Anda di halaman 1dari 4

Presentasi Kasus

A. Kasus Skenario
Tn.D berumur 48 tahun, bekerja dipabrik kayu. Dirawat di ruang
penyakit dalam. Pada saat pemeriksaan Tn D mengeluhkan masih terasa sesak
nafas dan batuk berdahak. Sesak nafas dan batuk dirasakan kurang lebih 1
minggu yang lalu, dengan kondisinya tersebut Tn B merasakan kelelahan.
Hasil pengkajian didapatkan data TD 130/80 mmHg, denyut nadi 92 x/menit,
frekuensi nadi 32 x/menit, suhu 37 C. pernafasan cuping hidung, irama
ireguler, nafas cepat dan dangkal, adanya retraksi otot-otot pernafasan, bibir
nampak cyanosis, konjungtiva pucat, daerah akral dingin dan pucat. Capilary
refill time (CRT) lebih dari 3 detik, hasil perkusi terdengar pekak pada dada
sebelah kiri, bunyi nafas terdengar ronchi basah pada dada sebelah kiri,
Hemoglobin 7 gr/dl, Hematokrit 23,8 %

B. Data Fokus
DS:
- Pasien mengeluh terasa sesak
- Pasien mengeluh batuk berdahak
- Pasen mengeluh kelelahan

DO :

- Irama pernafasan ireguler


- Bunyi nafas terdengar ronchi basah pada dada sebelah kiri
- Bibir sianosis
- RR : 32 x/menit
- Pernafasan cepat dan dangkal
- Pernafasan cuping hidung
- Adanya retraksi otot-otot pernafasan
- Hasil perkusi terdengar pekak pada dada sebelah kiri
- Konjungtiva pucat
- Daerah akral dingin dan pucat
- CRT >3 detik
- Bibir sianosis
- Hemoglobin 7 gr/dl
- Hematokrit 23,8 %

C. Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Obstruksi jalan Ketidakefektifan
- Pasien mengeluh nafas bersihan jalan nafas
terasa sesak dan batuk
berdahak
DO :
- Irama pernafasan
ireguler
- Bunyi nafas terdengar
ronchi basah pada
dada sebelah kiri
- Bibir sianosis
- RR : 32 x/menit
DS : Penurunan energi Pola nafas tidak efektif
- Pasen mengeluh dan kelelahan
kelelahan
DO :
- RR : 32 x/menit
- Pernafasan cepat dan
dangkal
- Pernafasan cuping
hidung
- Adanya retraksi otot-
otot pernafasan
- Hasil perkusi
terdengar pekak pada
dada sebelah kiri
DS : Hipoksia Ketidakefektifan perfusi
- Pasien mengeluh sesak jaringan
nafas
DO :
- RR: 32 x/menit
- Pernafasan cuping
hidung
- Konjungtiva pucat
- Daerah akral dingin
dan pucat
- CRT >3 detik
- Bibir sianosis

D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan nafas
2. Pola nafas tida efektif b.d penurunan energi dan kelelahan
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d hipoksia

E. Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Latihan batuk efektif:
bersihan jalan tindakan keperawatan. (I.01006)
nafas Diharapkan ekspetasi O:
bersihan jalan nafas - Identiikasi
meningkat, dengan kemampuan batuk
kriteria hasil: - Monitor adanya
(L.01001) retensi sputum
- Batuk efektif T:
meningkat - Atur posisi semi
- Produksi sputum fowler/fowler
menurun - Pasang perlak
- Ronkhi menurun pengalas dan
- Frekuensi nafas bengkok dipangkuan
membaik - Buang secret pada
- Pola nafas tempat sputum
membaik E:
- Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
- Anjurkan Tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama 2
detik, kemudian
dikeluarkan melalui
mulut
- Anjurkan mengulangi
Tarik nafas dalam
- Anjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah Tarik nafas
ke-3
K:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran
2. Pola nafas tida Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi:
efektif tindakan keperawatan (I.01014)
diharpkan ekspetasi O:
pola nafas membaik, - Monitor frekuensi,
dengan kriteria hasil: irama, kedalaman,
(L.01004) dan upaya nafas
- Ventilasi semakin - Monitor pola nafas
meningkat - Monitor adanya
- Penggunaan otot produksi sputum
bantu nafas - Monitor adanya
menurun sumbatan jalan nafas
- Pemanjangan fase T:
ekspetasi - Pertahankan
menurun kepatenan jalan nafas
- Frekuensi nafas - Posisikan semi
membaik fowler-fowler
- Kedalaman nafas - Beri minum hangat
membaik - Beri oksigen, jika
perlu
- Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi
E:
- Ajarkan teknik batuk
efektif
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasi hasil
K:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspetoran, mukolitik
3.

Anda mungkin juga menyukai