Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yuliyanti

Tingkat : 3A S1 keperawatan

Nim : 43313142011138

KASUS 1

Seorang laki-laki berusia 27 tahun mengatakan ingin mati saja, ia merasa dirinya tidak pantas untuk hidup
karena buruk rupa, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk masa depannya, setiap melihat pisau
keinginan untuk mengakhiri hidupnya selalu muncul . Ia akan memukul siapa saja yang tidak mengikuti
keinginannya disertai suara pria yang dengarnya tanpa ada wujud, ia juga mengatakan suara tersebut
muncul pada saat menyendiri dan melamun.

1. Analisa data

No Data Masalah

1 DS: -klien mengatakan merasa dirinya tidak Resiko harga diri rendah
pantas untuk hidup karena buruk rupa.

- mengatakan ia tak tahu apa yang


harus dilakukan untuk masa depannya.

Do :-

2 Ds: -klien mengatakan mendengar suara Gangguan persepsi sensori


tanpa ada wujud.

-klien mengatakan suara tersebut


muncul saat menyendiri dan melamun.

Do: -klien menyendiri

-klien melamun

2. Pohon masalah

Resiko bunuh diri

Gangguan persepsi

Resiko prilaku kekerasan


3. Diagnosa Keperawatan :
1) Risiko harga diri rendah
2) Gangguan persepsi sensori

4. Rencana Tindak Lanjut


 Risiko harga diri rendah

Diagnosa Keperawatan Intervensi

1 Observasi

Identifikasi gejala risiko bunuh diri

Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri

Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin

Monitor adanya perubahan mood atau perilaku

Terapeutik

Libatkan dalam perencanaan perawatan mandiri

Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan

Lakukan pendekatan langsung dan tidak menghakimi saat


membahas bunuh diri

Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah


dipantau

Tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu

Lakuka intervensi perlindungan

Diskusikan rencana menghadapi ide bunuh diri di masa depan

Pastikan obat ditelan

Edukasi

Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada orang


lain

Anjurka menggunakan sumber pendukung

Jelaskan tindakan penceghan bunuh diri kepada keluarga atau


orang terdekat

Infomasikan sumber daya masyarakat dan program yang


tersedia

Latihan pencegahan risiko bunuh diri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian obat antiansietas, atau antipsikotik,


sesuai indikasi

Kolaborasi tindakan keselamatan kepada PPA

 Gangguan peesepsi sensori

 Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional


keperawata
n Tim/tuk

Gangguan perubahan TUM: Setelah Bina hubungan Kepercayaa


sensoripersepsi: dilakukakan saling percaya n diri pasien
Halusinasi dengar Klien tidak tindakan selama dengan merupakan
(auditori) mencederai 2x24 jam, mengemukakan hal yang
diri sendiri, diharapkan prinsip akan
orang lain, gangguan komunikasi memudah
dan perubahan terapeutik, perawat
lingkungan. sensoripersepsi yaitu: dalam
halusinasi dapat melakukan
teratasi dengan Sapa klien pendekatan
kriteria hasil: dengan ramah keperawatan
TUK 1:
baik verbal atau
Klien dapat Pasien maupun non intervensi
membina menunjukan verbal. selanjutnya
hubungan tanda-tanda terhadap
dapat membina Perkenalkan diri
saling pasien.
saling percaya dengan sopan.
percaya.
dengan perawat, Tanyakan nama
yaitu: lengkap klien
Ekspresi wajah dan nama
bersahabat, panggilan klien
yang di sukai
Pasien klien.
menunjukan
rasa senang Jelaskan tujuan
pertemuan.
pasien bersedia
berjabat tangan Tunjukan sikap
empati dan
ada kontak menerima klien
mata apa adanya.
Pasien bersedia Beri perhatian
menyebutkan kepada klien
nama dan perhatian
kebutuhan dasar
klien mau
klien.
duduk
berdampingan
dengan perawat

mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapi nya.

Kriteria
evaluasi:

Dalam rangka
Pasien mampu mengurangi
mengidentifikas halusinasi maka
i dan perlu dilakukan
mengungkapkan intervensi
TUK 2: berupa:
gejala halusinasi
pasien dapat Adakan kontak
mengenal dengan pasien
Halusinasinya sering dan
. singkat secara
bertahap.

Mengobservasi
tingkah laku
pasien yang
terkait dengan
halusinasi.

Bantu klien
mengenal
halusinasinya
dengan cara:

Jika
menemukan
Pasien dapat klien sedang
mengungkapkan berhalusinasi
bagaimana tanyakan
perasaanya apakah ada
terhadap yang di dengar.
halusinasi
tersebut. Jika klien
menjawab ada,
lanjutkan: apa
yang dikatakan
suara itu
katakan bahwa
perawat percaya
klien
mendengar
suara itu,
namun perawat
sendiri tidak
mendengar nya
( dengan nada
bersahabat
tanpa
menuduh /
menghakimi)

Katakan bahwa
klien lain juga
ada yang seperti
klien.

Katakan bahwa
perawat akan
membantu
klien.

2.1. Diskusikan
dengan klien
tentang apa
yang
dirasakannya
jika terjadi
halusinasi
( marah, takut,
sedih dan
senang), beri
kesempatan
pada klien
untuk
mengungkapka
n perasaanya

Anda mungkin juga menyukai