METODOLOGI KEPERAWATAN
Dosen Pembimbing : Viyan Septiyana Ahmad, S.Kep, Ners, M.Kep
Seorang laki-laki berusia (60 th) dirawat di bangsal ruang anggrek RS Sehat dengan
diagnosa medis efusi pleura. Data yang didapatkan dari hasil pengkajian pada Tn.
Ibnu:
- TD: 145/95 mmHg, RR: 30x/m, N: 130x/m, T: 37.10C
- Terlihat penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi interkostal,
bunyi napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi kiri)
- Perkusi dada : hiperresonan di area paru kecuali di kiri bawah paru berbunyi
pekak
- Pasien mengeluh sulit bernapas, batuk-batuk, nyeri saat bernapas terutama saat
menarik napas yang dalam
- Pada hari ke 6 dirawat pasien dilakukan pemasangan Water Seal Drainage
(WSD)
- Pasien mengeluh sakit pada tempat pemasangan WSD, kadang-kadang karena
sakitnya tidurnya tidak terlalu nyenyak, skala nyeri 7 (0-10), sakit seperti
tertusuk-tusuk oleh benda tajam
- Tampak luka pada tempat pemasangan WSD di dada sebelah kiri, tertutup
dengan kassa yang sudah agak kotor
- Pasien menderita TBC paru sejak 2 tahun yang lalu dan minum OAT secara
rutin
Keterangan :
1. Buat laporan kasus (Dokumentasi Keperawatan) berdasarkan pada kasus
tersebut diatas .
2. Format pengkajian sebagai panduan dalam melakukan dokumentasi
Keperawatan dari Pengkajian –evaluasi .
3. Dokumentasi meliputi :
a.. Hasil pengkajian (lengkapi bila kurang )
b. Rumusan Diagnose keperawatan berdasarkan analisa data (DO.DS).
c. Rumusan intervensi berdasarkan diagnose Keperawatan dan tujuan tindakan
Keperawatan
d. Catatan Implementasi yg meliputi tindakan keperawatan yg dilakukan oleh
perawat berdasarkan rencana tindakan kep dan evaluasi formatiF (respon
pasien) e buat catatan evaluasi sumatif/hasil tindakan keperawatan (catatan
perkembangan)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Nama : Tn. Ibnu
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa jagapura kulon no.33
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan
Tanggal masuk RS :19 November 2020, jam 07.00 WIB
Diagnosa medis : Efusi pleura
1. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama
- Saat masuk RS : Klien mengatakan sesak nafas
- Saat pengkajian : Pasien mengeluh sulit bernapas, batuk-batuk, nyeri
saat bernapas terutama saat menarik napas yang dalam.. Pasien
mengeluh sakit pada tempat pemasangan WSD, kadang-kadang karena
sakitnya tidurnya tidak terlalu nyenyak, skala nyeri 7 (0-10), sakit seperti
tertusuk-tusuk oleh benda tajam
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien merasa sulit bernapas, batuk-batuk, nyeri saat bernapas terutama saat
menarik napas yang dalam sejak minggu (15 november 2018) kemudian
dibawa ke RS pada tanggal 19 november 2020 jam 07.00 WIB
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mempunyai penyakit TBC paru sejak 2 tahun yang lalu dan minum
OAT secara rutin, klien tidak pernah msuk RS sebelumnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu dan anak klien tidak mempunyai riwayat TBC
2. Data psikososial
1. Psikososial : klien mengatakan cemas dengan penyakit yang dideritanya
2.Sosial : klien mampu berinteraksi baik dengan keluarga, pasien
deisekitarnya dan dengan petugas kesehatan.
3. Spiritusl : klien beragama islam
3. Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum : lemah
2. kesadaran : composmentis
3. TTV :
TD: 145/95 mmHg,
RR: 30x/m,
N: 130x/m,
T: 37.10C
4. Pemeriksaan body of system
1. Breathing (B1)
Inspeksi :
Terlihat penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi
interkostal, bunyi napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi kiri)
Perkusi :
Perkusi dada : hiperesonan di area paru kecuali di kiri bawah paru
berbunyi pekak
Palpasi :
Pergerakan dada simetris, fremitus dada melemah pada sisi kiri,
terdapat nyeri tekan pada dadakiri
Auskultasi
Bunyi napas menurun
2. Blood (B2)
Inspeksi : tidk terlihat adanya cyanosis
Palpasi : akral hangat, Nadi 130x/menit
Perkusi : suara redup daerah jantung
Auskultasi : bunyi jantung sedikit cepat , TD : 145/95 mmHg
3. Brain (B3)
Kesadaran composmentis
Fungsi sensoris :penglihatan tidak terdapat gangguan, pendenagran masih
dapat mendengarkan suara baik pelan maupunmkeras, penciuman, perabaan
dan pengecapan masih dalam batas normal
4. Bladder (B4)
Kondisi saluran kencing bersih, tiak terdapat lesi atau benjolan, BAK 3X
sehari warna kuning jernih, bau khas urine, minum ¾ gelas/hari
5. Bowel (B5)
Abdomen simetris, tidak ada benjolan, mukosa bibir lembab, gigi lengkap,
BAB 1x sehari.
6. Bone (B6)
Ekstemitas simetris kiri kanan, tidak terdapat fraktur pada ekstremitas atas
dan bawah.
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS/SENJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Efusi pelura Gangguan
Tn. Ibnu mengeluh pertukaran gas
sulit bernapas, Menghambat
batuk-batuk, nyeri fumgsi paru dengan
saat bernapas membatasi
terutama saat pengembangnya
menarik napas
DO : Kesulitan bernapas
TTV : TD: 145/95 mmHg,
RR: 30x/m, Gangguan
N: 130x/m, pertukaran gas
T: 37.10C
Terlihat Tn. Ibnu
menggunakan otot
aksesori pernapasan
pada dada
Retraksi intercostal
(+)
Bunyi napas
menurun dan
fremitus menurun
(pada sisi kiri)
Perkusi dada :
hipersonan diarea
paru kecuali di kiri
bawah paru
berbunyi pekak
2. DS : Efusi pelura Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri
saat bernapas terutama saat Rangsangan saraf
menarik napas yang dalam intercostalis dan
( skala nyeri 7 dari 0-10) segmen thoraks
D0 :
Klien tampak meringis Sakit saat menarik
napas dalam
Nyeri akut
3. DS : - Efusi pleura Resiko infeksi b.d
DO : proses invasif
Tampak luka pada tempat Indikasi
pemasangan WDS di dada pemasangan WSD
sebelah kiri, tertutup
dengan kassa yang sudah Proses invasif
agak kotor
Perawatan WSD
tidak adekuat
Terpapar patogen
Resiko infeksi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efusi pleura
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan
mengatakan nyeri secara verbal
3. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
. KEPERAWATAN
1. Gangguan Setelah diberikan 1.Monitor pola 1. untuk
pertukaran gas tindakan nafas mengetahui
berhubungan keperawatan selama 2. posisikan perkembangan
dengan efusi pleura 3x24 jam diharapkan semi fowler status kesehatan
gangguan pertukaran atau fowler pasien
gas pasien 3. berikan 2. posisi semi
meningkat dengan oksigen (bila fowler/fowler
kriteria hasil : perlu) untuk
1. Sulit bernafas membantu
bernapas berkurang dalam suplai
2. RR 12-20x/menit oksigen dan
3. irama pernapasan memberikan
normal memberikan
4. suara perkusi rasa nyaman
hipersonan diseluruh pada pasien
lapang paru 3. untuk
memaksimalkan
bernapas dan
menurunkan
kerja napas
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL JAM DX IMPLEMENTASI NAMA DAN
TANDA
TANGAN
19 07.00 1 1. Monitor pola nafas DESTI
November Hasl : sulit bernapas, batuk- LESTARI
2020 batuk, nyeri saat bernapas
terutama saat menarik napas
yang dalam
07.10 1 2. Posisikan semi fowler atau fowler
Hasil : klien mengatakan
merasa nyaman dengan posisi
semi fowler
07.30 2 3. Kaji TTV
Hasil :
TD: 145/95 mmHg,
RR: 30x/m,
N: 130x/m,
T: 37.10C
08.00 1 4. berikan oksigen (bila perlu)
Hasil : kebutuhan O2
terpenuhi
5. EVALUASI
TGL/JAM NO. EVALUASI PARAF
DIAGNOSA
1 S : klien menagtakan sudah bisa DESTI
bernafas dengan lega dan tidak merasa LESTARI
nyeri saat klien menarik nafas panjang
O:
-TTV : TD: 145/95 mmHg,
RR: 30x/m,
N: 130x/m,
T: 37.10C
-Melakukan observasi RR 3x24
jam
-Menetapkan posisi semi fowler
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 S : klien mengatakan nyeri sudah
berkurang dan rasa nyeri mulai hilang
O : wajah klien berseri
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 S:-
O : luka tertutup dengan kassa bersih
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan