Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PAD Ny. K DENGAN CA TIROID (GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN) DI RUANG


TERATAI RSUD DR. MARGONO SOEKARJO

Di Susun Oleh :

Nama : Berliana Pangestu

NIM : 2211040049

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Biodata Pasien :
Nama : Ny. K
TTL : Brebes, 16 September 1977
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Berdagang
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Bantarkadawung, RT 03 RW 03, Kec. Brebes, Kab. Brebes
No RM : 02213961
Diagnosa : Ca Tiroid

2. Keluhan Utama :
Pasien pada tanggal 23 November 2022 setelah operasi tiroidtektomi mengatakan nyeri
pada leher dengan skala 3 post operasi, mengatakan ketika batuk berdarah, pasien
mengatakan lemas, sedikit pusing, dan mual, pasien mengatakan hanya bisa minum susu
belum bisa makan, pasien mengatakan jika berbicara sedikit sakit, pasien terlihat terpasang
drainase dari leher, pasien mengatakan banyak keluar darah dari mulut maupun drainase.
P : Pasien mengatakan penyebab Ca Tiroid
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti tertusuk
R : Pasien mengatakan nyerinya di leher
S : Pasien mengatakan nyerinya skala 3 (1-10)
T : Pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
Pasien dilakukan pemasangan infus, injek. Dexamethasone 5 mg, ketorolac 1x3sehari 1
ampul, ondansentrone 1x3 sehari 1 ampul, tramadol, 50 mg.
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada hari Rabu, 23 November 2022 pasien datang di klinik onkologi untuk
melakukan operasi tirodektomi. Pasien mengatakan nyeri pada leher dengan skala 3 post
operasi, mengatakan ketika batuk berdarah, pasien mengatakan lemas, sedikit pusing,
mual dan pasien mengatakan hanya bisa minum susu belum bisa makan, pasien
mengatakan jika berbicara sedikit sakit, pasien mengatakan berat badan turun yang
tadinya 75 kg menjadi 67 kg pasien terlihat terpasang drainase dari leher, pasien
mengatakan banyak keluar darah dari mulut maupun drainase, pasien terlihat mukosa
bibir kering, suara pasien serak dan kecil, konjungtiva anemis, pasien terlihat cemas,
dan tidak bisa tidur.
Hasil pemeriksaan TD : 120/80 mmHg, N : 80x.menit, RR : 20x/menit, S : 36ºC.
Pasien didiagnosa Ca Tiroid.
Pasien dilakukan pemasangan infus, injek. Dexamethasone 5 mg, ketorolac
1x3sehari 1 ampul, ondansentrone 1x3 sehari 1 ampul, tramadol, 50 mg.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Gejala awal pasien mengeluhkan nyeri dileher, sakit tenggorokan, sulit
menelan,pusing, mual, dan terdapat benjolan di leher.
Pasien berobat ke Puskesmas, dipuskesmas hanya rawat jalan, dan diberi obat,
tetapi pasien membaiknya hanya berangsur sebentar, kemudian pasien pindah berobat di
RS brebes
Pasien di RS Brebes dilakukan pemeriksaan CT Scan, kemudian RS Brebes
langsung merujuk pasien ke RS Margono karena di RS Brebes belum terdapat alat yang
lengkap seperti di Margono. sehingga di rujuk ke RS Margono, di RS Margono
dilakukan operasi tirodektomi.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga apapun
Genogram :
Keterangan :
adalah laki-laki

adalah : perempuan

atau adalah meninggal dunia

atau adalah pasien

adalah garis keturunan


adalah tinggal serumah

4. Pemeriksaan Bio, Psiko, Sosio, dan Spiritual


Pemeriksaan Biologis (Fisik Persistem)
a. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Kedua dada simetris, bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, tidak
terdapat alat bantu pernafasan
Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan dan ekspansi paru normal
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
DS : Pasien mengatakan tidak mengalami sesak nafas, tidak nyeri saat bernafas
DO : Pasien terlihat bisa bernafas dengan normal, tidak terdapat alat bantu pernafasan
b. Sistem Kardiovaskuler dan hematology
Inspeksi : Bentuk dada simetris,
Palpasi : Frekuensi nadi normal, CTR > 2 detik, nadi dan TD normal, dan tidak ada
edema
Auskultasi : Irama regular
DS : Pasien mengatakan tidak sakit jantung, dan pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit jantung
DO : Pada pemeriksaan kardiovaskuler didapatkan hasil kardiovaskuler pasien normal
c. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Perut terlihat normal, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada masa, turgor kulit normal
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus normal : 15x/menit
DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, porsi makan sedikit hanya minum susu
DO : Pasien terlihat letih, lemas, lesu, mukosa bibir pasien pucat, konjungtiva anemis
Dx : Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan makanan
d. Sistem Penginderaan
Inspeksi : Sistem penginderaan baik penglihatan, pendengaran, penciuman normal, serta
sistem penginderaan pasien bersih.
DS : Pasien mengatakan sistem pengideraan masih normal, masih bisa merasakan nyeri
ketika gejala penyakitnya kambuh, masih bisa merasakan sentuhan, cubitan, merasakan
makanan serta mendengarkan suara
DO : Pasien terlihat merintis saat nyeri tiba, suara pasien terdengar sangau, lirih dan
kesulitan berbicara
Dx : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
e. Sistem Perkemihan
Inspeksi : Perkemihan pasien normal, warna urine normal kuning keemasan
DS : Pasien mengatakan BAK 4xsehari, BAB 1xsehari
DO : Pasien terlihat ke kamar mandi, pasien tidak terpasang selang kateter
f. Sistem Endokrin
Inspeksi : Terdapat massa pada kelnjar tiroid,
Palpasi : Teraba kelenjar tyroid, akral normal
DS : Pasien mengatakan memiliki benjolan, tetapi pasien tidak memiliki riwayat
penyakit lain pada sistem endokrin
DO : Pasien terlihat telah operasi kelenjar tiroid, suhu tubuh pasien normal 36ºC, ekresi
urine normal
Dx : Resiko perdarahan b.d tindakan pembedahan
g. Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, akral normal, ada luka di bagian punggung pantat,
serta turgor kulit elastis
DS : Pasien mengatakan tidak ada luka pada bagian tubuh pasien,
DO : Pasien tidak terdapat luka pada tubuh, turgor kulit elastis, pasien terlihat terpasang
infus
Dx : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
h. Sistem Persyarafan
Perkusi : Refleks tendon normal
DS: Pasien mengatakan masih mengingat anggota-anggota keluarganya, nama anggota
keluarga, nama pasien, umur dan lain
DO : Pasien terlihat persyarafan masih baik, masih mengingat dengan baik nama pasien
umur, bisa menjawab dengan baik pertanyaan yang saya longtarkan kepada pasien.
i. Sistem Muscoloskeletal
Palpasi : Tidak terdapat fraktur pada otot pasien
Perkusi : Refleks tendon normal
DS : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami patah tulang
DO : Pasien tidak teraba patah tulang pada tubuh pasien
j. Sistem Imunitas
DS : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun
DO : Pasien terlihat tidak mengalami alergi

5. Pemeriksaan Psikologi, Sosio, dan Spiritual


a. Hubungan Faktor Psikologis terhadap penyakit klien
Pasien mengatakan ketika di rawat di rumah sakit pasien sedih serta cemas karena
penyakitnya, tetapi pasien didukung keluarga untuk sembuh menjadi pasien semangat
untuk sembuh, keluarga terlihat merawat pasien dengan baik, psikologis pasien yang
tadinya menurun mulai meningkat karena berfikiran positif, pasien berusaha untuk tetap
berpositif agar cepat sembuh sehingga pulang ke rumah, bisa berkumpul dengan
keluarga tercinta
b. Hubungan Faktor sosial terhadap penyakit klien
Pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien menjadi kader posyandu
sehingga hubungan sosial dengan orang lain baik, pasien sering mengikuti arisan RT
mewakili suaminya,
c. Hubungan faktor spiritual terhadap penyakit klien
Pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien selalu sholat 5 waktu dan
sering melakukan sholat di masjid tetapi setelah di rawat di rumah sakit pasien jarang
sekali melaksanakan ibadah karena keadaan pasien sendiri, pasien mengatakan hanya
bisa berdzkir dan mendoa untuk cepat di beri kesembuhan

6. Pemeriksaan Penunjang

Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi


05-10-2022 Haemoglobin 11.7 d/dL 10.9 - 14.9 Naik
Leukosit 8860/mm³ 4790 -11340 Naik
Hematokrit 36% 34 – 45 Naik
Eritrosit 4.32 10^6/uL 4.11 – 5.55 Naik
Trombosit 313000/uL 216000 – Naik
398000
MCV 83.1 fL 71.8 – 92.0 Naik
MCH 27.1 pg/cell 22.6 – 31.0 Naik
MCHC 32.6 g/Dl 30.8 – 35.2 Naik
RDW 13.3% 11.3 – 14.6 Naik
MPV 8.9 f/L 9.4 – 12.4 Turun

Jenis Hitung
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi
05-10-2022 Basofil 0.1% 0–1 Turun
Eosinofil 1.9% 0.7 – 5.4 Turun
Batang 0.7% 3–5 Turun
Segmen 65.2% 50 – 70 Naik
Limfosit 28.0% 20.4 – 44.6 Turun
Monosit 4.7% 3.6 – 9.9 Naik
Neutrofil 65.3% 42.5 – 71.0 Naik
Granulosit 5780.0 u/L
Total Limfosit Count 2480
Neutrofil Limfost 2.33
Ratio

Tanggal Jenis Hitung


05-10-2022 Jenis Hasil Nilai Normal Intepretasi
Pemeriksaan
PT 9.5 detik 9.9 – 11.8 Turun
APTT 28.7 detik 25.0 – 31.3 Naik
Golongan Darah O

Tanggal Kimia Klinik


05-10-2022 Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi
Albumin 4.24 g/dL 3.50 – 5.20 Turun
SGOT 16 U/l < 31 Turun
SGPT 12 U/l < 31 Turun
Ureum darah 26.35 15.00 – 40.00 Naik
mg/dL
Kreatinin darah 0.60 mg/dL 0.50 – 1.00 Turun
Glukosa sewaktu 127 mg/dL 80 – 139 Turun
Natrium 139 mFq/l 134 – 145 Naik
Kalium 4.1 mFq/l 3.4 – 4.5 Naik

Tanggal Imunologi
05-10-2022 Jenis Pemeriksaan Hasil Intepretasi
HBSAG Non reaktif Non reaktif
Pengobatan

1. Infus RL 500 ml
2. Asam traneksamal 500 mg
3. Dexsamethasone 5 mg
4. Fentani
5. Fresofol
6. Ketorolac 1 ml
7. Ondansentrol 1 ml

ANALISIS DATA

TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


24-11-2022 Data Subjektif : Resiko perdarahan Resiko perdarahan
- Pasien mengatakan b.d tindakan
nyeri setelah operasi pembedahan t.d post
- Pasien mengatakan operasi banyak keluar
setelah operasi banyak darah
keluar darah
- Pasien mengatakan jika
batuk akan berdarah
- Pasien mengatakan jika
berbicara sedikit sakit
Data Objektif
- Suara pasien serak dan
lirih
- Pasien terlihat
terpasang drainase pada
leher
- Darah yang terdapat
didrainase
- Mukosa bibir kering
- Konjungtiva anemis
- Hasil pemeriksaan TD :
120/80 mmHg, N :
80x.menit, RR :
20x/menit, S : 36ºC,
GCS : 15,
- Pasien kooperatif

24-11-2022 Data Subjektif Nyeri akut Nyeri akut b.d agen


- Pasien mengatakan pencedera fisiologis
nyeri post operasi t.d Pasien
- Skala 3 mengatakan nyeri
P : Ca tiroid post operasi skala 3,
Q : Tertusuk Pasien mengatakan
R : Leher sulit untuk tidur
S:3
T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan
sulit untuk tidur
Data Objektif
- Pasien tampak gelisah
- Tampak cemas
- Hasil pemeriksaan TD :
120/80 mmHg, N :
80x.menit, RR :
20x/menit, S : 36ºC,
GCS : 15,
- Pasien kooperatif
24-11-2022 Data Subjektif Defisit nutrisi Defisit nutrisi b.d
- Pasien mengatakan kurang asupan
hanya minum susu makanan t.d pasien
belum bisa makan mengatakan hanya
- Pasien mengatakan minum susu belum
lemas, kadang pusing bisa makan Pasien
dan mual mengatakan lemas,
- pasien mengatakan kadang pusing dan
berat badan turun yang mual
tadinya 75 kg menjadi
67 kg
Data Objektif
- Pasien mengatakan
sulit untuk tidur
- Hasil pemeriksaan TD :
120/80 mmHg, N :
80x.menit, RR :
20x/menit, S : 36ºC,
GCS : 15,
- Pasien kooperatif

Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perdarahan b.d tindakan pembedahan

2. Nyeri akut b.d agens pencedera fisiologis

3. Defisit nutrisi b.d kurang asupan makanan


RECANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Intervensi Rasional TTD
Keperawatan
1. Resiko Tingkat Perdarahan (02017) Pencegahan Perdarahan
perdarahan (I. 02067)
b.d tindakan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
pembedahan keperawatan 3x24 jam diharapkan - Monitor tanda dan - Untuk mengetahui tanda dan
t.d post tingkat perdarahan dapat teratasi gejala perdarahan gejala supaya cepat ditangani
operasi dengan kriteria hasil : - Monitor nilai - Memonitor kadar hb agar
banyak keluar Indikator Awal Akhir hematokrit/haemoglobin cepat ditangani
darah Kelembaban 1 5 sebelum dan setelah
membran operasi
mukosa
Perdarahan 2 5 Terapeutik :
- Supaya memberikan
pasca operasi - Pertahankan bed rest
kenyamanan
Hemoptisis 2 5 selama perdarahan
- Batasi tindakan
Keterangan hasil : invasive, jika perlu
1. Menurun
2. Cukup menurun Edukasi : - Agar keluarga tahu
3. Sedang - Libatkan keluarga bagaimana cara mencegah
4. Cukup meningkat dalam perawatan perdarahan jika sewaktu
5. Meningkat terjadi di rumah
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian - Mengobati perdarahan
obat pengontrol dengan obat.
perdarahan, jika perlu

2. Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri (L. 08066) Manajemen Nyeri (I.
agen 08238)
pencedera Setelah dilakukan tindakan
fisiologis t.d keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi :
Pasien dapat teratasi tingkat nyeri dengan - Identifikasi lokasi, - Nyeri merupakan
mengatakan kriteria hasil : karakteristik, durasi, pengalaman subjektif dan
nyeri post frekuensi, kualitas da harus dijelaskan oleh pasien.
operasi skala Indikator Awal Akhir intensitas nyeri Identifikasi karakteristik
3, Pasien Keluhan nyeri 2 5 - Identifikasi skala nyeri, kualitas, intensitas,
mengatakan Gelisah 2 5 nyeri skala nyeri merupakan suatu
sulit untuk Kesulitan tidur 3 5 - Monitor efek hal yang penting untuk
tidur Mual 2 5 samping penggunaan memilih intervensi mana
analgesic yang tepat untuk
Keterangan hasil : mengevaluasi keefektifan
6. Menurun dari terapi yang di berikan.
7. Cukup menurun
8. Sedang
9. Cukup meningkat
10. Meningkat
Terapeutik :
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa - Memberikan terapi non
nyeri farmakologi merupakan
sebuah cara agar pasien tidak
ketergantungan oleh obat

- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Fasilitas istirahat dan tidur
merupakan pendukung untuk
kesembuhan pasien

Edukasi :
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan memonitor nyeri
untuk melatih pasien lebih
tahu berapa skala nyeri yang
dirasakan
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Mengajarkan teknik non
farmakologi merupakan
sebuah cara tanpa obat untuk
melatih pasien agar tidak
Kolaborasi : tergantung dengan obat-
Kolaborasi obatan
pemberian analgetik,
jika perlu

- Merupakan obat untuk


mengatasi nyeri
3. Defisit nutrisi Status Nutrisi (L. 03030) Manajemen Nutrisi (I.
b.d kurang 03119)
asupan Setelah dilakukan tindakan
makanan t.d keperawatan 2x24 jam diharapkan Observasi :
pasien status nutrisi pasien dapat teratasi - Identifikasi makanan - Makanan merupakan hal
mengatakan dengan kriteria hasil: yang disukai yang terpenting dalam output
hanya minum Indikator Awa Akhir - Monitor asupan pasien, identifikasi, monitor
susu belum l makanan merupakan suatu hal penting
bisa makan Porsi makanan 1 5 - Identifikasi alergi guna mengetahui tindakan
Pasien yang dihabiskan dan intoleransi apa yang selanjutnya kepada
mengatakan Perasaan cepat 2 5 makanan pasien
lemas, kadang kenyang
pusing dan Nyeri abdomen 3 5
mual
Kriteria hasil :
1. Menurun
Terapeutik :
2. Cukup menurun
- Sajikan makan yang
3. Sedang - Menyajikan makanan yang
4. Cukup meningkat menarik dan suhu menarik bagi pasien
5. Meningkat yang sesuai merupakan tindakan untuk
meningkatkan selera makan
pasien, yang diharapkan
pasien dapat memakan
makanan yang telah
disajikan
- Berikan suplemen
makanan, jika perlu - Pemberian sumplemen
meningkatkan nafsu
makanan pasien
Edukasi :
- Anjurkan posisi
duduk, jika perlu - Untuk memposisikan pasien

Kolaborasi :
- Kolaborasikan
pemberian medikasi
sebelum makan - Kolaborasikan merupakan
(misal pereda nyeri, tindakan kerjasama untuk
antimetik), jika perlu meningkatkan kesehatan
- Kolaborasikan pasien
dengan ahli gizi
untuk menentukkan
jumlah kalori dan
jenis nutriet yang
dibutuhkan.
IMPLEMENTASI
HARI 1

No Dx. Keperawatan Hari, Implementasi Evaluasi


Tanggal,
Jam
Pelaksana
1. Resiko perdarahan b.d 24-11-2020 - Monitor tanda dan gejala S:
tindakan pembedahan t.d 19.00 WIB perdarahan - Pasien mengatakan nyeri setelah
post operasi banyak - Monitor nilai operasi
keluar darah, hematokrit/haemoglobin sebelum - Pasien mengatakan setelah operasi
dan setelah operasi banyak keluar darah
- Pertahankan bed rest selama - Pasien mengatakan jika batuk akan
perdarahan berdarah
- Batasi tindakan invasive, jika perlu - Pasien mengatakan jika berbicara
- Libatkan keluarga dalam perawatan sedikit sakit
- Kolaborasi pemberian obat O :
pengontrol perdarahan, jika perlu - Suara pasien serak dan lirih
- \Monitor TTV - Pasien terlihat terpasang drainase
- Pemberian obat injeksi pada leher
- Mengedukasi keluarga - Darah yang terdapat didrainase
- Mukosa bibir kering
- Konjungtiva anemis
- Hasil pemeriksaan TD : 120/80
mmHg, N : 80x.menit, RR :
20x/menit, S : 36ºC, GCS : 15,
- Pasien kooperatif
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Akhir
Kelembaban 1 5
membran
mukosa
Perdarahan 2 5
pasca operasi
Hemoptisis 2 5

P : Lanjutkan intervensi
2. Nyeri akut b.d agen 24-11-2022 - Mengidentifikasi lokasi, S:
pencedera fisiologis t.d karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri post
Pasien mengatakan nyeri 19.00 WIB kualitas dan intensitas nyeri operasi
post operasi skala 3, - Mengidentifikasi skala nyeri - Skala 3
Pasien mengatakan sulit - Memonitor efek samping P : Ca tiroid
untuk tidur penggunaan analgesik Q : Tertusuk
- Memberikan teknik non R : Leher
farmakologis untuk mengurangi S:3
rasa nyeri T : Hilang timbul
- Memfasilitasi istirahat dan tidur - Pasien mengatakan sulit untuk tidur
- Menganjurkan memonitor nyeri O:
secara mandiri - Pasien tampak gelisah
- Mengajarkan teknik non - Tampak cemas
farmakologis untuk mengurangi - Hasil pemeriksaan TD : 120/80
nyeri mmHg, N : 80x.menit, RR :
- Mongobservasi TTV 20x/menit, S : 36ºC, GCS : 15,
- Memberikan obat injeksi - Pasien kooperatif
- Mengedukasi keluarga A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Akhir
Keluhan nyeri 2 5
Gelisah 2 5
Kesulitan tidur 3 5
Mual 2 5

P : Lanjutkan intervensi

3. Defisit nutrisi b.d kurang 24-11-2022 - Mengidentifikasi makanan yang S:


asupan makanan t.d 19.00 WIB disukai - Pasien mengatakan hanya minum
pasien mengatakan - Memonitor asupan makanan susu belum bisa makan
hanya minum susu - Mengidentifikasi alergi dan - Pasien mengatakan lemas, kadang
belum bisa makan Pasien intoleransi makanan pusing dan mual
mengatakan lemas, - Menyajikan makan yang menarik - pasien mengatakan berat badan
kadang pusing dan mual dan suhu yang sesuai turun yang tadinya 75 kg menjadi 67
- Memberikan suplemen makanan, kg
jika perlu O:
- Mengajurkan posisi duduk, jika - Pasien mengatakan sulit untuk tidur
perlu - Hasil pemeriksaan TD : 120/80
- Mengkolaborasikan dengan ahli mmHg, N : 80x.menit, RR :
gizi untuk menentukkan jumlah 20x/menit, S : 36ºC, GCS : 15,
kalori dan jenis nutriet yang - Pasien kooperatif
dibutuhkan A : Masalah belum teratasi
- Memonitor TTV Indikator Awa Akhir
- Mengedukasi keluarga l
Porsi makanan 1 5
yang dihabiskan
Perasaan cepat 2 5
kenyang
Nyeri abdomen 3 5
P : Lanjutkan intervensi

IMPLEMENTASI
HARI 2

No Dx. Keperawatan Hari, Implementasi Evaluasi


Tanggal,
Jam
Pelaksana
1. Resiko perdarahan b.d 25-11-2022 - Monitor tanda dan gejala S:
tindakan pembedahan t.d 19.00 WIB perdarahan - Pasien mengatakan nyeri berkurang
post operasi banyak - Pertahankan bed rest selama dari sebelumnya
keluar darah, perdarahan - Pasien mengatakan masih batuk
- Libatkan keluarga dalam perawatan O :
- Kolaborasi pemberian obat - Suara pasien serak dan lirih
pengontrol perdarahan, jika perlu - Pasien terlihat terpasang drainase
- \Monitor TTV pada leher
- Pemberian obat injeksi - Darah yang ada didrainase keluar
- Mengedukasi keluarga sedikit
- Mukosa bibir cukup pink
- Konjungtiva masih anemis
- Hasil pemeriksaan TD : 110/90
mmHg, N : 90x.menit, RR :
20x/menit, S : 36ºC, GCS : 15,
- Pasien kooperatif
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Akhir
Kelembaban 3 5
membran
mukosa
Perdarahan 3 5
pasca operasi
Hemoptisis 3 5

P : Lanjutkan intervensi
2. Nyeri akut b.d agen 25-11-2022 - Mengidentifikasi lokasi, S:
pencedera fisiologis t.d 19.00 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan masih nyeri post
Pasien mengatakan nyeri kualitas dan intensitas nyeri operasi
post operasi skala 3, - Mengidentifikasi skala nyeri - Skala 3
Pasien mengatakan sulit - Memberikan teknik non P : Ca tiroid
untuk tidur farmakologis untuk mengurangi Q : Tertusuk
rasa nyeri R : Leher
- Memfasilitasi istirahat dan tidur S:2
- Menganjurkan memonitor nyeri T : Hilang timbul
secara mandiri - Pasien mengatakan tidurnya
- Mengajarkan teknik non nyenyak
farmakologis untuk mengurangi O:
nyeri - Pasien terlihat tidak meringis lagi
- Mongobservasi TTV - Pasien terlihat tidak cemas lagi
- Memberikan obat injeksi - Hasil pemeriksaan TD : 110/90
- Mengedukasi keluarga mmHg, N : 90x.menit, RR :
20x/menit, S : 36ºC, GCS : 15,
- Pasien kooperatif
- Pasien kooperatif
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Akhir
Keluhan nyeri 3 5
Gelisah 3 5
Kesulitan tidur 4 5
Mual 4 5

P : Lanjutkan intervensi

3. Defisit nutrisi b.d kurang 25-11-2022 - Mengidentifikasi makanan yang S:


asupan makanan t.d 19.00 WIB disukai - Pasien mengatakan sudah bisa
pasien mengatakan - Memonitor asupan makanan makan tetapi dengan porsi yang
hanya minum susu - Mengidentifikasi alergi dan sedikit
belum bisa makan Pasien intoleransi makanan - Pasien mengatakan masih lemas,
mengatakan lemas, - Menyajikan makan yang menarik - Pasien mengatakan pusing
kadang pusing dan mual dan suhu yang sesuai terkadang
- Memberikan suplemen makanan, - pasien mengatakan berat badan
jika perlu turun yang tadinya 75 kg menjadi 67
- Mengajurkan posisi duduk, jika kg
perlu O:
- Mengkolaborasikan dengan ahli - Pasien mengatakan sudah bisa tidur
gizi untuk menentukkan jumlah dengan nyenyak
kalori dan jenis nutriet yang - Hasil pemeriksaan TD : 110/90
dibutuhkan mmHg, N : 90x.menit, RR :
- Memonitor TTV 20x/menit, S : 36ºC, GCS : 15,
- Mengedukasi keluarga - Pasien kooperatif
- Pasien kooperatif
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awa Akhir
l
Porsi makanan 2 5
yang dihabiskan
Perasaan cepat 3 5
kenyang
Nyeri abdomen 4 5
P : Lanjutkan intervensi

IMPLEMENTASI
HARI 3

No Dx. Keperawatan Hari, Implementasi Evaluasi


Tanggal,
Jam
Pelaksana
1. Resiko perdarahan b.d 26-11-2022 - Monitor tanda dan gejala S:
tindakan pembedahan t.d 19.00 WIB perdarahan - Pasien mengatakan nyeri ketika leher
post operasi banyak - Pertahankan bed rest selama bergeser
keluar darah, perdarahan - Pasien mengatakan masih batuk
- Libatkan keluarga dalam perawatan hanya sesekali
- Kolaborasi pemberian obat O :
pengontrol perdarahan, jika perlu - Suara pasien masih serak
- \Monitor TTV - Mukosa bibir normal
- Pemberian obat injeksi - Hasil pemeriksaan TD : 125/90
- Mengedukasi keluarga mmHg, N : 88x.menit, RR :
18x/menit, S : 36,5ºC, GCS : 15,
- Pasien kooperatif
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Akhir
Kelembaban 5 5
membran
mukosa
Perdarahan 5 5
pasca operasi
Hemoptisis 5 5

P : Hentikan intervensi
2. Nyeri akut b.d agen 26-11-2022 - Mengidentifikasi lokasi, S:
pencedera fisiologis t.d 19.00 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri ketika
Pasien mengatakan nyeri kualitas dan intensitas nyeri leher bergeser
post operasi skala 3, - Mengidentifikasi skala nyeri - Skala 1
Pasien mengatakan sulit - Memberikan teknik non P : Ca tiroid
untuk tidur farmakologis untuk mengurangi Q : Tertusuk
rasa nyeri R : Leher
- Memfasilitasi istirahat dan tidur S:1
- Menganjurkan memonitor nyeri T : Kadang-kadang
secara mandiri - Pasien mengatakan tidurnya
- Mengajarkan teknik non nyenyak
farmakologis untuk mengurangi O:
nyeri - Pasien terlihat tidak meringis lagi
- Mongobservasi TTV - Pasien terlihat tidak cemas lagi
- Memberikan obat injeksi - Hasil pemeriksaan TD : 125/90
- Mengedukasi keluarga mmHg, N : 88x.menit, RR :
18x/menit, S : 36,5ºC, GCS : 15,
- Pasien kooperatif
- Pasien kooperatif
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Akhir
Keluhan nyeri 5 5
Gelisah 5 5
Kesulitan tidur 5 5
Mual 5 5

P : Hentikan intervensi

3. Defisit nutrisi b.d kurang 26-11-2022 - Mengidentifikasi makanan yang S:


asupan makanan t.d 19.00 WIB disukai - Pasien mengatakan sudah
pasien mengatakan - Memonitor asupan makanan menghabiskan porsi makan
hanya minum susu - Mengidentifikasi alergi dan - Pasien mengatakan pusing
belum bisa makan Pasien intoleransi makanan terkadang
mengatakan lemas, - Menyajikan makan yang menarik - pasien mengatakan berat badan
kadang pusing dan mual dan suhu yang sesuai turun yang tadinya 75 kg menjadi 67
- Memberikan suplemen makanan, kg
jika perlu O:
- Mengajurkan posisi duduk, jika - Pasien mengatakan sudah bisa tidur
perlu dengan nyenyak
- Mengkolaborasikan dengan ahli - Hasil pemeriksaan TD : 125/90
gizi untuk menentukkan jumlah mmHg, N : 88x.menit, RR :
kalori dan jenis nutriet yang 18x/menit, S : 36,5ºC, GCS : 15
dibutuhkan - Pasien kooperatif
- Memonitor TTV - Pasien kooperatif
- Mengedukasi keluarga A : Masalah belum teratasi
Indikator Awa Akhir
l
Porsi makanan 5 5
yang dihabiskan
Perasaan cepat 5 5
kenyang
Nyeri abdomen 5 5
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai