersedia
untuk di
injeksi obat
O:
Setelah 15
menit tidak
ada tanda-
tanda alergi
pada
pasien.
Injeksi
sudah
masuk.
14.00 1,2, Mempersiapkan pasien untuk pindah ke ruang rawat inap S:
3 Pasien
mengatakan
bersedia
untuk
dirawat
inap
O:
Pasien
dalam
keadaan
tenang.
Keluarga
pasien
sudah
menyiapkan
barang-
barang dan
tinggal
memunggu
perintah
untuk
pindah
ruangan.
IX. EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Hari/tgl/jam CatatanPerkembangan Paraf
Keperawatan
1. Kamis, 27 1 S:
April 2017 Pasien mengatakan setelah diberikan uap
Pukul 14.00 (nebulizer) sesaknya berkurang,batuknya
Wita juga berkurang
O:
Pasien tampak lega, tenang, dan merasa
nyaman. Batuk sudah muali efektif
TD : 140/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,50C
A:
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas,
tujuan tercapai
P:
Pertahankankondisipasien
2 Kamis, 27 2 S:
April 2017
Pasien mengatakan sesak berkurang,
Pukul 14.00
batuknya juga berkurang setelah diberi uap
Wita
(nebulizer)
O:
A:
P:
Lanjutkan intervensi di ruang rawat inap
3 Kamis, 27 3 S:
April 2017 Pasien mengatakan nyerinya sudah
Pukul 14.00 berkurang menjadi skala 2. Pasien juga
Wita mengatakan mampu mengontrol nyeri
dengan relaksasi napas dalam
O:
Pasien tampak lebih tenang tidak meringis
ataupun gelisah, sudah tidak tampak
memegang area nyeri
A:
Nyeri akut, tujuantercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien.