Anda di halaman 1dari 5

E.

PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Cairan
………………………………………………………………………………………
……………………………………
2. Diet
………………………………………………………………………………………
……………………………………
3. Obat
………………………………………………………………………………………
……………………………………

Tangerang ,……………………
Yang Mengkaji

(……………………….)

*Berikan penjelasan untuk seluruh pertanyaan jika jawaban “

F. Analisa Data

DATA KLIEN ETIOLOGI


DS
- Pasien mengatakan atuk sejak 1 bulan
yang lalu Sekresi yang tertahan
- Pasien mengatakan sesak nafas
memberat sejak 1 Minggu yang lalu Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Pasien mengatakan dahak sulit keluar

DO
- Kesadaran CM
- Terpasang O2 Nasal kanul 4 lpm
- Antigen negatif
- BB : 41 Kg
- TB : 164 cm
- RR 24 x/menit
- Nebulizer 3x1 combivent
- Kesan pneumonia pada hasil rongen

DS
- Pasien mengatakan perut terasa mual
- Pasien mengatakan sudah muntah Ketidak mampuan menelan
- Pasien mengatakan badan lemas makanan
- Keluarga pasien mengatakan pasien
sudah stroke sejak April 2022 Defisit nutrisi

DO
- Pasien tampak terpasang NGT silikon
no.16 (12.2.23)
- Terpasang Nacl 0,9% 20 tpm
- Hasil lab menunjukan hipoalbumin
- BB 41 Kg
- TB 164 cm

G. Masalah Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)

H. Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil
Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Latihan batuk efektif
tidak efektif b.d sekresi tindakankeperawatan Observasi :
yang tertahan selama 3x24 jam - Observasi ttv pasien
diharapkan bersihan - Identifikasi kemampuan
jalan napas tidak efektif batuk
dapat teratasi dengan - Monitor adanya retensi
kriteria hasil sputum
- Batuk efektif
meningkat Terapeutik :
- Frekuensi napas - Atur posisi semi fowler
normal - Pasang perlak dipangkuan
- Produksi sputum pasien
menurun - Buang secret pada tempat
sputum

Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir
mencucu(dibulatkan)
selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik
napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ke 3

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
dokterpemberian
nebulizer 3x1 combivent
Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
faktor psikologis tindakankeperawatan Observasi
(keengganan untuk selama 3x24 jam - Identifikasi status nutrisi
makan) diharapkan defisit nutrisi (Intake Output)
dapat teratasi dengan - Identifikasi alergi dan
kriteria hasil : intoleransi makanan
- Berat badan - Monitor asupan makanan
membaik - Monitor berat badan
- Indeks Masa
Tubuh (IMT) Terapeutik
membaik - Anjurkan oral hygiene
- Nafsu makan sebelum makan
membaik - Berikan makanan tinggi
- Kekuatan otot serat untuk mencegah
menelan konstipasi
meningkat - Berikan makanan tinggi
kalori dan protein

I. Implementasi

Waktu Implementasi Evaluasi


14.02.23
15.00 - Menyiapkan terapi obat
16.00 - Monitor pola nafas, frekuensi, - Pola nafas teratur, Rr 25x/menit,
usaha nafas dan kemampuan pasien belum mampu batuk
batuk efektif efektif
17.50 - Memberikan diit pasien - Diit diberikan melalui NGT
18.00 - Memberikan terapi obat - Obat masuk, tidak ada respon
20.00 - Membantu memberikan posisi alergi
yang nyaman untuk pasien - Posisi Semi fowler
15.2.23
21.30 - Menyiapkan terapi obat
22.00 - Mengecek residu NGT pasien - Tidak ada residu pada NGT
- Memberian diit pasien - Diit diberikan melalui NGT
22.05 - Melakukan tindakan TTV - TD : 130/73 mmHg, Rr :
20x/mnt, N : 90 x/mnt, O2 : 99%,
S: 36,5oC

16.2.23
05.00 - Monitor TTV pasien - TD : 145/90, Rr : 20x/mnt, N : 78
x/mnt, O2 : 99%, S: 36,7oC
05.10 - Membantu memberikan posisi - Memberikan posisi semi fowler
yang nyaman untuk pasien
05.30 - Monitor pola nafas, frekuensi, - Pola nafas teratur, Rr 20x/menit,
usaha nafas dan kemampuan pasien mulai mampu batuk efektif
batuk efektif
06.00 - Memberikan diit pasien - Diit diberikan melalui NGT
06.05 - Memberikan terapi obat injc - Terapi obat diberikan melalui IV
omz 40 mg, Rivosamida 20 mg
- Memberikan terapi obat oral - Terapi obat diberikan melalui
salbutamol 2 mg, paracetamol selang NGT
500 mg, curcuma 1 tab,
vipalbumin 1 tab, citicolin 500
mg

J. EVALUASI

Waktu Evaluasi Paraf


14.2.23 S:
O:
- KU SM
- TTV : TD : 120/86, N : 84 x/mnt, Spo2 :
99%, Rr 21x/menit, S : 36,4oC
- Akral teraba hangat, diuresis spontan
- Terpasang IFVD Ns 3%, 1 kolf 8 jam
- Intake via NGT (H25)
- Antigen negatif tanggal 13.2.23 di RS
Suyoto
- Motorik

- Pasien tampak susah membuang dahak


- Lab albumin 2,7, Leukosit 19.200
- RPD : HT.SNH (2022)
A
- Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Defisit Nutrisi

P
- Latihan batuh efektif
- Manajemen nutrisi

16.2.23 S:
O:
- Kesadaran : Compos mentis
- GCS 4 vaposia m6
- TTV : TD : 145/80 mmHg, N :
78x/mnt, Spo2 : 99%, Rr 20x/menit, S :
36,2oC
- TerpasangnO2 nasal kanul 2 lpm
- Akral teraba hangat, diuresis spontan
- Terpasang IFVD Nacl 0,9%, 20 tpm
- Intake via NGT silikon
- Antigen negatif tanggal 13.2.23 di RS
Suyoto
- Motorik

- Pasien tampak batuk

A
- Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Defisit Nutrisi

P
- Latihan batuh efektif
- Manajemen nutrisi

Anda mungkin juga menyukai