Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H DENGAN GAGAL GINJAL (CKD)


DI RUANG HEMODIALISA RSUD KAJEN
KABUPATEN PEKALONGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah


Preseptor Klinik : Nurdin, S.Kep.,Ns.
Pembimbing Akademik : Santoso Tri Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun oleh :
HERSARI JAUHARIN SUKMA
1421002871

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. H DENGAN GAGAL GINJAL


(CKD) DI RUANG HEMODIALISA RSUD KAJEN KABUPATEN
PEKALONGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

Telah dilakukan asuhan keperawatan

Tangga 22 s.d 04 Desember 2021

Oleh

Hersari Jauharin Sukma 1421002871

Diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Preseptor Klinik

Santoso Tri Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep Nurdin, S.Kep.,Ns


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. H DENGAN GAGAL GINJAL (CKD)

DI RUANG HEMODIALISA RSUD KAJEN

KABUPATEN PEKALONGAN

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 22 November 2021
Jam : 07.00
Pengkajian diperoleh dari : pasien
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. H
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Status perkawinan : sudah menikah
Pekerjaan : petani
Pendidikan terakhir : SD
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. W
Umur : 36 tahun
Hubungan dg pasien : anak
Alamat : Kalijoyo
Pekerjaan : wiraswasta
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama saat masuk RS :
Pasien mengatakan gatal-gatal diseluruh tubuh sejak satu inggu yang lalu,
bengkak pada ekstremitas bawah.
b. Riwayat penyakit sekarang :
CKD
c. Riwayat penyakit dahulu/ yang pernah diderita :
Asam urat
d. Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada
e. Genogram

Keterangan :

= Laki-Laki

= Perempuan

= Meninggal

= Menikah

= pasien
3. Pengkajian pola gordon
a. Persepsi kesehatan pola manajemen kesehatan :
Pasien mengatakan sudah 1 tahun menjalani cuci darah, pasien mengatakan
sudah ikhlas dengan kondisinya, selalu semangat dan rutin menjalani
hemodialisa untuk kesembuhannya
b. Pola nutrisi-metabolisme :
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu yang berbeda-beda
setiap harinya nasi dan lauk pauk seperti tempe, telur, ikan dan sayur.
c. Pola eliminasi :
Pasien mengatakan hanya BAK sehari sekitar 2-3 kali karena minumnya
sedikit. BAB sehari sekali setiap pagi
d. Pola aktivitas-latihan :
Pasien mengatakan masih bisa beraktivitas secara mandiri seperti biasanya,
namun biasanya setelah menjalani hemodialisa badannya agak lemas jadi
kadang dibantu untuk berjalan.
e. Pola istirahat-tidur :
Pasien mengatakan tidurnya sehari 7-8 jam
f. Pola persepsi-kognitif :
Pasien mengatakan paham dengan penyakitnya karena sudah dijelaskan oleh
dokter dan perawat.
g. Pola persepsi diri :
Pasien mengatakan kadang malu kalau harus merepotkan keluarga bolak-balik
ke RS namun keluarga selalu support untuk menjalani hemodialisa secara rutin
jadi membuat pasien lebih percaya diri lagi.
h. Pola hubungan peran :
Pasien mengatakan hubungannya dengan istri, anak, keluarga dan tetangganya
selalu baik.
i. Pola fungsional seksual :
Pasien mengatakan sudah jarang berhubungan dikarenakan sakit yang
dideritanya, namun istri mengerti dengan kondisinya saat ini.
j. Pola manajemen stress kopping :
Pasien mengatakan jika merasa cemas dan stres pasien selalu cerita dengan
istrinya.
k. Sistem kepercayaan nilai :
Pasien mengatakan percaya atas apa yang diberikan Tuhan kepada dirinya
adalah yang terbaik untuknya. Semua keluarganya beragama islam.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : sedang
b. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,50C
- TD : 160/70 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- RR : 24x/menit
c. Head to toe
1) Kepala : bentuk simetris, tidak ada benjolan
2) Neuro  
Penurunan kesadaran
Nyeri
Kejang
√ Kelemahan
Baal (mati rasa dan kram)
    
3) Mata
Konjungtiva anemis :
√ Ya Tidak

4) Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan.
5) Mulut:
Stomatitis Bleeding /perdarahan √ Bau ammonia

6) Leher : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada


pembesaran pada kelenjar tiroid
7) Dada : bentuk simetris, tidak terlihat adanya otot bantu
pernafasan, tidak ada suara napas tambahan (vesikuler)
8) Abdomen : bentuk simetris tidak buncit, tidak ada nyeri tekan,
suara peristaltik 22x/menit
9) Ekstremitas:
CRT > 4 detik
√ Edema
Nyeri
√ Kekakuan otot

10) Integument:
Pruritus
√ Kulit kering
√ Warna kehitaman
Turgor kulit jelek
Besisik
Dekubitus

PREHEMODIALISA

5. Data fokus
a. KU pasien
TTV : TD : 160/70 mmHg, Suhu : 36,50C, Nadi: 84x/menit, RR : 24x/menit
b. BB sekarang : 58kg
c. BB yang lalu : 56kg
d. BB kering : 56kg

e. Hasil pemeriksaan laboratorium


Tanggal pemeriksaan :22-11-2021 jam: 11.03

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin 8.1 g/dl 13.2-17.3
Hematokrit 23.4 % 40-52
Leukosit 8.80 3.8 – 10.6
Trombosit 158 10^3/uL 150-440
Eritrosit 2.96 10^3/uL 4.4–5.9
Index Eritrosit
10^6/uL
MCV 79 80-100
MCH 27.4 26-34
MCHC 34.7 fL 32-36
RDW 16.2 pg 11,5-14,5
MPV (Mean Platelet Volume) 7.6 g/dL 7.9-11.1
Hitung Jenis (diff) %
Limfosit 22.4 fL
Monosit 5.3 25-40
Granulosit 72.3 % 2-8
Imunologi % 50 – 70
Anti HCV Negative %
Non Reaktif : < =
COI 1.0

INTRA HEMODIALISA

Tgl & jam pengkajian : 22 November 2021. Jam : 08.30

A. PERSIAPAN HD
1. Type Dializer : Diacap Hips 15/ N
2. Reuse ke :-
3. Lama dialisis : 4 jam
4. Aliran dialisat : 500 ml/menit
5. Antikoagulan : heparin
6. Heparin sirkulasi (Insiasi) : 2000 U
7. Heparin Kontinyu : Free heparin
8. Jenis acces : Femoral
9. Ukuran jarum fistula : 16 G
10. Total blood volume :-
11. TUF : 2800

B. TINDAKAN KEPERAWATAN SELAMA HD


1. Observasi

Jam Qb Vena UF UF UF Nadi Suhu TD


Goal Rate Removed
09.30 150 59 2000 500 5 82x/menit 360C 140/80
mmHg
10.30 150 59 2000 500 856 84x/menit 360C 160/70
mmHg
11.30 180 48 2000 500 1241 80x/menit 35,60C 160/90
mmHg

2. Pengobatan selama HD
a. Transfusi darah : tidak dilakukan transfusi darah
b. Inj. Hemapo/ Recormon : -
c. Obat yang diberikan

Nama Obat Dosis


Ketocid 1x1
Asam faat 1x1
Ferosemid 1x1
Amlodipine 1x10mg
Candesartan 1x16mg

3. Pengawasan cairan selama HD


a. Volume priming : 750 ml
b. Cairan masuk : 600
Sisa Priming : 150 ml
Cairan Drip :-
Darah :-
Wash out : 50cc/30 menit x 8 = 400cc
Total cairan masuk : 900cc

4. Penyulit selama HD

No Jenis penyulit Keterangan


Ada Tidak
a. Shut problem √
b. Perdarahan √
c. Mual √
d. Muntah √
e. Kejang √
f. Kram √
g. Panas/ menggigil √
h. Koma √
i. Sakit dada √
j. Gatal-gatal √
k. Hipotensi √
l. Hipertensi √
m. Alergi dializer √

POST HEMODIALISA
A. DATA FOKUS
1. Data Subyektif` : pasien mengatakan badannya lemas
2. Data Obyektif : Kesadaran : composmentis GCS : 15 (E4V5M6)
Vital Sign : TD :150/80 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu :
36,50C, RR: 24x/menit
3. Lama dialisis : 4 jam Mulai jam : 08.30 Selesai : 12.30
4. Ultra Filtrasi : 2800 ml, Qb : 180ml/mnt, TBV : 1000ml
5. Pemberian Heparine : Free Heparine
6. Jenis Dializer : Diacap Hips 15/ N
7. Jenis Dialisat : Bicarbonate
8. Jenis akses vaskuler : Femoral Right

ANALISA DATA

No Tanggal Data Problem Etiologi


1. 22 November Pre hemodialisa Hipervolemia Kelebihan asupan
2021 DS : cairan
Pasien mengatakan kakinya sedikit
bengkak, aktivitas terasa berat, pasien
mengatakan minum sehari 1000cc,
Output urine 500cc
DO :
Kaki kanan terlihat bengkak,
BB pre HD : 58kg, BB kering : 56kg
Cairan masuk : 900
Sisa Priming : 150
Wash out : 50cc/30 menit x 8 = 400cc
Total cairan masuk : 900cc

2. 22 November Intra hemodialisa Risiko perdarahan Penggunaan


2021 DS : heparin dalam
Pasien mengatakan sakit saat proses HD
badannya ditusuk jarum saat proses
HD
DO :
Pasien tampak meringis kesakitan
TTV :
TD : 160/70 mmHg, N : 84x/menit,
S : 36,50C, RR : 24x/menit
3. 22 November Post hemodialisa Keletihan Kondisi fisiologis
2021 DS : (penyakit kronis,
Pasien mengatakan badannya lemas, anemia)
pusing
DO :
Pasien nampak lesu
TTV :
TD : 160/70 mmHg, N: 84x/menit, S :
36,50C, RR : 24x/menit, HB: 8,1g/dl

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
Pre hemodialisa Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan
cairan dibuktikan dengan adanya edema pada
ekstremitas bawah, BB pre HD : 58kg, BB kering :
56kg
Intra hemodialisa Risiko perdarahan berhubungan dengan penggunaan
heparin dalam proses HD dibuktikan dengan pasien
mengeluh kesakitan saat dilakukannya akses
vaskuler, S 36,50C, N 84x/menit, RR 24x/menit
Post hemodialisa Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
(penyakit kronis, anemia) dibuktikan dengan pasien
mengatakan lemas, TD : 160/70 mmHg, N:
84x/menit, S : 36,40C, Rr : 20x/menit, HB : 8.1g/dl

INTERVENSI

Tgl/Jam No.DX Tujuan Intervensi


22 Pre Hemodialisa Setelah dilakukan tindakan Obseravasi:
November Dx. I keperawatan selama 1x4 jam - Monitor berat badan
2021 diharapkan pasien mengalami - Monitor intake dan output cairan
Jam: 08.30 keseimbangan cairan meningkan - Identifikasi tanda-tanda
dengan menunjukkan kriteria hipervolemia (mis. Dispnea,
hasil : edema)
1. Edema menurun Terapeutik :
- Timbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
- Tinggikan kepala tempat tidur
30-40 derajat
Edukasi :
- anjurkan melapor apabila BB
bertambah > 1kg dalam sehari
- ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi :
- kolaborasi pemberian diuretik
22 Intra Setelah dilakukan tindakan Observasi :
November Hemodialisa keperawatan selama 1x 4 jam 1. Monitor tanda dan gejala
2021 Dx. II diharapkan tidak terjadi perdarahan
Jam : 10.30 perdarahan dengan menunjukkan 2. Monitor nilai
kriteria hasil : hematocrit/hemoglobin
1. TD 120/80 mmHg sebelum dan setelah
2. Nadi 80-100x/menit kehilangan darah
3. Tidak ada tanda 3. Monitor TTV ortostatik
perdarahan lebih lanjut 4. Monitor koagulasi (mis.
Prothrombin time (PT),
partial thromboplastin time
(PTT), fibrinogen, degradasi
fibrin dan/atau platelet)
Terapeutik :
1. Pertahankan bedrest selama
perdarahan
2. Batasi tindakan infasif, jika
perlu
3. Hindari pengukuran suhu
rektal
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan vitamin
K
4. Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika
perlu
2. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu

22 Post Setelah dilakukan tindakan Observasi :


November Hemodialisa keperawatan selama 1x4 jam - Monitor kelelahan fisik
2021 Dx. III diharapkan tingkat keletihan - Identifikasi gangguan fungsi
Jam : 12.30 menurun dengan menunjukkan tubuh yang mengakibatkn
kriteria hasil : kelelahan
1. verbalisasi kepulihan Terapeutik :
energi meningkat - Lakukan latihan rentang gerak
2. tenaga menngkat pasif atau aktif
3. verbalisasi lelah - Berikan aktivitas distraksi yang
menurun menenangkan
4. sakit kepala menurun Edukasi :
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asuan
makanan

IMPLEMENTASI

Tgl/Jam No.D Implementasi Respon klien Paraf


X
22 Dx. 1 Pre hemodialisa
November Obseravasi:
2021 - Memonitor berat badan DS : pasien mengatakan BB nya naik Arin
Jam : 07.10 sekitar 1-2kg setiap minggunya
DO : pasien nampak cemas dengan
kenaikan BB yang terus menerus

07.15 - Memonitor intake dan output DS : pasien mengatakan makan Arin


cairan minum hanya sedikit-sedikit. Sehari
sekita 1liter minum air putih kadang
bisa kurang karena sudah terbiasa
tidak suka minum, BAK hanya 2-3
kali sehari
DO : pasien nampak antusias
menjelaskan segala kegiatannya

07.15 - Mengidentifikasi tanda-tanda DS : pasien mengatakan sudah sering


hipervolemia (mis. edema) bengkak kakinya Arin
DO : pasien nampak memegangi
kakinya yang bengkak

Terapeutik :
07.20 - Meniimbang berat badan DS : pasien mengatakan bersedia Arin
setiap hari pada waktu yang untuk menimbang berat badan
sama DO: BB : 56kg

07.25 - Meninggikan kepala tempat DS : pasien mengatakan bersedia


tidur 30-40 derajat untuk ditinggikan kepala tempat
tidurnya
DO : pasien nampak nyaman

Edukasi :
07.25 - Menganjurkan melapor DS : pasien mengatakan paham Arin
apabila BB bertambah > 1kg dengan anjuran perawat untuk selalu
dalam sehari mlaporkan BB nya
DO : pasien nampak menganggukan
kepala

07.30 - Mengajarkan cara membatasi DS : pasien mengatakan sudah Arin


cairan mengerti cara membatasi cairan
DO : pasien nampak mengerti
22 Dx. II Intra hemodialisa :
November Observasi :
2021 - Observasi tanda dan gejala DS : pasien mengatakan bersedia
09.10 perdarahan diukur suhu tubuhnya Arin
DO : suhu : 36,50C, akral teraba
- Monitor nilai hematokrit dan hangat
hemoglobin
09.15

09.20 Terapeutik : DS : pasien mengatakan masih lemas Arin


- Batasi tindakan infasif DO : pasien tampak lesu

Edukasi : DS : pasien mengatakan paham


09.25 - Jelaskan tanda dan gejala dengan apa yg perawat jelaskan Arin
perdarahan DO : pasien tampak masih lemas
- Segera melapor jika terjadi
perdarahan
22 Dx. Post hemodialisa
November III Observasi :
2021 - Monitor kelelahan fisik DS : pasien mengatakan seperti
12.00 biasanya setelah melakukan cuci Arin
darah sering lemas
DO : pasien nampak lesu, berjalan
dengan pelan-pelan
TD : 137/78 mmHg

12.05 Terapeutik :
- Melakukan latihan rentang DS : pasien mengatakan bersedia Arin
gerak pasif atau aktif melakukan latihan rentang gerak
DO : pasien terlihat mampu meniru
melakukan latihan rentang gerak aktif
dengan duduk

12.15 Edukasi :
- Menganjurkan melakukan DS : pasien mengatakan mengerti Arin
aktivitas secara bertahap dengan yang dianjurkan
DO : pasien nampak paham apa yang
perawat ajarkan

EVALUASI

Tgl/Jam No. DX Evaluasi Paraf


22 Dx. I S : Pasien mengatakan kaki masih sedikit bengkak setelah cuci darah
November O : Kesadaran composmentis, keadaan umum sedang, TD 160/70 Arin
2021 mmHg, nadi: 84 x/menit, S : 36,50C , RR : 24 x/menit, BB post HD
12.20 56kg.
A : Masalah hipervolemia belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Obseravasi:
- Monitor berat badan
- Monitor intake dan output cairan
- Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis. edema)
Terapeutik :
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
Edukasi :
- anjurkan melapor apabila BB bertambah > 1kg dalam sehari
- ajarkan cara membatasi cairan

22 Dx. II S: Pasien mengatakan paham apa yg dijelaskan perawatnya


November O : pasien sudah tidak terlihat lemas Arin
2021 A: Masalah risiko perdarahan teratasi
12.25 P : Hentikan intervensi

22 3 S: klien mengatakan lelah dan lemes setelah cuci darah


November O: Arin
2021 TD : 160/70 mmHg
12.35 Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,5°C
RRn : 24x/ menit
A: masalah keletihan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Observasi :
- Monitor kelelahan fisik
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkn kelelahan
Terapeutik :
- Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi :
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asuan
makanan

Anda mungkin juga menyukai