Anda di halaman 1dari 8

TUJUAN DAN INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KEPERAWATAN DASAR

Dosen Pengampu Akademik: Ners Erik Kusuma S.Kep,Ns.,M.Kes


Tingkat 1-C
Disusun Oleh :
Izeh Ratul Qamariyah
202303102111

PRODI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER


KAMPUS PASURUAN
TAHUN 2020/2021
TUJAN DAN INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN :
UMUR :
NO. REGISTER :

N Diagnose Keperawatan SLKI SIKI TTD


O

1 Ketidak efektifan Bersih Kode:D.0001 Kode:I.01006


Jalan Nafas
Luaran utama:Bersih Jalan Intervensi Utama :Latihan Batuk
Nafas Efektif

Setelah dilakukan intervensi Tindakan


selama 24 jam bersih jalan Observasi
nafas meningkat dengan
kriteria hasil: - Identifikasi kemampuan
batuk
- Batuk efektif - Monitor adanya retensi
meningkat sputum
- Sputum menurun - Monitor tanda dan gejala
- Wheezing menurun infeksi saluran napas
- Dispnea menurun - Monitor input dan output
- Pola nafas membaik cairan (mis.jumlah dan
- Ortopnea menurun karakteristik) Teraupetik
- Sulit bicara menurun - Atur posisi semi-Fowler
atau Fowler
- Sianosis menurun
- Pasang perlak dan
- Frekuensi napas membaik
bengkok di pangkuan
pasien
- Buang sekret pada tempat
sputum
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan


prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
- Anjurkan mengulangi
tarik napas dalam hingga
3 kali
- Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
tarik napas dalam yang
ke 3
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektron, jika perlu
Kode:I.01011
Intervensi Utama : Manajemen
Jalan Nafas
Tindakan
Observasi

- Monitor pola nafas


(frekuensi dan kedalaman
nafas)
- Monitor bunyi napas
tambahan (mis. gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi
kering)
- Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma) Terapeutik
- Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan head-
tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma
servikal)
- Posisikan semi-Fowler
atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
- Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
- Lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi

- Anjurkan asupan cairan


2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu

2
Gangguan Pertukaran
Kode:L01003 Kode:I.01014
Gas
Intervensi Utama Pemantauan
Luaran utama Pola Nafas
Respirasi
Setelah dilakukan intervensi
Tindakan
selama 24 jam pertukaran gas
meningkat dengan kriteria hasil: Observasi
- Tingkat kesadar - Monitor frekuensi, irama,
meningkat kedalaman, dan upaya
- Dispnea menurun napas
- Bunyi napas tambahan - Monitor pola napas
menurun (seperti bradypnea,
- Pusing menurun takipnea, hiperventilasi,
- Penglihatan kabur Kussmaul, Cheynw-
menurun Stokes, Biot, atasik)
- Diaforesis menurun - Monitor kemampuan
- Gelisah menurun batuk efektif
- Napas cuping hidung - Monitor adanya produksi
menururn sputum
- PCO2 membaik - Monitor adanya
- PO2 membaik sumbatan jalan napas
- Takikardi membaik - Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
- pH arteri membaik
- Auskultasi bunyi napas
- Sianosis membaik
- Monitor saturasi oksigen
- Pola napas membaik
- Monitor nilai AGD
- Warna kulit membaik
- Monitor hasil x-ray
toraks
Teraupetik

- Atur interval pemantauan


respirasi sesuai kondisi
pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Kode:I.01026
Intervensi Utama Terapi Oksigen
Tindakan
Observasi

- Monitor kecepatan aliran


oksigen
- Monitor posisi alat terapi
oksigen
- Monitor aliran oksigen
secara periodik dan
pastikan fraksi yang
diberikan cukup
- Monitor efektifitas terapi
oksigen (mis. oksimetri,
analisa gas darah), jika
perllu
- Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat
makan
- Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
- Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen dan
atelectasis
- Monitor tingkat
kecemasan akibat terapi
oksigen
- Monitor integritas
mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Teraupetik

- Bersihkan secret pada


mulut, hidung dan trakea,
jika perlu
- Pertahankan kepatenan
jalan napas
- Siapkan dan atur
peralatan pemberian
oksigen
- Berikan oksigen
tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen
saat pasien ditransportasi
- Gunakan pernakgat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas
pasien Edukasi
- Ajarkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen di
rumah
Kolaborasi

- Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur

3 Pola Nafas Tidak


Efektif Kode:L01004
Kode:I.01011
Luaran utama Pola Nafas Intervensi Utama : Manajemen
Setelah dilakukan intervensi Jalan Nafas
selama 24 jam pola napas Tindakan
membaik dengan kriteria hasil :
Observasi
- Ventilasi semenit
meningkat - Monitor pola nafas
- Kapasitas vital meningkat (frekuensi dan kedalaman
- Diameter thoraks nafas)
anterior-posterior - Monitor bunyi napas
meningkat tambahan (mis. gurgling,
- Tekanan ekspirasi mengi, wheezing, ronkhi
meningkat kering)
- Tekanan inspirasi - Monitor sputum (jumlah,
meningkat warna, aroma) Terapeutik
- Dispnea menurun - Pertahankan kepatenan
- Penggunaan otot bantu jalan napas dengan head-
napas menurun tilt dan chin-lift (jaw-
- Pemanjangan fase thrust jika curiga trauma
ekspirasi menurun servikal)
- Ortopnea menurun - Posisikan semi-Fowler
atau Fowler
- Pernapasan pursed-lip
menurun - Berikan minum hangat
- Pernapasan cuping - Lakukan fisioterapi dada,
hidung menurun jika perlu
- Lakukan penghisapan
- Frekuensi napas membaik lendir kurang dari 15
- Kedalaman napas detik
membaik - Lakukan hiperoksigenasi
- Eskursi dada membaik sebelum penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi

- Anjurkan asupan cairan


2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Kode:I.01014
Intervensi Utama Pemantauan
Respirasi
Tindakan

- Observasi
- Monitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya
napas
- Monitor pola napas
(seperti bradypnea,
takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul, Cheynw-
Stokes, Biot, atasik)
- Monitor kemampuan
batuk efektif
- Monitor adanya produksi
sputum
- Monitor adanya
sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray
toraks
Teraupetik

- Atur interval pemantauan


respirasi sesuai kondisi
pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai