C. Pengkajian Sekunder
1. Keadaan Umum Pasien
Klien Mengatakan saat ini masih sesak dan sesak bertambah hebat jika klien tidur
dan sesak berkurang saat klien duduk tegak. Klien mengatakan dahak sulit
dikeluarkan dan batuk tidak efektif. Klien tampak Barell chest dan penggunaan otot
bantu napas Klien juga tidak nafsu makan .
2. Riwayat Alergi
Tidak ada Riwayat alergi
3. Riwayat Kesehatan
Klien tidak pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya . Klien adalah karyawan di suatu
perusahaan dan bekerja penuh . Klien mempunya kebiasaan merokok selama 6 tahun belakangan
dan menghabiskan 2 bungkus rokok dalam satu hari.
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
28-10-2021 Hb 10,5 gr/dl 13 gr/dl Meningkat
hematokrit 28,8 % 38 %-46 % Menurun
MCV 33.8 fl 80 – 96 fl Menurun
MCH 26.9pg 27-31 pg Menurun
Neutrofil 74.2%
Limfosit 13.7%
albumin 2,7 gr/dl
SGOT 51 u/L 38 meningkat
SGPT 29 u/L 34 menurun
Natrium 66 mEq/L 135 – 150 menurun
Kalium 3,2 mEq/L 3,5 – 5,5 menurun
Chlorida 82 mEq/L 76 – 102 normal
Ureum 22mg/dl 8-25 normal
Kreatinin 0.5mg/dl
GDS 90mg/dl 180 meningkat
pH 7.85 7,35 – 7,45 Meningkat
PCO2 50 34 – 45 mmHg Meningkat
HCo3 20 22 -26 mm Hg menurun
Pemeriksaan Diagnostik :
Hasil Gambar Thorax : Interpretasi Overinflasi Paru
D. ANALISA DATA
Pembesaran Alvioli
Hiperatropi Kelenjar
mukosa
Penyempitan
Saluran udara secara
periodic
Konjungtiva
Anemis
Nafas dangkal Sesak
Kesadaran :
CM
GCS : 4-5-6
Tanda tanda Ketidakefektifan
pola napas
vital
TD : 120/80
N :
108x/menit
S : 36’c
RR :
25x/menit
SpO2 : 90%
Terpasang O2
nasal kanul 4
lpm
Adanya
Penggunaan
otot bantu
napas
Suara nafas
ronchi
Klien perokok
aktif satu
haribisa
menghabiskan
2 bungkus
rokok
DS:
Klien Rokok dan Polusi
mengatakan Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
tidak nafsu Inflamasi terhadap kebutuhan tubuh
untuk makan paru berhubungan
dengan Faktor
Biologis
DO : Terjadi infeksi
klien tampak
lemah Leukosit meningkat
klien tampak
hanya Imun meningkat
menghabis
kan 2 sendok Kuman pathogen &
makan saja endogen difagosit
bising usus Makrofag
8x/menit
konjung tiva Anoreksia
anemis
nadi
90x/menit
BB menurun
dari 60kg
menjadi 50kg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Terapi Oksigen
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Verikan oksigen tambahan sperti yang
diperintahkan
3. Monitor aliran oksigen
Amati tanda tanda hipoventilasi induksi
oksigen
Ketidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Manajemen Nutrisi
seimbangan
masalah ketidakefektifan seimbangan nutrisi dapat teratasi Terapi Nutrisi
nutrisi
kurang dari dengan kriteria hasil: Pantau BB klien sesuai indikasi
kebutuhan
Status Nutrisi Kaji adanya alergi makanan
tubuh
berhubunga No Indikator Skala Skala target Anjurkan diet tinggi serat dan tinggi zat
n dengan
awal besi
Faktor
Biologis 1 Asupan Gizi 2 5
Anjurkan makan sedikit tapi sering
Beri makanan hangat
2 Asupan makanan 2 5
Berikan informasi tentang nutrisi
kepada klien
3 Asupan cairan 2 5
Tentukan program diet dan pola
makanan pasien
4 Rasio berat badan 2 5
Auskultasi bising usus, catat adanya
nyeri kembung, mual dan muntah
Monitor kadar albumin HB dan Ht
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori klien
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
F. IMLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl/ DX. Kep IMPLEMENTASI SOAP Paraf
Jam
1,2,3 1. Memberikan terapi NaCl 0,9 % diberikan S:
- Klien mengatakan sulit bernapas
1000 ml/jam selama 2-3 jam pertama, O2
- Klien mengatakan sesak
via nasal kanul 4 liter / menit ,IUFD RI 8 - Klien mengatakan tidak nafsu
makan
jam / kolf ,Ceftriaxine inj. 1 x2 gr, Metil
- Pasien cemas karena berat
Prednisolon 62.5 mg/8jam IV ,Amlodipin 5 badannya menurun
O:
mg/oral/24 jam , Ranitidine 2 x 1 ampul, , - Klien tenang saat diberikan terapi
oksigen
Pulmocort 2ml/6jam/inhalasi , Flumycyl 200
- Klien terlihat lemas
mg/oral/8jam - Pada saat pengambilan AGD klien
koperatif
2. Monitor gejala perburukan alakolisi
- Klien diberikan oksigen via nasal
respiratorik
kanul 4 LPM
3. Dapatkan sampel sesuai order untuk - Klien terpasang infus RL
dilakukan analisa laboratorium terhadap - Klien diberikan posisi semifowler
keseimbangan asam basa - Klien sulit untuk beristirahat karena
4. Pertahankan pemeriksaaan bersama untuk pH sesaknya
- Klien terlihat memakan buah
darah arteri dan elektrolit plasma sebagai
A:
perencanaan penanganan yang akurat - Masalah belum teratasi
5. Monitor AGD dan kadar elektorlit darah dan P:
urin - Lanjutkan Intervensi 1,2,3
6. Monitor indikasi terjadinya gagal nadas
7. Kelola pemberian sedative
8. Pemberian oksigen via nasal kanul 4 LPM
9. Berikan posisi semi fowler
10. Berikan diit makan sesuai keinginan pasien
11. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait
diit yang diperlukan
Berikan makan sedikit tapi sering
(…………………………………………) (…………………………………………)