Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn. H
Umur : 54 tahun
Agama : Budha
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Chinese
Alamat : Winsor blok 3 no.13
Diagnosa medis : Efusi Pleura
Nama : Tn. V
Umurn : 20 tahun
Agama : Budha
Pekerjaan : Mahasiswa
Hubungan dengan pasien : Anak kandung
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : belum menikah
Suku bangsa : Chinese
Alamat : winsor blok 3 no.13
2. Pengkajian primer
a. Airway
Jalan nafas terdapat sumbatan dan adanya sputum berwarna hijau kental, melakukan
pemeriksaan fisik dengan auskultasi adanya suara tambahan ronchi.
b. Breathing (pernafasan/pola nafas)
Sesak nafas tanpa aktivitas dan bernafas menggunakan otot bantu dada, dengan RR
35 kali/menit, irama tidak teratur, pola nafas kusmaul, kedalaman dangkal, ada batuk
dan sputum berwarna hijau.
c. Circulation
Nadi 110 kali/menit, teratur, tekanan darah 146/90 mmHg, akral hangat,warna kulit
kemerahan.
d. Disability
Tingkat kesadaran composmentis, GCS 15 : E4 V5 M6 , pupil isokor 2/2, reaksi
terhadap cahaya kanan positif dan kiri positif, pasien tidak ada kejang.
e. Eksposure
Tidak ada luka dan perdarahan pada anggota tubuh pasien.
3. Pengkajian sekunder
a. Keluhan sekarang
Pasien tampak sesak nafas dengan pernafasan 35 kali/menit dengan terpasang non
rebreathing mask 12 liter/menit, batuk efektif tampak ada sputum berwarna hijau
kental, dengan auskultasi suara tambahan ronchi , ttv : TD : 146/90 mmHg, N : 110
kali/menit, RR : 35 kali/menit, S : 37,2OC, spO2 : 98%, terpasang NGT dan diberikan
diet/4jam.
b. Riwayat kesehatan lalu
Pasien sudah pernah dirawat di Rumah Sakit dengan riwayat TB paru.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan ada anggota keluarganya yang memiliki riwayat DM dan HT.
d. Pemeriksaan tinjauan system
Keadaan umum lemah, dengan kesadaran composmentis gcs 15, ttv : TD : 146/90
mmHg, N : 110 kali/menit, RR : 35 kali/menit, S : 37,2OC, spO2 : 98%.
B1 blood
B2 breathing
a. Pernafasan
1. Frekuensi : 35 kali permenit
2. Pola nafas : kussmaul
3. Dada simetris antara kiri dan kanan
b. Penggunaan otot bantu nafas dada dengan menggunakan NRM 12 liter permenit
dengan SPO2 98%.
B3 Brain
GCS 15 : E4 V5 M6
Reflek : Normal
B4 bladder
B5 bowel
Turgor kulit elastic kurang dari 3 detik, mukosa lembab, kulit lembab, suhu 37,2oC.
B6 bone
Reflek : positif
Patella : Positif
Babinsky : Positif
Pemeriksaan penunjang
Therapy
Parenteral Enteral
Aminofluid 500 cc + lifopudin 200 cc / 24 jam Remipil 1x2,5 mg
Ranitidine 2x1 ampul (IV) Spironolacton 1x25 mg
Meropenem 3x1 gram (IV) Concor 1x125 mg
Furosemid 1x20 mg (IV) Aculodipine 1x5 mg
Vitamin k 3x200 mg (IV) OAT 1x3 kat 1
Neurobion 1x1 ampul (IM) Erdostein 2x1
Apidra 3x10 unit (SC)
Levemir 1x10 unit (SC)
Analisa data
Akumulasi sputum
2. Ds : pasien mengatakan sesak nafas Ekspansi paru Ketidakefektifan pola
Do : pasien tampak sesak nafas dengan nafas
RR 35 kali permenit, pola nafas kusmaul, Pertukaran o2 di
pasien tampak terpasang NRM 12 liter alveoli menurun
permenit.
ttv : TD : 146/90 mmHg, N : 110 Dispneu
kali/menit, RR : 35 kali/menit, S : 37,2OC,
spO2 : 98%.
Rencana keperawatan
Catatan perkembangan
Catatan perkembangan
Catatan perkembangan
P : intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5,6)