SYNDROME
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. T
Umur : 54 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Batu Gantong
Status : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Tanggal masuk rumah sakit : 27- 03 -2021 , Jam 22.30 WIT
Tanggal pengkajian : 29-03-2021 , Jam 09.05 Menit
DX Medis : GBS
Nama : Tn. J
Umur : 57 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat :Batu Gantong
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama : Sulit menelan
2. Riwayat penyakit sekarang : Pasien Nampak lemah dengan tingkat kesadaran
somnolen , sulit menelan , penumpukan secret , sulit berbicara secara jelas ,
berbicara pelo, Nampak gelisah , wajah kemerahan , sulit membuka mata , ,
kurang mampu menggerakan ekstermitas atas bawah , pasien Nampak kesakitan
dan nyeri kepala sebelah kanan , skala nyeri 4 , nyeri hilang timbul , nyeri 45
( sedang ), terpasang IVD D5% 28 tpm , terpasang kateter , pasien banyak tidur ,
GCS : E1V4E5, O₂ : 31/ menit, terpasang NGT , sonde 6x , TTV : TD
154/99mmHg , N : 90x / menit , RR : 21x / menit, S : 36,9 ₂ C , SPO₂: 100 % ,
BB : 86 Kg
3. Riwayat penyakit dahulu : Gratitis kronis dan kolestrol tinggi
4. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
5. Riwayat penyakit pekerjaan/kebiasaan : Mudah Lelah dan kurang istirahaat
6. Riwayat alergi : Tidak ada
D. Pemeriksaan penunjang
E. Pemeriksaan Diagnosis
Pemeriksaan Radiologis dengan Magnetic Resonance Imaging(MRI) dan
Computed tomography (CT), pemeriksaan Elektromiograi(EMG).
F. Program Terapi IV
IVD D5% 28 tpm
Citocolin 3x500 mg
Ranitidin 2x1 amp
Cemeprazole 2x1 valal
Cefriaxtron 2x1 gr
Methyl prednisolone 4x250 mg
Necefil system 3x200 mg
Methycobalt 2x500 mg
G. ANALISA DATA
DS : -
DO : Penurunan Gangguan mobilitas
- GCS: kekuatan otot fisik
E1V4E5
- pasien tampak
kurang mampu
menggerakan
ekstermitas atas
dan bawah
- klien tampak
gelisah
- klien tampak
Gerakan terbatas
- kekuatan otot
11
42
- TD : 154/99x/mnt
- HR : 90x/mnt
- RR : 21x/mnt
- S : 36,9⁰ c
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Sirkulasi darah
ketubuh menurun
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Nama : Ny. T umur : 54 No Dokumentasi RM : 162066
INTERVENSI
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkondilator
Nama : Ny. T umur : 54 No Dokumentasi RM : 162066
INTERVENSI
Edukasi :
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkondilator
Nama : Ny . T umur : 54 Tahun No Dokumentasi RM : 162066
Ruang : ICU kelas : - Tanggal Lahir : 28-06-2021
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
3. Memposisikan posisi S:
semifowler
O : posisi pasien semi fowler
4. Melakukan penghisapan S;
lendir kurang dari 15 detik O : pengisapan lender dilakukan dengan
cara section
S:
5. Memberikan oksigen 3 O : terpasang O₂ 3 liter/ mnt
Lpm TD: 154/99 mmhg
HR: 90x/mnt
RR: 21x/mnt
S : 36,9⁰ c
SpO2 : 100%
Bersihan jalan 1. memonitor pola S:
nafas tidak efektif nafas O : terpasang O₂ 3 liter/ mnt
( frekuensi,kedalaman, TD: 154/99 mmhg
dan usaha nafas) HR: 90x/mnt
RR: 21x/mnt
S : 36,9⁰ c
S:
2. memonitor bunyi O : Bunyi nafas ronchi
nafas
S:
O : Sputum Berwarna Putih
3. memonitor sputum
( jumlah , warna ) S:
O : - pasien menggunakan oksigen
4. memPerhatikan - Pasien tampak lemah
- terpasang O₂ 3 liter/ mnt
kepatenan jalan nafas
S:
O : - posisi pasien semi fowler
5. memPosisikan
semifowler S:
O : pengisapan lender dilakukan dengan
cara section
6. meLakukan
penghisapan lender S:
kurang dari 15 detik O : pasien terpasang O2 3 liter/menit
7. memBerikan oksigen
Gangguan 1. Mengidentifikasi S:
mobilitas fisik ada nya nyeri atau O : Nyeri 4
keluhan fisik lain
nya
2. Mengidentfikasi S:
O : memposisikan pasien (miring kiri,
toleransi fisik
miring kanan) setiap 2 jam sekali
melakukan
ambulansi
3. memonitor S:
frekuensi jantung O : TD 150/90 mmHg
dan tekanan darah
sebelum memulai
ambulansi
4. melakukan S:
mobilisasi fisik , O : merubah posisi pasien setiap 2 jam
jika perlu sekali
EVALUASI
Ketidakefektifan S:
jaringan perifer O : Terpasang O₂ 3 liter/ mnt
TD: 140/99 mmhg
HR: 90x/mnt
RR: 21x/mnt
S : 36,9⁰ c
- posisi pasien semi fowler
- pengisapan lender dilakukan dengan cara section
Bersihan jalan S:
nafas tidak efektif O : terpasang O₂ 3 liter/ mnt
TD: 140/99 mmhg
HR: 90x/mnt
RR: 21x/mnt
S : 36,9⁰ c
- Bunyi nafas ronchi
- Sputum berkurang
- pasien menggunakan oksigen
- Pasien tampak lemah
- terpasang O₂ 3 liter/ mnt
- posisi pasien semi fowler
- Pengisapan lender dilakukan dengan cara section
- pasien terpasang O2 3 liter/menit
S:
O : Nyeri 4
- memposisikan pasien (miring kiri, miring kanan) setiap 2 jam sekali
- TD 140/90 mmHg
- merubah posisi pasien setiap 2 jam sekali