Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KARSINOMA BRONKHOGENIK (Ca. Paru)

A. Definisi Penyakit
Karsinoma bronkogenik atau disebut kanker paru merupakan tumor ganas primer
sistem pernapasan bagian bawah yang bersifat epitheal dan berasal dari mukosa
percabangan bronkus. Kanker Paru juga merupakan suatu pertumbuhan yang tidak
terkontrol dari sel anaplastik dalam paru (Nanda, 2015).

B. Pathway Penyakit

Etiologi : Faktor Predisposisi inhalasi zat karsinogen:


dari Merokok, bahaya industri dan Manifestasi :
Belum diketahui,diperkirakan bahwa ada
polusi udara
Batuk, serak, mengi/wheezing, dispnea,
pengaruh dari inhalasi jangka panjang bahan
karsinogenik, faktor predisposisi dan status Bahan Karsinogenik mengendap nyeri dada yang menusuk, demam,

imunologis, seperti Kebiasaan merokok, penurunan berat badan, lemas,


Perubahan epitel silia dan mukosa/ulserasi
polusi udara, bahaya industri, diet yang anoreksia, hemoptisis, atelektasis,
bronkhus
kurang mengandung (Vitamin A, selenin pneumonitis, nyeri lengan yang hebat,
dan betakaronin), infeksi saluran pernapasan Metaplasia, hiperplasia ,dysplasia suara gesekan pleura, sputum warna
kronik, dan genetik. karat dan purulen. (Robinson, 2104).
Kanker paru-paru

Karsinoma sel besar Karsinoma sel bronkial Adenokarsinoma Karsinoma sel skuamosa,
Alveolus Karsinoma bronkus menjadi
Penyebaran neoplastik Mengandung mucus >> berkembang maka batuk timbul
kemediastinum timbul Membesar / metastase lebih sering
karena pleuritis Menyumbat jalan napas
Obstruksi bronkus Iritasi, ulserasi, pneumoni
1. Nyeri
Sesak napas
Dispnea
2. Ansietas
Anoreksia Hemoptisis
3. Defisiensi
pengetahuan Ketidakefektifan
pola napas Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh

Penatalaksanaan :
1.Pembedahan Anemis 1. Gangguan pertukaran gas
Lobektomi, reseksi baji (wedge resection), 2. Resiko syok hipovolemik
pneumonektomi, pembedahan laser,
Kelelahan

pemasangan stent, Cryotherapy, serta terapi


Intoleransi aktivitas Ketidakefektifan
gen p53. bersihan jalan napas
2. Penatalaksanaan paliatif
Dirawat dirumah bagi kasus terminal, Pathway Karsinoma Bronkhogenik / Kanker Paru
Radiologi, kemoterapi, medikamentosa (Nanda, 2015)
dengan cisplastin, fisioterapi, psikososial.
Klasifikasi Kanker Paru menurut WHO tahun 2015 :
1. Karsinoma sel skuamosa (Epidermoid)
kanker paru histologis yang paling sering ditemukan. Kanker ini pada permukaaan sel epitel bronkhus. Kanker
sel skuamosa biasanya terletak sentral disekitar hilus dan menonjol ke dalam bronkhi besar.
2. Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar)
Kebanyakan jenis tumor ini timbul dibagian perifer segmen bronkhus dan kadang-kadang dapat dikaitkan
dengan jaringan parut lokal pada paru-paru dan fibrosis interstisial kronis.lesi sering kali meluas melalui
pembuluh darah dan limfe pada stadium awal dan secara klinis tetap tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu
sampai terjadi metastasis yang luas.
3. Karsinoma sel besar
Sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat cepat. Karsinoma ini memiliki sitoplasma yang besar dan
bermacam-macam ukuran inti. Sel ini cenderung tumbuh di jaringan paru perifer dan memiliki daya tumbuh
yang sangat cepat penyebaran ekstensif ke tempat tempat yang jauh.
4. Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat)
Biasanya terletak di tengah sekitar percabangan utama bronkhi. Karssinoma sel kecil memiliki waktu
pembelahan yang tercepat dan prognosis yang terburukdibandingkan dengan semua karsinoma bronkhogenik.

C. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1 Foto toraks Apex pulmo bilaeral Pemeriksaan awal untuk menilai pasien dengan
AP/Lateral bersih, corakan kecurigaan terkena kanker paru. Berdasarkan hasil
brocnhovasculer normal, pemeriksaan ini, Jika pada poto toraks ditemukan lesi
fissura minnor menebal, yang dicurigai sebagai keganasan, maka pemeriksaan
sinus costophrenicus CT-Scan toraks wajib dilakukan untuk mengevaluasi lesi
lancip, diafragma licin, tersebut.
CTR < 0,5
2 CT Scan Toraks Scanogram : Thorax AP, Pemeriksaan yang penting untuk mendiagnosa dan
dengan kontras Range: Apeks paru-paru menentukan stadium penyakit, dan menentukan segmen
sampai diafragma, slice paru yang terlibat secara tepat. CT-Scan toraks dapat
Thickness : 5-10 mm, diperluas hingga kelenjar adrenal untuk menilai
FoV : 30-50 mm, kV kemungkinan metastasis.
:137, mAs : 180
3 MRI Kepala dengan Gambar otak normal Diindikasikan apabila penderita mengeluh nyeri kepala
kontras akan memiliki proporsi hebat untuk menilai kemungkinan adanya metastasis ke
yang sama pada kiri dan otak.
kanan, serta sama dalam
ukuran dan warna untuk
setiap bagian dari otak
dicitrakan.
4 Pemeriksaan Hasil normal yaitu Dilakukan pemeriksaan sputum terutama pada kasus
Sitologi Sputum tampaknya sel-sel tumor paru yang menginvasi saluran nafas dengan gejala
normal dibawah batuk. Dalam pemeriksaan mikroskopis akan ditemukan
mikroskopis dan tidak gambaran sel-sel kanker dalam sputum.
terlihat adanya sel
kanker.
5 Pemeriksaan Merupakan standar baku penegakkan diagnosis kanker
histopatologi Gambaran histologi paru, dapat melalui bronkoskopi, biopsi transtorakal,
jaringan tampak normal torakoskopi, mediastinoskopi dan torakotomi. Hasil
pemeriksaan dapat mengklasifikasikan tipe kanker.
6 Pemeriksaan Beberapa petanda kanker paru yang dipakai sebagai
Serologi/ Imunologi Tidak terdapat antigen penunjang diagnosis yaitu CEA (carcinoma embryonic
CEA dan NSE antigen). NSE (neuron-specific enolase). Dan Cyfra 21-
19Cytokeranin fragment 19).
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
NOC : Status pernafasan : kepatenan jalan nafas
NIC : Manajemen jalan napas
2. Gangguan pertukaran gas
NOC : Status pernafasan : pertukaran gas
NIC : Manajemen asam-basa
3. Nyeri
NOC : Kontrol nyeri, tingkat nyeri
NIC : Manajemen nyeri
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
NOC : Status nutrisi : asupan nutrisi
NIC : Manajemen nutrisi
5. Kurang Pengetahuan
NOC : Pengetahuan : Manajemen Kanker
NIC : Penyuluhan: Prosedur/Terapi

DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M et all. 2016 Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam
bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi Tumanggor (eds).
Amsterdam : ELSEVIER.

Moorhead, sue et all. 2016 Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran Outcomes
Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana
Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.

Muttaqin, Arif. (2012). Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan sistem pernapasan. Jakarta :
salemba Medika.

Nurarif,A.H & Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
& NANDA NIC NOC, Jilid 1. Jogjakarta : MediAction

Robinson, Joan M & Lyndon Saputra. 2014. Buku ajar : Visual Nursing (Medikal Bedah) sebuah
panduan diagnosis penyakit, keterampilan, serta asuhan keperawatan, jilid satu.
Tangerang Selatan : BINARUPA AKSARA Publisher.
Banjarmasin, November2017
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

( ..................................... ) ( ...................................... )

Anda mungkin juga menyukai