Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh :

Berliana Pangestu

2211040049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN 2022-2023
I. MASALAH UTAMA
Resiko Bunuh Diri
II. PROSES TERJADINYA MASALAH (PSIKOPATOLOGIS)
A. Definisi
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan
dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan keputusan terakhir
dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Menciderai diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri
dan dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan
keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang
dihadapi .
B. Faktor Predisposisi
1) Biologis
Faktor genetik mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri
pada keturunannya. Disamping itu adanya penurunan
serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi
terjadinya rsiko bunuh diri.
2) Psikologis
Perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan
disfungsi keluarga.Konflik diantara suami istri mempengaruhi
anak. Bayaknya masalah dalam keluarga akan mempengaruhi
perkembangan anak dimana anak tidak mampu memenuhi tugas
perkembangan dimasa dewasanya.
Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa
bunuh diri merupakan hasil dari marah yang diarahkan pada diri
sendiri.
3) Sosial Budaya
a) Egoistic
Orang yang tidak terintegrasi pada kelompok sosial.
b) Atruitik
Melakukan suicide untuk kebaikan masyarakat
c) Anomic
Suicide karena kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
dan beradaptasi dengan stressor.
C. Faktor Presipitasi
Perilaku destruktif diri dapat ditimbulkan oleh stress berlebihan
yng dialami oleh individu. Pencetusnya sering kali berupa
kejadian hidup yang memalukan. Faktor lain yang dapat menjadi
pncetus adalah melihat atau membaca melalui media mengenai
orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan bunuh diri.
D. Tanda dan Gejala
1) Keputusasaan
2) Menyalahkan diri sendiri
3) Perasaan gagal dan tidak berharga
4) Perasaan tertekan
5) Insomnia yang menetap
6) Penurunan berat badan
7) Berbicara lamban, keletihan
8) Menarik diri dari lingkungan sosial
9) Pikiran dan rencana bunuh diri

III. DATA dan MASALAH KEPERAWATAN


A. Data Subjektif dan Objektif
1) Data Subjektif
Klien menyatakan ingin bunuh diri atau ingin mati saja, tak ada
gunanya hidup.

2) Data Objektif
Adanya isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba
bunuh diri, keputusasaan, agitasi dan gelisah, menarik diri dari
lingkungan sosial, kelainan afektif, dan alkoholisme
B. Pohon Masalah

C. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Pemeriksaan Penunjang
Koreksi penunjang dari kejadian tentamen suicide akan menentukan
terapi resisitasi dan terapi lanjutan yang akan dilakukan pada klien
dengan tentamen suicide. Pemeriksaan darah lengkap dengan elektrolit
akan menunjukan seberapa berat syok yang dialami klien, pemeriksaan
EKG dan CT scan bila perlu bia dilakukan jika dicurigai adanya
perubahan jantung dan perdarahan cerebral.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri berhubungan dengan putus asa
2. Harga diri rendah
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
Keperawatan

Resiko bunuh Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan Bina hubungan saling
diri b.d putus Klien tidak melakukan asuhan keperawatan selama percaya denganmenggunakan
asa percobaan bunuh diri. 3x24 jam diharapkan : komunikasi terapeutik
TUK : Klien dapat 1. Ekspresi wajah 1. Sapa klien dengan ramah
membina hubungan bersahabat baik verbal maupun non
saling percaya. 2. Menunjukan verbal
rasasenang 2. Perkenalkan nama, nama
3. Ada kontak mata panggilan dan tujuan perawat
4. Mau berjabat tangan berkenalan.
5. Mau menyebutkan 3. Tanyakan nama lengkap
nama dan nama penggilan yang
6. Mau menjawab disukai klien.
salam 4. Buat kontrak yang jelas.
7. Mau duduk 5. Tunjukan sikap jujur dan
berdampingan menepati janji setiap kali
dengan perawat berinteraksi.
bersedia 6. Tunjukan sikap empati dan
mengungkapkan menerima apa adanya.
masalah yang 7. Beri perhatian kepada
dihadapi. klien dan masalah yang
dihadapi klien.
8. Dengarkan dengan penuh
perhatianekspresi perasaan
klien
TUK : Klien dapat Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu klien
mengenal penyebab asuhan keperawatan selama mengungkapkan perasaan
resiko prilaku bunuh 3x24 jam diharapkan : yang menyebabkan klien
diri. Menceritakan penyebab mempunyai ide serta
klien melakukan percobaan melakukan percobaan bunuh
bunuh diri. diri
2. Motivasi klien untuk
menceritakan penyebab klien
mempunyai ide bunuh diri
3. Dengarkan tanpa menyela
atau member penilaian setiap
ungkapan perasaan klien.

TUK : Klien dapat Setelah dilakukan tindakan Bantu klien mengungkapkan


mengidentifikasi tanda- asuhan keperawatan selama tanda-tanda perilaku bunuh
tanda perilaku bunuh 3x24 jam diharapkan : diri yang dialaminya:
diri Klien mencederai diri 1. Motivasi klien
sendiri seperti menyayat menceritakan kondisi
nadi, minum obat sampai emosionalnya.
over dosis, dlsb, tatapan 2. Motivasi klien
mata klien tampak menceritakan kondisi
menerawang seperti sosialnya
memikirkan sesuatu.

TUK : Klien dapat Setelah dilakukan tindakan Diskusikan dengan klien


mengidentifikasi akibat asuhan keperawatan selama akibat negatif cara yang
tindakan yang sudah 3x24 jam diharapkan : dilakukan pada:
dilakukan untuk bunuh klien menjelaskan akibat 1. Diri sendiri
diri. tindakannya: 2. Orang lain
 Diri sendiri 3. Lingkungan
 Orang lain
 Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD


Dr. AminoGondoutomo.

Bell, V., Raihani, N., & Wilkinson, S. (2019). De-Rationalising Delusions. 1–34.
https://doi.org/10.1177/2167702620951553

Keliat, Budi Anna. 2006. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta :
FIK,Universitas Indonesia

Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta :


Salemba Medika

Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC

Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1.


Bandung, RSJPBandung.

Victoryna, F., Wardani, I. Y., & Fauziah, F. (2020). Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan Jiwa Ners untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien
Skizofrenia. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(1), 45-52.
https://doi.org/10.26714/jkj.8.1.2020.45-52

Anda mungkin juga menyukai