Kasus 1
Nama : Ny. K
Usia : 54 tahun
Riw sakit : riwayat hipertensi 5 tahun yang lalu dan jarang melakukan
pengobatan dan tidak minum obat anti hipertensi.
Hasil Labortatorium :
No RM : 000
CATATAN LABORATORIUM
Nama : Ny. K
INSTALASI HEMODIALISA
Tgl Lahir : 54 tahun L / P*)
TANGGAL
LED
Gol. Darah
Ginjal Hipertensi
Ureum (pre/post) 15 – 40 mg/dL 250 mg/dl 140 mg/dl
Kreatinin (pre/post) 0.50 - 1.00 mg/dL 7,5 mg/dl 6,2 g/dL
URR
Asam urat
Anemia
Besi (Fe) 60 – 150 µg/dL 61 µg/dL
TIBC
Saturasi (Fe/TIBC) 173 µg/dL
Feritin 1430
Transferin
DM
Glukosa puasa
2 jam PP
Glukosa sewaktu < 140 mg/dL 125 mg/dL
Elektrolit
K 3.30 - 5.40 mEq/L 5,0 mmol/l
Na 132 – 147 mEq/L 130 m/mol/
Ca 8,8-10,4 mg/dL 8,51 mg/dl
Cl
P
Mg 1.7-2.3 mg/dl 2,56 mg/dl
Bikarbonat
Imuno Serelogi
HBsAG non reaktif non reaktif
Anti HCV non reaktif; non reaktif;
anti HIV non reaktif.
MCV 87,9 fL; => Nilai normal MCV adalah 80-100 fL (normositik)
Keterangan Lain
MCH 31,2 pg; => Nilai normal 27,5-33,2 pg (pikogram)
MCHC 35,5 g/dL; => Nilai normal 33,4-35,5 g/dL
A. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi status anemia pada pasien?
Menurut consensus manajemen anemia pada PGK :
1.2.2
Anemia renal adalah anemia pada PGK yang terutama disebabkan penurunan
kapasitas produksi eritropoietin. Beberapa factor yang berkontribusi untuk terjadinya
anemia renal termasuk defisiensi besi, umur eritrosit yang memendek, hiperparatiroid
sekunder dan infeksi inflamasi ( lihat panduan 2.1.2 )
2.1.2.
Faktor yang berkontribusi pada anemia renal adalah :
1. Defisiensi besi ( asupan yang kurang, flebotomi berulang untuk pemeriksaan
laboratorium, retensi darah pada dialiser atau tubing, perdarahan saluran cerna )
2. Umur eritrosit yang memendek
3. Hiperparatiroid berat
4. Inflamasi dan infeksi
5. Toksisitas aluminium
6. Defisiensi asam folat
7. Hipotiroid
8. Hemoglobinopati
B. Jelaskan etiologi terjadinya anemia pada pasien dengan gangguan ginjal kronis?
Menurut consensus manajemen anemia pada PGK :
Etiologi Penjabaran Etiologi
Penyebab Utama 2.1.1. Defisiensi Eritropoietin
Penyebab Tambahan 2.1.2.
Kondisi Komorbiditas
D. Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan sebelum pemberian terapi ESA?
Jelaskan!
Menurut consensus manajemen anemia pada PGK :
3.1.1.
Sebelum terapi ESA harus dilakukan pemeriksaan status besi terlebih dahulu. Agar
respom eritropoiesis optimal, maka status besi harus cukup.
Anemia Nilai Rujukan
Besi (Fe) 60 – 150 µg/dL 61 µg/dL
TIBC
Saturasi
(Fe/TIBC)
173 µg/dL
Feritin 1430
Transferin
3.1.2.
status besi yang diperiksa melipuri SI, TIBC, ST dan FS
SI 60
ST = X 100 % ST = X 100 %=0.35
TIBC 173
5.1.1
bila Hb<10g/dl dan penyebab lain anemia sudah disingkirkan
LED
Kasus 2
Nama : Ny. M
Usia : 62 tahun
Jens Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Terapi Dialisis yang sudah dilakukan : selama 6 tahun
Durasi HD : HD dilakukan seminggu 3 kali selama 4 jam
IDWG : lebih dari 4,5 liter setiap sesi HD
BBK : BBK : 50 kg
Problem : Pada jam ke 3 HD tekan darah cenderung turun dan
pasien mengatakan sakit kepala dan target ultrafiltrasi
tidak pernah tercapai (oedema di kaki masih tampak
post HD)
Hasil poto thorax : gambaran cardiomegali (LVH)
A. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi status cardiomegaly (LVH)?