DI SUSUN OLEH :
NAHDAH DYAH NADILLA
11212108
1. Peningkatan diri
Seseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara wajar
terhadap situasional yang membutuhkan pertahanan diri. Sebagai contoh
seorang mempertahankan diri dari pendapatnya yang berbeda mengenai
loyalitas terhadap pimpinan ditempat kerjanya.
2. Beresiko destruktif
Seorang memiliki kecendrungan atau beresiko mengalami perilaku destruktif
atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang seharusnya dapat
mempertahankan diri, seperti seseorang yang patah semangat bekerja ketika
dirinya dianggap tidak loyal terhadap pimpinan padahal sudah melakukan
pekerjaan secara optimal.
3. Destruktif diri tak langsung
Seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat (maladaptif) terhadap
situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan diri. Misalnya
karena pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang tidak loyal, maka
seorang karyawan menjadi tak masuk kantor atau bekerja seenaknya dan
tidak optimal.
4. Pencederaan diri
Seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri akibat
hilangnya harapan situasi yang ada.
5. Bunuh diri
Seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai nyawanya hilang.
Perilaku bunuh diri dibagi menjadi 3 kategori :
a. Upaya bunuh diri (suicide attempt)
Yaitu sengaja melakukan kegiatan menuju bunuh diri dan bila kegiatan
sampai tuntas akan menyebabkan kematian. Kondisi ini terjadi setelah
tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan.
b. Isyarat bunuh diri (suicide gesture)
Yaitu bunuh diri yang direncanakan untuk usaha mempengaruhi perilaku
orang lain.
c. Ancaman bunuh diri (suicide threat)
Yaitu suatu peringatan baik secara langsung atau tidak langsung verbal
atau non verbal bahwa seseorang sedang mengupayakan bunuh diri.
Orang tersebut mungkin menunjukkan secara verbal bahwa dia tidak
akan ada disekitar kita lagi, atau juga mengungkapkan secara non verbal
berupa pemberian hadiah, wasiat dan sebagainya.
d. Mekanisme Koping
Mekanisme koping dapat berupa denial, rasionalization, regression, dan
magical thinking. Mekanisme pertahanan diri yang ada seharusnya tidak
ditentang tanpa memberikan koping alternatif. Perilaku bunuh diri menunjukkan
kegagalan mekanisme koping, bunuh diri yang terjadi merupakan kegagalan
koping dan mekanisme adaptif pada diri seseorang.
C. Pohon Masalah dan Masalah Keperawatan
a. Pohon Masalah
Data Obyektif :
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
3. Ada bekas percobaan bunuh diri
4. Perubahan kebisaaan hidup
5. Perubahan perangai
6. Agitasi dan gelisah
7. Insomnia yang menetap
8. Kelainan afektif
9. Dimensia diri / status kekacauan mental pada lansia.
D. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh diri
E. Rencana Tindakan Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI
Pantau pengobatan
5. Setelah ... X pertemuan, Bantu orang terdekat untuk Harga diri rendah menyebabkan isolasi sosial dan depresi,
klien akan mengidenti dua berkomunikasi secara mencetuskan perilaku destruktif terhadap diri sendiri.
sumber dukungan sosial konstruktif dengan klien
yang bermanfaat. Tingkatkan hubungan keluarga Pemahaman dan peran serta dalam perencanaan pelayanan
Dengan Kriteria: yang sehat kesehatan meningkatkan kepatuhan.
Klien dpt menyebutkan dua Identifikasi sumber komunitas
sember dukungan sosial yang relevan
yang bermanfaat guna Prakarsai rujukan untuk
mencegah menggunakan sumber
perilakumencederai diri komunitas
sendiri. Libatkan klien dan orang
6. Setelah ....X pertemuan, terdekat dalam perencanaan
klien akan mampu asuhan
menguraikan rencana Jelaskan karakteristik dari
pengobatan dan kebutuhan pelayanan yang telah
rasionalnya. diidentifikasi, diagnosa medik,
Dengan kriteria: dan rekomendasi tindakan dan
Klien dapat
menggunakan obat medikasi
dengan benar baik Dapatkan respons terhadap
jumlah, jenis, waktu rencana asuhan keperawatan
dan dosis obat, serta Modifikasi rencana berdasarkan
manfaatnya umpan balik pasien
Obat diminum
sesuai aturan
Klien
mengungkapkan
perasaannya selama
minum obat
DAFTAR PUSTAKA