KASUS:
Seorang laki-laki (JENIS KELAMIN) berusia 43 tahun (USIA) dirawat di ruang penyakit (SETTING
TEMPAT) paru dengan keluhan (KELUHAN UTAMA) sesak nafas yang semakin memberat. Hasil
pengkajian (TANDA VITAL) didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan
kental, ronchi pada kedua basal paru, frekuensi nafas 30 x/menit.
Pasien terdiagnosis (DX MEDIS) Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Pasien memiliki kebiasaan
(DATA ABNORMAL) merokok 12 batang/hari. Berat badan 1 tahun yang lalu 70 kg, turun menjadi 44
kg dengan Tinggi Badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang
diberikan Makanan Biasa (MB) 2500 kkal. Pasien banyak bertanya tentang penyakitnya.
1. Identifikasi Kebutuhan dasar yang mengalami gangguan (bandingkan data yang ada dengan
nilai normal), lalu lakukan pengelompokan data berdasarkan kategori dan sub-kategori
diagnosis keperawatan.
2. Lakukan analisis data untuk menegakkan Diagnosis Keperawatan.
3. Lakukan penegakan Diagnosis Keperawatan pada kasus tersebut.
4. Susun rencana keperawatan, meliputi Diagnosis, Luaran dan Intervensi Keperawatan.
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan intervensi a. Latihan batuk efektif
efektif (masalah) b.d. keperawatan selama 3 jam, o Identifikasi kemampuan
hipersekresi jalan nafas, maka bersihan jalan nafas batuk
sekresi yang tertahan, meningkat, dengan kriteria o Monitor adanya retensi
merokok aktif (etiologi) hasil: sputum
dibuktikan dengan batuk tidak o Batuk efektif o Monitor tanda dan gejala
efektif, sputum berlebih meningkat infeksi saluran nafas
berwarna putih dan kental, o Produksi sputum o Monitor input dan output
ronchi kedua basal paru, menurun cairan (OBSERVASI)
(mayor), sesak nafas yang o Ronkhi menurun o Atur posisi fowler atau
semakin memberat, dan o Frekuensi nafas semi fowler
frekuensi nafas 30 x/menit membaik (12-20 o Pasang perlak dan
(minor) x/menit) bengkok dipangkuan
o Sesak menurun pasien
o Buang sekret pada tempat
sputum (TERAPEUTIK)
o Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
o Anjurkan tarik nafas
dalam hidung selama 4
detik, ditahan selama 2
detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
o Anjurkan mengulangi tarik
nafas dalam hingga 3 kali
o Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
tarik nafas dalam yang
ketiga (EDUKASI)
o Kolaborasi pemberian
mukolitik (KOLABORASI)
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Referensi :
SDKI, SLKI, SIKI
Aplikasi Play Store NersDiag-Diagnosis Keperawatan Indonesia