Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Pengkaji : Juliant Immanuel


Tanggal Dikaji : 20 Januari 2022
Nama Pasien : Tn. C Umur : 58 Th Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Depok
Diagnosa Medis : Asma Bronchiale Ekstraserbasi Akut
A. Triase
Prioriras triase
o Merah o Kuning o Hijau o Hitam
o Trauma o Non Trauma
o Sendiri o Diantar
B. Pengkajian Primer
1. Airway
Adanya mucus pada jalan napas
Penyempitan saluran napas ( Vasokontriksi )
Suara Nafas tambahan : Ronchi
2. Breathing
Dada simetris
Tidak ada trauma pada bagian dada
Sesak dengan : Kesulitan bernapas
Terpasang O2 Lpm via nasal kanul
Menggunakan otot bantu tambahan
Frekuensi ; 25x/menit
Irama : Teratur
Reflek Batuk : ada
Batuk : ada batuk
SPo2 : 90%
3. Circulation
Nadi : 130 x / menit
Irama : teratur
Denyut : kuat
TD : 200 / 105
Ekstremitas : Hangat
Warna Kulit : Pucat
Nyeri dada : Tidak ada nyeri dada

Capilary refill : Normal < 3 detik


Tidak ada edema

4. Disability
Tingkat kesadaran : CM
Pupil : Isokor
Reaksi Terhadap Cahaya : Pupil Bereaksi terhadap cahaya
Kanan & Kiri Positif
GCS : E : 4 M: 6 V:5

C. Pengkajian Sekunder
1. Keadaan Umum Pasien
Klien Mengatakan saat ini masih sesak. Klien mempunyai penyakit asma bronkial
dari dulu. Klien tidak tahan dengan lingkungan yangkurang mendukung seperti
dingin dan debu
2. Riwayat Alergi
Klien mempunyai riwayat alergi dingin debu dan alergi obat sulfa dan tetra
3. Riwayat Kesehatan
Klien mempunyai penyakit ini sejak remaja. Penyakit sering kambuh bila alergi dating. Ibu klien juga
mempunyai riwayat yang sama . mengkonsumsi obat rutin inhaler. dan amlodipine dan candesartan
untuk hipertensi nya

4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
28-10-2021 Hb 13 gr/dl 13 gr/dl Meningkat
hematokrit 28,8 % 38 %-46 % Menurun
MCV 33.8 fl 80 – 96 fl Menurun
MCH 26.9pg 27-31 pg Menurun
Neutrofil 74.2%
Limfosit 13.7%
albumin 2,7 gr/dl
SGOT 38 u/L 38 meningkat
SGPT 29 u/L 34 menurun
Natrium 66 mEq/L 135 – 150 menurun
Kalium 3,2 mEq/L 3,5 – 5,5 menurun
Chlorida 82 mEq/L 76 – 102 normal
Ureum 22mg/dl 8-25 normal
Kreatinin 0.5mg/dl
GDS 180mg/dl 180 Normal
pH 7.25 7,35 – 7,45 Normal
PCO2 40 34 – 45 mmHg Normal
HCo3 20 22 -26 mm Hg
Pemeriksaan Diagnostik :
Spirometri : 69%

D. ANALISA DATA

Hari/Tgl/ Jam Data Fokus Etiologi Problem

DS: Ketidakefektifan
 Klien bersihan jalan nafas
Alergen ( cuaca
mengatakan berhubungan dengan
dingin)
sesak jmukus berlebih
 Klien
mengatakan Antigen yang terikat
sesak timbul IGE pada
permukaan sel mast
di malam hari atau basophil
 Klien
mengatakan Premiabilitas kapiler
asma terjadi meningkat
ketika merasa
kedinginan
Edema mukosa,
dan terpapar sekresi produktif,
debu kontriksi otot polos
meningkat
 Klien
mengatakan
ketika Spasme otot polos
serangan sekresi kelenjar
bonkus meningkat
terjadi gejala
lain yang
ditimbulkan Penyempitan
yaitu pilek proksimal dari
bronkus pada tahap
 Klien ekspirasi dan
mengatakan inspirasi
ketika batuk
Mucus berlebih
sulit untuk
batuk sesak napas
mengeluarkan
dahak
Ketidakefektifan
DO: bersihan jalan napas
 Klien tampak
sesak
 Terdapat
bunyi suara
napas ronchi
 Pernapasan
30x/menit
 Irama napas
cepat
 Nampak
batuk
berdahak
dengan
konsistensi
kental
 Nadi
130x/menit
 TD : 200/105
x / menit
 Suhu : 36,8’

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas Berhubungan dengan mucus dalam jumlah
berlebihan.
Har DX. KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI PARAF
i/Tg
l/Ja
m
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x24 jam Airway Manajemen
bersihan jalan dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Monitor TTV
nafas Status Pernafasan 2. Posisikan klien untuk memaksimalkan
berhubungan No Indikator Skala Skala target ventilasi
dengan mucus awal 3. Auskultasi bunyi nafas catat jika adanya
berlebih 1 Frekuensi 2 5 bunyi tambahan
pernapasan 4. Beri O2 sesuai indikasi
5. Monitor respirasi dan status o2
2 Suara nafas 2 5 6. Pertahankan jalan nafas yang paten
tambahan 7. Monitor adanya kecemasan terhadap
3 Kepatenan jalan 2 5 oksigenasi
nafas 8. Monitor pola nafas
9. Atur posisi kepala 45-60 derajat untuk
4 Akumulasi sputum 2 5 mencegah aspirasi
Terapi Oksigen
5 Batuk 2 5 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Verikan oksigen tambahan sperti yang
diperintahkan
3. Monitor aliran oksigen
Amati tanda tanda hipoventilasi induksi
oksigen

Peningkatan (Manajemen) batuk


a. Dukung pasien untuk menarik nafas dalam
beberapa kali.
. Minta pasien untuk nafas dalam beberapa
kali, keluarkan perlahan dan batukkan di akhir
ekshalasi (penghembusan).
c. Minta pasien untuk batuk dilanjutkan dengan
beberapa periode nafas dalam
d. Dampingi pasien menggunakan bantal atau
selimut yang dilipat untuk menahan perut saat
batuk.
Pengaturan posisi Posisikan pasien untuk
mengurangi dyspnea (misalnya :
semifowler).
Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi farmakologis
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

F. IMLEMENTASI DAN EVALUASI


Pembimbing Institusi Pembimbing Rumah Sakit

(…………………………………………) (…………………………………………)
Hari/Tgl/ DX. Kep IMPLEMENTASI SOAP Paraf
Jam
1 1. Mengatur posisi pasien semi fowler S :
dengan mengatur bed pasien - Klien mengatakan sulit bernapas
2. Memonitor kecepatan irama kedalaman - Klien mengatakan sesak
- Klien mengatakan batuk dan agak
dan usaha pernapasan terdapat pernapasan
berdahak
cuping hidung
- Klien nyaman diberikan posisi semi
3. Melakukan tindakan nebulizer fowler
mengauskultasi suara nafas tambahan
O:
ronchi
- Klien tenang saat diberikan terapi
4. Mengajarkan batuk efektif :Minta nadas oksigen
dalam beberapa kali keluarkan secara - Klien diberikan oksigen via nasal
perlahan dan batukan di akhir ekshalasi kanul 4 LPM
penghembusan - Klien diberikan posisi semifowler
5. Pemberian obat Inhaller , - Klien sulit untuk beristirahat karena
Salbutamol 4mg x 3 / hari sesaknya
Ventolin nebules 2.5 mg - Klien terlihat nyaman ketika
diberikan terapi ventolin
- Setelah diberikan ventolin dahak
Pemberian obat Oral : klien mulai sedikit keluar
Amlodipine 5mg x 1 / hari A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi 1

Anda mungkin juga menyukai