NS DENGAN
STATUS ASMATIKUS DI UGD RSUD BADUNG MANGUSADA
PADA TANGGAL 29 NOVEMBER 2016
Identitas Pasien
Nama : Ny. NS
No RM : 052949
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Hindu
Tanggal Masuk RS : 29 November 2016
Jam Kedatangan : 08.00 Wita
Jam Pengkajian : 08.10 Wita
Alasan Masuk : Pasien rujukan dari Puskesma I Mengwi, datang dengan
keluhan sesak nafas sejak seminggu yang lalu dan memberat
sejak semalam, di puskesmas pasien mengalami penurunan
kesadarann sempat tidak ada nadi, dan diberikan adrenalin
0,3cc.
Initial Survey
A (alertness) :+
V (verbal) :+
P (pain) : + (Nyeri ulu hati seperti ditusuk tusuk skala 4 dari 10)
U (unrespons) :-
2. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
B. BREATHING
1. Fungsi Pernafasan
Jenis Pernafasan : Snoring (-), Gurgling (-), Stridor (-), Wheezing (+)
Frekwensi Pernafasan : Respirasi 34x/menit
Retraksi Otot Bantu Nafas : +
Kelainan Dingding Thoraks : simetris, perlukaan (-), jejas (-), trauma (-)
Bunyi Nafas : Whezing
Hembusan Nafas :+
2. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Pola Nafas
C. CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
Tingkat Kesadaran : Somnolen
Perdarahan (internal/eksternal): Tidak ada perdarahan
Nadi Radial/carotis : Teraba
Akral Perifer : Hangat
Kapilari Refill : <2 detik
Pulse : 118x/menit
Blood Preasure : 200/120 mmHg
D. DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis
GCS : E3 V5 M6 ( 14 )
Reflex Fisiologis :+
Reflex Patologis :-
Kekuatan Otot : 444 444
444 444
2. Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
3. Intervensi / Implementasi
-
4. Evaluasi
-
4. Hasil Laboratorium
Tidak ada pemeriksaan laboratorium.
5. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
-
6. Terapi Dokter
a. IFVDL RL 12 Tpm
b. Nebulizer ventolin + flexotide 1 ampul selama 10 menit
c. Kolaborasi pemberian O2 (sungkup) 15 liter
d. Methyprednisolone 125mg rute IV
e. Pantoprazole 1 vial rute IV
f. Ondansentron 1 vial rute IV
g. Injeksi Furosemide 2 ampul
ANALISIS DATA
Data Fokus Analisis Masalah
Data Subyektif : Faktor pencetus serangan Ketidakefektifan bersihan
Keluarga pasien mengatakan asma jalan nafas bersihan jalan
pasien mengalami sesak nafas berhubungan dengan
Edema mukosa dan dinding
nafas disertai batuk berdahak bronkhus produksi mukus berlebih
sejak seminggu yang lalu dan ditandai dengan secret
memberat sejak semalam Peningkatan usaha dan berlebih, batuk tidak efektif,
frekuensi pernapasan
gelisah, dan orthopneu.
Data Obyektif : Penggunaan otot bantu napas
Adanya suara nafas
tambahan (wheezing), Ketidakefektifan bersihan
dengan respirasi 34x/menit, jalan napas
adanya pernafasan cuping
hidung, SPO2 = 59%
Data Subjektif : Faktor pencetus serangan Ketidakefektifan pola napas
Keluarga pasien mengatakan asma berhubungan dengan nyeri
pasien mengalami sesak ditandai dengan adanya
Edema mukosa dan dinding
nafas sejak seminggu yang bronkhus takipneu, retraksi otot
lalu dan memberat sejak pernafasan, dan penurunan
semalam Peningkatan usaha dan SpO2
frekuensi pernapasan
otot pernafasan.
Data Obyektif :
Pasien memegang bagian
tubuh yang nyeri, pasien
nampak gelisah, Pasien
nampak meringis,
Bood Preasure :
200/120mmHg
Pulse : 118x/menit
Respiration : 34x/menit
PERENCANAAN
N0. Dx Tujuan Intervensi Rasional
1 Respiratory status: Airway Management Airway Management
Airway patency 1. Posisikan pasien untuk 1. Untuk
Respiratory status:
memaksimalkan ventilasi mengefektifkan aliran
Ventilation
Setelah diberikan asuhan (semifowler) oksigen ke dalam tubuh.
keperawatan selama 2. Lakukan fisioterapi dada jika 2. Untuk
1x3jam masalah
perlu mengeluarkan sekret.
ketidakefektifan bersihan
3. Auskultasi suara nafas, catat 3. Untuk
jalan napas klien dapat
teratasi dengan kriteria adanya suara tambahan menentukan tindakan
hasil : 4. Menganjurkan klien untuk
selanjutnya
batuk efektif 4. Agar sekret
1. Mampu
5. Monitor respirasi dan status
keluar dengan lebih cepat.
mengeluarkan secret
O2 5. Agar tidak
2. Kedalaman inspirasi
6. Kolaborasi pemberian terapi
timbul resiko yang lebih
dalam batas normal
nebulizer
3. Irama pernapasan tinggi
7. Kolaborasi pemberian terapi
6. Untuk
dalam batas normal
oksigen
4. Tidak ada dispneu mempercepat proses
Oxygen Therapy
ketika istirahat penyembuhan
1. Pertahankan jalan napas yang
5. Tidak ada dispneu 7. Agar pasien
paten
ketika selesai lebih tenang dan respirasi
2. Atur peralatan oksigenasi
beraktivitas 3. Monitor keefektifitasan aliran normal.
6. Tidak memakai otot
oksigen Oxygen Therapy
bantu napas 4. Pertahankan posisi pasien 1. Agar O2 dapat masuk
7. Klien tidak batuk
secara efektif
8. Saturasi oksigen
2. Untuk memperlancar
dalam batas normal
kinerja alat oksigenasi
(95-100%). 3. Agar aliran O2 tetap masuk
ke tubuh pasien
4. Agar masuk nya O2 lebih
efektif
PELAKSANAAN
No Tgl/ Jam Implementasi Respon Paraf
1 Selasa, 29 1. Melakukan S:-
November 2016 pemasangan OPA O:
2. Melakukan Begging
Pukul 08.00 Airway pasien terkontrol,
3. Melakukan
Wita nafas (+), nadi (+), O2
pemasangan monitor
terpasang 15liter/menit,
pada pasien.
4. Mengkolaborasikan TD: 200/120mmHg, RR:
pemberian terapi 34x/menit, N: 118x/menit,
oksigen S:36,50C, SpO2 : 94%,
5. Memonitor respirasi
infuse terpasang di tangan
dan status O2 pasien
kanan, pasien tampak
6. Mempertahankan posisi
mulai sadar kembali,
pasien
7. Memonitor vital sign pasien tampak masih
pasien lemas.
8. Mengkolaboratif
pemberian obat injeksi
Methylprednisolone
125mg (Iv) dan Infus
RL 12tpm
EVALUASI
No Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx.
1 Selasa, 29 S:
November Pasien mengatakan sesak sudah berkurang, batuk masih
2016 serta dahak yang keluar hanya sedikit.
Pukul 11.00 O:
Wita Tidak adanya retraksi otot dada, tidak adanya pernafasan
cuping hidung, respirasi 22x/menit dengan saturasi
100%, Secret yang keluar hanya sedikit.
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Pasien pulang, Lanjutkan intervensi dengan HE yaitu:
1. Pasien dengan asma kambuhan harus menjalani
pemeriksaan, mendeteksi substansi yang
mencetuskan terjadinya serangan.
2. Menghindari agen penyebab serangan antara lain
bantal, kasur (kapas), pakaian jenis tertentu, hewan
peliharaan, kuda, sabun, makanan tertentu, jamur
dan serbuk sari.
3. Hidrasi adekuat harus dipertahankan untuk menjaga
sekresi agar tidak mengental.
4. Serta dengan resep obat :
a. Methylprednisolone 3x4mg
b. Salbutamol 3x4mg
c. Dexametason 3x0,5mg
5. Kontrol ke poli sesuai dengan anjuran dokter.
2 Pukul 11.00 S:
wita Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang, pasien
mengatakan masih lemas
O:
Pasien tampak tenang, tidak tampak pernafasan cuping
hidung, tidak terjadi takipneu, tidak tampak retraksi otot
pernafasan, RR : 26x/menit, N : 90x/menit, TD :
130/90mmHg, S : 36,50C
A:
Tujuan Tercapai sebagian
P:
Lanjutkan Intervensi, monitoring TTV pasien, monitoring
spO2 pasien.
2 Pukul 11.00 S:
Wita Pasien mengatakan nyeri berkurang.
O:
Pasien nampak tenang, pasien sudah tidak terlihat
meringis kesakitan dan memegang daerah yang nyeri
yaitu ulu hati. Skala nyeri 2 dari 0-10.
A:
Tujuan tercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien, pasien pulang dengan
diberikan health education penyebab nyeri ulu hatinya
adalah asma yang diderita pasien.