Kelompok :16
SOAL KASUS UJIAN PRA KLINIK (HARI KE-1)
KASUS 1
Seorang pasien berusia 35 tahun, mengeluh sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien tampak gelisah,
nafas cuping hidung. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 104 x/ menik, RR
28 / menit dan suhu 37,5 derajat C. Batuk disertai sputum purulen, dalam jumlah banyak dan sulit
dikeluarkan. Terdengar bunyi ronkhi dan rales. Klien memiliki riwayat merokok aktif sejak 10 tahun
yang lalu.
Bersadarkan kasus tersebut :
1. Tentukan masalah keperawatan prioritas ! (berdasarkan SDKI)
2. Tentukan Luaran dari masalah tersebut diatas ! (berdasarkan SLKI)
3. Tentukan Intervensi apa saja yang dapat dilakukan untukmegatasi masalah diatas ! (berdasarkan
SIKI)
4. Uraikan 2 macam Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI yaitu Terapi Oksigen dan Penghisapan
Jalan Nafas !
ANALISA DATA
Nama Pasien :
Usia :
Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab
1. Ds : Klien mengeluh sesak nafas Gangguan jalan nafas Spasme jalan napas
dan batuk – batuk. tidak efektif bd spasme
jalan nafas
Do : Pasien tampak gelisah, Sekresi yang bertahan
Batuk di sertai sputum purulent,
dalam jumlah banyak sulit
dikeluarkan. Batuk tidak efektif
Terdengar bunyi ronkhi dan
rales
Sputum berlebih
Asap rokok
2. Ds : Klien mengatakan memiliki Gangguan pertukaran gas
riwayat merokok aktif sejak 10 bd ketidakseimbangan
tahun lalu ventilasi perfusi
Inflamasi alveoli
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Usia :
Tgl No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil Rencana
Pemantaun Respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor kemampuanbatuk efektif
- Monitor ada nya produksi sputum
- Monitor ada nya sumbatan jalan nafas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray torax
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Terapi Oksigen
Observasi
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan
fraksi yang diberikan cukup
- Monitor efektifitas terapi oksigen (mis,
oksimetri,analisa gas darah), jika perlu
- Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
makan
- Monitor tanda- tanda hipoventilasi
- Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
atelektasi
- Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
- Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
- Bersihkan secret pada mulut, hidung, dan trakea,
jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Siapkan dan atur perlatan pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
- Gunaka perangkat oksigen yang sesuai dengan
tingkat mobilitas pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas atau
tidur
2. Uraian Intervensi
a)Terapi Oksigen
Observasi
Monitor posisi alat terapi oksigen
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor kemampuan melepas oksigen pada saat makan
Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi yang di berikan cukup
Monitor efektifitas terapi oksigen
Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
Teraupetik
Berikan oksigen tambahan jika perlu
Bersihkan secret pada mulut, hidung, dan trakea jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Tetap berikan oksigen pada saat pasien di transportasi
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan atau tidur
ANALISA DATA
Nama Pasien :
Usia :
Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab
1. Nyeri Akut b.d agen cidera Agen Cidera Fisik
Ds : Klie mengeluh kesakitan fisik
terutama di lokasi luka operasi.
Skala nyeri 5, Post op laparatomi
Do : Pasien terlihat gelisah,
meringis kesakitan,
TD 140/80 mmHg, Nadi 100 Adanya luka sayatan
x/menit, RR 28 x/ menit
Mengeluh Nyeri
Meringis kesakitan
Nyeri Akut
Perdarahan
Trauma Jaringan
Nyeri
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Usia :
Tgl No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil Rencana
1 Setelah di lakukan tindakan Observasi :
keperawatan 2x24 jam di - identifikasi lokasi karakteristik durasi,
harapkan dx teratasi dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri - Identifikasi respon nyeri non verbal
menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- meringis menurun memperingan nyeri
- gelisah menurun - Identifikasi penegtahuan dan keyakinan
- kesulitan tidur tentang nyeri
menurun - Identifikasi pengaruh budaya respon nyeri
- pola tidur membaik - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan Teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (missal, TENS,
hypnosis, akupresur, trapi music, bio
feedback, terapi pijat, aroma terapi, Teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat atau
dingin, terapi bermain)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,priode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetic secara
tepat
Kolaborasi
- Pemberian analgetic jika perlu
2 Setelah di lakukan tindakan Dukungan Tidur
keperawatan 2x24 jam di Observasi
harapkan dx teratasi dengan - ldentfikasi pola aktivitas dan tidur
kriteria hasil : - Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
- Keluhan sulit tidur dan/atau psikologis)
menurun - Identifikasi obet idur yang dikonsumsi
- Keluhan pola tidur Terapeutk
berubah menurun - Modifkasi lingkungan (mis. pencahayaan,
- Kemampuan cukup
kebisingan, suhu, matras, dan ternpat tidur)
aktivitas meningkat
- Batasi waktu tldur siang, jika pertu
- Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tldur
- Tetapkan jawal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan (mis. pjat, pengaluran posisi,
terapi akupresur)
- Sesuaikan jadwal pernberian obat denlatau
tindakan untuk menunjang siklus tidur
terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemapuan
menerima informasi
Teraupetik
- Sediakan materi dan pengaturan aktivitas dan
istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan nya
- Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik atau olahrga secara rutin
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
aktivitas bermain/ aktivitas lain nya
- Anjurkan Menyusun jadwal aktivitas dan
istirahat
- Anjurkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat( missal kelelahan sesak nafas saat
aktivitas )
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktifitas sesuai kemampuan
1. Intervensi apa saja yang dapat di lakukan untuk mengatasi masalah di atas ?
Manajemen nyeri
Observasi :
- identifikasi lokasi karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (missal, TENS, hypnosis, akupresur, trapi music, bio feedback, terapi
pijat, aroma terapi, Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,priode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
- Kolaborasi
- Pemberian analgetic jika perlu
Dukungan tidur
Observasi
- ldentfikasi pola aktivitas dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis)
- Identifikasi obet idur yang dikonsumsi
Terapeutk
- Modifkasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan ternpat tidur)
- Batasi waktu tldur siang, jika pertu
- Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tldur
- Tetapkan jawal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pjat, pengaluran posisi, terapi akupresur)
- Sesuaikan jadwal pernberian obat denlatau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi lainnya
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis.Psikologis,gaya hidup)
2. Uraikan 2 macam Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI yaitu Manajemen Nyeri (non farmakologik dan farmakologik menggunakan
prinsip 12 benar)!
Observasi :
- identifikasi lokasi karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi penegtahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (missal, TENS, hypnosis, akupresur, trapi music, bio feedback, terapi
pijat, aroma terapi, Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,priode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
- Kolaborasi
- Pemberian analgetic jika perlu