Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

“GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIS”


Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB I
Dosen pembimbing : Ns, Sadaukur Barus,M.kep

Di susun oleh:
Kelompok 4 :

Alysha Okta Safa E.0105.20.002


Fadhila Nurahma E.0105.20.016
Fajar Ardiansyah E.0105.20.017
Fathin Silmi Ihsani E.0105.20.018
Karsidin E.0105.20.023
Revia Nurul Handayani E.0105.20.035
Shelly Tira Maulida E.0105.20.040

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN BUDI LUHUR CIMAHI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
SEKRENARIO KASUS
Ny E usia 67 tahun dirawat di RS ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas dab bengkak
kedua kaki. Hasil pengkajian sesak yang diraskan 2 hari yang lalu, sudah berobat ke klimik belum
sembuh. Pasien mengeluh juga mual dan kadang muntah, tidak nafsu makan. Pasien mengatakan
menderita DM tipe 2 sudah 5 tahun. Kontol gula tidak teratur karna jauh dari pelayan kesehatan.
Pasien suka dengan makan yang manis-manis. Bak dalam sehari 6-7 kali sehari BaB 1x/hari.
Dimalam hari bagun karena ke kamar mandi untuk BAK. Kadang di pagi hari pasien mengatakan
pusing. Pasien tinggal bersama suaminya dalam satu rumah dan anak-anak sudah menikah dan
hidup di lokasi yang cukup jauh dari pasien. Hasil pemeriksaan BB 60 kg TB 170CM dan TTV
: TD : 130/80 mmHg, Nadi 88 x/mnt, pernapasan 30x/mnt , suhu 38 derajat Celsius. Pasien
terpasang polycateter ,urine output lebih kurang 1000cc/Hari, CRT lebih 3 detik. Selama di RS
istirahat kurang karena sesak. Pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, saat di perkusi pinggang
belakang pasien mengeluh nyeri skala 5 (0-10) kesadaran compos mentis. Hasil lab HB 10g/dl,
Ht 30%, lekosit 11,5 10^3/uL, trombosit 520 10^3/uL, Gula darah sewaktu 330mg/dl
Natrium 140 mEq/L, Kalium 5,6mEq/L, Urium 132 Mg/dl, Cratinin 14 mg/dl. Dapat
terapi ; Infus Ringer Laktat 10 gtt/menit (500cc/24 jam), terpasang oksigen 4 lt/mnt via
nasal canul dengan saturasi oksigen 95-100%, Aminefron 1 x1, Quatro 1 X1, Oscal 3 x1,
Nocid 1 x1 Metpormin500 mg 3 x1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. E DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK
DIRUANG PENYAKIT DALAM

A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas
1) Identitas pasien
Nama : NY. E
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : perempuan
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Sesak nafas dan bengkak di kedua kaki
2) Riwayat Penyakit sekarang
Ny E dirawat dengan keluhan sesak nafas dan terdapat bengkak di kedua
kaki. Sesak nafas dirasakan 2 hari yang lalu, pasien juga mengeluh mual dan
kadang muntah serta tidak nafsu makan. Dan pasien mengeluh nyeri bagian
pinggang belakang karena memilki penyakit GGK sakitnya tersa ketika di
perkusi.
3) Riwayat Penyakit dahulu
Pasien mengatakan menderita DM tipe 2 selama 5 tahun
4) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada

c. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
• Kesadaran : composmentis
• Tekanan Darah :130/80 mmHg
• Nadi :88 X/mnt
• Respirasi :30 X/mnt
• Suhu :38 oC
• BB/TB : 60/170 Kg/Cm
2. Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Pernafasan
Dipsneu (sesak nafas) respirasi 30 x/menit,klien terpasan oksigen
4lt/menit via nasal canul dengan saturasi oksigen 95 – 100 %
b. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah klien 130/80 mmHg,konjugtiva an anemis
c. Sistem Pencernaan
Pasien mengeluh mual dan kadang muntah
d. Sistem perkemihan
Saat diperkusi pinggang belakang pasien mengeluh nyeri dengan skala
5(0-10), urine output lebih kurang 1000 cc/hari ,klien terpasang
polycateter
e. Sistem integument
CRT >3 detik

d. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Niai Normal
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin 10 g/dL 14 -17,5 g/dL
2. Hematokrit 30 % 36 – 47 %
3. Leukosit 11,5 10^3/uL 4,4 – 11,3 10^3/uL
4. Trombosit 520 10^3/uL 140 – 336 10^3/uL
KIMIA
1.Gula darah sewaktu 330 mg/dL <140 mg/dL
2. Ureum 132 mg/dL 10 -50 mg/dL
3. Creatinin 1,4 mg/dL 0,6 – 1,2 mg/dL
4. Natrium 140 mEq/L 136 – 145 mEq/L
5. Kalium 5,6 mEq/L 3,5 -5,1 mEq/L
e. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
NO NAMA TERAPI DOSIS
1. Infus Ringer laktat 10 gtt/menit ( 500 cc/24 jam )
2. Aminefron 1x1
3. Quarto 1x1
4. Oscal 3x1
5. Nocid 1x1
6. Metpormin 500 mg 3 x 1
7. terpasang oksigen 4 95-100 %
lt/menit via nassa canul
dengan saturasi oksigen

Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Ganguan reabsorbsi Gangguan pertukaran gas
|
1. klien mengeluh sesak nafas
Hipernatermia
2. klien mengatakan kadang |
Retensi cairan
pusing dipagi hari
|
DO : Volume vaskuler meningkat
|
1. Respirasi : 30 x/menit
Oedema pulmonal
|
Ekspansi paru menurun
|
Retensi CO2
|
Asidosis respiratory

|
Gangguan pertukaran gas

2. DS : Gangguan reabsorbsi Kelebihan vol cairan /


|
1. Klien mengatakan sesak hypervolemia
Hipernatermia
nafas |

Kadar H20
2. Klien mengatakan bengkak di |
meningkat
kedua kaki
|
DO : Oedema
|
1. Terdapat edema di kedua kaki
Kelebihan volume cairan
2. HB low : 10 g/dL
3. Ht low : 30 g/dL
3. DS : GGK Nyeri akut
|
Klien mengeluh nyeri dibagian
pinggang bagian belakang saat di Kerusakan tubulus
|
perkusi
Terganggu fungsi
P: GGK absorsi,sekresi,ekskresi
|
Q : tertusuk tusuk
R : pinggang belakang Menumpuknya toksik
metabolic
S : 5/10
|
T : saat di perkusi
Uremia
|
DO :
Pada neuromuskuluar
1. Nafsu makan menurun
|
2. Irama nafas cepat
Iritasi syaraf nyeri
3. Tekanan Darah :130/80
|
mmHg
Nyeri otot
4. Nadi :88 X/mnt
|
5. Respirasi :30 X/mnt Nyeri akut

4. DS: Gangguan reabsorpsi Ketidakefektifan perfusi


|
Tidak ada jaringan perifer
Hiponatremia
DO : |
Vol vaskuler turun
CRT > 3 detik
|
Hipotensi
|
Perfusi
|
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
5. DS : Proses hemodilisa kontinyu Defisit nutrisi
|
Klien mengatakan mual dan Tindakan inpansif berulang
|
kadang muntah
Informasi inadekuat
DO : |
Ansietas
Nafsu makan berkurang
|
Stres ulcer
|
HCL : Meningkat
|

Keseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan
(Defisit nutrisi)
6. DS : Stimulasi leukosit Hipertermi
|
-
DO : Pirogen eksogen dan pirogen
endogen dikeluarkan
T : 38 ◦C
|
Leukosit high 11,5 10^3/uL
Merangsang endothelium
hipotalamus
|

Peningkatan produksi panas


|

Terjadi peningkatan suhu tubuh


|
hipertermi

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan vntilasi – perfusi d.d dipsnea
2. Hypervolemia b.d kelebihan asupan cairan d.d edema perifer
3. Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis d.d mengeluh nyeri
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran arteri / vena d.d
edema
5. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d nafsu makan
menurun
6. Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas batas normal
B. INTERVENSI
Hari /
No Dx kep Tujuan Intervensi Rasional
tanggal
1 Gangguan setelah Pemantauan Pemantauan
pertukaran gas dilakukan respirasi respirasi
b.d asuhan
keperawatan,se Observasi Observasi
ketidakseimbang
lama 1x 24 1. Monitor 1. Untuk
an vntilasi – jam kondisi frekuensi,iram mengetahui
perfusi d.d pertukaran gas a, kedalaman, apakah ada
dipsnea meningkat dan upaya kelainan
dengan napas bunyi napas
kriteria hasil : dan upaya
1. Dispnea napas
menurun
2. Pusing 2. Monitor pola 2. Untuk
menurun napas mengetahui
3. pola nafas apakah masih
membaik ada kelainan
pola napas
Terapeutik Terapeutik
1. Atur interval 1. Supaya
pemantauan, pasien
respirasi merasa
sesuai kondisi nyaman dan
pasien tidak sesak
2. Dokumentasi 2. Untuk
hasil mengetahui
pemantauan perkembanga
n pasien
Edukasi Edukasi
1. Jelaskan 1. Memberitahu
tujuan, kan tujuan
prosedur dan prosedur
pemantauan pemantauan
2. Informasikan 2. untuk
hasil mengetahui
pemantauan, perkembanga
jika perlu n pasien
2. Hipervolemia Setelah Manajemen Manajemen
b.d kelebihan dilakukan hypervolemia hypervolemia
asupan cairan asuhan
keperawatan, Observasi Observasi
d.d edema
selama 1 x 24 1. Periksa tanda 1. Untuk
perifer jam kondisi dan gejala mengetahui
keseimbangan hipervolemia tanda dan
cairan (mis. ortopnea, gejala
meningkat dispnea, hipervolemia
dengan kriteria edema,
hasil: JVP/CVP
1. Edema meningkat,
menurun refleks
2. Haluaran hepatojugular
urin positif suara
meningkat nafas
3. Asupan tambahan)
makanan 2. Identifikasi 2. Untuk
meningkat penyebab mengetahui
hipervolemia penyebab
hipervolemia
3. Monitor intake 3. Untuk
dan output mengetahui
cairan masuk dan
keluarnya
cairan pasien

Terapeutik Terapeutik
1. Timbang berat 1. Untuk
badan setiap mengetahui
hari pada perkembanga
waktu yang n berat badan
sama pasien
2. Batasi asupan 2. Untuk
cairan dan membatasi
garam asupan cairan
dan garam

Edukasi Edukasi
1. Ajarkan cara 1. Untuk
mengukur dan mengajarkan
mencatat pasien cara
asupan dan untuk
mengukur
haluaran dan mencatat
cairan asupan dan
haluaran
cairan

2. Ajarkan cara 2. Untuk


membatasi membatasi
cairan cairan pasien

Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi 1. Untuk
pemberian berkolaborasi
diuretic pemberian
diuretic

3. Nyeri akut b.d Setelah Manajemen Nyeri Manajemen


agen pencedera dilakukan Nyeri
fisiologis d.d asuhan Observasi Observasi
keperawatan 1. Identifikasi 1. Untuk
mengeluh nyeri
selama 1 x 24 lokasi, mengetahui
jam tingkat karakteristik, lokasi,
nyeri menurun durasi, karatkteristik
dengan kriteria frekuensi, ,durasi,
hasil : kualitas, frekuensi,
1. keluhan intensitas kualitas dan
nyeri menurun nyeri intensitas
2. pola napas nyeri yang
membaik dialami
3. Tekanan 2. Identifikasi 2. Untuk
darah skala nyeri mengetahui
membaik seberapa
besar nyeri
yang diderita
pasien
3. Identifikasi 3. Agar
respons nyeri mengetahui
non verbal respon
pasien
terhadap
nyeri yang
dialami
4. Identifikasi 4. Agar pasien
faktor yang tidak
memperberat merasakan
dan nyeri yang
lebih parah
memperingan
nyeri
5. Identifikasi 5. Agar dapat
pengetahuan membantu
dan keyakinan perawat
tentang nyeri dalam
tindakan
yang akan
dilakukan
6. Identifikasi 6. Untuk
pengaruh mengetahui
budaya pengaruh
terhadap terhadap
respon nyeri nyeri
7. Identifikasi 7. Untuk
pengaruh nyeri mengetahui
pada kualitas pengaruh
Hidup nyeri
terhadap
kegiatan
pasien
8. Monitor 8. Agar
keberhasilan mengetahui
terapi keberhasilan
komplementer terapi yang
yang sudah sudah
diberikan dilakukan
9. Monitor efek 9. Untuk
samping mengetahui
penggunaan adanya efek
analgetik samping
pada pasien

Terapeutik Terapeutik
1. Berikan teknik 1. Untuk
nonfarmakolo membantu
gis yntuk meringankan
mengurangi nyeri yang
rasa nyeri dialami
(mis. TENS, pasien
hipnosis,
akupresur,
terapi musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi
bermain)
2. Kontrol 2. Agar pasien
lingkungan merasa lebih
yang nyaman
memperberat sehingga
rasa nyeri tidak
(mis. suhu memperburu
ruangan, k rasa
pencahayaan, nyerinya
kebisingan)
3. Fasilitasi 3. Agar pasien
istirahat dan istirahat
tidur dengan
nyaman
4. Pertimbangka 4. Agar
n jenis dan tindakan
sumber nyeri yang
dalam dilakukan
pemilihan sesuai
strategi dengan
meredakan kondisi yang
nyeri dialami
pasien

Edukasi Edukasi
1. Jelaskan 1. Agar pasien
penyebab, bisa
periode, dan menghindari
pemicu nyeri hal yang
menyebabka
nyeri
kambuh
kembali
2. Jelaskan 2. Agar pasien
strategi bisa belajar
meredakan meredakan
nyeri nyeri
3. Anjurkan 3. Agar pasien
memonitor dapat
mengontrol
nyeri secara nyeri secara
mandiri mandiri
4. Anjurkan 4. Agar tidak
menggunakan disalahgunak
analgetik an
secara
tepat
5. Ajarkan teknik 5. Agar pasien
nonfarmakolo bisa
gis untuk mengatasi
mengurangi nyeri secara
rasa nyeri mandiri

Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi 1. Untuk
pemberian membantu
analgetik, jika meringankan
perlu nyeri
4 Ketidakefektifan Setelah Perawatan Perawatan
perfusi jaringan dilakukan sirkulasi sirkulasi
tindakan
perifer b.d keperawatan Observasi Observasi
penurunan aliran perfusi perifer 1. periksa 1. untuk
arteri / vena d.d meningkat sirkulasi mengetahui
edema dengan kriteria
perifer (mis. sirkulasi
hasil :
Nadi perifer, pasien
1. pengisian
edema,
kapiler
pengisian
membaik
kapiler, warna,
2. edema
suhu,
perifer
anklebrachial
menurun
index)

Terapeutik Terapeutik
1. hindari 1. untuk
pemasangan menghindari
infus atau pemasangan
pengambilan infus di area
darah di area keterbatasan
keterbatasan perfusi
perfusi

edukasi edukasi
1. anjurkan 1. untuk
berolahraga menjaga
rutin
hpola hidup
sehat

5 Defisit nutrisi Setelah Manajemen Manajemen


b.d dilakuakan nutrisi nutrisi
tindakan
ketidakmampua keperawatan Observasi Observasi
n mencerna status nutrisi 1. Identifikasi 1. Untuk
makanan d.d kondisi status nutrisi mengetahui
nafsu makan membaik
status nutrisi
dengan kriteria
menurun hasil
klien
1. Frekuensi 2. Identifikasi 2. Untuk
makan alergi menjaga agar
membaik makanan tidak terjadi
2. Nafsu
alergi setalah
makan mengkonsum
membaik si makanan
Terapeutik Terapeutik
1. Lakukan oral 1. Untuk
hygiene mengjaga
kebersihan
dan
kesehatan
mulut
2. Berikan 2. Untuk
makann tinggi membatu
serat asupan
nutrisi yang
sehat
Edukasi Edukasi
1. Anjurkan 1. Untuk
posisi duduk menjaga
kenyamanan
Pasien
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi 1. Agar supaya
dengan ahli kebutuhan
gizi untuk nutrisi
asupan nutrisi pasien
yang di terpenuhi
butuhkan
6 1. Hipertermi b.d Setelah Manajemen Manajemen
proses dilakukan Hipertermia Hipertermia
asuhan
penyakit d.d keperawatan Observasi Observasi
suhu tubuh selama 1 x 24
diatas bats jam diharapkan
1. Identifkasi 1. Untuk
normal termogulasi
membaik penyebab mengetahui
dengan kriteria hipertermi penyebab
hasil : (mis. dehidrasi hipertermi
1. suhu tubuh terpapar yang dialami
membaik lingkungan
panas
penggunaan
incubator)
2. Monitor suhu 2. Untuk
tubuh memantau
suhu tubuh
pasien
3. Monitor kadar 3. Untuk
elektrolit memantau
kadar
elektrolit
pasien
4. Monitor 4. Untuk
haluaran urine memantau
banyaknya
urine yang
keluar

Terapeutik Terapeutik
1. Sediakan 1. Agar suhu
lingkungan tubuh pasien
yang dingin bisa kembali
normal
2. Longgarkan 2. Agar pasien
atau lepaskan merasa lebih
pakaian nyaman
3. Basahi dan 3. Untuk
kipasi membantu
permukaan menurunkan
tubuh suhu tubuh
pasien
4. Berikan cairan 4. Agar pasien
oral tidak
dehidrasi
5. Ganti linen 5. Agar pasien
setiap hari merasa lebih
atau lebih nyaman
sering jika
mengalami
hiperhidrosis
(keringat
berlebih)
6. Lakukan 6. Untuk
pendinginan membantu
eksternal (mis. menurunkan
selimut suhu tubuh
hipotermia pasien
atau kompres
dingin pada
dahi, leher,
dada,
abdomen,aksil
a)
7. Hindari 7. Agar tidak
pemberian memperburu
antipiretik atau k kondisi
aspirin pasien

Edukasi Edukasi
1. Anjurkan tirah 1. Agar pasien
baring merasa lebih
nyaman dan
menghindari
resiko
cedera

Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi 1. Untuk
cairan dan membantu
elektrolit pasien
intravena, jika memulihkan
perlu kembali
kondisi
tubuhnya
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kep Tanggal/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Gangguan Observasi S : klien Kelompok
pertukaran gas b.d 1. Memonitor 4
1. mengatakan
ketidakseimbangan frekuensi,irama,
kedalaman, dan sudah tidak sesak
vntilasi – perfusi
upaya napas
d.d dipsnea dan pusing
2. Memonitor pola
napas O : pola nafas
klien sudah
Terapeutik
1. mengatur interval membaik TTV :
pemantauan,
TD : 120/80
respirasi sesuai
kondisi pasien RR : 23 X /menit
2. Mendokumentasi
T : 36 ◦C
hasil pemantauan
Nadi : 90 x
Edukasi
/menit
1. Menjelaskan
tujuan, prosedur A : masalah
pemantauan
teratasi
2. Menginformasikan
hasil pemantauan, P : intervensi
jika perlu
dihentikan

2. Hipervolemia b.d Manajemen S : klien Kelompok


kelebihan asupan hypervolemia 4
mengatakan
cairan d.d edema
Observasi kedua kaki nya
perifer
1. memeriksa tanda
sudah tidak
dan gejala
hipervolemia (mis. bengkak
ortopnea, dispnea,
O : edema
edema, JVP/CVP
meningkat, refleks menurun.haluaran
hepatojugular
urin meningkat,
positif suara nafas
tambahan) asupan makan
2. mengidentifikasi
meningkat
penyebab
hipervolemia TD : 120/80
RR : 23 X /menit
3. memonitor intake T : 36 ◦C
dan output cairan
Nadi : 90x/menit
A: masalah
Terapeutik
teratasi
1. menimbang berat
badan setiap hari P : intervensi
pada waktu yang
dihentikan
sama
2. membatasi asupan
cairan dan garam

Edukasi
1. mengajarkan cara
mengukur dan
mencatat asupan
dan haluaran cairan
2. Ajarkan cara
membatasi cairan

Kolaborasi
1. mengkolaborasi
pemberian diuretic
jika perlu
3 Nyeri akut b.d Manajemen Nyeri S : klien Kelompok
agen pencedera Observasi 4
mengatakan
fisiologis d.d 1. mengidentifikasi
lokasi, karakteristik, sudah tidak sakit
mengeluh nyeri
durasi, frekuensi,
dibagian
kualitas, intensitas
nyeri pinggang
2. mengidentifikasi
O : nyeri
skala nyeri
3. mengidentifikasi menurun, pola
respons nyeri non
nafas membaik,
verbal
4. mengidentifikasi tekanan darah
faktor yang
membaik
memperberat dan
5. memperingan nyeri TD : 120/80
6. mengidentifikasi
RR : 23 X /menit
pengetahuan dan
keyakinan tentang T : 36 ◦C
nyeri
Nadi : 90x/menit
7. mengidentifikasi A : masalah
pengaruh budaya
teratasi
terhadap respon
nyeri P : intervensi
8. mengidentifikasi
dihentikan
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
9. Memonitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
10. Memonitor efek
samping
penggunaan
analgetik

Terapeutik
1. memberikan teknik
nonfarmakologis
yntuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresur, terapi
musik,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
2. mengkontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. memfasilitasi
istirahat dan tidur
4. mempertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. menjelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. menjelaskan
strategi meredakan
nyeri
3. menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. menganjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
5. mengajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. mengkolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
4 Ketidakefektifan Perawatan sirkulasi S : klien Kelompok
perfusi jaringan mengatakan 4
perifer b.d Observasi
1. memeriksa sirkulasi keadaannya
penurunan aliran
perifer (mis. Nadi
arteri / vena d.d sudah mulai
perifer, edema,
edema pengisian kapiler, membaik
warna, suhu,
O:
anklebrachial index)
Pengisian kapiler
Terapeutik
membaik CRT <3
1. menghindari
Detik
pemasangan infus
A : masalah
atau pengambilan
darah di area teratasi
keterbatasan perfusi
P : intervensi
edukasi
1. menganjurkan dihentikan
berolahraga rutin

5 Defisit nutrisi b.d manajemen nutrisi S : Klien Kelompok


ketidakmampuan mengatakan nafsu 4
mencerna Observasi
1. mengidentifikasi makan nya sudah
makanan d.d
status nutrisi
meningkat serta
serum albumin 2. mengidentifikasi sudah tidak mual
turun alergi makanan
dan muntah
Terapeutik O : nafsu makan
1. melakukan oral
meningkat dan
hygiene
2. memberikan frekuaensi makan
makann tinggi serat
sudah membaik
Edukasi A : masalah
1. menganjurkan
teratasi
posisi duduk
P : intervensi
Kolaborasi
dihentikan
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
asupan nutrisi yang
di butuhkan
6 Hipertermi b.d Manajemen S : klien Kelompok
proses penyakit Hipertermia 4
mengatakan
d.d suhu tubuh
Observasi badan nya sudah
meningkat
tidak panas lagi
1. mengidentifkasi
penyebab O : suhu tubuh
hipertermi (mis.
sudah menurun
dehidrasi terpapar
lingkungan panas TD : 120/80
penggunaan
RR : 23 X /menit
incubator)
2. Memonitor suhu T : 36 ◦C
tubuh
Nadi : 90 x/menit
3. Memonitor kadar
elektrolit A : masalah
4. Memonitor
teratasi
haluaran urine
P : intervensi
Terapeutik
dihentikan
1. menyediakan
lingkungan yang
dingin
2. melonggarkan atau
lepaskan pakaian
3. memasahi dan
kipasi permukaan
tubuh
4. memberikan cairan
oral
5. mengganti linen
setiap hari atau
lebih sering jika
mengalami
hiperhidrosis
(keringat berlebih)
6. melakukan
pendinginan
eksternal (mis.
selimut hipotermia
atau kompres
dingin pada dahi,
leher, dada,
abdomen,aksila)
7. menghindari
pemberian
antipiretik atau
aspirin
8. membatasi
oksigen, jika perlu

Edukasi
1. menganjurkan tirah
baring

Kolaborasi
1. mengk olaborasi
cairan dan elektrolit
intravena, jika
perlu

D. CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Hari / tanggal
Kep Catatan Perkembangan Paraf
1 S : klien mengatakan sudah tidak sesak Kelompok 4
dan pusing
O : pola nafas klien sudah membaik
TTV :
TD : 120/80
RR : 23 X /menit
T : 36 ◦C
Nadi : 90 x /menit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
I : pemantauan respirasi
E : klien sudah tidak sesak nafas lagi
R : masalah teratasi intervensi dihentikan
2 S : klien mengatakan kedua kaki nya Kelompok 4
sudah tidak bengkak
O : edema menurun.haluaran urin
meningkat, asupan makan meningkat
TD : 120/80
RR : 23 X /menit
T : 36 ◦C
Nadi : 90x/menit
A: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
I: manajemen hypervolemia
E : edema menurun
R : Masalah teratasi intervensi
dihentikan
3 S : klien mengatakan sudah tidak sakit Kelompok 4
dibagian pinggang
O : nyeri menurun, pola nafas membaik,
tekanan darah membaik
TD : 120/80
RR : 23 X /menit
T : 36 ◦C
Nadi : 90x/menit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
I : manajemen nyeri
E : nyeri menurun
R : Masalah teratasi intervensi
dihentikan
4 S : klien mengatakan keadaannya sudah Kelompok 4
mulai membaik
O : Pengisian kapiler membaik CRT < 3
Detik
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
I : Perawatan sirkulasi
E : perfusi perifer membaik CRT < 3
Detik
R : Masalah teratasi intervensi
dihentikan
5. S : Klien mengatakan nafsu makan nya Kelompok 4
sudah meningkat serta sudah tidak mual
dan muntah
O : nafsu makan meningkat dan
frekuaensi makan sudah membaik
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
I : manajemen nutrisi
E : status nutrisi membaik , nafsu makan
membaik
R : Masalah teratasi intervensi
dihentikan
6 S : klien mengatakan badan nya sudah Kelompok 4
tidak panas lagi
O : suhu tubuh sudah menurun
TD : 120/80
RR : 23 X /menit
T : 36 ◦C
Nadi : 90 x/menit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
I : manajemen hipertermi
E : termogulasi membaik suhu tubuh
dibatas normal
R : Masalah teratasi intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai