Diajukan Sebagai Salah Satu syarat tugas PKK stase keperawatan gadar
KELOMPOK 9
2020
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien : Ny. X
b. Usia : 37 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Penurunan Kesadaran
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Dilaporkan bahwa, 12 jam sebelum masuk rumah sakit (18 Desember 2010)
pasien mengalami kejang-kejang selama 2 menit kemudian diikuti dengan
penurunan kesadaran.
Pasien telah terdiagnosa mengalami gagal ginjal sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
juga telah dilakukan hemodialisa 2 kali, terakhir 3 minggu yang lalu, setelah itu
pasien tak pernah control kembali.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pasien telah terdiagnosa mengalami gagal ginjal
sejak 2 bulan yang lalu
.
d. Riwayat alergi : Data tidak ada
e. Riwayat keluarga : Data tidak ada
f. Riwayat psikososial dan spiritual : Data tidak ada
g. Pola aktivitas sehari-hari : Data tidak ada
2. h. Terapi obat-obatan : Therapi Tanggal 19 Desember 2019
Rawat di ICU
HD cito
Intubasi (ventilator)
Koreksi Asidosis metabolic
Koreksi hypokalemia dengan Ca Glukonas 4 gr dalam bolus
Furosemid 40 mg
Dopamin mulai 10 mcg/kgBB dosis titras sampai MAP >65
3. Pemeriksaan fisik head to toe
Kesadaran : Kesadaran soporus
GCS : E1M1V1
Tanda – tanda vital :
a. Kepala :
- Mata : pupil bulat isokor
- Hidung : Tampak pernafasan cuping hidung
b. Dada : bentuk simetris, gerakan dada simetris, retraksi supra sternal (-),
retraksi inter costa (-), palpasi sonor, slem (+), wheezing (-),
ronkhi
(+) basal.
c. Abdomen : Tidak ada data
d. Punggung : Tidak ada data
e. Ekstremitas : CRT > 2 detik
f. Genetalia : Terpasang douwer catheter dengan dieresis (+) 100 cc/24 jam,
warna kuning pekat
4. Pemeriksaan penunjang/laboratorium/diagnostic :
Pemeriksaan penunjang
o Terpasang ETT tersambung dengan ventilator mode Volume Controll,
PEEP 5, FiO2 45% dan RR 12 x/mnt.
Blood
o Anemia -/-, Odema palpebra -/-, tekanan darah 80/50 mmhg, HR: 112
x /mnt, suhu 37,5o.
o JVP 5+3 mmH2O.
o Extremitas: odema -/-, akral dingin, CRT > 2 detik.
Brain: Kesadaran soporus, GCS E1M1V1, pupil bulat isokor, Ө 3 mm, ref +/+.
Blader: Terpasang douwer catheter dengan dieresis (+) 100 cc/24 jam, warna
kuning pekat.
Bowel: Bising usus (+) 10 x/mnt, BAB (+) konsistensi cair.
Pemeriksaan Laboratorium
DO :
PH = 7,016 mmHg
PCO2 = 15,2 mmHg Pertukaran O2 dan
PO2 = 162,6 mmHg CO2
HCO3 = 4,9 mmHg terganggu
Nadi : 112x/menit
Gangguan
Pertukaran Gas
DS : Faktor predisposesi Perfusi jaringan perifer tidak
efektif
DO :
Nadi : 112x/menit
CRT > 2 detik Asfiksia
TD : 80/50 mmHg
Terpasang ETT Redistribusi aliran
darah keorgan vital
Peningkatan denyut
jantung
Gagal Kompensasi
Ketidaefektifan
perfusi jaringan
perifer
Antibody merusak
DS : jaringan Gangguan integritas kulit
DO : Terjadi peredangan
Ureum dan kreatinin
Terpasang ETT perubahan fungsi
barrier/kulit
gangguan integritas
kulit
3. D.0129) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelebihan volume cairan, perubahan
sirkulasi
E. NCP
1. Merancang tujuan/kriteria hasil menggunakan NOC/ SIKI/ SLKI dengan menerapkan
prinsip SMART
2. Memilih intervensi keperawatan berdasarkan NIC/SIKI/SLKI
NO Diagnosa Keperawatan Perencanaan
(SDKI) Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil (SLKI) (SIKI)
1. (D.0003) Gangguan L.01003 Pertukaran Gas I.01014 Pemantauan Respirasi
pertukaran gas berhubungan Observasi
dengan ketidakseimbangan Ekspektasi: meningkat 1.1 Monitor frekuensi, irama
ventilasi perfusi, perubahan Kriteria hasil kedalaman dan upaya napas
membrane alveolus-kapiler. 1. Tingkat kesadaran 1.2 Monitor pola napas (seperti
Definisi : kelebihan atau meningkat bradipnea, takipnea,
kekurangan oksigenasi 2.Bunyi napas tambahan hiperventilasi, Kussmaul,
dan/atau eliminasi menurun Cheyne-Stokes, Biot, ataksik)
karbondioksida pada 3. Penglihatan kabur 1.3 Monitor kemampuan batuk
membran alveoli-kapiler. menurun efektif
4. Napas cuping hidung 1.4 Monitor adanya produksi
menurun 5. PCO2 membaik sputum
6. PO2 membaik 1.5 Monitor adanya sumbatan
7. pH arteri membaik jalan napas
8. Sianosis membaik 1.6 Palpasi kesimetrisan
9. Nadi membaik ekspansi paru
10. Warna kulit membaik 1.7 Auskultasi bunyi napas
1.8 Monitor saturasi oksigen
Data Mayor :
1.9 Monitor nilai AGD
DS :
1.10 Monitor hasil x-ray toraks
DO :
Terapeutik
1. PCO2 meningkat/menurun
2. PO2 menurun
1.11 Atur interval pemantauan
3. pH arteri meningkat/menurun
respirasi sesuai kondisi pasien
4. Bunyi nafas tambahan
1.12 Dokumentasikan hasil
5. Hb Abnormal
pemantauan Edukasi
1.13 Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
1.14 Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
G. Implementasi
N TANGG MASALAH TINDAKAN EVALUASI TT/NAMA
O AL PERA
WAT
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. Gangguan 1.1 S:- Nurul Kusuma
pertukaran gas Memonitor
berhubungan frekuensi, O:
dengan irama - Keadaa
ketidakseimban kedalaman n umum
gan ventilasi dan upaya baik
perfusi, peruba napas - Keadaa
han membrane 1.2 n sopor
alveolus-kapiler Memonitor - PH =
pola napas 7,016
(seperti mmHg
bradipnea, - PCO2 =
takipnea, 15,2
hiperventilasi, mmHg
Kussmaul, - PO2 =
Cheyne- 162,6
Stokes, Biot, mmHg
ataksik)
- HCO3
= 4,9
1.7 Auskultasi
mmHg
bunyi napas
- Nadi :
1.8
112x/m
Memonitor
enit
saturasi
oksigen
A : Gangguan
1.9
pertukaran gas
Memonitor
belum teratasi
nilai AGD
1.10
Memonitor
P : Lanjutkan
hasil x-ray
intervensi
toraks
1.1 Monitor
frekuensi, irama
kedalaman dan
upaya napas
1.2 Monitor pola
napas (seperti
bradipnea,
takipnea,
hiperventilasi,
Kussmaul
2. (D.0009) 2.1 Identifikasi S:- Nurul Kusuma
Perfusi sirkulasi
perifer perifer (nadi O:
tidak perifer, - Keadaa
efektif edema, CRT, n umum
berhubung warna, baik
an dengan suhu,konjungti - Keadaa
penurunan va) 2.2 n sopor
aliran Monitor hasil
arter/vena laboraturium A : Perfusi
, yang perifer belum
penurunan diperlukan teratasi
konsentras 2.3 periksa
i kesesuaian P : Lanjutkan
hemoglobi hasil intervensi
n. laboraturium 1. Hemogl
dengan obin
keadaan klinis dalam
2.4 Ambil rentang
sampel darah normal :
sesuai 12 – 16
protokol g/dl
2. Tanda – tanda
2.5
vital dalam
Kolaborasikan
rentang normal :
pemberian
a. TD : 110-
obat oral
140/70-90
sesuai intruksi
mmHg
dokter 2.6
b. N : 60-100
Kolaborasikan
x/menit
pemberian
c. RR : 16-24
produk darah
x/menit
sesuai intruksi
d. T : 36,0 –
dokter.
37,0˚C
3. CRT ≤ 2 detik
4. Konjungtiva
kemerahan
3. Gangguan
integritas
kulit