I
DENGAN GAGAL GINJAL KRONIk
(CHORONIC KIDNEY DISEASE) DI HCU
INTERNE RSUP DR MDJAMIL PADANG
DISUSUN OLEH
Septri Wahyuni
Gagal Ginjal Kronik ( Manjoer,2007)
Nilai normal :
• Laki –laki : 97 -137
mL/menit/1,73 m 3 atau 0,93 -
1,32 mL/ detik/ m 2
• wanita : 88-128 mL/menit/1,37
3
m atau 0,85 -
1,23mL/detik/m 2
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Klinis
a. Identitas klien
• Nama Pasien : Ny I
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 64 Tahun
• Agama : Islam
• Status : menikah
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Bangko
• Diangnosa medis : CKD STG V
• Tanggal masuk RS : 4 Agustus 2017
b. Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Ny. n
• Usia : 35 tahun
• Pekerjaan : IRT
• Hubungan : Anak kandung
• Alamat : Bangko
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluarga megatakan penurunan kesadaran sjk 1 hari yg lalu, awalnya pasien
tampak megantuk kemudian sulit dibagunkan
b) mual muntah
c) sesak nafas
d) BAK tidak lancar sejak 1 bulan yang lalu, semakin lama semakin sedikit,
semenjak dirawat BAK os hanya 100 cc dalam 24 jam
Mulut dan Gigi mukosa bibir atas kering, sianosis (-), karies gigi (+),
keadaan lidah kotor, stomatitis (-).
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid
1 DS Kerusakan pertukaran
Keluarga Os mengatakan nafas tampak sesak gas; asidosis
DO metabolik
TD : 100/90 mmHg Nd : 80 x/i P : 36 x/I
Warna kulit tampak pucat
Ureum : 262 mg/d l Kreatinin : 11,3 mg/dl HB: 7,1
PH : 6,98 PCO2 : 16 mmHg PO2 : 118 mm HgHCO3 :3,5 mmol/ lS02 : 99%
2 DS
Keluarga Os mengatakan nafas tampak sesak Ketidakefektipan pola
DO nafas
TD : 100/90 mmHgNd : 80 x/IP : 36 x/I
Penggunaan otot bantu pernapasan (+)
Ronchi (+)
Ureum : 262 mg/dlKreatinin : 11,3 mg/dl
PH : 6,98 PCO2 : 16 mmHg PO2 : 118 mmHg HCO3 :3,5 mmol/l S02 : 99%
3 DS
Keluarga Os mengatakan nafas tampak sesak Perfusi jaringan renal
DO tidak efektif
TD : 100/90 mmHg Nd : 80 x/I P : 36 x/I berhubungan
Ureum : 262 mg/dl Kreatinin : 11,3 mg/dl gangguan transpor O2
intervensi keperawatan
No Diagnosa KeperawatanDan Data Perencanaan
NOC NIC
1 DX Keperawatan
Keseimbanga Manajemen asam basa
Kerusakan pertukaran gas
Perubahan membran alveolar - kapiler n elektrolit Jaga kepatenan akses IV, jalan nafas
Perfusi ventilasi Pantau ABC dan level elektrolit dan status
dan asam
DATA basa neurologis
TD : 100/90 mmHg Monitor status hemodinamik
Perfusi
Nd : 80 x/I
P : 36 x/I Ventilasi Pantau kehilangan asam basa (muntah, diare,
Warna kulit tampak pucat diuresis, melalui nasogastrik) dan bikarbonat
Sianosis
Ureum : 262 mg/dl Posisikan untuk memfasilitasi ventilasi yang
Kreatinin : 11,3 mg/dl adekuat seperti membuka jalan nafas dan
PH : 6,98
PCO2 : 16 mmHg menaikan kepala tempat tidur
PO2 : 118 mmHg Pantau gejala gagal pernapasan seperti PO2
HCO3 :3,5 mmol/l
S02 : 99% yang rendah, peninkatan PCO2, kelemahan otot
pernapasan
Pantau pola nafas
Sedikan terapi oksegen
No Diagnosa KeperawatanDan Data Perencanaan
NOC NIC
1 DX Keperawatan Pemantauan respirasi
Status
Ketidak Efektifan pola
pernapasan Monitor frekuensi, rata-rata, irama, kedalaman
TD : 100/90 mmHg dan usaha bernafas
Kepatenan
Nd : 80 x/I
P : 36 x/I jalan nafas Catat pergerakan dada, lihat kesimetrisan,
Penggunaan otot bantu pernapasan (+) penggunaan otot tambahan dan supraklavikula
Status
Ronchi (+)
Ureum : 262 mg/dl pernapasan: dan retraksi otot intracostal
Kreatinin : 11,3 mg/dl Monitor pola nafas seperti bradipnu, takipnu,
ventilasi
PH : 6,98
PCO2 : 16 mmHg Status tanda- hiperventilasi, pernapasan kussmaul, ceyne
PO2 : 118 mmHg stokes, apnu, biot dan pola ataksi
tanda vital
HCO3 :3,5 mmol/l
S02 : 99% Tentukan apakah harus dilakukan penghisapan
dari hasil auskultasi, seperti adanya ronchi atau
wheezing
Catat lama, karakteristik dan lama batuk
Monitor pernapasan dan status oksigen
No Diagnosa KeperawatanDan data Perencanaan
NOC NIC
3 Dx Keperawatan Status Monitoring cairan
Perfusi jaringan renal tidak efektif sirkulasi Observasi status hidrasi
keseimba monitor kadar ureum dan kreatinin
TD : 100/90 mmHg ngan darah
Nd : 80 x/I elektrolit monitor tanda kelebihan cairan
P : 36 x/I eliminasi (cvp ↑, oedema, distensi vena leher,
Ureum : 262 mg/dl urin asites)
Kreatinin : 11,3 mg/dl monitor intake output
Oliguri hemodialisa
Odema ektremitas ( + ) timbang BB sebelum dan sesudah
tindakan
catatan perkembangan (tgl 6 agustus 2017)
A:
Perfusi jaringan renal tidak
efektif belum teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN (8 AGUSTUS 2017)
No Diagnosa Keperwatan Implementasi Evaluasi
2 Ketidak Efektifan pola Memonitor frekuensi, rata-rata, irama, kedalaman dan S:-
nafas usaha bernafas O:
Memonitor pola nafas seperti bradipnu, takipnu, TD: 134/98 mmHg
hiperventilasi, pernapasan kussmaul, ceyne stokes, HR: 110 x/i
apnu, biot dan pola ataksi P: 30 x/i
Perkusi anterior dan posterior torak dari apeks sampai S: 36,2
basis secara bilateral Rochi ( + )
Memonitor dispnu, kelemahan otot diafragma, Inhalasi flumucyl dan farbivent 3 x 1
kemampua Terpasang 02 4l/i
menentukan apakah harus dilakukan penghisapan dari A:
hasil auskultasi, seperti adanya ronchi atau wheezing Masalah belum tertassi
Mencata lama, karakteristik dan lama batuk P:
memonitor pernapasan dan status oksigen Intervensi di hentikan karan kelurg
minta pulang
Catatan perkembangan (8 aguatus 2017)
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperwatan
3 Perfusi jaringan mengobservasi status hidrasi S:
A:
Perfusi jaringan renal tidak
efektif belum teratasi
P:
Intervensi di hentikan karna
kelurag minta pulang