Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN TN.

MJT DENGAN METODE CARING


DENGAN DIAGNOSA BENIGNA PROSTAT HIPERTROPHY (BPH) DI
RUANGAN L RS PGI CIKINI JAKARTA

DI SUSUN OLEH :

MOH JUHRI LATAE


PO7120120013

D-III KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PALU
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN TN. MJT DENGAN METODE CARING
DENGAN DIAGNOSA BENIGNA PROSTAT HIPERTROPHY (BPH) DI
RUANGAN L RS PGI CIKINI JAKARTA

1. Riwayat Singkat Pasien


Pasien bernama Tn MJT umur 68 tahun, berjenis kelamin laki-laki, pendidikan terakhir
SMU, klien adalah pensiunan pendeta di gereja GKI Kwitang, klien sudah menikah ,
beragama Kristen. Saat ini adalah kali kedua klien dirawat di RS PGI Cikini. Pertama kali
adalah karena apendisitis tetapi ini sudah lama sekali, klien pun tidak ingat lagi
riwayatnya.

Masalah keperawatan pre operasi yang dapat ditegakkan pada Tn. MJT adalah Gangguan
eliminasi urine dan cemas.
2. Pengkajian Kasus
1). Identitas Klien
Nama : Tn. Mjt
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : Pulo Gebang.
Status : Menikah
Pekerjaan : Pensiunan Pendeta
Pendidikan : Sarjana
Masuk RS : 11 November 2010
No RM :
Ruangan : L Kamar 6 RS PGI Cikini Jakarta
Tgl Pengkajian :12 November 2010 jam 11.00 Wib

2). Riwayat Kesehatan


Riwayat penyakit sekarang (Keluhan Utama):
Klien BAK tidak lampias.

Riwayat Kesehatan Dahulu dan Keluarga:


Riwayat penyakit klien sebelumnya klien pernah di rawat di RS PGI Cikini karena
operasi apendisitis. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, Asma dan DM.
Sekitar setahun yang lalu klien di diagnosis menderita hipertensi. Klien rajin control ke
dokter dan mendapatkan terapi pengobatan Tensivask 1x1 tab perhari. Anggota
keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien. Riwayat penyakit
DM jantung dan Hipertensi dalam keluarga tidak ada.

3). Keadaan umum klien


Kesadaran Composmentis; TD: 130/90 mmHg; Suhu: 363 0C; Nafas: 24 x/menit; Nadi
88 x/menit, BB= 60 kg, TB= 165 cm.
4). Kebutuhan biopsikososial
a. Nutrisi
Sebelum masuk RS klien makan 3x sehari dengan porsi cukup. Saat ini pola makan
klien biasa saja. Nafsu makan klien ada, makan dihabiskan.
Mulut simetris, tidak ada kelainan kongenital, bibir pucat kehitaman, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik.Keadaan abdomen supel, tidak tegang, Bising usus
12 x/menit. Tidak ada nyeri tekan. Siftting dulness tidak ada.

b. Cairan
Menurut klien sebelum sakit dalam satu hari klien banyak minum air putih tetapi
sejak sakit klien minum biasa saja. Tidak ada perubahan. Intake cairan dalam satu
hari rata-rata cc. Output cairan dalam sehari urine rata-rata 1400 cc.

c. Eliminasi
Sebelum masuk RS klien mengeluh BAK tidak lampias kurang lebih sekitar 3
minggu yang lalu. Kesakitan karena tidak bisa buang air kecil. Jumlah urine
menetes sedikit-sedikit, dan klien tidak berani mengedan karena takut ambeiennya
keluar.
Saat ini terpasang Folley kateter, klien nampak lebih rileks dan tenang karena tidak
mengeluh BAK lampias lagi. Jumlah urine 1300 cc/24 jam.

d. Oksigenasi
Klien mengatakan dia tidak batuk-batuk dan tidak ada masalah dengan paru-
parunya. Tidak mempunyai riwayat penyakit TB.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas vesikuler, dada simetris, retraksi
dada (-), ronkhi -/- Whezing -/-, Tidak ada deformitas, mukosa dbn, ada secret,
epitaksis (-).
Perkusi : Dullness, Suara jantung S1/S2, nyeri dada (-), JVP 5-1 cm, Capillary refill
2-3 detik. Akral hangat.
5). Psychophysical needs
a. Aktivitas
Sebelum sakit klien aktivitas klien seperti biasa, klien tidak mengalami imobilisasi.
Tidak ada kelainan kongenital, pasien mandiri, ke kamar mandi sendiri dan bila
pagi hari klien berjalan-jalan ke taman di dekat ruangan klien dan berjemur seorang
diri. Bila malam hari istri klien pulang ke rumah dan klien sendiri di RS karena
anak-anak klien saat ini bekerja. Klien mempunyai 2 orang anak.

Tidur Istirahat
Frekwensi : tidak tentu Frekwensi : tidak tentu
Lama : 6-7 jam/hari selama di RS klien aktifitas
Keluhan : tidak ada di atas tempat tidur.

b. Keamanan
Kelembaban kulit cukup, tidak kering. Turgor kulit baik, warna kulit kecoklatan.

c. Kenyamanan
Klien mengatakan sekarang ia tidak merasakan nyeri lagi saat buang kecil, karena
sudah terpasang kateter.

d. Seksualitas
Klien mengatakan ia sudah menikah punya dua orang anak dan tidak ada masalah
dengan seksualitasnya.

6). Kebutuhan psikososial


a. Kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi
Menurut klien ia dapat menerima dirinya sekarang apa adanya dan tidak merasa
malu atau minder dengan keadaannya. Klien sangat percaya kepada kuasa Tuhan,
manusia hanya berusaha dan Tuhan yang menentukan.
7). Kebutuhan intra personal-interpersonal
a. Kebutuhan aktualisasi diri
Klien menerima keadaannya saat ini dan menerima saja kalau memang klien harus
menjalani operasi TURP untuk mengangkat kelenjar prostatnya karena klien
menginginkan cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula lagi. Klien
bertanya-tanya tentang tindakan operasi yang akan di jalaninya dan bagaimana
tindakan penyembuhannya, akan tetapi klien pasrah saja karena yakin ada kuasa
Tuhan. klien mengatakan ingin dilakukan tindakan agar bisa BAK lagi.
7) PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Diagnostik :
a. Rontgen thorax AP
Tanggal:
Hasil:

b. USG Ginjal
Tanggal:

2. Laboratorium:
PEMERIKSAAN TANGGAL NORMAL SATUAN
12/11/10
Hematologi
LED 154 0,0 - 20,0 mm/jam
Hemoglobin 13,3 12 - 14 g/dL
Hematokrit 37 37 - 43 %
Eritrosit 4,50 - 5,50 Juta/ul
Leukosit 24.800 5-10 rb /uL
Trombosit 344 rb 150-400 rb /uL
MCV 82-92 Fl
MCH 27-31 Pg
MCHC 32-36 g/dl
PT pasien 9,8-12,6 Detik
PT control
APTT pasien 31-47 Detik
APTT control
Kadar fibrinogen 136,0-384,0 mg/dl
d-Dimer 0-300 µg/dl
kuantitatif
Hemostasis
Masa perdarahan 1,00-6,00 Menit
IVY
Masa pembekuan 10-15 Menit
Lee& White
Diffcount
Basofil 0,0 - 1,0 %
Eosinofil 1,0 - 3,0 %
Neutrofil 52 – 76 %
Limfosit 20,0 - 40,0 %
Monosit 2,0 - 8,0 %
Kimia
Ureum darah 20 – 40 mg/dL
Kreatinin darah 0,5 – 1,5 mg/dL
Na (Natrium) 135 – 147 mEq/l
K (Kalium) 3,5 - 5,5 mEq/l
Cl (Clorida) 100-106 mEq/l
Kalsium darah 8,4-10,2 mg/dl
A1C 4,5-6,5 %
CCT 64-116 ml/mnt
Asam urat 2-8,5 mg/dl
Albumin 3,4 - 4,8 mg/dL
Globulin 1,8 - 3,9 g/dl
Protein total 6,6 - 8,7 g/dl
SGOT 10 – 35 U/L
SGPT 10 – 36 U/L
HDL 45 – 60 mg/dL
LDL 50 – 130 mg/dL
Kolesterol total 120 – 200 mg/dL
Trigliserida 50 – 150 mg/dL
CK 125-184 u/L
CKMB < 24 U/L
Analisa gas darah
pH 7,35 - 7,45
pCO2 35 - 4 5 mmHg
pO2 85 – 95 mmHg
HCO3 21 – 25 mmol/L
SaO2 100 %
Base exess (BE) -2,5-2,5
Urinalisis
Warna
Kejernihan Jernih
Sel epitel Negatif
Lekosit Negatif /LPB
Eritrosit 10-12 /LPB
BJ 1.005-1.030
pH 5,5-6,5
Urobilinogen 0,2 μmol/L
Protein Negatif
Bakteri Negatif
Urin kultur
Protein urin 40-150 mg/24
kwantitatif jam
Urine total ml
PSA <4 Ng/dl
FE (SI) – TIBC
Serum iron 59-158 µg/dl
TIBC 228-428 µg/dl
Saturasi transferin 15-45 %
Ferritin 30-400 ng/ml

8). Pengobatan
Tanggal 12 November 2010
a. Tensivask 1x1 tab
b. Tequimol 2 x 500 mg
c. Sulferazon x 1 gr
Klasifikasi Data
Ds:
1.Kesakitan karena tidak bisa buang air kecil
2.Klien bertanya-tanya tentang tindakan operasi yang akan dijalaninya dan bagaimana
tindakan penyembuhannya.
Do:
1. Terpasang cateter
2. Klien BAK tidak lampias
3. Terdapat kelenjar prostat
4. Nafas : 24 kali/menit
Analisa Data
NO Data Penyebab Masalah
Ds : Agen pencedera fisik Nyeri akut
- Kesakitan karena tidak bisa buang
air kecil.
Do :
- Terpasang cateter
-Klien BAK tidak lampias
-Terdapat kelenjar prostat
Ds : Ancaman terhadap konsep Ansietas
-.Klien bertanya-tanya tentang diri
tindakan operasi yang akan
dijalaninya dan bagaimana tindakan
penyembuhannya.
Do :
-Nafas 24 kali/menit
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Observasi :
dengan Agen pencedera fisik Asuhan Keperawatan -identifikasi
di buktikan dengan : selama 1 kali 24 jam local,karakteristik,durasi,frek
Ds : diharapkan nyeri hilang uensi,kualitas,intensitas nyeri.
- Kesakitan karena tidak bisa degan kriteria hasil : -identifikasi respons nyeri
buang air kecil. 1. Keluhan nyeri non verbal
Do : -identifikasi faktor
- Terpasang cateter memperberat dan
-Klien BAK tidak lampias memperingan nyeri
-Terdapat kelenjar prostat Terapeutik :
-Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
-Kontrol lingkungan yang
memperberat dan
memperingan rasa nyeri.
Edukasi :
-Jelaskan penyebab dan
pemicu nyeri (disebabkan
karena adanya bekas luka
setelah operasi)
Kolaborasi :
-Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
2 Ansietas beruhungan dengan Setelah dilakukan Observasi :
ancaman terhadap konsep Asuhan keperawatan -Identifikasi saat tingkat
diri dibuktikan dengan : selama 1 kali 24 jam ansietas
Ds : diharapkan Ansietas berubah(mis,kondisi,waktu,st
-.Klien bertanya-tanya berkurang dengan resor)
tentang tindakan operasi kriteria hasil : -Identifikasi kemampuan
yang akan dijalaninya dan 1. Verbalisasi mengambil keputusan
bagaimana tindakan khawatir akibat -Monitor tanda-tanda ansietas
penyembuhannya. kondisi yang (verbal dan nonverbal).
Do : dihadapi Terapeutik :
-Nafas 24 kali/menit -Ciptakan suasana terapeutik
untuk menumbuhkan
kepercayaan.
-Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan,jika
memungkinkan.
-pahami situasi yang
membuat ansietas.
Edukasi :
-jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami.
-informasikan secara faktual
mengenai
diagnosis,pengobatan,dan
prognosis.
-pahami situasi yang
membuat ansietas.
Kolaborasi :
-Kolaborasi pemberian obat
antiansietas,jika perlu .

Anda mungkin juga menyukai