D DENGAN
COVID 19 CONFIRMED DI RUANG MELATI
RS PARU DR. H. A ROTINSULU
Disusun oleh:
LUTFIA ULFA
NPM 1219165
3
e. Sistem musculoskeletal
Bentuk ekstremitas atas dan bawah simetris, pergerakan ekstremitas atas dan
bawah simetris, tidak ada atropi otot, tidak mengalami nyeri pada persendian,
kekuatan otot 4 ka dan ki ekstremitas atas dan bawah.
f. Sistem integumen
Warna rambut putih pendek, distribusi merata, kulit kepala kotor, tidak
terdapat lesi dan nyeri tekan pada kepala, tekstur kulit lembut, turgor kulit
kurang baik, suhu axila 37,2ºC, kuku tangan dan kuku kaki tampak pendek dan
bersih.
g. Sistem endokrin
Klien mengaku tidak mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus
h. Sistem persarafan
Kesadaran
Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis (CM), klien dapat
berorientasi terhadap orang, waktu dan tempat.
Tes fungsi cerebral
Klien dapat mengingat reason memori, inmediet memori dan long memori, klien
dapat mengulang angka-angka yang disebutkan oleh perawat dan dapat
menjumlahkan angka-angka yang disebutkan.
a. Hasil laboratorium
4
Laju endap darah 40/75 mm/jam
factor:
Low : <0,1
Moderate : 0,1-0,3
High : >0,3
Program Terapi
Terapi oksigen 5lpm dengan nasal canul
Azitromicin 1x500 mg IV (6 hari)
OMZ 1x40 mg IV
Vit C 1x1000 mg IV
Resfar 1x8ml IV
Dexamethasone 3x1/2 amp IV
Heparin 2x5000 unit SC
Remdesivir 2x200 mg IV (H1), 1x200 mg H2 dst
Vit D 1x1000 mg PO
Zinc 1x20 mg PO
5
Sucralfate 3x1 PO
Kalitake 3x1 sachet PO
Lesichol 1x1 tab PO
Kalporosis 1x1 tab PO
Vasodilator kapiler
6
Oedeme ruang kapiler alveoli
Penurunan difusi O2
Intervensi
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi
7
dari dada kanan - Dekontaminasi alat-alat kesehatan sesegera
- Bunyi perkusi mungkin setelah digunakan
pekak - Lakukan kebersihan tangan pada 5 momen
- Bunyi auskultasi
- Pasang alat proteksi diri sesuai SPO
ronchi
- Suara paru - Lepaskan alat proteksi diri segera setelah kontak
bronchial dengan klien
- Minimalkan kontak dengan klien → sesuai
kebutuhan
- Batasi/ tidak boleh ada pengunjung
- Pastikan kamar klien selalu dalam kondisi
bertekanan negative
8
mobilitas klien Kolaborasi
Kolaborasi
IMPLEMENTASI
NAMA DAN TANDA
TANGGAL JAM DX IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TANGAN
8 Juli 2021 07.30 1. Operan dinas Lutfia
12.00 2. Memakai APD lengkap
3. Memberikan makan siang
Evaluasi : klien segera makan
1,2
4. Memberikan dexa 1 amp IV, azitromicin 500 mg IV
Evaluasi : klien menerima pengobatan
5. Memberikan oksigen 5lpm via NC
1
Evaluasi : Klien merasa nyaman memakai NC
6. Membimbing dan melatih klien untuk melakukan
1,2 teknik nafas dalam
Evaluasi : Klien mau dan tampak kesulitan melakukan
teknik nafas dalam
7. Membantu klien untuk BAK
9
Evaluasi : klien BAK dengan lancar
8. Memposisikan klien setengah duduk (semi fowler)
1,2 Evaluasi : Klien nyaman pada posisi semi fowler
9. Membantu klien makan dan minum
Evaluasi : klien mau makan dan minum
10. Membantu klien teknik napas dalam, postural
2 drainage, batuk efektif untuk mengeluarkan dahak
Evaluasi : klien melakukan usaha tersebut, namun
1,2 klien mengeluh dahaknya sulit dikeluarkan
2. Monitor KU pasien
Evaluasi : pasien tenang
18.00
3. Memakai APD lengkap
Evaluasi : APD lengkap dipakai
4. Memberikan makan malam
Evaluasi : klien tidak segera memakannya
5. Memberikan th/ OMZ 40mg IV, VIT C 400mg IV,
heparin 5000mg iu SC, Favipiravir 600 mg PO, dexa
½ amp IV, remdesivir 100 mg IV.
Evaluasi : klien menerima pengobatan
6. Membantu eliminasi
Evaluasi : klien tampak nyaman
7. Mengambil sampel darah AGD
Evaluasi : klien mengeluh nyeri diambil darah
8. Memberikan oksigen dengan NRM 10lpm
Evaluasi : Klien merasa nyaman memakai nrm
9. Melatih nafas dalam
Evaluasi : klien Latihan nafas dalam
10. Memposisikan semi fowler
Evaluasi : klien tampak nyaman
10
Pasien datang ke IGD tanggal 7 juli 2021 dengan keluhan sesak dan batuk sejak 3
hari SMRS, lalu oleh perawat IGD di antar ke ruang Melati, perawat melakukan
orientasi kepada Tn.D dan keluarga mengenai ruang perawatan isolasi di ruang
melati. Perawat menunjukan pada klien tata letak ruang rawat, letak kamar mandi,
menjelaskan tentang pentingnya untuk melakukan cuci tangan serta lokasi sarana
cuci tangan yang tersedia, menunjukan ruangan perawat jika memiliki keperluan
untuk menghubungi perawat menggunakan bel telepon yang tersambung ke nurse
station. Menjelaskan mengenai keterangan gelang identitas,pelayanan gizi, serta
kapan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Klien juga telah dijelaskan mengenai penggunaan bed yang dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan, pentingnya pemasangan pengaman tempat tidur agar
mengurangi terjadinya risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk
menandatangi lembar bukti bahwa klien sudah mendapatkan orientasi dari
perawat.
Perawat juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban pasien dan
keluarga, tata tertib RS Paru Rotinsulu, cara cuci tangan yang benar dengan
menggunakan handwash dan handrub kemudian di jelaskan tentang hak dan kewa
jiban pasien.
11
Interpretasi hasil Barthel Index :
20 : Mandiri
12 - 19 : Ketergantungan minimal
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Berdasarkan hasil pengkajian barthel index Tn. D dari hari pertama sampai
keempat di dapatkan skor 11 yang termasuk dalam kategori ketergantungan total.
Untuk pasien rawat inap, menurut Douglas (1984) standar waktu pelayanan pasien
rawat inap dengan kebutuhan perawatan sedang memerlukan waktu : 3-4 jam/24
jam. Sehingga jumlah kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan klien per shift-
nya adalah:
12
b. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika berkomunikasi
pada pasien atau keluarga, pada rekan sejawat ataupun pada tenaga kesehatan
lainnya. Komunikasi efektif digunakan untuk mengurangi resiko
kesalahpahaman yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut adalah
salah satu contoh komunikasi efektif yang perawat lakukan pada saat operan
jaga:
S : Nama Tn. D, umur 55 tahun, DPJP yaitu dr. Herudian, Sp.P. Keluhan
klien sesak nafas
R : LanjutkanIntervensi
OMZ 1x40 mg IV
Vit C 1x1000 mg IV
Resfar 1x8ml IV
Dexamethasone 3x1/2 amp IV
Heparin 2x5000 unit SC
13
Vit D 1x1000 mg PO
Zinc 1x20 mg PO
Sucralfate 3x1 PO
d. Safety surgery
Pada Tn. D tidak dilakukan Tindakan pembedahan
e. Pencegahan infeksi
Pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan lingkungan
yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat meminimalkan atau mencegah
terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas,
pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan sehi
ngga infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan pemakaian
APD (Alat Pelindung Diri) cover all di ruangan sudah cukup baik, hal ini
terlihat pada setiap kali perawat melakukan tindakan keperawatan yang kontak
langsung dengan cairan pasien selalu menggunakan cover all hazmat,
handscoon, serta melakukan cuci tangan dengan prinsip 5 moment dan 6
langkah cuci tangan dengan menggunakan handrub maupun menggunakan
handwash dengan air yang mengalir.
Selain itu, klien dan keluarga juga diberikan edukasi terkait pengendalian
penyebaran infeksi yaitu melalui penkes 6 langkah cuci tangan yang diberikan
saat pertama kali orientasi di ruangan.
14
4. Pengkajian Risiko Jatuh Skala Morse
15
5. Kebutuhan Waktu penerimaan Pasien Baru
Melakukan operan
10 menit
jaga
Memberikan edukasi
tentang cuci tangan
5 menit
6 langkah dan 5
Menulis laporan
10 menit
kondisi klien
Melakukan operan
5 menit
jaga
Total 40 menit
16
Menulis laporan
10 menit
kondisi klien
Total 40 menit
Melakukan
8 juli 5 menit
pemeriksaan TTV
2021
Injeksi perhari 5 menit
Jm14.00
Menulis laporan
10 menit
kondisi klien
Total 40 menit
1 Pagi 50 menit
2 Pagi 40 menit
3 Siang 40 menit
Dari rekap tindakan keperawatan selama 3 hari perawatan klien yaitu shift pagi 3 kali,
kali masing-masing memiliki waktu rata-rata 40 menit waktu yang dibutuhkan klien untuk
mendapatkan perawatan.
17
6. Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi pasien
Pasien
Parsial
8. Discharge Planning
a. Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang
klien. Keluarga ikut dilibatkan dalam penkes sebab keluarga merupakan bagian
dari unit perawatan agar transisi dari ruang Melati ke rumah dapat efektif.
Beberapa elemen dari pengkajian discharge planning diantaranya adalah:
1) Data Kesehatan
Diagnosa medis klien covid confirmed serta diagnose keperawatan
gangguan pertukaran gas, saat pertama pengkajian klien mengatakan sesak
nafas. Masalah keperawatan yang muncul adalah gangguan pertukaran gas
2) Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung
Sumber dana yang digunakan klien dan keluarga selama menjalani
perawatan di rumah sakit adalah BPJS.
b. Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
sputum
18
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar
kapiler (efek inflamasi)
c. Perencanaaan: Hasil yang diharapkan
Perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk
persiapan pulang klien, yang disingkat dengan METHOD, yaitu:
1) Medication (obat)
Sebelumpasien pulang dijelaskan obat apa saja yang akan dibawa
pulang dan dosis obatnya
2) Environment (Lingkungan)
menganjurkan klien untuk memastikan lingkungan disekitar rumahnya
aman dan terdeapat pelayanan kesahatan dekat dengan puskesmas agar
mempermudah pasien untuk berobat.
3) Treatment (pengobatan)
menjelaskan pada klien tentang pengobatan setelah pulang dari rs
untuk melakukan program kontrol ke RS setelah isoman 14 hari di rumah.
4) Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
Menganjurkan makan-makan yang mengandung zat besi dan protein
saat dirumah
5) Outpatient referral
Klien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen
komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu.
6) Diet
Mengedukasi pasien untuk menjaga pola makan dan maenganjurkan
makan makanan yang mengandung zat besi
d. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh
pengajaran yang diberikan telah didokumentasikan pada catatan perawat dan
ringkasan pulang (Discharge summary).
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning penting dalam membuat kerja proses
discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat
untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi selanjutnya akan
dinilai oleh DPJP apakah klien sudah bisa pulang atau belum.
19
9. Survei Kepuasan Pasien
Kepuasan klien terhadap pelayanan di ruang Melati dinilai dari hasil kuisioner yang
diberikan kepada klien dan keluarga. Klien dan keluarga menyampaikan bahwa mereka
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat di ruang Melati Berikut
merupakan hasil pengkajian tingkat kepuasan klien dan keluarga menggunakan quisioner
tingkat kepuasan:
No. Pernyataan Ya Tidak
20
membutuhkan bantuan
Keterangan : pasien merasa puas dengan pelayanan perawatan selama di rawat inap
yang telah di berikan perawat di ruangKemuning
21
12. Hambatan/Tantangan, Faktor Pendukung Dan Solusi Penyelesaian Dalam
Pengelolaan Pasien
a. Hambatan
1) Defisiensi pengetahuan orang tua klien tentang penyakit
b. Pendukung
1) Tenaga medis yang siap membantu dalam pemenuhan ADL klien Keluarga
pasien lain yang ikut membantu
2) Klien dan keluarga mengungkapkan semua keluhan yang dirasakan sehingga
pengobatan yang diberikan sesuai dengan kondisi klien.
3) Perawatan yang diberikan pada klien sudah sesuai dengan SOP yang ada.
4) Pemberian obat-obatan baik injeksi maupun oral sudah sesuai dengan prinsip
pemberian obat dengan prinsip 6 benar.
c. Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk pendampingan
klien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada klien. Memberikan edukasi
tentang penyakit yang di alami, mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam jika
nyeri timbul.
22
LAMPIRAN
1. Hak Pasien
Hak-hakpasienselamaperawatan di RS. ParuRotinsuluadalahsebagaiberikut.
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Memilih dokter dan dokter gigi serta kelas perawatansesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
g. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter atau Dokter
gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
rumah Sakit.
h. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit dan data-data medisnya.
i. Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis; alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
j. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
k. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
l. Menjalankan ibadah sesuai agama atau sesuai kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
m. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit
n. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
o. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
23
p. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam
medik.
q. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medik.
r. Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan.
s. Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima.
t. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
u. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakitapabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
2. Kewajiban
Selain mendapatkan haknya di rumah sakit, pasien memiliki kewajiban antara lain:
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban mentaati segala peraturan dan tata tertib yang
berlaku di rumah sakit
b. Pasienmenggunakanfasilitasrumahsakitdengan penuh tanggungjawab.
c. Pasien menghormatihak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan dan
petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
d. Pasien berkewajiban memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesuaikemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
e. Pasien berkewajiban memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya.
f. Pasien berkewajiban mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelahmendapatkanpenjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Pasien menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya.
h. Pasien berkewajiban memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
3. Tata tertib
Berikuttatatertibpasien, penunggudanpengunjungrawatinap RSRotinsulu:
24
a. Pasien, penungggu, pengunjung tidak dibenarkan menggunakan dan/atau
membawa barang berharga (perhiasan), perlengkapan tidur, ember dan barang
lainnya yang tidak masuk dalam almari pasien
b. Jam berkunjung pasien :
1) Pagi pukul: 11.00 - 12.30 WIB
2) Sore pukul: 16.30 - 18.30 WIB
c. Pengunjung diminta menunggu di Fasilitas Umum (Fasum) sampai dengan jam
berkunjung di buka.
d. Pasien yang ditunggu hanya pasien yang kritis/gawat atau sehabis operasi.
e. Tidak diperkenankan memberi makanan dari luar kepada pasientanpa seijin
perawat rumah sakit
f. Penunggu pasien diharuskan menggunakan kartu tunggu pasien.
g. Pasien/penunggu dilarang membawa barang milik rumah sakit.
h. Usia dibawah 12 tahun tidak diperkenankan masuk ke ruang perawatan.
i. Penunggu dan pengunjung dilarang membawa pasien pulang tanpa seizin dari
pihak rumah sakit.
j. Pengunjung masuk ruang perawatan secara bergantian maksimal 2 orang,
k. Pengunjung tidak diperbolehkan duduk atau tiduran di tempat tidur pasien.
l. Penunggu dan pengunjung agar selalu menjaga ketenangan, kebersihan, ketertiban
dan keamanan di ruang perawatan pasien.
m. Pada saat dilakukan pemeriksaan, tindakan dokter atau kebersihan ruangan
diharapkan penunggu berada di luar ruangan perawatan pasien.
n. Pasien, penunggu dan pengunjung dilarang merokok di lingkungan rumah sakit.
4. HAM
Obat-obatan yang perludiwaspadi yang sudahtercantumdalamprosedurpemberianobat di
RS Rotinsuluyaituterdapatdaftarobat LASA (Look A Like Sound A Like) danHighAllert
Medication.
a) Sound A Like
Tulisan mirip Pengucapan mirip
25
TRANEKSamat
LodeM CodeIN
AtarOC AtarAX
InERSON InTERSUN
b) Look A Like
Aqua Pro inj MgSO4inj
26
Paxus 30 mg inj Bleocin 15 mg inj
27
12. Amiodaron Injeksi Kendarone, 150 Antiaritmia
Cordarone mg/ampul
28