Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H.D DENGAN DIAGNOSA


MEDIS EDEMA PARU DI RUANGAN ICU
DI RSUD TANI DAN NELAYAN
KAB. BOALEMO

DI SUSUN OLEH

ICU

RUMAH SAKIT TANI DAN NELAYAN


KAB. BOALEMO
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H.D DENGAN DIAGNOSA
MEDIS EDEMA PARU DI RUANGAN ICU
DI RSUD TANI DAN NELAYAN
KAB. BOALEMO

I. IDENTITAS
Nama : Ny. H.D
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S-1
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Status : Cerai Mati
Alamat : Ds. Paguat
Sumber informasi : Keluarga

II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


a. Alasan masuk RS : Klien masuk RS pada tanggal 4 Februari 2022 pukul 03.05 WITA.
Keluarga mengatakan klien masuk RS karena mengalami sesak napas
sejak 1 hari yang lalu, batuk berdahak, dan sudah tidak mau makan,
keluarga mengatakan klien mulai tidak sadar sebelum dibawa ke Rumah
Sakit.
b. Keluhan Utama : Klien tampak sesak

III. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Keluarga mengatakan klien pernah masuk RS dengan penyakit DM. Keluarga
mengatakan klien memiliki riwayat Hipertensi.

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

x X L X

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

---- = Tinggal serumah

X = Meninggal

= Klien
              ( anak klien mengatakan klien tinggal bersama mereka)

V. KEADAAN UMUM
- Kesadaran : Sopor - BB : 60 kg - RR : 30 x/m
- GCS : 6 (E :2, M :3 V:1) - KU : Berat - HR : 183 x/m
- TB : 155 cm - TD : 90/60 mmHg - SB : 360C
- SpO2 : 84%

VI. PEMERIKSAAN FISIK


a. Kepala
Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, tidak ada lesi, rambut beruban, tidak
ada masa dan pembengkkan.
b. Mata
Konjungtiva anemis, refleks cahaya +, pupil isokor.
c. Wajah
Bentuk simetris dan tampak pucat
d. Hidung
Bentuk hidung simetris, terpasanag NGT
e. Telinga
Tidak ada lesi
f. Mulut
Terpasanag ventilator ETT, mukosa bibir lembab, gigi dan lidah bersih.
g. Tenggorokan
-
h. Leher
Tidak ada pembesaran vena jugularis

VII.PERNAPASAN
Klien nampak sesak, terdengar bunyi napas ronkhi, tampak menggunakan otot bantu
napas, pernapasan kusmaul, klien terpasang ventilator ETT, Mode VC-AC, dengan PEEP 6,
FiO2 70%, Tidal volume menurun.

VIII. SIRKULASI CAIRAN


Klien nampak pucat, turgor kulit menurun, HB 10,2 g/dL, Eritrosit 3,77 106/dL,
terpasang cairan Asering 1750 cc/24 jam, terpasang furosemide 10 mg/jam (furosemide 6 ampul
tanpa pengencer) via S.P, terpasang Dopamin I mcg/jam (Dopamin 1 ampul dalam 50 cc NaCl
0.9 %) via S.P, terpasang norepinephrine 50 nano/jam.
IX. NYERI
-
X. NUTRISI
Keluarga klien mengatakan klien tidak mau makan sejak 2 hari SMRS. Keluarga klien
mengatakan klien tampak lemah, bibir kering. Klien terpasang NGT, keluarga mengatakan klien
sering mengkonsumsi teh manis.
XI. NEURO-SENSORI
-
XII. AKTIVITAS/ISTIRAHAT
           Semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat, keluarga mengatakan klien jarang
beraktivitas.
XIII. ELIMINASI
           Klien diobservasi urine per /4 jam, produksi urine ada warna kuning, keluarga
mengatakan klien selama di rawat belum BAB.

XIV. INTEGRITAS EGO/SEKSUALITAS


-
XV. KULIT DAN KELAMIN
Turgor kulit jelek, akral dingin, CRT ≥ 3 dtk.

XVI. PERSONAL HYGIENE


Klien dibantu oleh keluarga dan perawat dalam personal hygiene.

XVII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


a. Rontgen
Hasil foto thoraks Pneumonia Bilateral

b. Laboatorium
NO. PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

1. Leukosit 13.100 /uL 5.000-10.000

2. Eritrosit 3,77 juta/uL 4.0-5,0

3. Hemoglobin 10,2 g/dL 11,5-16,5

4. Hematokrit 29,7 % 37-47

5. MCV 78,6 fL 76-96

6. MCH 27,1 pg 27-32

7. MCHC 34,5 g/dL 32-36

8. Trombosit 302 ribu/uL 150-450

KIMIA DARAH

1. Gula darah Sewaktu 552 mg% 75-130

2. Ureum 165 mg% >50

3. Creatinin 3,3 mg% 0,5-0,9

ELEKTROLIT & GAS DARAH

1. Kalium 5,05 mmol/L 3,50-5,50

2. Natrium 133,98 mmol/L 135,00-145,00

3. Klorida 98,60 mmol/L 96,00-106,00


XVIII. TERAPI SAAT INI
1. IVFD Asering 1750 cc/24 jam
2. Ceftriaxone 1 x 2 gr/IV
3. Omeprazole 2 x 40 mg/IV
4. Solvinex 3 x 1 ampul/IV
5. Levofloxacin 1 x 500 mg/Drips
6. Insulin Novorapid 5 unit/jam via S.P
7. Captopril 3 x 6,25 mg/NGT
8. Spironolaton 25 mg/NGT
9. Bisoprolol 5 mg/NGT
10. Simvastatin 20 mg/NGT
11. Meprovent 1 cc + Nacl 0,9 % 3 cc/Inhalasi
12. Terpasang furosemide 10 mg/jam via S.P
13. Terpasang Dopamin I mcg/jam via S.P
14. Terpasang norepinephrine 50 nano/jam via S.P
PATHWAY

Pneumonia

Peningkatan permeabilitas membrane alveolokapiler

Gangguan endotaalium kapiler Kerusakan ephitalium

Hubungan inter endotelial tegang                                                   Cairan ke alveoli

       Protein darah mengalir ke interstisial

                                                                                                       Penumpukan cairan pada alveoli

                                                             Edema paru

                         Alveoli terisi cairan Cardiac output menurun

Gangguan disfusi O2 dan CO2 sesak

Kapasitas vital dan volume Penurunan curah jantung stres meningkat


paru menurun

Kelemahan otot pernapasan HPA teraktifasi

Dispnea Merangsang pelepasan ACTH

Gangguan ventilasi spontan Peningkatan kortisol

glukoneogenesis

Peningkatan gula darah

Ketidakstabilan kadar glukosa darah

KLASIFIKASI DATA
DS DO
- Keluarga mengatakan klien merasa sesak - Klien nampak sesak
napas sejak sehari SMRS - Terdengar bunyi ronkhi
- Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat - Klien tampak mengalami penurunan
DM kesadaran
- Keluarga klien mengatakan klien mulai tidak - Tingkat kesadaran sopor (GCS 6) E :2, M:3.
sadarkan diri sebelum dibawa ke RS V:1
- Keluarga mengatakan klien sering -Tampak menggunakan otot bantu napas
mengkonsumsi teh manis -Pernapasan kusmaul
- Keluarga mengatakan klien jarang - Tidal volume menurun
beraktivitas -Klien terpasang ventilator ETT, Mode VC-
AC, dengan PEEP 6, FiO2 70%.
- CRT ≥ 3 dtk
- Terpasang vascon 50 nano/jam via S.P
-Terpasang Dopamin I mcg/jam (Dopamin 1
ampul dalam 50 cc NaCl 0.9 %) via S.P
- Hemoglobin 10,2 g/dL
- Akral dingin
- Nadi teraba lemah
- Terdapat edema di bagian ekstremitas
-Klien terpasang NGT
-Turgor kulit menurun
-Warna kulit tampak pucat
- Tekanan darah menurun
-TTV :
TD : 90/60 mmHg
RR : 30 x/m
HR : 183 x/m
SpO2 : 84 %
SB : 36 0C

ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Pneumonia Gangguan
- Keluarga mengatakan ventilasi
klien merasa sesak napas Peningkatan permeabilitas membrane spontan
sejak sehari SMRS alveolokapiler
-Keluarga klien
mengatakan klien tidak Kerusakan ephitalium
sadarkan diri
Cairan ke alveoli
DO :
-Klien nampak sesak Edema paru
-Klien terpasang NGT
-Klien tampak Cardiac output menurun
mengalami penurunan
kesadaran Gangguan disfusi O2 dan CO2
-Tingkat kesadaran sopor
Kapasitas vital dan volume paru menurun
(GCS 6) E :2, M:3. V:1
-Terdengar bunyi ronkhi
Kelemahan otot pernapasan
-Tampak menggunakan
otot bantu napas
Gangguan ventilasi spontan
-Pernapasan kusmaul
- Tidal volume menurun
-Klien terpasang
ventilator ETT, Mode
VC-AC, dengan PEEP 6,
FiO2 70%.
-TTV :
TD : 90/60 mmHg
RR : 30 x/m
HR : 183 x/m
SpO2 : 84 %
SB : 36 0C

2. DS : Pneumonia Penurunan
curah jantung
DO : Peningkatan permeabilitas membrane
- Klien nampak sesak alveolokapiler
- Terdapat edema
ekstremitas Kerusakan ephitalium
- CRT ≥ 3 dtk
- Klien tampak
mengalami penurunan Cairan ke alveoli
kesadaran
- Nadi teraba lemah Edema paru
- Tingkat kesadaran
Cardiac output menurun
sopor (GCS 6) E :2, M:3.
V:1
O2 ke jaringan menurun
-Terdengar bunyi ronkhi
-Tampak menggunakan
Penurunan curah jantung
otot bantu napas
- Warna kulit pucat
-Pernapasan kusmaul
-TTV :
TD : 90/60 mmHg
RR : 30 x/m
HR : 183 x/m
SpO2 : 84 %
SB : 36 0C
3. DS : Pneumonia Ketidakstabilan
- Keluarga mengatakan Kadar Glukosa
klien memiliki riwayat Peningkatan permeabilitas membrane Darah
DM alveolokapiler
- Keluarga mengatakan
klien sering Kerusakan ephitalium
mengkonsumsi teh manis
- Keluarga mengatakan Cairan ke alveoli
klien jarang beraktivitas
Edema paru
DO :
- GDS : 552 mg% Sesak

Memicu stres situasional

Mengaktifasi HPA (hipotalamic pituitari


hormon)

Merangsang pelepasan ACTH dari kelenjar


pituitari anterior

Peningkatan produksi kortisol

Terjadi pemecahan protein dan


glukoneogenesis di hati

Peningkatan gula darah

Ketidakstabilan kadar glukosa darah

RENCANA KEPERAWATAN

NO. SDKI SLKI SIKI


1. D.0004 L.01007 I.01002
Gangguan ventilasi spontan b/d Setelah dilakukan Dukungan ventilasi
Gangguan disfusi O2 dan CO2 tindakan keperawatan
d/d selama 3 x 24 jam di Observasi :
Klien terpasang ventilator ETT, harapkan Ventilasi 1.Identifikasi adanya
Mode VC-AC, dengan PEEP 6, Spontan meningkat. kelelahan otot bantu
FiO2 70%. Dengan kriteria hasil : napas
Kategori : Fisiologis - Volume tidal 2. Identifikasi efek
Subkategori : Respirasi meningkat perubahan posisi
Definisi : Penurunan cadangan - Dispnea menurun terhadap status
energi yang mengakibatkan - Penggunaan otot bantu pernapasan
individu tidak mampu bernapas napas menurun 3. Monitor status
secara adekuat. - Takikardi membaik respirasi dan oksigenasi
DS :
- Keluarga mengatakan klien Terapeutik :
merasa sesak napas sejak sehari 1. Pertahankan
SMRS kepatenan jalan napas
-Keluarga klien mengatakan klien 2. Berikan posisi semi
tidak sadarkan diri fowler atau fowler
3. Fasilitasi mengubah
DO : posisi senyaman
- Klien nampak sesak mungkin
- Klien terpasang NGT 4. Berikan oksigenasi
- Klien tampak mengalami sesuai kebutuhan
penurunan kesadaran 5. Gunakan bag-valve
- Tingkat kesadaran sopor (GCS mask, jika perlu
6) E :2, M:3. V:1
-Terdengar bunyi ronkhi Edukasi :
-Tampak menggunakan otot 1. Ajarkan melakukan
bantu napas teknik relaksasi napas
-Pernapasan kusmaul dalam
-Klien terpasang ventilator ETT, 2. Ajarkan mengubah
Mode VC-AC, dengan PEEP 6, posisi secara mandiri
FiO2 70%. 3. Ajarkan teknik batuk
-TTV : efektif
TD : 90/60 mmHg
RR : 30 x/m Kolaborasi :
HR : 183 x/m 1. Kolaborasi pemberian
SpO2 : 84 % brokhodilator, jika perlu.
SB : 36 0C 2. Kolaborasi
pemasangan ventilator,
jika perlu
2. D.0008 L.02008 I.02076
Penurunan curah jantung b/d O2 Setelah dilakukan Perawatan jantung
ke jaringan menurun d/d Warna tindakan keperawatan
kulit pucat selama 3 x 24 jam di Observasi :
Kategori : Fisiologis harapkan Curah jantung 1. Identifikasi
Subkategori : Sirkulasi meningkat. tanda/gejala primer
Definisi : Ketidakadekuatan Dengan kriteria hasil : penurunan curah jantung
jantung memompa darah untuk - Kekuatan nadi perifer 2. Identifikasi
memenehi kebutuhan meningkat tanda/gejala sekunder
metabolisme tubuh. - Edema menurun penurunan curah jantung
DS : - Tekanan darah 3. Monitor tekanan darah
- membaik 4. Monitor intake dan
- Takikardi menurun output cairan
DO : - Capillary refill time 5. Monitor berat badan
- Klien nampak sesak (CRT) membaik setiap hari pada waktu
- Terdapat edema ekstremitas - Oliguria menurun yang sama
- CRT ≥ 3 dtk - Pucat menurun 6. Monitor saturasi
- Klien tampak mengalami - Dispnea menurun oksigen
penurunan kesadaran 7. Monitor keluhan nyeri
- Nadi teraba lemah dada
- Tingkat kesadaran sopor (GCS 8. Monitor EKG 12
6) E :2, M:3. V:1 sadapan
-Terdengar bunyi ronkhi 9. Monitor aritmia
-Tampak menggunakan otot 10. Monitor nilai
bantu napas laboratorium jantung
- Warna kulit pucat 11. Monitor fungsi alat
-Pernapasan kusmaul pacu jantung
-TTV : 12. Periksa tekanan
TD : 90/60 mmHg darah dan frekuensi nadi
RR : 30 x/m sebelum dan sesudah
HR : 183 x/m aktivitas
SpO2 : 84 % 13. Periksa tekanan
SB : 36 0C darah dan frekuensi nadi
sebelum pemberian obat

Terapeutik :
1. Posisikan pasien semi-
fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman
2. Gunakan stocking
elastis atau pneumatik,
sesuai indikasi
3. Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk
memodifikasi gaya hidup
sehat
4. Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stres, jika
perlu
5. Berikan dukungan
emosional dan spiritual
6. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%

Edukasi :
1. Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
3. Anjurkan berhenti
merokok
4. Anjurkan pasien dan
keluarga mengukur berat
badan harian
5. Anjurkan pasien dan
keluarga mengukur
intake dan output cairan
harian

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
2. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung.

3. D.OO27 L.03022 I.03115


Ketidakstabilan Kadar Glukosa Setelah dilakukan Manajemen
Darah b/d peningkatan gula darah tindakan keperawatan Hiperglikemia
d/d GDS 552 mg % selama 3 x 24 jam di
Kategori : Fisiologis harapkan kestabilan Observasi :
Subkategori : Nutrisi dan cairan kadar glukosa darah - Identifikasi
Definisi : Variasi kadar glukosa meningkat dengan penyebab
darah naik/turun dari rentang kriteria hasil: hiperglikemia
normal - Kesadaran cukup - Monitor kadar
DS : meningkat glukosa darah,
- Keluarga mengatakan - Kadar glukosa jika perlu
klien memiliki riwayat dalam darah - Monitor intake
DM cukup membaik dan output cairan
- Keluarga mengatakan - Monitor elektrloit
klien sering Terapeutik :
mengkonsumsi teh manis - Konsultasikan
- Keluarga mengatakan dengan medis
klien jarang beraktivitas jika tanda dan
DO : gejala
- GDS 552 mg % hiperglikemia
tetap ada atau
memburuk

Edukasi :
- Anjurkan monitor
gula darah secara
mandiri
- Ajarkan
pengelolaan
diabetes (mis :
penggunaan
insulin, obat oral
dan bantuan
profesional
kesehatan)

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
insulin, jika perlu
- Kolaborasi
pemberian cairan
IV, jika perlu
- Kolaborasi
pemberian
kalium, jika perlu

IMPLEMENTASI

NO. HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


DX
1. Jum’at, 03.25 1.Mengidentifikasi adanya Pukul : 06.00
04-02-2022 kelelahan otot bantu napas
Dengan hasil : S:
- Klien tampak menggunakan
otot bantu napas O:
2. Memonitor status respirasi - Klien tampak
dan oksigenasi menggunakan otot
Dengan hasil : bantu napas
03.30 - Klien dibantu oleh alat
- RR : 20 x/m
- SpO2 : 99 % ventilator ETT (Mode
3. Memberikan posisi semi VC-AC, dengan PEEP
fowler atau fowler 6, FiO2 70%).
03.33 Dengan hasil : - Pasien diposisikan
- Pasien diposisikan dalam dalam posisi head up
posisi head up 300 300
4. Penatalaksanaan pemberian - Klien dilakukan
brokhodilator nebulizer dengan Nacl
03.35 Dengan hasil : 0,9% 3 cc + Meprovent
- Klien dilakukan nebulizer 1 cc / 8 jam
dengan Nacl 0,9% 3 cc + - TTV :
Meprovent 1 cc / 8 jam TD : 110/78 mmHg
5. Penatalaksanaan O2 HR : 147 x/m
ventilator ETT RR : 20 x/m
03.50
Dengan hasil : SpO2 : 99 %
- Klien terpasang ventilator SB : 36,8 0C
ETT (Mode VC-AC, dengan
PEEP 6, FiO2 70%) A : Masalah
- TTV : keperawatan Gangguan
TD : 110/78 mmHg (On Ventilasi Spontan
Vascon) belum teratasi
HR : 147 x/m
RR : 20 x/m P : Lanjutkan intervensi
SpO2 : 99% 1. Monitor status
SB : 36,8 0C respirasi dan oksigenasi
2. Pertahankan
kepatenan jalan napas
3. Berikan posisi semi
fowler atau fowler
4. Berikan oksigenasi
sesuai kebutuhan
5. Gunakan bag-valve
mask
6.Kolaborasi pemberian
brokhodilator, jika
perlu.
7. Kolaborasi
pemasangan ventilator

2. Jum’at, 03.45 1. Mengidentifikasi Pukul : 06.00


04-02-2022 tanda/gejala primer penurunan
curah jantung S:
Dengan hasil : -
- Klien tampak pucat O:
03.50 2. Memonitor tekanan darah - Klien tampak pucat
Dengan hasil : - Terdapat edema pada
- Klien terpasang vascon 50 ekstremitas
nano/jam via S.P - Klien terpasang
- TD : 110/78 mmHg vascon 50 nano/jam via
04.00 3. Memonitor intake dan S.P
output cairan - Klien terpasang IVFD
Dengan hasil : Asering 1750 cc/24 jam
- Klien terpasang IVFD - SpO2 : 99%
04.02 Asering 1750 cc/24 Jam - TD : 110/78 mmHg
4. Memonitor saturasi oksigen
Dengan hasil : A : Masalah
- SpO2 : 99% keperawatan Penurunan
Curah Jantung belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi
tanda/gejala primer
penurunan curah
jantung
2. Monitor tekanan
darah
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Monitor saturasi
oksigen

3. Jum’at, 03.31 1. Mengidentifikasi penyebab Pukul 06.30


04-02-2022 hiperglikemia
Dengan hasil “ S:
- Keluarga mengatakan klien - Keluarga mengatakan
sering mengkonsumsi teh klien sering
manis mengkonsumsi teh
- Keluarga mengatkan klien manis
06.00
jarang beraktivitas - Keluarga mengatkan
2. Memonitor kadar glukosa klien jarang beraktivitas
06.01 darah
Dengan hasil : O:
- GDS 405 mg % (06.00) - GDS 405 mg %
3. Memonitor intake dan (06.00)
output cairan - Terpasang IVFD
Dengan hasil : Asering 1750 cc/24 jam
06.02 - Terpasang IVFD Asering - Urine jam 06.00 200
1750 cc/24 jam cc
- Urine jam 06.00 200 cc - Terpasang insulin via
4. Penatalaksanaan pemberian S.P (5 unit/jam)
insulin, jika perlu A : Masalah
Dengan hasil : keperawatan
- Terpasang insulin via S.P (5 Ketidakstabilan Kadar
unit/jam) Glukosa Darah belum
teratasi

P : Lanjutkan intervensi
:
1. Mengidentifikasi
penyebab hiperglikemia
2. Memonitor kadar
glukosa darah
3. Memonitor intake
dan output cairan
4. Penatalaksanaan
pemberian insulin, jika
perlu

CATATAN PERKEMBANGAN

NO. HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI KET


DX

1. Sabtu 08.30 4. Berikan oksigenasi sesuai Pukul : 08.35 Klien


05-02-2022 kebutuhan menin
Dengan hasil : S: ggal
- Klien terpasang ventilator - dunia
ETT (Mode VC-AC, dengan O: pukul
PEEP 6, FiO2 70%). - Klien terpasang 08.35
- RR : 10 ventilator ETT (Mode
- HR : <30 x/m VC-AC, dengan PEEP 6,
- SpO2 : tidak terbaca FiO2 70%).
08.35
5. Gunakan bag-valve mask - Dilakukan RJP 10
Dengan hasil : siklus + bagging + layani
- TTV : adrenalin 5 ampul
TD : tidak terukur - TTV :
HR : 0 TD : tidak terukur
RR : APN HR : 0
SpO2 : tidak terbaca RR : 0
- Dilakukan RJP 5 siklus + SpO2 : tidak terbaca
bagging + layani adrenalin 5 - Klien dinyatakan
ampul meninggal dunia oleh
- Klien dinyatakan meninggal dokter di hadapan
dunia oleh dokter di hadapan perawat dan keluarga
perawat dan keluarga - Melakukan perawatan
- Melakukan perawatan jenazah
jenazah
A : Masalah keperawatan
gangguan ventilasi
spontan tidak teratasi
(klien meninggal dunia)

P : Hentikan intervensi

2. Sabtu 08.33 1. Mengidentifikasi Pukul : 08.35 Klien


05-02-2022 tanda/gejala primer menin
penurunan curah jantung S: ggal
Dengan hasil : - dunia
- Klien tampak pucat pukul
O:
- Akral dingin 08.35
- Klien tampak pucat
- Akral dingin

A : Masalah keperawatan
penurunan curah jantung
tidak teratasi (klien
meninggal dunia)

P : Hentikan intervensi
3. Sabtu 06.00 1. Memonitor kadar glukosa Pukul : 08.35 Klien
05-02-2022 darah menin
Dengan hasil : S : ggal
- GDS 209 mg % (06.00) - dunia
06.01
2. Penatalaksanaan pemberian pukul
O:
insulin, jika perlu 08.35
- GDS 209 mg %
Dengan hasil :
(06.00)
- Terpasang insulin via S.P (5
- Terpasang insulin via
unit/jam) S.P (5 unit/jam)

A : Masalah keperawatan
Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah tidak
teratasi (klien meninggal
dunia)

P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai